Senin, 22 April 2019

seperti orang asing

Hidup seperti orang asing yang tinggal di negeri asing. Yang ia lakukan:
1. Hatinya tidak bergantung pada dunia. Hatinya bergantung pada kampung sesungguhnya yang nanti ia akan kembali, yaitu negeri akhirat.
2. Mukim di dunia hanya untuk menyiapkan bekal menuju ke kampung akhirat.
3. Tidak pernah bersaing yaitu antara orang asing tadi dan penduduk asli (penggila dunia).
4. Tidak pernah gelisah ketika ada yang mendapatkan dunia. Itulah orang asing.

Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Seorang mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila dunia memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung akhirat punya urusan sendiri.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

‘Atho’ As-Salimi berkata dalam doanya, “Ya Allah, rahmatilah keasinganku di dunia, selamatkanlah dari kesedihan di kuburku, rahmatilah aku ketika aku berdiri di hadapan-Mu kelak.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

Orang yang tergila dengan dunia, lupa akan akhirat, gambarannya seperti yang disampaikan oleh Yahya bin Mu’adz Ar-Razi, “Dunia adalah khamarnya setan. Siapa yang mabuk, barulah tersadarkan diri ketika kematian (yang gelap) itu datang. Nantinya ia akan menyesal bersama dengan orang-orang yang merugi.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 381)

Semoga semakin menambah semangat kita untuk terus berbuat kebaikan.

Bârakallâhu fîik
Rumaysho. com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar