Senin, 22 April 2019

Islam akan bangkit

Kejayaan kaum kafir dan para loyalisnya (kafir & munafik) di dalam sistem kehidupan sekuler mereka, yang diklaim telah sampai pada puncak peradaban, membuat mereka ingin mempertahankan keadaan itu.

Perasaan ingin terus mempertahankan keadaan tersebut beriringan dengan ketakutan terhadap 'ancaman' yang mungkin datang dari alternatif sistem kehidupan lain (Islam). Mereka takut Islam bisa menggantikan sekulerisme. Takut bahwa bukan lagi kapitalisme yang akan menjayakan. Takut kalau Islam yang akan mengatur semuanya.

Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan #Islamophobia sebagai rasa takut, ancaman dan kebencian terhadap sebagian besar umat muslim. Ketakutan tersebut mendorong terjadinya praktik diskriminasi & intoleransi terhadap muslim bahkan sampai memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial & masyarakat.

Lebih jauh lagi Islamophobia berefek pada kesewenangan-wenangan dan tindak kekerasan atas umat Islam terkhusus yang mengimplementasikan Islam. Itulah yang kita lihat dalam praktik pelarangan cadar, pelarangan adzan, dakwah, jilbab, di sebagian tempat.

Syariah dinarasikan sebagai sesuatu yang mengerikan dan menjadi momok yang mengancam keutuhan bangsa. Dan sebagai kontra narasinya ditawarkanlah slogan untuk kembali kepada budaya lokal, dan menjauhi syariah yang cenderung 'Arab'

Semua itu sebenarnya hanyalah permainan kata dan tipu daya orang kafir dan munafik untuk mencegah kebangkitan dan kemenangan Islam. Padahal kemenangan Islam merupakan keniscayaan dari janji Allah.
.
Siapa yang phobia Islam? Siapa yang benci ajaran Islam? Siapa yang takut kebangkitan Islam? Ialah kaum kafir-musyrik.
.
"Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan Diin (akidah & syari’ah) yang haq untuk DIMENANGKAN atas semua DIIN (akidah & syari’ah) lainnya MESKIPUN ORANG-ORANG MUSYRIK MEMBENCI" (At Taubah : 33, Ash Shaff : 9)

Karena itu, menghalangi Islam bangkit seperti mencegah matahari terbit esok hari. Seperti mencegah datangnya musim semi. Upaya yang hanya berujung kesiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar