Dalam menjalani kehidupan ini, manusia selalu berpikir apa yang akan dilakukan dihari esok.
Entah bekerja, berbelanja, bermain, berliburan, dan lain-lain.
Tetapi pernahkah terbesit dalam pikiran kita bahwa besok kita akan mati?
.
Kematian adalah suatu hal yang pasti akan terjadi, tetapi sering kita lupakan.
Kematian menjadi hal yang sangat menakutkan bagi sebagian orang.
Tetapi Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa sallam memerintahkan agar kita senantiasa mengingat "KEMATIAN".
.
Rasullullah Shalllahu'Alaihi Wa sallam bersabda:
أَكْثِرُوْا ذِكْرَهَاذِمِ اللَّذَّاتِ .
"Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan yaitu KEMATIAN" (HR. Tirmidzi)
.
Dengan banyak mengingat kematian, manusia bisa lebih bersemangat dalam beribadah, dan melaksanakan amal-amal shalih.
.
Kita tidak tahu kan kapan kematian akan datang?
Kematian itu datangnya secara mendadak alias tiba-tiba, tanpa memberitahu kita dan tanpa kita duga.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ .
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati" (QS. Al-Anbiya : 35)
.
Maka dari itu, mari kita bersegera beramal shalih mumpung kesempatan masih ada.
Mulailah dari sekarang, dan jangan ditunda-tunda.
Kamis, 26 September 2019
jangan menunda

BAHAGIAKAN ORANG TUAMU !!!!
.
Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ālā…
.
Jangan pernah membuat perhitungan untung dan rugi ketika kita berusaha menyenangkan hati orang tua.
.
Sebab jika orang tua bahagia karena bakti anak kepadanya, ia akan berdoa dengan doa yang mustajab untuk kebaikan anaknya di dunia dan akhirat. Dan semua akan terbayar lunas di dunia dan akhirat.
.
Disebutkan dalam sebuah riwayat :
.
عَنْ مُحَمَّدُ بْنُ سِيْرِيْنَ قَالَ بَلَغَتِ النَّخْلَةُ عَلَى عَهْدِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَلْفَ دِرْهَمٍ، فَعَمَدَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ إِلَى نَخْلَةٍ فَنَقَرَهَا وَأَخْرَجَ جُمَّارَهَا فَأَطْعَمَهَا أُمَّهُ فَقَالَ لَهُ مَا حَمَلَكَ عَلَى هَذَا ..؟ وَأَنْتَ تَرَى النَّخْلَةَ قَدْ بَلَغَتْ أَلْفًا فَقَالَ إِنَّ أُمِّيْ سَأَلَتْنِيْهِ وَلاَ تَسْأَلُنِيْ شَيْئًا أَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ أَعْطَيْتُهَا – رواه الحاكم
.
“Dari Muhammad bin Sirin berkata : Pada zaman Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu harga pohon kurma pada saat itu mencapai 1.000 dirham. Saat itu Usamah bin zaid melubangi pohon kurma yang dibelinya dan mengeluarkan jantung pohon kurma-nya dan di berikan kepada ibunya sebagai makanan.
.
Lalu Muhammad bin Sirin berkata ; Wahai Usamah, apa yang membuatmu melakukan hal ini ? sedangkan engkau tahu bahwa harga kurma ini senilai 1.000 dirham ..!
.
Usamah bin Zaid berkata : Sesungguhnya ibuku meminta jantung pohon kurma kepadaku. Dan tidaklah ibuku meminta sesuatu yang aku kuat untuk membelinya kecuali aku akan memberikannya”.
.
(HR Hakim dalam Al-Mustadrak : 3/595 dan Thabrani dalam Al-Kabir : 370).
.
"-(Satu Dirham nilainya sekitar Rp 3,600an)-"
.

Hikmah Di Balik Musibah
Pertama: Musibah bisa sebagai penyebab gugur dan diampuninya dosa seorang hamba. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak ada seorang muslim yang ditimpa oleh sesuatu yang menyakitkan berupa tusukan duri atau lebih dari pada itu kecuali dengan sebab (musibah itu) Allah Subhanahu wa ta’ala ampuni kesalahan-kesalahannya, Allah Subhanahu wa ta’ala gugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” [HR. al-Bukhari & Muslim].
Kedua: Seseorang akan mendapatkan pahala yang besar sebanding dengan besarnya musibah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلاَءِ،
“Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya musibah yang menimpa.” [HR. at-Tirmidzi, Hasan]
Ketiga: Musibah bisa menjadi bentuk hukuman dunia bagi seorang hamba yang dikehendaki kebaikan akhirat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sehingga di akhirat nanti selamat dari siksa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَرَادَ الله بعبدِهِ الخَيرَ عَجَّلَ لَهُ العُقُوبَةَ في الدُّنْيا، …
“Apabila Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba maka Allah akan mensegerakan hukuman baginya di dunia ….” [HR. at-Tirmidzi, Hasan]
Bârakallâhu fiîk
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc

Catat Dan Amalkan! Inilah Doa Meminta Anak Sholeh
Setiap orang yang telah berumah tangga atau akan, pasti menginginkan si buah hati. Mungkin ada yang telah menanti bertahun-tahun, namun belum juga dikaruniai buah hati. Juga ada yang menginginkan agar anaknya menjadi sholeh. Maka perbanyaklah do’a akan hal tersebut.
Banyak do’a yang telah dicontohkan dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Di antaranya ada do’a yang berasal dari para Nabi ‘alaihimush sholaatu was salaam.
Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam berkata,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100).
Ini adalah do’a yang bisa dipanjatkan untuk meminta keturunan, terutama keturunan yang sholeh. Dalam Zaadul Masiir (7/71), dijelaskan maksud ayat tersebut oleh Ibnul Jauzi rahimahullah, “Ya Rabbku, anugerahkanlah padaku anak yang sholeh yang nanti termasuk jajaran orang-orang yang sholeh.” Asy Syaukani rahimahullah mengatakan apa yang dikatakan oleh para pakar tafsir, “Ya Rabb, anugerahkanlah padaku anak yang sholeh yang termasuk jajaran orang-orang yang sholeh, yang bisa semakin menolongku taat pada-Mu”. Jadi yang namanya keturunan terutama yang sholeh bisa membantu seseorang semakin taat pada Allah (اﷲ) Subhanahu wa Ta`ala.

Ini Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar
Ayat inilah yang bisa diambil pelajaran,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan mengenai ayat di atas, “Tinggalkanlah dosa, beristighfarlah pada Allah atas dosa yang kalian perbuat. Sungguh Allah itu Maha Pengampun. Dosa yang begitu banyak akan dimaafkan oleh Allah. Maka hendaklah mereka segera memohon ampun pada Allah meraih pahala dan hilanglah musibah. Allah pun akan memberikan karunia yang disegerakan di dunia dengan istighfar tersebut yaitu akan diturunkan hujan dengan deras dari langit, juga akan dikarunia harta dan anak yang diharapkan. Begitu pula akan diberi karunia kebun dan sungai di antara kelezatan dunia.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 889). Itulah faedah istighfar dan meninggalkan dosa atau maksiat.
Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rizki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388)
Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, “Maksud ayat niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, yaitu Allah akan menurunkan hujan dengan ucapan istighfar tersebut. Oleh karenanya, dianjurkan ketika shalat istisqa’ (shalat minta hujan) untuk membaca surat Nuh ini.” (Idem, 7: 387)
Jadi, dengan istighfar dan meninggalkan dosa, musibah akan terangkat, datang kemudahan rezeki, dan mudah hujan untuk turun.

Ini Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menjelaskan seruan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada kaumnya,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا.
“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.” [Nuh: 10-12]
Ayat di atas menunujukkan bahwa istighfar adalah sebab turunnya rezeki dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta dibukakannya berbagai kebaikan untuk hamba sehingga, terhadap masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan untuknya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebut sebuah atsar dari Al-Hasan Al-Bashry bahwa ada empat orang yang datang secara terpisah kepada beliau. Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefakiran, kekeringan kebun, dan tidak mempunyai anak. Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau hanya menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah,” lalu membacakan ayat di atas. [Demikian makna kisah yang disebut dalam Fathul Bary 11/98.]

SIKAP MUSLIM TERHADAP PEMERINTAH
.
Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu berkata:
.
إذا كان الإمام عادلاً فله الأجر وعليك الشكر، وإذا كان جائراً فعليه الوزر وعليك الصبر.
.
"Jika seorang pemimpin bersikap adil maka dia mendapatkan pahala dan engkau wajib bersyukur, namun jika dia tidak adil maka dia yang menanggung dosa sedangkan engkau wajib untuk bersabar.
’Uyunul Akhbar, jilid 1 hlm. 49

sebelum tidur
Sunnah ringan namun sering ditinggalkan. Semoga Allah mengistiqomahkan kita mengamalkannya.
Membaca ayat kursi sebelum tidur.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)
Bârakallâhu fiîk
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Amalan
Amalan seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2: 386. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, penilaian shahih ini disepakati oleh Adz Dzahabi)

Surah Al - kahfi
Hadits pertama:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)
Hadits kedua:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)
Inilah salah satu amalan di hari Jum’at dan keutamaan yang sangat besar di dalamnya. Akankah kita melewatkan begitu saja [?]
Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh sesuai tuntunan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Bârakallâhu fiîk
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc

Tauhid Cabang Keimanan Paling Tinggi
Tauhid merupakan cabang keimanan yang paling tinggi. Adapun cabang-cabang keimanan yang lainnya tidak akan diterima kecuali setelah sahnya cabang keimanan yang paling tinggi tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
“Iman itu lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling utama adalah perkataan ‘laa ilaaha illallah’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah]. Sedangkan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari iman.” (HR. Muslim no. 162)
An-Nawawi rahimahullah berkata ketika menjelaskan hadits tersebut,
وَقَدْ نَبَّهَ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنَّ أَفْضَلهَا التَّوْحِيد الْمُتَعَيِّن عَلَى كُلّ أَحَد ، وَاَلَّذِي لَا يَصِحّ شَيْء مِنْ الشُّعَب إِلَّا بَعْد صِحَّتِهِ .
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan bahwa cabang keimanan yang paling utama adalah tauhid, yang merupakan kewajiban bagi setiap orang. Sedangkan cabang keimanan yang lain tidak akan sah kecuali setelah sahnya cabang tauhid tersebut.” (Syarh Shahih Muslim, 1: 112)
Bârakallâhu fiîk
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

melihat dunia
Bismillah Walhamdulillah Washallatu wassalamuala Rasulillah.
Para pemirsa yang di-Rahmati oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala,
Jika kita melihat sesuatu yang menarik. Menakjubkan maka, senantiasa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam menyebutkan:
لبيك إن العيش عيش الآخرة
"Labbaik, innal ‘aisya ‘aisyul akhirah)"
(HR. Bukhari 2834, Muslim 1805)
Artinya : “Saya datang kepada-Mu Yaa Allah, tinggalkan itu dunia Sesungguhnya, kehidupan yang hakiki adalah kehidupan Akhirat"
Yaitu kehidupan dengan nikmat yang ada didalam surga… selamanya ... Kekal abadi.

menjaga hati perbuatan dan segala hal
"Berhati-hatilah dengan perkataan dan perbuatan, jika sudah melukai hati seseorang. Bagaikan sebuah paku yang menancap pada kayu, walaupun sudah dicabut ia tetap membekas. Zaman sekarang adalah zaman dimana lebih baik berdiam diri daripada bercakap, jika hanya untuk menyakiti hati orang lain."
- Sayyidil Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al Hamid -

hikmah
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 30
“Jika ingin bersedekah atau berbuat baik jangan kita melihat apa yang kita miliki dan bisa kita lakukan, akan tetapi lihatlah ke-Maha Kaya-an Allah dan ke-Maha Kuasa-an Allah yang tidak berbatas. Itulah yang menumbuhkan kesadaran bersedekah dan berbuat baik. Membawa si fakir dan si lemah untuk sanantiasa memohon, dan membawa si kaya dan yang mampu untuk berbuat.”
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 30

hikmah
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 29
“Mana yang akan dipilih oleh seorang hamba yang sadar disaat melakukan kemaksiatan? Ia bermaksiat dengan mudah karena ia merasa bahwa Allah SWT tidak melihatnya, atau ia bermaksiat dan ia yakin jika Allah SWT melihatnya? Jika ia pilih yang pertama maka ia telah kafir dan jika ia pilih yang kedua ia telah kurang ajar kepada Allah SWT. Merenungi dan menginsyafi makna inilah yang akan mengurangi kemaksiatan.”
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 29

TAWASUL
A. Pengertian
Secara bahasa tawasul artinya mengambil perantara secara istilah diartikan sebagai salah satu cara berdo’a kepada Alloh SWT dan salah satu dari beberapa pintu tawajuh kepada Alloh SWT dengan menggunakan Wasilah (perantara) adapun yang dituju dari tawasul ini adalah Alloh semata.
*B. Dalil-dalil tawasul*
Ada beberapa daliltentang diperbolehkannya tawasul baik dalil Al’quran, as-sunnah maupun atsar. Diantaranya firman Alloh SWT : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh SWT. Dan carilah perantara untuk sampai kepada Alloh SWT. Berjihadlah kamu di jalan-Nya mudah-mudahan kamu dapat keuntungan.” (QS. Al-Ma’idah:35).
Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki memberikan komentar tentang ayat ini: Bahwa yang dimaksud dengan الوسيلةdalam ayat ini adalah setiap sesuatu yang dijadikan pendekatan/perantara kepada Alloh SWT lebih lanjut ia menjelaskan :
وَلَفْظُ اْلوَسِيْلَةِ عَامٌ فِى اْلآيَهِ كَمَا تَرَى فَهُوَ شَامِلٌ لِلتَّوَاسُلِ بِاالذَّوَاتِ اْلفَاضِلَةِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَالصَّالحِيِْنَ فِى اْلحَيَاةِ وَبَعْدَ اْلمَمَاتِ وَباِلْاتِيْاَنِ بِاْلاَعْمَالِ الصَّالِحَةِ عَلَى اْلوَجْهِ اْلمَأْمُوْرِ بِهِ وَلِلتَّوَاسُلِ بِهَا بَعْدَ وُقُوْعِهَا.
Seperti yang kamu ketahui bahwa lafal الوسيلة pada ayat diatas bersifat umum yang memungkinkan artinyaberwasilah dengan dzat-dzat yang utama seperti para Nabi, orang-orang soleh,baik dalam masa hidup mereka maupun sudah mati juga memungkinka diartikan berwasilah dengan amal-amal soleh dengan menjalankan amal-amal soleh itu dan dijadikan perantara untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT.
Dalam tafsir sowi dijelaskan:
وَيَصِحُّ اَنَّ اْلمُرَادَ بِالتَّقْوَى اِمْتتَِالُ اْلمَأْمُوْرَاتِ الْوَاجِبَةِ وَتَرْكُ اْلمَنْهِيَّاتِ اْلمُحَرَّمَةِ وّابْتِغَاءِالْوَسِيْلَةَ مَايُقِرُّبِهِ اِلَيْهِ مُطْلَقًا، وَمِنْ جُمْلَةِ ذَلِكَ مَحَبَّةُاَنْبِيَاءِ اللهِ تَعَلَى وَاَوْلِيَائِهِ وَالصَّدَقَاتِ وَزِيَارَةِ اَحْبَابِ اللهِ وَكَشْرَةِ الدُّّعَاءِ وَصِلَةِ الرَّحِمِ وَكَشْرَةِ الذِّكْرِ وَغَيْرِذَلِكَ.فَالْمَعْنَى كُلُّ مَا يُقَرِّ بُكُمْ اِلَى اللهِ فَالْزَمُوْهُ وَاتْرُكُوْامَا يُبْعِدُكُمْ عَنْهُ اِذَاعَلِمْتَ ذَلِكَ. فَمِنَ الضَّلَالِ اْلمُِيْن وَالْخُسْرَانِ الظَّاهِرِ يَكْفِيْرُ الْمُسْلِمِيْنَ بِزِيَارَةِ أَوْلِيَاءِ اللهِ زَاعِمِيْنَ اَنَّ زِيَارَتَهُمْ مِنْ عِبَادَةِ غَيْرِ اللهِ كَلَّا بَلْ هِيَ مِنْ جُمْلَةِ الْمَحْبَةِ فِى اللهِ الَّتِى قَالَ فِيْهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلَا لَا اِيْمَانَ لِمَنْ لَا مَحَبَّةَ لَهُ، وَالْوَسِيْلَةِ لَهُ الَّتِى قَالَ اللهُ فِيْهَا: وَابْتَغُواْ اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ:.اھ
΅
Yang dimaksud dwngan taqwa yaitu menjalankan perintah-perintah yang wajib dan menjauhi larangan-larangan yang diharamkan juga mencari perantara untuk mendekatkan kepada Alloh, secara mutlak. Dan termasuk di dalamnya adalah mencari para Nabi, wali-wali Alloh, sodaqoh, menziarahi kekasih-kekasih Alloh, memperbanyak do’a, silaturahim, memperbanyak dzikir dan lain sebagainya. Artinya menjalankan sasuatu yang dapat menjauhkan kita dari Alloh . Maka sesuatu yang dapat mendekatkan kita kepada Alloh dan meninggalkan sesuatu yang dapat menjauhkan kita dari Alloh. Maka suatu kesesatan yang jelas dan kerusakan yang jelas juga bila mengkairkan orang-orang yang berziarah kemakam-makam wali Al;loh dengan menganggap bahwa ziarah adalah sirik. Padahal ziarah itu sebagian bentuk mahabbah kepada Alloh seperti yang Rosululloh sabdakan” tiadakah iman bagi orang yang tidak mempunyai perantara kepada Alloh sp yang Alloh Firmankan: Carilah perantara untuk menuju Alloh.”
Dalam ayat yang lain Alloh SWT berfirman:
“Jika mereka telah berbuat aniaya pada dirinya (berbuat dosa),lalu mereka dating kepadamu (hai Muhammad)dan meminta ampunan kepada Alloh SWT, kemudian Rosul memohonkan ampunan untuk mereka, tentulah Alloh SWT Yang Maha meerima taubat dan yang Maha Penyayang akan menerima tobat mereka .”(QS. Al-Nisa ;64) .
Imam Bukhori juga meriwayatkan hadist tentang tawasulnya sahabat umar bin khatab ketika melakukan shalat istis’qo :
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنْ عُمَرَ بْنَ الْخَطَابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ اِذَاقَحَطُوا اسْتَسْقَى بِالْعِبَاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَقَالَ الَّلَهُمَّ اِنَا كُنَّا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِيْنَا وَاِناَّ نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِعَمَّ نَبِيِّناَ فاَسْقِناَ قاَلَ فَيُسْقَوْنَ (رواه البخارى،٩٥٤)
Dari Anas bin Malik R.A beliu berkata “Apabila terjadi kemarau, sahabat Umar bin alkhathab bertawasul dengan Abbas bin Abdul Muththalib, kemudian berdo’a “Ya Alloh kami pernah berdo’a dan bwertawasul kepada-Mu dengan Nabi SAW, maka engkau turunkan hujan. Dan sekarang kami bertawasul dengan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan.” Anas berkata “Maka turunlah hujan kepada kami.” (HR. al- Bukhori :954)
Menyikapi tawasul sayyidina Umar R.A tersebut Sayyidina Abbas R.A berdo’a;
اَللَّهُمَّ اِنَّهُ لَمْ يَنْزِلُ بَلَاءٌ اِلَّا بِذَنْبِ وَلَا يُكْشَفُ اِلَّا بِتَوْبَةِ قَدْ تَوَ جَّهَ اْلقَوْمُ بِي اِلَيْكَ لِمَكَا نِي… الج اخرجه الز بير بن بكار (التحذ ير من الأغترار١٢٥)
Ya Alloh sesungguhnya malapetaka itu tidak akan turun kecuali karena dosa dan tidak akan sirna melainkan dengan taubat. Kini kaum muslimin bertawasul kepadaku untuk memohon kepada Mu karena kedudukanku disisi NabiMu…. diriwatkan oleh al-Zubair bin Bakkar.:”(Al-Tahdzir min al-Ightirar, hlm. 125). Mengomentari hal ini Syaikh Abdul Hayyi al-amrawi dan Syaikh Abdul Karim Murad menyatakan, pada hakikat nya tawasul yang dilakukan Sayyidina umar R.A dengan Sayyidina Abas R.A merupakan tawasul dengan Nabi SAW (yang pada waktu itu telah wafat) disebabkan posisi Abbas sebagai paman Nabi SAW dan karena kedudukannya disisi Nabi SAW. (Al-Tahdzir min al-Ightirar, hal:6).
قَلَ ابْنُ تَيْمِيِّ فِي الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ وَلَا فَرْقَ بَيْنَ الْجَيِّ وَالْمَيِّتِ كَمَازَعَمَ بَعْضُهُمْ فَقَبدْ صَجَّ عَنْ بَعْضِ الصَّجَابَةِ اَنَّهُ اُمِرَ بَغْضُ الْمُجْتاَ جِيْنَ اَنْ يَتَوَسَّلُوْا بِهِ صَلَّئ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بَعْدَ مَوْتِهِ فِئ خِلَا فَتِ عُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَتَوَ سَّلَ بِهِ قَقُضِئَتْ حَاجَتُهُ كَمَا ذَكَرَهُ الطَّبْرَانئِ
Ibnu Taimiyyah berkata dalam kitabnya Shirath al – Mustaqim : Tak ada perbedaan antara orang hidup dan mati seperti yang diasumsikan sebagian orang. Sebuah hadist sohih menegaskan : Telah diperintahkan kepada orang – orang yang memiliki hajat dimasa khalifah Ustman untuk bertawassul kepada nabi setelah dia wafat. Kemudian, mereka bertawassul kepada Rosul, dan hajat mereka pun terkabul. Demikian diriwayatkan oleh ath – Thabrany.
Dalam kitab 40 masalah agama, jilid 1, hal 137 – 138 disebutkan:
عَنْ اَنَسٍ اَنْ عُمَرَ ابْنِ الْخَطَابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كاَنَ اِذَا قَحَطُوْا اسْتَسْقَئ باِلْعَباَّسِ بْنِ عَبْدُ الْمُطَّلِبِ فَقاَلَ اَللَّهُمَّ كُناَّ نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّناَ فَتُسْقَيْناَ وَاِناَّ نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِعَمِّ بِنَبِيِّناَ فاَسْقِناَ فَيُسْقَوْنَ. (رواه البخارى.
Dari sahabat Annas, ia mengatakan : Pada zaman Umar bin Khaththab mengatakan : pernah terjadi musim peceklik. Ketika melakukan sholat istisqo Umar ber tawassul kepada paman Rosulullah, Abbas bin Abdul Muththlib ; Ya Tuhan, dulu kami mohon kepada – Mu dengan tawassul paman nabi – Mu, turunkanlah hujan kepada kami. Allah pun segera menurunkan hujan kepada mereka. (HR. al – Bukhari).
اِنَّ التَّوَسُّلَ وَالتَّشَفُّعَ بِهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِجَاهِهِ وَبَرَكَاتِهِ مِنْ سُنَنِ الْمُرْسِلِيْنَ وَسِيْرَةِ السَّلَفِ الصَّلِحِيْنَ.
Sesungguhnya tawassul dan minta syafa’at kepada Nabi atau dengan keagungan dan kebesarannya, termasuk diantara sunnah (amal kebiasaan) para Rosul dan orang – orang Salaf Shalihin (para pendahulu yang soleh – soleh).
Adapun kaitannya dengan ayat – ayat Al – Qur’an yang sering digunakan untuk mengharamkan tawassul seperti ayat – ayat dibawah ini :
اَلَا للهِ الدَّيْنِ الْخَالِصُ وَالَّدِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُونِهِ اَوْلِياَءَ مَانَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوناَ اِلىَ اللهِ زُلْفَى (الزمر:٢٣ )
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah – lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang – orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat – dekatnya.” (QS. Al – Zumr: 23).
Setelah memperhatikan ayat tersebut dengan cermat, Syaikh Abdul Hayyi al –‘Amrawi dan Syaikh Abdul Karim Murad menyatakan “Perkataan para penyembah berhala “Kami menyembah mereka (berhala – berhala itu) supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat – dekatnya. Ayat ini menegaskan bahwa mereka menyembah berhala untuk tujuan tersebut. Sedangkan orang yang bertawassul dengan orang alim atau para Rosul itu tidak menyembah mereka. Tetapi karena dia tau bahwa orang yang di – tawassul – i tersebut memiliki keutamaan dihadapan Allah Swt dengan kedudukannya sebagai Rosul, ilmu yang dimiliki atau kerena kenabiannya. Dan karena kelebihannya itulah kemudian ada orang yang melakukan tawassul dengan mereka.” (Al – Tahdzir min al – Ightitar, hal : 113).
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al Maliki juga memberikan komentarnya tentang ayat – ayat yang digunakan dalil untuk mengharamkan tawassul. Ayat – ayat itu diantaranya :
فَلاَ تَدْعُوْا مَعَ اللهِ اَحَدً.الاية,لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِ وَالَّدِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ لَا يَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُمْ بِشَيْئٍ. الاية
Bahwa ayat – ayat ini ditujukan bagi orang – orang musyik yang menyembah berhala, tentunya berbeda dengan orang yang bertawassul yang hanya menjadikan sesuatu sebagai perantara menuju Allah Swt.

SHALAWAT YANG TAK AKAN SIRNA PAHALANYA
Abul Hasan al-Bakri, Abu 'Umarah bin Zaid al-Madini dan Muhammad bin Ishaq al-Mathlabi meriwayatkan,
Suatu hari ketika Rasulullah ﷺ berada di masjid, tiba-tiba seorang lelaki bercadar datang menemui beliau. berkata dengan fasih, "Salam sejahtera untukmu duhai manusia yang memiliki kemuliaan yang menjulang tinggi dan tak tertandingi."
Nabi ﷺ kemudian mendudukkan lelaki tersebut di antara beliau dan Abu Bakar radhiyallahu 'anhu. Abu Bakar memandangi lelaki tersebut kemudian berkata kepada Rasulullah ﷺ, "Duhai Rasulullah, mengapa engkau meletakkannya di antara aku dan engkau sedangkan aku mengetahui bahwa di muka bumi ini tidak ada seseorang yang engkau cintai melebihi diriku?"
Rasulullah ﷺ kemudian bersabda, "Duhai Abu Bakar, Jibril memberitahuku bahwa lelaki ini suka bershalawat kepadaku dengan sebuah shalawat yang belum pernah dibaca oleh siapapun sebelumnya."
Sayyidina Abu Bakar pun lantas berkata, "Duhai Rasulullah ajarkanlah kepadaku shalawat yang ia baca agar aku dapat bershalawat kepadamu dengannya."
Rasulullah ﷺ kemudian menyebutkan shalawat tersebut :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد في الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ، وَفِي الْمَلأِ الأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الْدِّينِ.
Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala a-li sayyidina muhammadin fil awwalina wal a-khirin, wa fil mala-il a'la ila yaumiddîn
Abu Bakar kemudian bertanya, "Duhai Rasulullah, apakah balasan yang akan diperoleh seseorang yang membaca shalawat ini?"
Rasulullah ﷺ menjawab, "Duhai Abu Bakar, engkau telah menanyakan sesuatu yang aku tidak mampu menghitungnya. Seandainya lautan menjadi tinta, pepohonan menjadi pena dan para malaikat menjadi juru tulis. Maka lautan akan kering, pepohonan akan habis sedangkan para malaikat belum selesai mencatat pahala shalawat ini."
Hadits ini diriwayatkan oleh Abul Faraj dalam Al-Muthrib.

Nasihat khas utk lelaki yang suka sgt ber solat fardhu dirumah. Mohon pelahan lahan baca sehingga habis...dibwh ini ada kelebihan dan jugak ada amaran ancaman nabi saw....
KHUSUS UNTUK PARA LELAKI WAJIB MAKLUM DAN TERUS MENGAMALKANNYA
Sudah tahukah KAUM LELAKI bahwa Rasulullah tdk pernah meninggalkan solat berjamaah, sejak solat diwajibkan malam isra mi'raj hingga solat terakhir dalam hidup beliau?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa banyak di antara para ulama yg seumur hidupnya tidak pernah solat fardhu sendirian dan selalu berjamaah sampai akhir hayat mereka?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa diantara mereka ada yg rela walaupun harus membayar orang demi menemani solat berjamaah?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa ada sebagian ulama yg pernah menangis selama 40 hari krn merasa rugi yg amat mendalam sebab tertinggal satu solat fardhu berjamaah saja?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa bila anda solat berjamaah maka solat anda dapat dipastikan diterima oleh اَللّهُ ?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa khusus utk solat isya dan subuh berjamaah berpahala seperti solat setengah malam dan semalam suntuk?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa orang yg solat subuh berjamaah, maka dihari itu kehidupannya dibawah perlindungan اَللّهُ ? Artinya, bila ada orang yg mengusiknya maka dia berurusan langsung dgn اَللّهُ ?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa karena begitu beratnya hukum solat berjamaah sehingga dalam madzhab hanafi difatwakan bahwa hukum solat berjamaah adalah wajib?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam madzhab kita asysyafi'i solat berjamaah hukumnya fardhu kifayah sehingga bila dalam sebuah perkampungan penduduknya, tdk ada yg solat berjamaah, maka sekampung itu, berdosa semua karena meninggalkan berjamaah dan bukan karena meninggalkan solat?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa syaitan akan berleluasa berkuasa di sebuah perkampungan, bila penghuninya tdk ada yg solat berjamaah?
🐫Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam suatu hadits, Rasulullah SAW sempat mengancam bahkan Rasulullah SAW mengancam kepada orang yg meninggalkan solat berjamaah hingga berkeinginan membakar rumah mereka?
Tahukah KAUM LELAKI bahwa sahabat Ibnu Mas'ud RA, pernah mengatakan "kami saksikan saat Nabi Muhammad SAW masih hidup tidak seorangpun, ada yg meninggalkan solat berjamaah kecuali hanya orang2 munafik "?
Tahukah anda bahwa bila anda menyebar info ini maka anda tdk akan rugi atau menjadi hina, malahan, insya اَللّهُ akan berpotensi mendapat kebaikan yg tak terhingga? Semoga mendapat hidayah bersama.
آمين يا رب العالمين. ...
Tolong di share kepada para suami, saudara laki-laki, anak laki-laki, saudara sepupu laki-laki, keponakan laki-laki dan teman kerabat lak-laki.
Semoga Bermanfaat..

BERAMAL JARIYAH CIRI MUKMIN YANG CERDAS
Assalamualaikum wr wb
Saudara/i kami yang semoga Alloh Mulia kan selalu.
Ada amalan yang luarbiasa pahalanya untuk bekal kita di alam barzah dan diakhirat, amalan yang akan terus mengalir sampai kita meninggal. Amalan itu salah satunya adalah kita menjadi pendukung dakwahnya Rasululloh dengan cara membantu mereka yang sedang belajar menuntut ilmu agama, ikut membantu santri penghafal Al-Quran yang selanjutnya mereka akan terus belajar sampai menjadi ulama yang akan menyebarkan ilmu agama dan menyebabkan banyak orang mendapatkan hidayah.
Dan tahukah anda, berapapun yang anda infaqan untuk mereka maka selama mereka mengamalkan ilmunya maka pahalanya akan mengalir kepada kita bahkan sampai di kubur kita.
Itulah amalan cerdas yang akan sangat kita andalkan dihadapan Alloh SWT.
Untuk itu kami *Pondok Albahjah Rawabogo Bandung* mengajak sadara/i untuk mendukung para penghafal Al-Quran dengan membantu kebutuhan makan mereka 1 hari hanya Rp. 10.000/ orang atau Rp. 300.000/orang/ bulan.
Silahkan salurkan Infaq jariyah anda melalui
Silahkan salurkan infaq jariyah anda melalui: Bank Syariah Mandiri
751 2222 147
A.n Yayasan Al-Bahjah Bandung
Kode Bank 451
Sebarkan Seluas-luasnya. Dan mari menjadi mukmin yang cerdas yang selalu berbekal untuk hidup setelah kematian
Untuk info lebih lanjut dan konfirmasi transfer ke 082115167341 an Deni Rahdian
Jazakalloh khoiron katsiro

Nasehat Al-Imam Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi Rahimahullah :*
ستعيش مرة واحدة على هذه الارض, إذغ أخطأت إعتذر . و إذا فرحت عبّر, لا تكن معقدا و الأهمّ لا تكره ولا تحقد ولا تحسد
```"Kamu hanya hidup sekali di dunia ini, saat kamu bersalah mintalah maaf. Di saat kamu senang, berbagilah jangan berbelit-belit. Dan yang paling penting jangan membenci, memusuhi dan mendengki".```
________________________
```Wallahu'alam Bish-Showab```
```Semoga Berkah Bermanfaat Dunia Akhirat, Aamiin
Mari bershalawat```
*اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*
*اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*
*اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*

- KETELADANAN ISTRI HABIBANA UMAR BIN HAFIDZ
Siapa yang tidak mengenal seorang Bidadarinya Tarem Hadramaut?
Pasti sudah sangat mengenal dan mencintai beliau
Walau mungkin ada yang belum berjumpa beliau langsung pun sudah amat jatuh cinta
Begitulah para kekasih ALLAH
Bagai sebuah magnet yang menarik hati para pecintanya
Beliaulah seorang wanita sholehah
Putri daripada Ulama besar
Beliaulah seorang wanita sholehah
Isteri daripada Ulama besar
Beliaulah seroang wanita sholehah
Yang melahirkan anak sholeh sholehah
Generasi penerus Ulama besar
Beliau adalah putri dari guru Habib Umar, Habib Muhammad Al-Haddar. Beliau lebih suka disebut sebagai Ummu Salim atau ibu dari Salim (anak laki-laki tertua beliau).
Demi menjaga kehormatan dan rasa malu, wanita di Tarim bukan hanya tidak ingin wajah mereka dipandang lelaki yang bukan mahromnya, mereka bahkan merasa malu jika ada lelaki non mahrom yang mengenal atau bahkan sekedar membaca nama mereka 😍
Sama seperti Habib Umar, Hubabah Ummu Salim adalah sosok yang tiap detiknya beliau lalui dengan berdzikir, berdakwah, juga melayani keluarga dan masyarakat.
Kemana-mana beliau selalu membawa satu tas yang penuh dengan uang. Setiap ada orang sakit atau orang mempunyai masalah yang datang kepada beliau selalu beliau ambilkan uang dari tas itu tanpa pernah menghitung berapa banyak uang yang beliau keluarkan.
Beliau bahkan tak akan kembali ke rumah kecuali semua uang yang ada di tas itu benar benar habis.
Setiap kali ada masjid sekitar yang mengumumkan kabar wafat seseorang(siapapun orangnya), beliau pasti akan menyuruh para khodimahnya untuk memasak dan mengirimkan makanan untuk para tamu yang akan datang ke rumah duka
Jika ada tamu di rumah beliau, tak jarang beliau sendiri yang memasak hidangan untuk para tamunya.
Dan Ma Syaa ALLAH nya, beliau dan keluarganya akan mengambil makanan sisa para tamunya dengan niat tabarrukan.
Beliau meyakini bahwa sisa makanan tamu adalah makanan penuh barokah.
Ditengah kesibukan dakwah dan mengajar beliau yang sangat padat, bagi beliau melayani suami adalah yang tak bisa ditawar.
Pernah ketika beliau baru saja sampai di tempat mengajar, beliau menerima kabar bahwa sebentar lagi Habib Umar
akan sampai dirumahnya untuk makan malam.tanpa berpikir panjang beliau langsung pulang ke rumah untuk melayani kebutuhan Habib Umar seorang wanita Sholehah kala menjadi anak ia akan menjadi sebaik baiknya anak ..kala menjadi menjadi ibu ia akan menjadi madrasah pertama nan terbaik bagi anak anaknya .
wallahu'alam bishawwabb

Dalil Anjuran Membaca Surat Yasin di Malam Jumat
Bacaan yang populer di masyarakat saat mengisi kegiatan keagamaan di malam Jumat adalah Surat Yasin. Surat ini dibaca di banyak majelis. Ada yang menjadikannya sebagai rangkaian bacaan tahlil, sebagian lagi membacanya untuk mengawali pengajian, ada pula yang menjadikan bacaan Yasin sebagai acara inti yang biasa kita kenal dengan sebutan jamaah Yasinan, atau sebatas rutinitas individu yang dibaca di setiap malam Jumat.
Sebagian kalangan menganggap bahwa membaca Surat Yasin di malam Jumat bertentangan dengan ajaran syari’at. Mereka menganggap kegiatan tersebut tidak ada dalilnya. Sebenarnya, adakah dalil yang menjelaskan anjuran dan keutamaan membaca Surat Yasin di malam Jumat?
Memang betul, yang paling umum diterangkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits adalah anjuran dan keutamaan membaca Surat al-Kahfi, baik di hari atau malam Jumat. Keutamaan membaca Surat al-Kahfi berlandaskan dalil hadits yang cukup banyak, bahkan beberapa di antaranya mencapai derajat hadits shahih. Jarang kita temukan dalam kitab fiqih atau hadits anjuran membaca selain Surat al-Kahfi pada saat malam Jumat, termasuk anjuran atau keutamaan Surat Yasin.
Namun demikian, hal tersebut tidak cukup untuk menjadi landasan untuk menyimpulkan bacaan selain Surat al-Kahfi tidak ada dalilnya. Syekh Abdur Raul al-Manawi menegaskan bahwa anggapan bahwa hanya Surat al-Kahfi yang dianjurkan saat malam dan hari Jumat merupakan kekeliruan.
Ditemukan anjuran membaca selain Surat al-Kahfi dalam beberapa hadits, meski kualitas sanadnya tidak sebaik anjuran membaca Surat al-Kahfi. Al-Manawi menyebut beberapa surat yang diterangkan keutamaannya dalam sebuah hadits, yaitu Surat al-Baqarah, Ali Imran, al-Shaffat, Yasin, dan surat-surat yang menyebutkan ihwal Ali Imran.
Keutamaan membaca Surat Yasin sendiri ditegaskan dalam sebuah hadits riwayat Abu Daud sebagai berikut:
من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله
“Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr)
Al-Manawi menegaskan bahwa hadits ini tergolong hadits yang sanadnya terputus.
Berikut ini bunyi statemen al-Manawi dalam kitabnya yang fenomenal, Faydl al-Qadir, komentar atas kitab al-Jami’ al-Shaghir:
واعلم أن المتبادر إلى أكثر الأذهان أنه ليس المطلوب قراءته ليلة الجمعة ويومها إلا الكهف وعليه العمل في الزوايا والمدارس وليس كذلك فقد وردت أحاديث في قراءة غيرها يومها وليلتها ، منها ما رواه التيمي في الترغيب من قرأ سورة البقرة وآل عمران في ليلة الجمعة كان له من الأجر كما بين البيداء أي الأرض السابعة وعروبا أي السماء السابعة وهو غريب ضعيف جدا …الى أن قال...وخبر أبي داود عن الحبر من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله وفيه انقطاع
“Ketahuilah bahwa yang terlintas di pikiran banyak orang, bahwa tidak ada bacaan yang dianjurkan di malam Jumat kecuali Surat al-Kahfi, membacanya sudah menjadi amaliah di beberapa surau dan madrasah. Anggapan demikian tidak benar. Sesungguhnya terdapat beberapa hadits tentang anjuran membaca surat selain al-Kahfi di malam dan hari Jumat. Di antaranya hadits riwayat al-Taimi dalam kitab al-Targhib, barangsiapa membaca surat al-Baqarah dan Ali Imran di malam Jumat, ia mendapat pahala sebesar sesuatu di antara bumi ketujuh dan langit ketujuh. Ini adalah hadits yang aneh dan sangat lemah. Dan hadits Imam Abu Daud dari al-Habr, barangsiapa membaca Surat Yasin di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya, di dalam hadits ini terdapat sanad yang terputus.” (Abdul Ra’uf al-Manawi, Faydl al-Qadir, juz 6, hal. 258)
Meskipun kualitas sanad hadits tentang keutamaan bacaan Surat Yasin ini tergolong lemah, namun tetap dianjurkan dan dapat diamalkan isi kandungannya. Sebagaimana ditegaskan oleh ulama bahwa hadits-hadits lemah boleh diamalkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan keutamaan amal asalkan bukan tergolong hadits maudlu’ (palsu).
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan:
وقد تقرر أن الحديث الضعيف والمرسل والمنقطع والمعضل والموقوف يعمل بها في فضائل الأعمال إجماعا
“Dan merupakan ketetapan bahwa hadits dla’if, mursal, munqathi’, mu’dlal dan mauquf dapat dipakai untuk keutamaan amal menurut kesepakatan ulama.” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah, Beirut, Dar al-Fikr, 1983 M, juz 2, hal. 53).
Demikianlah dalil keutamaan membaca Surat Yasin di malam Jumat, mari kita budayakan untuk tidak mudah memvonis salah atau bid’ah, karena bisa jadi kita yang belum mengetahui sudut pandang pembenaran ilmiyahnya.
*Semoga bermanfaat.*

Kamis, 12 September 2019
hari jum'at
Perlu diketahui, bahwa setiap waktu memiliki kelebihan dari waktu lainnya. Di antara waktu yang memiliki keutamaan untuk beramal sholeh adalah hari Jum’at. Sebagaimana dikatakan oleh Qotadah bahwa Allah telah memilih hari yang termasuk istimewa dari yang hari lainnya yaitu hari Jum’at. (Tafsir Ibnu Katsir, surat At Taubah ayat 36)
Pada hari Jum’at juga terdapat beberapa kejadian luar biasa sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ
“Hari yang baik saat terbitnya matahari adalah hari Jum’at. Hari tersebut adalah hari diciptakannya Adam, hari ketika Adam dimasukkan ke dalam surga dan hari ketika Adam dikeluarkan dari surga. Hari kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jum’at”. (HR. Muslim)
Hari Jum’at juga adalah hari ‘ied (hari raya) kaum muslimin setiap pekannya. Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada Jibril, “Hari apa ini?”. Jibril pun menjawab,
هَذِهِ الجُمُعَةُ جَعَلَهَا اللهُ عِيْدًا لَكَ وَلِأُمَّتِكَ
“Hari ini adalah hari Jum’at yang Allah jadikan sebagai ‘ied (hari raya) bagimu dan umatmu.” (Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya. Hasan).
Bârakallâhu fiîk
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc

Hikmah di Balik Menyembelih Qurban
Hikmah di Balik Menyembelih Qurban
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Pertama: Bersyukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kedua: Menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim kholilullah (kekasih Allah) ‘alaihis salaam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis salaam ketika hari an nahr (Iduladha).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ketiga: Agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salaam, yang ini membuahkan ketaatan pada Allah dan kecintaan pada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak. Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan sehingga Isma’il pun berubah menjadi seekor domba. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan pada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 5: 76).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Keempat: Ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang senilai dengan hewan qurban. Ibnul Qayyim berkata, “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdal daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan udhiyah (kurban).” (Talkhish Kitab Ahkamil Udhiyah wadz Dzakaah, hal. 11-12 dan Shahih Fiqh Sunnah, 2: 379).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga pembahasan ini menambah semangat kita untuk berkurban tahun ini. Aamiin.

Hari tasyrik
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Iduladha (yaitu 11, 12, 13 Zulhijah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di terik matahari. Dalam hadis disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak zikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kalau hari tasyrik disebut hari makan dan minum berarti ketika itu tidak dibolehkan untuk berpuasa apa pun di hari-hari tersebut (11, 12, 13 Zulhijah). Inilah pendapat yang lebih dikuatkan dalam madzhab Syafi’i. (Lihat Al Iqna’, 1: 412).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Hari tasyrik itu apa sih? Yang jelas hari tersebut adalah tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)
Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (hari nahr). (Lihat Al Iqna’, 1: 412).

MERDEKA YANG HAKIKI
⠀
Merdeka yang hakiki adalah mengamalkan tauhid; memurnikan ibadah hanya kepada Allah ta'ala, dan membebaskan diri dari semua bentuk penghambaan kepada selain-Nya.
⠀
Karena ibadah kepada Allah adalah sifat dasar manusia, yang merupakan tujuan hamba diciptakan, sedangkan hawa nafsu dan setan ingin memalingkan hamba agar beribadah kepada selain Allah 'azza wa jalla.
⠀
Allah 'azza wa jalla berfirman,
⠀
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
⠀
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku saja.”
[Adz-Dzariyyat: 56]
⠀
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
⠀
هربوا من الرق الذي خلقوا له
وبلوا برق النفس والشيطان
⠀
"Mereka berpaling dari peribadahan kepada Allah yang merupakan tujuan mereka diciptakan, maka mereka menjadi budak nafsu dan setan." [Al-Kaafiyah Asy-Syaafiyah melalui Syarhul Aqidah Al-Wasithiyah, 2/466]
⠀
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,
⠀
أن وصف الإنسان بالعبودية لله يعد كمالاً، لأن العبودية لله هي حقيقة الحرية، فمن لم يتعبد له، كان عابداً لغيره
⠀
"Bahwa sifat manusia beribadah kepada Allah adalah kesempurnaan baginya, karena penghambaan kepada Allah adalah HAKIKAT KEMERDEKAAN, barangsiapa yang tidak menghamba kepada Allah maka dia adalah hamba selain-Nya." [Syarhul Aqidah Al-Wasithiyah, 2/466]
⠀
Dan merdeka yang hakiki adalah meneladani sunnah; mencontoh Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam dalam setiap amalan, dan melepaskan diri dari belenggu taklid dan fanatisme golongan (hizbiyyah).
⠀
Karena merdeka yang hakiki adalah ketakwaan kepada Allah ta'ala dan menyelamatkan diri dari penjara nafsu dan perbudakan setan.

"Hakikat Kemerdekaan Adalah Terbebasnya Kita dari Perbudakan Kepada Selain Allah SWT dan Membebaskan Hawa Nafsu Kita dari Cinta Tahta dan Dunia Menuju Cinta Kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW"
(Buya Yahya, Pengasuh LPD Al-Bahjah)

KEUTAMAAN BACAAN AAMIIN آمين
Abu Zuher menceritakan ::
Kami pernah berjalan bersama Rosululloh pada suatu malam.
Kami pun bertemu dengan seorang yang sedang serius berdo'a.
Rosululloh berhenti dan berusaha mendengarkan seraya bersabda
"Pasti jika dia menutup".
Seorang dari kami bertanya
"Dengan apa dia akan menutup?".
Beliau bersabda
"Dengan آمين (aamiin), sungguh apabila dia menutup dengan bacaan aamiin berarti dia telah menetapkan".
Seorang dari kami pun segera menghampiri lelaki yang berdo'a tersebut dan mengatakan
" tutup do'a mu dengan aamiin dan bergembiralah".
HR. Abu Dawud

IBUMU ADALAH PINTU TAUBATMU
Atha bin Yasar rahimahulloh mengisahkan,
Seseorang datang kepada Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, menyampaikan sebuah kejadian:
Satu hari, Aku berhasrat untuk melamar seorang wanita. Namun tak ku sangka, ternyata ia menolakku. Lalu pada kesempatan berbeda, datang pria lain melamarnya, ternyata ia menerima lamaran itu. Lantas, tak lama kemudian Aku bunuh wanita itu lantaran tak kuasa Aku menahan cemburu.
"Jika seperti ini kondisinya, apakah masih terbuka pintu taubat untukku?"
Ibnu Abbas lantas bertanya:
"Apakah ibumu masih hidup?"
"Tidak, (Ibuku telah tiada)." Jawab orang tadi.
Lantas Ibnu Abbas menimpalinya:
"Kalau begitu, bertaubatlah kepada Allah azza wa jalla, dan berupayalah dengan seluruh kemampuanmu untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya."
Mendengar jawaban Ibnu Abbas, bergumul pertanyaan pada benak 'Atha bin Yasar. Bergegas ia mendatangi Ibnu Abbas, lantas bertanya:
"Mengapa engkau bertanya tentang keadaan ibunya?"
Kemudian Ibnu Abbas menjawabnya:
"Sungguh, Aku tidak tahu ada sebuah amalan yang paling dekat di sisi Allah, selain berbakti kepada ibumu."

Mutiara hikamah
Saat kita mengingatkan orang lain yang melakukan kesalahan lalu ia tidak segera faham dan saat itupun kita berkata kalau ia dungu.
Atau setelah ia faham namun masih kukuh untuk melakukannya, lalu kita berkata kalau :" Dia keras hati dan keras kepala!".
Akan tetapi, pernahkah kita menyadari saat kita diingatkan kadang kalau kita tidak dungu kitapun jadi keras kepala?
Sunggu kita amat butuh keinsyafan akan diri kita!
(Mutiara Hikmah Buya Yahya ke - 26)

WANITA SURGA
Suatu ketika seorang wali Allah yang sholeh bernama Malik Bin Dinar melalui Kawasan pasar.
Beliau melihat seorang hamba sahaya wanita.
Pada zaman dahulu.. hamba sahaya terbagi menjadi beberapa tingkatan.
Dan hamba sahaya wanita ini adalah hamba sahaya yang tingkat atas (Dia di sayangi oleh tuannya karena kecantikkan parasnya).
Dan apabila keluar rumah, Tuannya akan menyertakan pengawal untuk mengawalnya.
Malik Bin Dinar berkata
" Wahai wanita.. aku ingin menikah denganmu."
Jawab wanita itu :
" Lelaki seperti kamu ingin menikah dengan aku? Lihat dirimu. Pakaian compang camping"
Di sertai dengan gelak tawa perempuan dan pengawalnya.
Malik Bin Dinar membalas :
" Aku benar benar ingin menikahimu"
kerena kesungguhan Malik Bin Dinar..
Wanita itu menyuruh pengawalnya membawa Malik Bin Dinar berjumpa dengan Tuannya.
Di tempat tuan wanita itu, wanita itu memberitahu tujuan Malik Bin Dinar berjumpa dengannya.
Ketika melihat Malik Bin Dinar. Tuan hamba sahaya tersebut bertanya
" Berapakah nilai yang engkau akan bayar untuk wanita ini"
Dengan yakin Malik Bin Dinar menjawab :
" Aku akan bayar dua biji kurma untuk wanita ini"
" Dua biji kurma? Hanya itu bayaran untuk wanita secantik ini? Apa alasan kamu?"
Di selangi dengan gelak tawa yang lainnya.
"Wahai tuan.. dengar di sisiku ada seorang wanita.
Yang mana beliau diciptakan dari sari pati kasturi sari pati kapur putih.
dan Nur wajahnya dari Nur Alloh.
Jika dia terzahir di tempat yang gelap maka cahayanya akan menerangi tempat yang gelap.
Apabila dia terzahir didepan matahari maka cahaya matahari akan menjadi redup karena cahaya wanita ini lebih terang dari cahaya matahari.
Jika selendangnya jatuh keatas dunia ini maka seluruh dunia akan wangi karena harumnya wanita ini.
Jika satu titik air liurnya jatuh ke lautan maka seluruh air lautan menjadi manis.
Jika suara nya terdengar oleh seorang mayat maka sudah tentu mayat itu akan hidup kembali.
Alloh mengatakan bahwa Alloh menciptakan wanita ini dengan serta merta.
Tidak ada kotor ( haid atau nifas. Penuh dengan Kasih sayang. Tidak memberontak kepadamu. Akan mencintaimu dengan sepenuh hatinya.
Dikatakan bahwa jika bidadari ini melihat suami nya di dunia bersama isterinya di dunia ini..
Beliau akan berkata
" wahai isteri. Berhati hati dengan suamiku. Dia akan berada dengan aku di syurga selama lamanya."
"Inilah betapa cintanya bidadari tersebut.
Jadi wahai tuan..Tolong beritau aku manakah lebih baik.
Wanita yang berada di sisimu atau wanita yang di sisiku?."
Jawab tuan terbabit
" Sudah semestinya wanita yang di sisi kamu."
Malik Bin Dinar bertanya.
" Adakah kamu ingin memilikinya?"
Dengan tegas tuan tersebut menjawab
" Sudah tentu aku ingin memiliknya. Berapakah harganya?"
Malik menjawab
" Maka harganya hanya dengan kamu beriman kepada Allah. Kamu mengikuti perintah Allah. Kamu meninggalkan larangannya dan senantiasa hidup dengan Taubat.
Malam kamu bertahajjud kepada Allah ta'ala.
Dan segala amalan kamu akan menjadi Mahar kamu untuk bidadari syurga nanti. "
___
Dan jika wanita wanita dunia mampu menjaga amal baiknya.
Menjaga sholat
Taat kepada suami nya.
Tidak meninggalkan puasa.
Meninggalkan laranganNya.
Maka wanita wanita ini akan menjadi ketua bidadari kelak dan kecantikkan nya akan melebihi kecantikkan seluruh bidadari nanti.

BACAAN DO'A QUNUT NAZILAH
Ketika Keadaan Negeri Sedang Dilanda Banyak Fitnah dan Bencana, maka Para Ulama Menghimbau Agar Masyarakat Membaca Do’a Qunut Nazilah Di Setiap Rokaat Terakhir Sholat, Khususnya Shalat Fardhu (Saat I'tidal di Rakaat Terakhir).
Berikut Bacaannya :
اللّٰهُمَّ اهْدِنَــــا فِيْمَنْ هَدَيْتَ . وَعَافِنَــــا فِيْمَنْ عَافَيْتَ . وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ. وَبَارِكْ لَنَــــا فِيْمَا أَعْطَيْتَ .وَقِنَــا شَرَّ مَا قَضَيْتَ
فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ .وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ . وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ . تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ . فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ . أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْـبَلَاءَ وَاْلغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . اللّٰهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِ صَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْـــمُسْلِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ لَا تُهْلِكْنَــا وَأَهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِــــهِ صَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَالْـــمُسْلِمِيْنَ. وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ اْلإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ . اللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ اُمُوْرِنَا وَاجْعَلِ اللّٰهُمَّ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَـــةً وَقِنَــا عَذَابَ النَّــارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَــا مُحَمَّدٍ (ن) النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِــهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ.
