⠀
Merdeka yang hakiki adalah mengamalkan tauhid; memurnikan ibadah hanya kepada Allah ta'ala, dan membebaskan diri dari semua bentuk penghambaan kepada selain-Nya.
⠀
Karena ibadah kepada Allah adalah sifat dasar manusia, yang merupakan tujuan hamba diciptakan, sedangkan hawa nafsu dan setan ingin memalingkan hamba agar beribadah kepada selain Allah 'azza wa jalla.
⠀
Allah 'azza wa jalla berfirman,
⠀
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
⠀
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku saja.”
[Adz-Dzariyyat: 56]
⠀
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
⠀
هربوا من الرق الذي خلقوا له
وبلوا برق النفس والشيطان
⠀
"Mereka berpaling dari peribadahan kepada Allah yang merupakan tujuan mereka diciptakan, maka mereka menjadi budak nafsu dan setan." [Al-Kaafiyah Asy-Syaafiyah melalui Syarhul Aqidah Al-Wasithiyah, 2/466]
⠀
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,
⠀
أن وصف الإنسان بالعبودية لله يعد كمالاً، لأن العبودية لله هي حقيقة الحرية، فمن لم يتعبد له، كان عابداً لغيره
⠀
"Bahwa sifat manusia beribadah kepada Allah adalah kesempurnaan baginya, karena penghambaan kepada Allah adalah HAKIKAT KEMERDEKAAN, barangsiapa yang tidak menghamba kepada Allah maka dia adalah hamba selain-Nya." [Syarhul Aqidah Al-Wasithiyah, 2/466]
⠀
Dan merdeka yang hakiki adalah meneladani sunnah; mencontoh Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam dalam setiap amalan, dan melepaskan diri dari belenggu taklid dan fanatisme golongan (hizbiyyah).
⠀
Karena merdeka yang hakiki adalah ketakwaan kepada Allah ta'ala dan menyelamatkan diri dari penjara nafsu dan perbudakan setan.
Kamis, 12 September 2019
MERDEKA YANG HAKIKI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar