Senin, 22 April 2019

paling baik akhlaknya

بـــــــــــسم اللـــــــه الرحمـــــن الرحـــــــيم
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

“Adalah Muhammad Rasulullah  Shalallahu 'Alaihi Wassalam (ﷺ) orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban)

renungan

Renungan buat yang lagi turun .
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata: .
Setiap kali hatimu lalai dan terlarut dalam kehidupan dunia, keluarlah engkau menuju kuburan.
..
Dan renungkanlah tentang mereka-mereka ini (para penghuni kubur).
Kemarin mereka seperti dirimu berada di atas bumi.
..
Mereka makan, minum dan bersenang-senang.
Dan sekarang ke mana mereka pergi?
..
Sekarang mereka tergadaikan dengan amalan-amalan mereka (di dalam kubur).
..
Tidak bermanfaat bagi mereka, kecuali amalan-amalan mereka.
.
[Syarh Riyadhus Shalihin 3/473]

dasar manusia

Manusia,
Banyak maunya lupa bersyukurnya.
Banyak inginnya, lupa taatnya.
Banyak ngeluhnya, lupa ingatNya

Manusia,
Bila diberi, tak bersyukur
Bila dikasihani, lupa membalas
Bila ditegur Allah, tak tau diri
Bila kenikmatan dicabut, baru nyebut.
Bila kenikmatan hilang, baru merasa kehilangan

Mintanya lebih tapi bersyukurnya kurang. Yassalam. Dasar manusia.
Suka berlebihan.
Padahal Allah gak suka.
Dikasi lebih malah minta banyak. Dikasi banyak lagi malah minta lebih terus. Giliran nikmatnya dicabut baru nyebut kalau sedikit juga cukup.

Tuhkan.
Gak dikasih ngeluh
Dicabut nikmatnya ngeluh.
Baru deh sadar pengen rajin berdoa lagi, sholat tepat waktu, tahajud tiap malam, itu kalau lagi sulit. Kalau lagi happy, mulai sok lupa siapa yang Maha Memberi. Siapa yang ia dekati sebelum lapang. Siapa yang ia tempati untuk meminta sebelum sehat. Lupa? Yaa pantas lupa, ingatnya pas susah doang sih. Makanya nikmatnya gak berkah dan gak disedekahin.

Manusia,
Ane juga manusia.
Terus?
Yaa ini jadi nasihat buat manusia yang membaca pesan ini. Selalu bersyukur karena Allah bakalan menambahkan nikmat tsb bila bersyukur. Taati Allah itu jangan hanya di waktu sempit, tapi di setiap waktu baik lapang maupun sempit.

Coba deh bayangkan, kalau Allah ingin memintamu membayar satu hembusan nafas disetiap detiknya, pastinya kagak mampu bayarnya. Tapi Maha baiknya Allah yang gak nuntut kita buat bayar semua nikmatNya  kepada kita. Yang bila ditakar dengan apapun, maka tidak akan ada habisnya. Dan baru deh sadar kalau semua kenikmatanNya itu tak terhingga hingga saat ini.

Semoga tetap disyukuri, baik yang banyak maupun sedikit. Biar sedikit agar disyukuri itu bahagia. Apatahlagi banyak, disyukuri, dan disedehkahin itu lebih bahagia.

Salam dari manusia yang suka ngeluh dan banyak maunya.
husnulhoy

malu bagian dari ahlak

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاء

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain,

الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَر

“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”(HR. Al Hakim dalam Mustadroknya 1/73. Al Hakim mengatakan sesuai syarat Bukhari Muslim, begitu pula Adz Dzahabi)

Begitu jelas Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memberikan teladan pada kita, bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlaq Islam. Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan.

Namun sayang, di zaman ini rasa malu pada wanita telah pudar, sehingga hakikat penciptaan wanita—yang seharusnya—menjadi perhiasan dunia dengan keshalihahannya, menjadi tak lagi bermakna. Di zaman ini wanita hanya dijadikan objek kesenangan nafsu. Hal seperti ini karena perilaku wanita itu sendiri yang seringkali berbangga diri dengan mengatasnamakan emansipasi, mereka meninggalkan rasa malu untuk bersaing dengan kaum pria.

Allah telah menetapkan fitrah wanita dan pria dengan perbedaan yang sangat signifikan. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam akal dan tingkah laku. Bahkan dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 228 yang artinya; ‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang sepatutnya’, Allah telah menetapkan hak bagi wanita sebagaimana mestinya. Tidak sekedar kewajiban yang dibebankan, namun hak wanita pun Allah sangat memperhatikan dengan menyesuaikan fitrah wanita itu sendiri. Sehingga ketika para wanita menyadari fitrahnya, maka dia akan paham bahwasanya rasa malu pun itu menjadi hak baginya. Setiap wanita, terlebih seorang muslimah, berhak menyandang rasa malu sebagai mahkota kemuliaannya.

Sayangnya, hanya sedikit wanita yang menyadari hal ini…

Bârakallâhu fîik
Ustadz Khalid Basalamah

Islam akan bangkit

Kejayaan kaum kafir dan para loyalisnya (kafir & munafik) di dalam sistem kehidupan sekuler mereka, yang diklaim telah sampai pada puncak peradaban, membuat mereka ingin mempertahankan keadaan itu.

Perasaan ingin terus mempertahankan keadaan tersebut beriringan dengan ketakutan terhadap 'ancaman' yang mungkin datang dari alternatif sistem kehidupan lain (Islam). Mereka takut Islam bisa menggantikan sekulerisme. Takut bahwa bukan lagi kapitalisme yang akan menjayakan. Takut kalau Islam yang akan mengatur semuanya.

Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan #Islamophobia sebagai rasa takut, ancaman dan kebencian terhadap sebagian besar umat muslim. Ketakutan tersebut mendorong terjadinya praktik diskriminasi & intoleransi terhadap muslim bahkan sampai memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial & masyarakat.

Lebih jauh lagi Islamophobia berefek pada kesewenangan-wenangan dan tindak kekerasan atas umat Islam terkhusus yang mengimplementasikan Islam. Itulah yang kita lihat dalam praktik pelarangan cadar, pelarangan adzan, dakwah, jilbab, di sebagian tempat.

Syariah dinarasikan sebagai sesuatu yang mengerikan dan menjadi momok yang mengancam keutuhan bangsa. Dan sebagai kontra narasinya ditawarkanlah slogan untuk kembali kepada budaya lokal, dan menjauhi syariah yang cenderung 'Arab'

Semua itu sebenarnya hanyalah permainan kata dan tipu daya orang kafir dan munafik untuk mencegah kebangkitan dan kemenangan Islam. Padahal kemenangan Islam merupakan keniscayaan dari janji Allah.
.
Siapa yang phobia Islam? Siapa yang benci ajaran Islam? Siapa yang takut kebangkitan Islam? Ialah kaum kafir-musyrik.
.
"Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan Diin (akidah & syari’ah) yang haq untuk DIMENANGKAN atas semua DIIN (akidah & syari’ah) lainnya MESKIPUN ORANG-ORANG MUSYRIK MEMBENCI" (At Taubah : 33, Ash Shaff : 9)

Karena itu, menghalangi Islam bangkit seperti mencegah matahari terbit esok hari. Seperti mencegah datangnya musim semi. Upaya yang hanya berujung kesiaan.

nikmati takdirmu

Mungkin kita pernah kecewa, karena gagal mendapatkan sesuatu yang begitu kita inginkan. Barangkali kita bersedih, karena tiba-tiba sakit sehingga tidak bisa berangkat kesuatu tempat.
Dan masih banyak kekecewaan lainnya.

Percayalah, tidak ada yang lebih baik dari saat ini, apapun yang terjadi saat ini adalah yang terbaik untuk kita.
Nikmati takdirmu,
Senang sedih duka kecewa takkan selamanya, suatu masa pasti akan berganti bahagia,
Pasrahkan saja semuanya kepada Allah yang ada di atas.
~imn Tri Munadi
.

Faktor Utama adalah Doa

Tanpa doa, sangat tak mungkin tujuan mendapatkan anak shalih bisa terwujud. Karena keshalihan didapati dengan taufik dan petunjuk Allah.

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’rof : 178)

Karena hidayah di tangan Allah, tentu kita harus banyak memohon pada Allah. Ada contoh-contoh doa yang bisa kita amalkan dan sudah dipraktikkan oleh para nabi di masa silam.

Doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100).

Doa Nabi Zakariya ‘alaihis salaam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa] (QS. Ali Imron: 38).

Doa ‘Ibadurrahman (hamba Allah yang beriman),

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al-Furqan: 74)

Yang jelas doa orang tua pada anaknya adalah doa yang mustajab. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Abu Daud no. 1536, Ibnu Majah no. 3862 dan Tirmidzi no. 1905. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Oleh karenanya jangan sampai orang tua melupakan doa baik pada anaknya, walau mungkin saat ini anak tersebut sulit diatur dan nakal. Hidayah dan taufik di tangan Allah. Siapa tahu ke depannya, ia menjadi anak yang shalih dan manfaat untuk orang tua berkat doa yang tidak pernah putus-putusnya.

Bârakallâhu fîik
Ustadz Khalid Basalamah

jangan lupa tutup gelas

Saudaraku perkah engkau temui berita tentang keracunan masal? Padahal malam hari makanan baru dimasak segar dan bersih dengan porsi besar untuk dihidangkan pada acara pagi harinya.. .
, Pernahkah pula engkau mendengar seorang yang sehat dan bugar yang sangat jarang sekali sakit, tiba-tiba mendadak sakit parah? Dan itu diketahui tatkala setelah cek lab medis, bahkan terkadang ada yang tidak terdeteksi secara medis.. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah sampaikan suatu kabar kepada kita.. “Sesungguhnya dalam satu tahun terdapat satu malam yang turun pada malam itu wabah penyakit. Tidaklah wabah itu melewati bejana yang tidak ditutup atau wadah air yang tidak diikat, melainkan wabah itu akan turun padanya." (HR. Bukhari, 3/1195, 3106) .
.  Bisa jadi itulah diantara sebabnya yaitu lupa/enggan menutup gelas minuman ataupun makanan kita di suatu malam (dimana bertepatan dengan turunnya wabah) tersebut.. Oleh karenanya Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bejana serta wadah-wadah makan dan minum kalian." (HR. Bukhori 5624) “Tutuplah bejana serta tempat makan dan minum, walaupun hanya engkau taruh sepotong kayu di atasnya." (HR. Ahmad 14597)
.
. Imam An-Nawawi rahimahullah berkata : "Perintah Nabi Shallallahu alaihi wasallam untuk menutup bejana ini bertujuan untuk memperoleh keselamatan dari gangguan setan. Allah Ta'ala menjadikan hal itu sebagai sebab terhindarnya seorang hamba dari gangguannya, karena setan tidak bisa membuka bejana, jika sebab yang disebutkan tadi (dengan menyebut nama Allah) dilakukan." (Syarah Shahih Muslim, 13/185)

Tutuplah makan dan minummu.. jika tak engkau jumpai satu tutup pun untuk menutupnya, maka tutuplah meskipun dengan ranting/pen/pensil dan sebutlah nama Allah Ta'ala saat menutupnya.. Semoga Allah menjaga kita dalam kebaikan dan kesehatan.

seperti orang asing

Hidup seperti orang asing yang tinggal di negeri asing. Yang ia lakukan:
1. Hatinya tidak bergantung pada dunia. Hatinya bergantung pada kampung sesungguhnya yang nanti ia akan kembali, yaitu negeri akhirat.
2. Mukim di dunia hanya untuk menyiapkan bekal menuju ke kampung akhirat.
3. Tidak pernah bersaing yaitu antara orang asing tadi dan penduduk asli (penggila dunia).
4. Tidak pernah gelisah ketika ada yang mendapatkan dunia. Itulah orang asing.

Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Seorang mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila dunia memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung akhirat punya urusan sendiri.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

‘Atho’ As-Salimi berkata dalam doanya, “Ya Allah, rahmatilah keasinganku di dunia, selamatkanlah dari kesedihan di kuburku, rahmatilah aku ketika aku berdiri di hadapan-Mu kelak.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

Orang yang tergila dengan dunia, lupa akan akhirat, gambarannya seperti yang disampaikan oleh Yahya bin Mu’adz Ar-Razi, “Dunia adalah khamarnya setan. Siapa yang mabuk, barulah tersadarkan diri ketika kematian (yang gelap) itu datang. Nantinya ia akan menyesal bersama dengan orang-orang yang merugi.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 381)

Semoga semakin menambah semangat kita untuk terus berbuat kebaikan.

Bârakallâhu fîik
Rumaysho. com

KONSEP 1 MENIT EMAS

○ Dalam 1 menit anda bisa beristighfar kepada Allah sebanyak 100 kali,
Apakah anda sadar bahwasannya istighfar 1 kali sudah bisa mengampuni dosa anda 70 tahun?
Sehingga Insha Allah dengan 1 menit anda bisa memberatkan timbangan anda pada hari kiamat

○ Dalam 1 menit anda bisa mengucapkan "Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim" minimal 40 kali, berarti anda dapat memberatkan timbangan sebanyak 40 dan mengundang sebanyak 40 cintanya Allah!

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)

Bayangkan dengan membaca dua kalimat ringan diatas kita mendapatkan cintanya Allah, bukan cinta manusia.

○ Dalam 1 menit anda bisa mengucapkan laa hawla wa laa quwwata illa billah’, dengan minimal 30-40 kali sehingga anda bisa panen harta karunnya surga!

"Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari no. 7386)

○ Dalam 1 menit anda bisa dapatkan 40 kali membaca Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar yang mana lebih baik dari dunia dan seluruh isinya!

Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah ﷺ. berkata : “Membaca Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar lebih aku sukai daripada seisi dunia.” (Hadith Riwayat Muslim)

bertauhid

Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan mendapatkan petunjuk yang sempurna, dan kelak di akhirat akan mendapatkan rasa aman. Allah Azza wa Jalla berfirman:

ذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk. ” [Al-An’aam/6 : 82]

Di antara permohonan kita yang paling banyak adalah memohon agar ditunjuki jalan yang lurus:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka.” [Al-Faatihah/1 : 6-7]

Yaitu jalannya para Nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang yang shalih.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:

وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baik-nya.” [An-Nisaa’/4 : 69]

Kita juga memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar terhindar dari jalan orang-orang yang dimurkai Allah dan jalan orang-orang yang sesat, yaitu jalannya kaum Yahudi dan Nasrani.

jangan mencaci, tapi do'akan kebaikan.

Terkadang ada saudara kita yang melakukan dosa atau maksiat, kemudian menjadi bahan perbincangan atau ghibah. Padahal bisa jadi pelaku dosa tersebut sudah bertaubat dari dosa tersebut.

Misalnya ada teman kita yang ketahuan selingkuh atau berzina, maka kita pun heboh membicarakannya bahkan mencela serta terlalu banyak berkomentar dengan menerka-nerka saja. Hal ini sebaiknya dihindari, sikap muslim adalah diam, menasehati dengan cara empat mata, dan berharap kebaikan pada saudaranya terlebih ia sudah menyesal dan mengaku salah.

Syaikh Al-Mubarakfuri menjelaskan, bisa jadi ia terjerumus dalam dosa yang sama karena ada faktor kagum terhadap dirinya sendiri, sombong dan mensucikan diri. Seolah dia berkata kamu kok bisa terjerumus dalam maksiat/dosa itu, lihatlah aku, sulit terjerumus dalam dosa itu. Tentu ini bentuk kesombongan yang nyata dan sangat merendahkan orang lain. Beliau berkata, “Dibalas dengan memberikannya jalan hingga ia akan melakukan maksiat yang ia cela yang dilakukan oleh saudaranya. Hal tersebut karena ia sombong/kagum dengan dirinya sendiri karena ia merasa selamat dari dosa tersebut.” [Tuhfaful Ahwadzi 7/173]

Demikian juga Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa menjelek-jelekkan saudaranya yang telah melakukan dosa, maka bisa jadi ia akan melakukan dosa tersebut. “Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” [Madarijus Salikin 1: 176]

hakikat kehidupan dunia dan akhirat

“Dan tidaklah kehidupan dunia kecuali hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Apakah kalian tidak mau berpikir ? “ (QS. Al-An’am: 32).

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang hakikat kehidupan dunia dan akhirat. Hakikat kehidupan dunia adalah sekadar permainan dan senda gurau, permainan dengan anggota badan dan senda gurau dalam masalah hati . Hati akan menjadi bingung dan bimbang karena dunia. Jiwa pun akan berusaha memiliki sesuatu yang dicintai serta memiliki keinginan yang kuat di dalamnya. Akhirnya akan menyebabkan seorang hamba sibuk dengan dunia seperti anak-anak yang asyik dengan mainannya.

Adapun hakikat kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan dunia. Bagi orang-orang yang bertakwa kehidupan akhirat lebih baik kondisinya maupun sifatnya, serta lebih kekal dan abadi. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang diinginkan oleh jiwa, menyenangkan dipandang mata, berupa kenikmatan yang bisa dirasakan oleh hati dan juga ruh. Di dalamnya banyak kesenangan dan sukacita. Itu semua tidak bisa dirasakan oleh setiap orang, namun hanya khusus untuk orang-orang bertakwa yang melakukan perintah-perintah Allah dan meninggalkan serta menjauhi larangan-Nya. Dengan kondisi demikan, tidakkah manusia mau berpikir? Tidakkah manusia mau menggunakan akalnya ? Hendaknya mereka menyadari manakah di antara kehidupan dunia dan akhirat yang lebih pantas untuk didahulukan. (Lihat Taisiirul Kariimir Rahman).

Bârakallâhu fîik
K.H. Abdullah Gymnastiar

berharganya keimanan

Ingatlah keimanan itu begitu berharga karena iman hanya spesial untuk orang beriman. Iman hanya diberikan kepada hamba yang Allah pilih. Iman hanya terkhusus bagi siapa yang Allah cinta. Bedanya dengan harta, orang kafir pun bisa mendapatkan bagiannya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lihat saja jajaran orang kaya di dunia, mulai dari Jeff Bezos (CEO Amazon) dan Biil Gates (Founder of Microsoft Corporation). Orang beriman dan orang yang sangat kufur sekali pun sama-sama diberi harta. Sedangkan bagaimana dengan iman?!

Iman hanya ada pada sisi orang beriman. Maka inilah yang patut kita sykuri. Meskipun dunia tidak kita dapat, kita harus tetap bersyukur masih ada sedikit harta yang Allah beri. Meskipun harta kita terbatas, masih ada iman yang begitu berharga yang masih kita rasakan nikmatnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sebenarnya kita sudah mendapatkan dunia seisinya saat kita diberi rasa aman, diberi kesehatan badan dan diberi nikmat makan oleh Allah. Dengan nikmat-nikmat yang terus kita dapat setiap harinya, maka meskipun kurang harta, masih tetap kita harus bersyukur karena dunia seisinya sebenarnya telah kita raih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa di antara kalian merasa aman di tempat tinggalnya, diberikan kesehatan badan, dan diberi makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dia telah memiliki dunia seluruhnya.” (HR. Tirmidzi no. 2346).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Iman dan takwa itu begitu berharga. Oleh karenanya, selalu mintalah pada Allah iman dan takwa. Meski hidup pas-pasan, jangan sampai iman ini digadaikan hanya karena sesuap nasi. Mohonlah pada Allah, jangan sampai iman ini hilang di saat malaikat maut mencabut nyawa kita. Iman dan takwa itulah tanda Allah cinta. Sedangkan harta belum tentu tanda Allah cinta pada hamba.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga bermanfaat.

Bârakallâhu fiîk
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc

bahaya lisan

STRATEGI IBLIS DALAM MENYESATKAN MANUSIA DENGAN INDRA LISAN

Iblis dan bala tentaranya dari kalangan syaitan jin dan manusia tidak pernah bosan, mereka akan selalu berusaha melancarkan serangan demi serangan untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah dan menyeret mereka kejalan kesesatan, berbagai cara digunakan dan segala jalan akan ditempuh.

Gerbang utama yang akan dilewati dan dimasuki iblis dan bala tentaranya untuk menyerang hati adalah: mata, telinga, lisan, mulut, tangan dan kaki.

Adapun lewat gerbang lisan, mereka menggunakan dua strategi:

Pertama: Mengatakan kebatilan.
Oleh karena itu, iblis akan selalu mengajak manusia untuk mengatakan kebatilan, maka sesungguhnya orang yang berbicara dengan kebatilan dan mengajak kepadanya adalah teman iblis dan diantara bala tentara dan penolong syaithan yang paling besar.

Kedua: Diam dari mengatakan kebenaran.
Kalau iblis tidak berhasil dengan cara yang pertama, maka cara kedua akan digunakan. Yaitu menghalang seseorang dari mengatakan kebenaran atau diam, oleh Karena itu orang yang diam dari mengatakan kebenaran adalah teman iblis dan syaithan yang bisu, sebagaimana yang pertama adalah teman syaithan yang berbicara, bahkan boleh jadi yang kedua (bisu dari kebenaran) lebih bermanfaat bagi mereka.

Sebagian ulama mengatakan, “Yang mengatakan kebatilan adalah syaithan yang berbicara dan yang diam dari mengatakan kebenaran adalah syaithan yang bisu”.
(Lihat : Addaa’ waddawaa’ , Ibnu Qoyyim halm: 235)

Semoga kita semua diselamatkan oleh Allah dari makar dan propaganda iblis dan bala tentaranya dari kalangan jin dan manusia, serta mari kita jaga lisan dari mengatakan perkataan yang tidak bermanfaat dan untuk membiasakan lisan selalu dzikir kepada Allah dan membaca kalamullah.

Bârakallâhu fîik
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

bahaya pandangan

Ibnu Qoyyim rohimahullah dalam kitab Tafsir Surat Muawwadzatain berkata, “Bahaya dari pandangan mata dapat terjadi ketika seseorang yang berhadapan langsung dengan sasarannya. Sasaran tukang pandang terkadang bisa mengenai sesuatu yang tidak patut didengki, seperti benda, hewan, tanaman, dan harta. Dan terkadang pandangan matanya dapat mengenai sasaran hanya dengan pandangan yang tajam dan pandangan kekaguman.” Pengaruh dari bahaya pandangan mata pun hampir mengenai Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana firman-Nya,

وَإِن يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ

“Sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar al Qur’an dan mereka mengatakan ‘Sesungguhnya dia (Muhammad) benar-benar gila.” (Al Qalam [68]: 51)

Terdapat pula hadits dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

العين حقُُّ ولو كان شيء سابق القدر لسبقته العين

“Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya.” (HR. Muslim)

Subhanallah, lihatlah bagaimana bahaya ‘ain telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan As Sunnah. Dan terdapat pula contoh-contoh pengaruh buruk ‘ain yang terjadi pada masa sahabat. Salah satunya adalah yang terjadi ada Sahl bin Hunaif yang terkena ‘ain bukan karena rasa dengki namun karena rasa takjub.

Bârakallâhu fîik
Ustadz Khalid Basalamah

agar

Bismillah..
Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi, ia berkata ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah dan selainnya. An Nawawi mengatakan bahwa dikeluarkan dengan sanad yang hasan)
.
selfreminder

keutamaan jumaah

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

❝Pada hari Jumaat, ada satu waktu dimana bila berdoa, doa tidak akan ditolak. Kata ulama' waktu itu mungkin selepas subuh, sebelum khutbah, antara dua khutbah, selepas khutbah dan selepas ashar❞

[Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid]

talqin

[ Ainal Mafar??? ]

*T A L Q I N*
""""""""'"''"'''''''''""""
Kalimat inilah yang ditakuti oleh sebagian orang. Ada 4 macam tanggapan ketika orang mendengar kalimat TALQIN:
1. Tidak tahu samasekali
2. Benci karena menganggap itu bid'ah
3. Takut karena itu untuk orang yang sudah mati
4. Ingin ditalqin karena itu wajib.

Arti TALQIN sudah dibahas pada judul " Talqin dan Ijazah ".

Disini akan dibahas sepintas tentang hukum TALQIN.
Berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ:
ﻟﻘﻨﻮﺍ ﻣﻮﺗﺎﻛﻢ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
Talqinlah orang-orang yang mati dari kalian dengan ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ (HR. Muslim)

Kalimat MAUTAA ( ﻣﻮﺗﻰ ) dari hadits tersebut mengandung 4 makna:
1. Orang yang sedang sakarot maut
2. Orang yang sudah mati dikubur
3. Orang yang masih hidup yang pasti akan mati
4. Orang yang hati nya mati

Karena ... kalimat ﻣﻮﺗﻰ adalah isim fa'il jama' dari kalimat mufrod ﻣﻴﺖ .
Isim fa'il sesuai dengan kalimat fi'il nya, mengandung makna zaman madhi (sudah), zaman hal (sedang), zaman istiqbal (akan).

Berarti:
1. Talqinlah orang yang sudah mati...!
- Yaitu dengan membaca talqin diatas kuburan jenazah yang baru meninggal.
- Hukumnya sunnah.
- Yang mentalqin siapa saja ustadz yang sudah biasa.
- Hasilnya... mudah-mudahan.
- Karena tidak dijamin sesudah di talqin, mayit bisa menjawab pertanyaan munkar nakir.
Kaifiyah nya ada di kitab Fathul Mu'in
( i'anatuttholibin juz 2. Fasal Solat Alalmayyit)
2. Talqin lah orang yang sedang sakarotulmaut.!
- yaitu menuntun orang yang sedang sakarot dengan ﻻﺍﻟﻪ ﺍﻻﺍﻟﻠﻪ .
- Hukumnya sunnah
- Yang mentalqin siapa saja yang bisa.
- Hasilnya mudah-mudahan
- Karena banyak yang sakarot ditalqin tidak mau mengucapkan ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ .
3. Talqinlah orang yang masih hidup yang merasa yakin satu saat akan mati.
4. Talqinlah orang yang hatinya mati supaya hatinya hidup dengan dzikir kepada Alloh.

Talqin bagi yang masih hidup.
- hukumnya wajib.
- yang mentalqin adalah orang yang hati nya hidup selalu dzikir kepada Alloh, yaitu Ahluttalqin, (waliyulloh yang mendapatkan ijin untuk menyampaikan TALQIN DZIKIR, dari gurunya dari gurunya, dari gurunya, sampai ke Rasulullah saw).

Hasilnya / fungsinya / tujuannya:
1. Supaya dawam dzikir dengan bimbingan
2. Supaya dzikir untuk bersyukur
3. Supaya bersih hati dengan berdzikir
4. Memperbaharui iman dengan ﻻﺍﻟﻪ ﺍﻻﺍﻟﻠﻪ
5. Taubat menghancurkan dosa dengan ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ
6. Supaya hidup hati dengan Dzikir.

Karena yang enam ini hukum nya wajib maka di TALQIN DZIKIR hukumnya wajib.

ﺍﺫﺍ ﺫﻛﺮﺗﻨﻲ ﺷﻜﺮﺗﻨﻲ ﻭﺍﺫﺍ ﻧﺴﻴﺘﻨﻲ ﻛﻔﺮﺗﻨﻲ
Jika kamu dzikir kepada Ku berarti kamu syukur kepada Ku.
Jika kamu lupa kepada Ku berarti kamu kufur kepada Ku.

(Hadits Qudsi)
ﻟﻜﻞ ﺷﻲﺀ ﺻﻘﺎﻟﺔ ﻭﺻﻘﺎﻟﺔ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ
Segala sesuatu ada pembersih nya.

Pembersih hati adalah dzikrulloh.

ﺟﺪﺩﻭﺍ ﺍﻳﻤﺎﻧﻜﻢ ﺑﻜﺜﺮﺓ ﻗﻮﻝ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ
Perbaharui iman kalian dengan banyak membaca ﻻﺍﻟﻪ ﺍﻻﺍﻟﻠﻪ .

Dari Abu Hurairoh ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
ﻳﺎ ﺍﺑﺎ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻟﻘﻦ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺍﻥ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺎﻧﻬﺎ ﺗﻬﺪﻡ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻫﺪﻣﺎ
Wahai Aba Hurairah talqinlah orang yang sedang mati dengan ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ، karena ﻻﺍﻟﻪ ﺍﻻﺍﻟﻠﻪ menghancurkan dosa dengan sehancur - hancurnya.

ﻗﻠﺖ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﻩ ﻟﻼﻣﻮﺍﺕ ﻓﻜﻴﻒ ﻟﻼﺣﻴﺎﺀ ؟
ﻗﺎﻝ ﻫﻲ ﺍﻫﺪﻡ ﻭﺍﻫﺪﻡ
Aku berkata: yaa Rasulullah... ini untuk orang-orang yang mati, bagaimana untuk orang-orang yang masih hidup?
Rasulullah saw bersabda:
Kalimah ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ bagi yang masih hidup, lebih menghancurkan dosa dan lebih menghancurkan dosa.
(Hadits Hasan Mursal Riwayat Ibnu Abiddunya)

* Bagi yang merasa akan mati wajib ditalqin.
* Bagi yang merasa tidak akan mati terserah.....
* Bagi yang merasa hatinya mati wajib ditalqin
* Orang yang hatinya selalu hidup dengan Dzikir itulah Ahluttalqin yang berhak menyampaikan talqin.

ﻭﺍﻟﺬﻛﺮ ﻻ ﻳﻔﻴﺪ ﻓﺎﺋﺪﺓ ﺗﺎﻣﺔ ﺍﻻ ﺑﺎﻟﺘﻠﻘﻴﻦ
Dzikir tidak berfaidah dengan sempurna kecuali dengan ditalqin..

*Wallaahu A'lam..*

hendaklah kita

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

❝Hendaklah kita mengembirakan hati Rasulullah ﷺ. Hendaklah kita berselawat dengan hati yang penuh rindu, penuh cinta kepada Rasulullah ﷺ. Baginda tak berhajat kepada selawat daripada kita kerana Allah dan malaikat sudahpun berselawat ke atas Baginda muhammad ﷺ, tetapi kitalah yang mengharapkan keberkatan daripada Baginda dengan memperbanyakkan selawat kepada Baginda muhammad ﷺ ❞

[Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid]

perbedaan antara

Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Imam Al-Ghazali rahimahullah mengatakan, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.” (Tuhfah Al-Ahwadzi, 7: 94)

Teman yang shalih punya pengaruh untuk menguatkan iman dan terus istiqamah karena kita akan terpengaruh dengan kelakuan baiknya hingga semangat untuk beramal.

Bârakallâhu fîik
Ustadz Syafiq Riza Basalamah

subuh

Apa ada keutamaan bangun Shubuh? Kita tahu setiap muslim punya kewajiban untuk bangun shubuh karena ada shalat fardhu yang mesti ditunaikan kala itu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)

Setan akan membuat ikatan di tengkuk manusia ketika ia tidur. Ikatan tersebut seperti sihir yang dijalankan oleh setan untuk menghalangi seseorang untuk bangun malam. Karena ikatan itu ada akhirnya setan terus membisikkan atau merayu supaya orang yang tidur tetap terus tidur dengan mengatakan ‘malam itu masih panjang’.

Lantas bagaimanakah solusinya untuk bisa lepas dari tiga ikatan setan yang terus merayu agar tidak bangun malam? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan solusinya:

(1) bangun tidur lalu berdzikir pada Allah
(2) kemudian berwudhu
(3) mengerjakan shalat

Disebutkan di akhir hadits bahwa orang yang bangun dan terlepas darinya tiga ikatan setan, ia akan semangat dan fit di pagi harinya. Jika tiga ikatan tersebut tidaklah lepas, maka akan malas dan tidak sehat di pagi harinya.

Mari terus semangat bangun malam dan bangun Shubuh. Moga kita termasuk golongan yang mendapatkan kebaikan dan keberkahan yang banyak lewat doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Tirmidzi no. 1212 dan Ibnu Majah no. 2236. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Kamis, 04 April 2019

"Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, "aku takut kepada Allah", seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis". (HR. Bukhari: 1334) -

*DAHSYATNYA SURAT AL- IKHLAS*

{ Sempatkanlah sebentar untuk membaca tulisan ini }
Rasulullah Muhammad ﷺ pada suatu ketika bersabda :
”Demi Allah yang jiwaku di GenggamanNYA, sesungguhnya :
*QUL HUWALLAHU AHAD* itu tertulis di sayap Malaikat Jibril.
*ALLAHHUS SOMAD*  itu tertulis disayap Malaikat Mikail.
*LAMYALID WALAM YUULAD* tertulis
pada, sayap Malaikat Izra'il ,
*WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD*  tertulis pada sayap Malaikat Israfil "
Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: *Ketika saya {Rasulullah SAW} Isra’ ke langit, saya melihat Arasy di atas 360,000 pilar dan jarak jauh antara satu pilar ke satu pilar yang lain ialah 300,000 tahun perjalanan* . .
*Pada tiap-tiap pilar  itu terdapat padang pasir yang jumlahnya 12,000 dan luasnya setiap satu padang itu seluas dari Timur  hingga ke Barat* .
*Pada setiap padang itu terdapat 80,000 Malaikat yang mana kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas* .
Setelah mereka selesai membaca Surah tersebut maka berkata mereka :
”Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan ini kami berikan kepada orang yang membaca surah
Al-Ikhlas baik lelaki maupun perempuan.”.
Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surat Al-Ikhlas.
*Suatu ketika 70.000 Malaikat diutus datang kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal* .
Kedatangan para Malaikat itu hingga meredupkan cahaya matahari. *70.000 Malaikat itu diutus hanya  karena almarhum sering membaca surat ini* .
Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad ﷺ di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasanya dan Malaikat Jibril datang kepada  Nabi untuk memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.
Rasulullah ﷺ bersabda :
Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka tubuhnya tidak akan membusuk didalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para Malaikat akan  membawanya dengan sayap mereka melintasi Titian Siratul Mustaqim lalu menuju ke Surga. (HR Qurthuby).
*SUBHANALLAH* ..........
Jika Anda men- Share ini kepada 1 orang artinya Anda sudah menyebarkan 10 kebaikan di Akhirat.
Ya Allah, jadikanlah kami langgeng dalam membaca Surotul Al Ikhlas dan mengucapkan " *SUBHANALLAH* "
menjadi manusia, sesuai yang disabdakan Nabi ﷺ,  sehat, bermanfaat
dan wafat dalam keadaan *HUSNUL KHATIMAH*
*Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin*

TOLONG SAMPAIKAN.
Sabda Rasulullah ﷺ, "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada."

Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapa ku, keluarga ku, dan saudaraku baik yg simpatik padaku maupun yg membenciku dan memfitnahku

EMBUN PAGI
24 RAJAB 1440 H
Ahad, 31 Maret 2019

Hadits: Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallaahu ’alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat wahai Rasulullah?” Beliau shallaahu’alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa, dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.” Beliau shallallaahu’alaihi wa sallam berkata, “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf : 67)

"Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat; 'Seorang yang sudah tua berzina, orang miskin namun sombong, dan pemimpin yang pendusta." (HR. Nasa'i: 2528) -

*☘Peristiwa Isra Miraj☘*

Kajian Buya Yahya pagi hari ini

Isra Miraj merupakan peristiwa maha dahsyat yang dialami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebelumnya, tak ada satu pun manusia yang mengalaminya. Menempuh perjalanan superkilat lalu naik ke langit hingga sidratul muntaha.

Banyak peristiwa yang dialami Rasulullah sewaktu isra miraj sejak pemberangkatan hingga kembali. Apa saja peristiwa itu, bagaimana kisahnya dan hikmah serta ibrah apa saja yang bisa dipetik? Berikut ini pembahasan lengkapnya.

Arti Isra’ Mir’aj

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, isra (اسرى) atau sara (سرى) artinya adalah perjalanan di malam hari. Secara istilah, isra’ adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Isra‘: 1)

Mi’raj secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah adalah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm.

وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى

عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى

عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى

إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى

لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13-18)

Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa sidratul muntaha adalah tempat tertinggi di langit yang menjadi batas ujung pengetahuan dan amal aktifitas para makhluk. Tidak seorang makhluk pun mengetahui apa yang ada di belakangnya.

“Tempat ini diserupakan dengan as sidrah yang artinya pohon nabk karena mereka berkumpul di bawah teteduhannya. Di dekat sidratul muntaha ada surga Al Ma’wa yakni tempat tinggal arwah orang-orang mukmin yang bertaqwa,” terang Syaikh Wahbah Az Zuhaili.

Tanggal Terjadinya Isra Miraj

Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah-nya, Ar Rahiqul Makhtum, menjelaskan enam pendapat kapan terjadinya Isra miraj.

1. Peristiwa Isra’ terjadi pada tahun ketika Rasulullah mendapatkan wahyu pertama. Ini merupakan pendapat Ath Thabari.

2. Isra miraj terjadi lima tahun setelah Rasulullah diutus menjadi Nabi. Pendapat ini dikuatkan oleh An Nawawi dan Al Qurthubi.

3. Isra miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun 10 kenabian. Pendapat ini dipilih oleh Allamah Al Manshurfuri.

4. Peristiwa ini terjadi 16 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Ramadhan tahun 12 kenabian.

5. Peristiwa ini terjadi 1 tahun 2 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Muharram tahun 13 kenabian.

6. Terjadi 1 tahun sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Rabiul Awal tahun 13 kenabian.

Prof. Dr. Muhammad Sameh Said dalam buku Sirah Nabawiyah-nya, Muhammad Sang Yatim, menjelaskan bahwa peristiwa isra miraj terjadi pada malam 27 Rajab, namun para ulama berbeda pendapat mengenai tahunnya.

Sedangkan Prof. Dr. Muhammad Ali Ash Shalabi dalam buku Sirah Nabawiyah-nya menegaskan bahwa isra miraj terjadi satu tahun sebelum hijrah ke Madinah.

Isra Miraj sebagai Tasliyah

Isra miraj merupakan tasliyah (hiburan) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dilanda duka hingga menyebut amul huzn (tahun duka cita).

Mengapa beliau berduka? Ada beberapa sebab. Pertama, istri beliau Khadijah radhiyallahu ‘anha wafat pada bulan Ramadhan tahun 10 kenabian.

Khadijah adalah istri pertama Rasulullah yang sangat beliau cintai. Sejak Rasulullah mendapat wahyu, Khadijah adalah orang pertama yang mendukung beliau. Ketika kembali dari gua hira’ dalam kondisi demam, Rasulullah minta kepada Khadijah “zammilunii.. zammilinuii..” Selimuti aku… selimuti aku. Lalu Khadijah menyelimuti beliau, menenangkan beliau, memotivasi dan membangkitkan optimisme bahwa yang datang kepada beliau adalah kebaikan.

Khadijah merupakan orang yang pertama beriman dan mendukung dakwah beliau. Saat Rasulullah membutuhkan dana untuk dakwahnya entah memerdekakan budak, membantu fakir miskin atau keperluan lainnya, Khadijah yang mensupport beliau dengan hartanya. Khadijah pula yang memberi beliau keturunan termasuk Fatimah. Khadijah pula yang dengan kedudukan mulianya melindungi Rasulullah.

Maka wafatnya Khadijah merupakan duka tersendiri bagi Rasulullah. Bagaimana mungkin kehilangan pendamping hidup sejati dan pendukung dakwah hakiki bukan sebuah duka?

Tak berselang lama setelah Khadijah wafat, paman beliau Abu Thalib juga wafat. Meskipun tidak mau masuk Islam, Abu Thalib adalah pembela sejati Rasulullah. Beliau yang senantiasa pasang badan saat orang-orang kafir Quraisy menyakiti Rasulullah atau hendak mencelakakannya.

Sepeninggal Khadijah dan Abu Thalib, posisi Rasulullah semakin terjepit. Intimidasi kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Dakwah di Makkah serasa tidak lagi memiliki celah untuk bergerak.

Namun Rasulullah tak mau berdiam diri. Dakwah di Makkah dibatasi, beliau pun berupaya dakwah ke luar Makkah. Beliau pergi ke Thaif dengan harapan di sana dakwah diterima. Namun apa yang terjadi? Penduduk Thaif justru mengusir Rasulullah dan melempari dengan batu hingga kaki beliau berdarah.

Setelah mengalami amul huzn inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala meng-isra’-kan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Allah mulai dari perjalanan yang super kilat ke Baitul Maqdis, mengimami para Nabi di sana, lantas naik ke sidratul muntaha, bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendapat perintah sholat lima waktu, juga diperlihatkan surga dan neraka. Semua rangkaian peristiwa itu merupakan tasliyah bagi beliau.

Baca juga: Sholawat Nabi

Kisah Lengkap Isra Miraj

Usai shalat isya’ dan beristirahat sejenak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang saat itu berbaring di Masjidil Haram didatangi malaikat Jibril. Dada beliau dibelah.

“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zamzam kemudian dikembalikan ke tempatnya dan memenuhinya dengan iman dan hikmah,” sabda beliau dalam riwayat Imam Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah.

Setelah itu didatangkanlah buraq yang nantinya menjadi kendaraan beliau sewaktu isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang artinya kilat.

“Didatangkan kepadaku Buraq –yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya,” sabda Rasulullah dalam riwayat Imam Muslim dari Anas bin Malik.

Setiba di Masjidil Aqsa, beliau shalat dua rakaat, mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjid Al Aqsa, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu lagi khamar. Rasulullah pun memilih susu. “Sungguh engkau telah memilih kesucian,” kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut.

Mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama. Mari kita simak kisah beliau dalam hadits yang panjang, lanjutan dari hadits Shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah di atas.

“Lalu aku dibawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit.

Dia ditanya, “Siapakah ini?”

Ia menjawab, “Jibril.”

Jibril ditanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?”

Jibril menjawab, “Muhammad.”

“Apakah dia telah diutus?”

“Dia telah diutus.”

Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Adam ‘alaihis salam. Ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit kedua. Maka Jibril minta dibukakan pintu.

“Siapakah ini?”

“Jibril”

“Siapakah yang bersamamu?”

“Muhammad.”

“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”

“Dia telah diutus kepadaNya.”

Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan dua orang sepupuku yaitu Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria ‘alaihimussalam. Maka keduanya menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit ketiga. Maka Jibril minta dibukakan pintu.

“Siapakah ini?”

“Jibril”

“Siapakah yang bersamamu?”

“Muhammad.”

“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”

“Dia telah diutus kepadaNya.”

Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Yusuf yang telah dianugerahi setengah dari ketampanan manusia sejagat. Maka Yusuf menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit keempat. Maka Jibril minta dibukakan pintu.

“Siapakah ini?”

“Jibril”

“Siapakah yang bersamamu?”

“Muhammad.”

“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”

“Dia telah diutus kepadaNya.”

Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Idris ‘alaihissalam. Ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah telah berfirman untuknya, “dan kami telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi.”

Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit kelima. Maka Jibril minta dibukakan pintu.

“Siapakah ini?”

“Jibril”

“Siapakah yang bersamamu?”

“Muhammad.”

“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”

“Dia telah diutus kepadaNya.”

Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Harun. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit keenam. Maka Jibril minta dibukakan pintu.

“Siapakah ini?”

“Jibril”

“Siapakah yang bersamamu?”

“Muhammad.”

“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”

“Dia telah diutus kepadaNya.”

Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Musa lalu dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit ketujuh. Maka Jibril minta dibukakan pintu.

“Siapakah ini?”

“Jibril”

“Siapakah yang bersamamu?”

“Muhammad.”

“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”

“Dia telah diutus kepadaNya.”

Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul makmur. Di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.

Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke sidratul muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar. Tatkala perintah Allah memenuhi sidratul muntaha, sidratul muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Maka Allah memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku sholat 50 kali dalam sehari semalam.

Kemudian aku turun dan bertemu Musa lalu ia bertanya, “Apa yang diwajibkan Rabbmu terhadap umatmu?”

Aku menjawab, “Sholat 50 kali.”

Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israel dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”

“Aku akan kembali kepada Rabbku.”

Lalu aku memohon, “Ya Rabb, berilah keringanan kepada umatku.” Aku diberi keringanan lima sholat. Lalu aku kembali kepada Musa ‘alaihis salam.

Aku berkata kepadanya, “Allah telah memberikan keringanan lima kali.”

Musa mengatakan, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta keringanan.”

Aku terus bolak-balik antara Rabbku dengan Musa hingga Rabbku berfirman, “Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban sholat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap sholat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali sholat sama dengan 50 kali sholat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan.”

Kemudian aku turun hingga bertemu Musa lalu aku beritahukan kepadanya. Maka ia mengatakan, “Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan lagi.”

Aku menjawab, “Aku telah berulang kali kembali kepada Rabbku hingga aku merasa malu kepadaNya.”

Ibrah dan Hikmah Isra’ Mi’raj

1. Setelah cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita, Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.

2. Rasulullah memilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.

3. Shalat Rasulullah bersama para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para Nabi.

4. Sesungguhnya Masjid Al Aqsha memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha merupakan tempat isra’ Rasulullah dan kiblat pertama umat Islam. Karenanya umat Islam harus mencintai Masjid Al Aqsha dan mempertahankannya dari segala upaya penjajah Yahudi yang hendak mencaplok dan merobohkannya.

5. Urgensi shalat dan kedudukannya yang agung. Jika perintah lain cukup dengan wahyu melalui Malaikat Jibril, perintah shalat langsung diturunkan Allah kepada Rasulullah tanpa perantara Jibril. Shalat ini pula yang menjadi inti tasliyah (hiburan) bagi hambaNya.

6. Rasulullah hendak mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di Madinah. Maka Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj. Orang-orang yang tidak kuat aqidahnya dan mudah goyang keyakinannya, mereka murtad setelah diberitahu tentang isra miraj. Adapun yang imannya kuat, mereka justru semakin kuat imannya.

7. Keberanian Rasulullah sangat tinggi dalam berdakwah dengan menyampaikan isra miraj kepada mereka. Meskipun mereka tidak akan percaya bahkan mencemooh dan mengolok-olok, Rasulullah tetap menyampaikan. Beliau bahkan memberikan bukti-bukti empiris kepada kafir Quraisy meskipun mereka justru menuduh beliau sebagai tukang sihir.

Baca: Empat Bukti Isra’ Mi’raj yang Bikin Kafir Quraisy Kelabakan

8. Keimanan umat yang paling sempurna adalah imannya Abu Bakar. Ketika orang-orang kafir Quraisy mengabarkan bahwa Muhammad mengatakan telah isra miraj, beliau langsung mempercayainya. “Jika yang mengatakan Rasulullah, aku percaya,” demikian logika keimanan Abu Bakar sehingga beliau mendapat gelar Ash Shiddiq.

9. Rasulullah menyampaikan bahaya penyakit masyarakat yang dilihatnya. Beliau diperlihatkan bagaimana siksa untuk orang yang suka ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan lain-lain.

10. Para sahabat menjadi perhatian terhadap Masjid Al Aqsha yang saat itu berada dalam kekuasaan Romawi. Kelak di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha bisa dibebaskan.

Demikian pembahasan isra miraj mulai dari pengertian, amul huzn, kisah lengkap hingga hikmah dan ibrah yang bisa dipetik. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab.

sekilas info KPPS

Sekilas info.

Himbauan terutama untuk Ibu² maupun lansia , sebaiknya :
*langsung ambil (buka) surat suara yg ABU-ABU dulu.*
Krn kertas itu yg Pilpres. *Spy itu duluan*

*Kenapa?*
Krn takutnya kalau mereka lihat yg lain dulu (provinsi atau dpd dan lainnya), mrk pusing dgn puluhan nama.
Trs krn lama dibilik suara, mereka sdh di suruh² keluar.

*Akhirnya tertinggallah kertas yg Pilpres ga jd/belum ditusuk*.

Tolong ya sodara2ku....
Spy di ingat2kan..
Bagikan ke sanak saudara, teman, tetangga. 🙏🙏
Temen2 mohon bisa viralkan info ini..,
Saat membuka surat suara tdk ada tanda tangan KPPS dikolom yang tersedia agar surat suara itu dikembalikan/minta ganti yang ada tandatangannya. Sebab tanpa tandatangan KPPS surat suara yang kita 'coblos' dianggap tidak sah...! Sayangkan bila suara kita hilang.

MASIH BANYAK YG TIDAK TAHU !!! Terimakasih 🙏

"WAHAI JIBRIL..SEKIRANYA KAMU TERBANG SELAMA TIGA RATUS RIBU TAHUN..TAKKAN BISA MENCAPAI SEPERSEPULUHNYA PAHALA SHALAT UMAT MUHAMMAD ﷺ


Rasulullah ﷺ bersabda :

"Allah Subhanahuwataala menciptakan Malaikat Jibril As dengan rupa yang sebaik-baiknya dan DIA jadikan enam ratus sayap dan tiap-tiap sayap jaraknya antara timur sampai barat".

Dengan penciptaan yang luar biasa itu, maka Jibril berkata kepada Allah Subhanahuwataala :

"Yaa Allah, adakah Engkau telah menciptakan makhluk lain yang lebih indah rupanya daripada aku ?".

Allah Subhanahuwataala menjawab : "Tidak ada..."

Maka bangkitlah Jibril As, lalu shalat dua rakaat, sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah Subhanahuwataala..Dimana tiap rakaatnya, saat berdiri dia lakukan selama dua puluh ribu tahun!

Ketika selesai shalat, Allah Subhanahuwataala berfirman :

"Wahai Jibril, kamu telah menyembah-Ku dengan bersungguh-sungguh dan tidak ada satupun yang menyembah AKU seperti ibadahmu itu...Akan tetapi, akan datang pada akhir zaman, seorang Nabi mulia yang AKU kasihi, bernama Muhammad..,

"Dia mempunyai umat yang lemah, lagi berdosa...Mereka melakukan shalat dua raka'at, kadang lalai, tidak sempurna dan dalam waktu yang sebentar saja...Namun, demi Rahmat-Ku, shalat mereka lebih AKU sukai daripada shalatmu itu...Itu karena, shalat mereka berdasarkan perintah-Ku, sedangkan kamu melakukan shalat tanpa perintah-Ku".

Lalu Malaikat Jibril bertanya :

"Yaa Allah...Apakah yang Engkau berikan kepada mereka, sebagai balasan atas ibadah mereka?"

Allah Subhanahuwataala menjawab, "Aku berikan mereka Surga Ma'wa".

Mendengar nama Surga Ma'wa, Jibril pun meminta izin kepada Allah Subhanahuwataala untuk melihat Surga itu dan Allah mengabulkan permintaan Jibril..Maka dengan perasaan senang, lalu ia mengepakkan seluruh sayap-sayapnya dan terbang..Setiap kali ia buka sepasang sayapnya, ia dapat menempuh jarak sejauh perjalanan tiga ratus ribu tahun dan setiap kali ia tangkupkan sayapnya, ia dapat menempuh jarak seperti itu juga.

Malaikat Jibril terbang sedemikian rupa selama tiga ratus tahun, namun ia tidak mampu melihat Surga Ma'wa..Kemudian hinggaplah ia pada bayang-bayang sebuah pohon dan ia pun sujud kembali kepada Allah Subhanahuwataala, lalu dalam sujudnya ia berkata :

"Yaa Allah..Adakah aku telah mencapai separuh Surga itu atau sepertiga, atau seperempatnya ?".

Allah Subhanahuwataala menjawab :

"Wahai Jibril, sekiranya kamu terbang selama tiga ratus ribu tahun lagi dan AKU berikan kepadamu kekuatan lagi seperti kekuatanmu saat ini, serta AKU tambah sayap-sayapmu dan kamu terbang, seperti yang telah kamu lakukan...Kamu tidak akan mencapai sepersepuluhnya dari apa yang AKU berikan kepada umat Muhammad, sebagai balasan atas shalat mereka dua raka'at".

Subhanallah..Alhamdulillah..Betapa beruntungnya kita karena telah Allah taqdirkan kita sebagai Umat Nabi Muhammad ﷺ...Aamiin...

Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'ala 'alihi wa shohbihi wa salim...