Senin, 30 Oktober 2017

PENTINGNYA SHALAT Bagi orang Yang Memiliki Akal

Yunus bin ‘Ubaid -rahimahullah- berkata,

“Dua perkara jika hal itu baik pada diri seorang hamba maka baiklah urusannya yang lain, yaitu shalat dan lisannya”.

(lihat at-Tahdzib al-Maudhu‘i li Hilyah al-Auliya', Hal. 274)

TIDAK ADA JATAH DI DALAM ISLAM

Abdullah bin Mas‘ud -radhiyallahu ‘anhu- berkata,

“Barang siapa yang tidak melakukan shalat maka dia sudah tidak punya agama”.

Umar bin Khaththab -radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,

“Tidak ada jatah di dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat”.

(lihat Ta’zhim ash-Shalah karya Syaikh Abdurrazaq al-Badr -hafizhahullah-, Hal. 21)

PEMBEDA ANTARA KEKAFIRAN DAN KEIMANAN

Mujahid bin Jabr -rahimahullah- pernah bertanya kepada Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu-,

“Apakah amalan yang membedakan antara kekafiran dan keimanan menurut kalian di masa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-?”. Beliau menjawab, “Shalat”.

(lihat al-Manhaj as-Salafi ‘inda asy-Syaikh Nashiruddin al-Albani, Hal. 176)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar