Kamis, 24 Januari 2019

*HUKUM SHOLAT JUMAT DENGAN DUA ADZAN*


Oleh : Buya Yahya
(Pengasuh LPD Al-Bahjah)

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العلمين, وبه نستعين على أمور الدنيا والدين, وصلى الله على سيدنا محمد وآله صحبه وسلم أجمعين. وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى ‏ ‏محمد ‏وشر الأمور ‏ ‏محدثاتها ‏ ‏وكل بدعة ضلالة . أما بعد

I. Pendahulan

Adanya 2 adzan dalam sholat jum’at adalah merupakan kesepakatan para ulama dari masa kemasa dimulai dari masanya Sayyidina Utsman bin Affan hingga hari ini sampai munculnya pendapat aneh yang bersebrangan dengan apa yang dijalankan oleh para ulama. Memang benar adzan jum’at pada zaman Nabi SAW dan Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar adalah sekali yaitu disaat khotib duduk diatas mimbar. Akan tetapi pada zaman Sayyidina Utsman bin Affan karena semakin banyaknya kaum muslimin maka beliau menganggap perlu untuk menambahkan adzan dari 1 adzan menjadi 2 adzan. Adzan yang pertama untuk mengingatkan kaum muslimin bahwasanya hari itu adalah hari jum’at agar bersiap-siap pergi ke masjid untuk melakukan sholat jum’at. Adapun adzan yang kedua adalah untuk menunjukan bahwa sholat jum’at akan segera dimulai. Dan hal seperti ini sudah menjadi kesepakatan para ulama dari masa kemasa dan tidak ada ingkar sama sekali dari para sahabat Nabi SAW.

Kisah penambahan adzan Sayyidina Utsman Bin Affan disebutkan oleh Imam Bukhori dalam kitab shohihnya

1. Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ib Ibn Yazid beliau berkata :

عن السائب بن يزيد -رضي الله عنه- قال: "كَانَ النِّدَاءُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوَّلُهُ إِذَا جَلَسَ الإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ -رضي الله عنهما- فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ -رضي الله عنه- وَكَثُرَ النَّاسُ زَادَ النِّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ" . رواه البخاري

Artinya (“Seruan adzan di hari jum’at mula-mula hanya di saat imam duduk di atas mimbar, hal ini terjadi pada zaman Nabi SAW dan zaman Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khotob. Pada zaman Sayyidina Utsman bin Affan saat orang-orang semakin banyak maka Sayyidina Utsman menambahkan adzan yang ke tiga yaitu di zauro”
(HR Bukhori)

Zauro’ adalah satu tempat yang suaranya bisa sampai ke pasar-pasar.

2. Hadits yang di riwayatkan oleh Az-Zuhri beliau berkata :

عن الزهري قال: سمعت السائب بن يزيد -رضي الله عنه- يقول: "إِنَّ الأَذَانَ يَوْمَ الجُمُعَةِ كَانَ أَوَّلُهُ حِينَ يَجْلِسُ الإِمَامُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى المِنْبَرِ في عهد رسول الله -صلى الله عليه وآله وسلم- وأبي بكر وعمر -رضي الله عنهما-، فلما كان في خلافة عثمان -رضي الله عنه- وكثروا أمر عثمان يوم الجمعة بالأذان الثالث، فأذن به على الزوراء، فثبت الأمر على ذلك". رواه البخاري

Artinya : (“Dari Zuhri beliau berkata sesungguhnya aku mendengar Sa’ib Ibn Yazid berkata : Sesungguhnya adzan pada hari jum’at mula-mula diadakan saat imam duduk diatas mimbar pada hari jum’at pada zaman Nabi SAW, Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khotob. Pada masa kekholifahan Sayyidina Utsman bin Affan saat kaum muslimin semakin banyak maka Sayyidina Utsman memerintahkan menambah satu adzan yakni adzan yang ketiga yang dikumandangkan di Zauro’, maka setelah itu seperti itulah ketetapan adzan di dalam sholat jum’at.” )

Imam Bukhori menyebut adzan yang ketiga karena secara istilah iqomat juga disebut sebagai adzan seperti yang disabdakan Nabi SAW.

بين كل أذنين نافلة لمن شاء

Artinya:(Antara 2 adzan ada sholat sunnah yang sunnah untuk dilakukan bagi yang mau melakukan”).

Rasulullah menyebut adzan dan iqomat dengan istilah 2 adzan .

Yang bisa di fahami dari dua riwayat dari Imam Bukhori adalah adzan dalam jum’at yang semula hanya ada 2 yakni adzan dan iqomat saja, kemudian ditambah oleh Sayyidina Utsman dengan 1 adzan, seperti disebutkan oleh Imam Bukhori dengan istilah adzan yang ketiga, maka adzan dalam jum’at adalah adzan pertama, adzan kedua dan iqomah.

Ibn Hajar Al-Asqolani di dalam Fathul Bari Juz 2 hal 394 berkata :

"والذي يظهر أن الناس أخذوا بفعل عثمان في جميع البلاد إذ ذاك؛ لكونه خليفةً مطاعَ الأمر"

“Yang bisa di fahami sesungguhnya orang-orang telah melakukan dengan apa yang dilakukan Sayyidina Utsman di setiap negeri pada waktu itu karena beliau adalah seorang kholifah yang harus dipatuhi perintahnya”.

Dan sungguh mematuhi Sayyidina Utsman adalah hakikat sunnah Nabi SAW seperti yang disabdakan Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ibnu Hibban dan Imam Hakim.

من يعش منكم بعدي فسيري إختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الحلفاء المهد يين الراشدين .
“Siapapun yang hidup setelahku maka akan melihat perbedaan yang banyak, maka hendaknya kalian semua berpegang kepada sunnahku dan sunnah para Kholifah Ar-Rosyidin.”

Dan itulah yang dipahami oleh para sahabat Nabi SAW sehingga pada zaman Sayyidina Utsman 2 adzan dalam sholat jum’at adalah merupakan Ijma atas kesepakatan para ulama dari masa Sayyidina Utsman bin Affan hingga hari ini. Hingga munculah pendapat yang berbeda yang seolah-olah mereka lebih tau tentang sunnah Nabi kemudian berani mengatakan jum’at dengan 2 adzan adalah bid’ah, maka pendapat seperti itu adalah pendapat yang tidak bisa dianggap sama sekali. Artinya yang membid’ahkan 2 adzan adalah membid’ahkan para sahabat-sahabat Nabi yang mulia dan sungguh benar apa yang disabdakan Nabi SAW,

إن أخر هذه الأمة يلعن أولها أخرها . حديث صحيح . رواه ابن ماجه

“Sesungguhnya umat akhir dari umat ini akan melaknat para pendahulu-pendahulunya”

Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Majjah

Terbukti sabda Nabi SAW pada zaman akhir ini ada orang yang membid’ahkan para salaf dan para sahabat Nabi SAW.

Mungkin ada yang bertanya, Bukankah sholat jum’at sudah ada pada zaman Nabi SAW ? Akan tetapi kenapa pada zaman Nabi adzan hanya dikumandangkan sekali kemudian di saat datang Sayyidina Utsman menjadi 2 kali ? Jawabannya adalah seperti yang disebutkan dalam riwayat Imam Bukhori di atas sebabnya adalah orang-orang semakin banyak pada zaman Sayyidina Utsman dan kota Madinah semakin melebar.

Dalam masalah ini sungguh tidak akan menjadi masalah bagi orang yang mengerti sunnah Nabi dan bagaimana berpegang pada sunnah Nabi SAW. Dan sudah menjadi maklum bagi ulama dari para sahabat Nabi bahwa berpegang kepada Khulafa Ar-Rosyidin adalah juga berpegang pada sunnah Nabi SAW.

Dari itulah kenapa para sahabat Nabi SAW bersepakat mengikuti Sayyidina Utsman padahal para sahabat Nabi juga banyak dari para ulama selain Sayyidina Utsman. Sungguh mereka tidak mengikuti sahabat Utsman kecuali karena benarnya apa yang dilakukan oleh Sayyidina Utsman Bin Affan Ra.

II. Waktu Adzan yang Pertama dan Jarak Antara Adzan yang Pertama dan Kedua

Masalah jangka waktu antara adzan pertama dan kedua tidak ada ketentuannya, hanya dikira-kira sekedar agar kaum muslimin bisa bergegas mempersiapkan sholat jum’at.

Adapun waktu adzan awal para ulama berbeda pendapat, sebagian mengatakan sebelum masuk waktu dhuhur sebagian lagi mengatakan setelah masuk waktu dhuhur. Dan perbedaan seperti ini bagi mereka para ulama sangat sederhana sebab intinya untuk mengingatkan orang-orang agar bersiap-siap dan bergegas pergi ke masjid .

III. Pendapat Ulama Saudi

Berikut ini kami akan menukil pendapat tokoh-tokoh dari Saudi yang sebetulnya kami tidak perlu mendatangkan pendapat-pendapat mereka karena dalam buku-buku kitab ahli sunnah wal jama’ah 4 madzhab sudah diterangkan dengan jelas dan gamblang tanpa ada keraguan sedikit pun bahwa ulama telah bersepakat bahwa adzan dalam sholat jum’at adalah dengan 2 adzan.

Akan tetapi setelah munculnya fitnah pembid’ahan terhadap 2 adzan atau membid’ahkan adzan tambahan Sayyidina Utsman. Maka kami perlu untuk menghadirkan pendapat tokoh-tokoh dari Saudi agar orang-orang yang mengingkari 2 adzan tersebut bisa membaca. Karena kebanyakan dari mereka yang mengingkari 2 adzan banyak berkiblat kepada para tokoh-tokoh dari Arab Saudi. Dan dengan sengaja kami nukil dengan bahasa arabnya secara utuh barang kali ada sebagian pembaca yang mengerti bahasa arab agar bisa membacanya sendiri. Dan fatwa-fatwa tersebut juga kami nukil secara utuh tanpa kami kurangi sedikitpun

Yang pertama datang pertanyaan kepada Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz tentang kapan disyariatkannya 2 adzan dan bagaimana adzan tambahan yang bid’ah ini bisa terjadi di Saudi dan bagaimana orang Saudi melakukan bid’ah.

Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz menjawab dan jawaban ini juga dikeluarkan oleh lembaga fatwa terpercaya dikalangan mereka yaitu Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhust Al ‘Ilmiyah Wal Ifta’ dan juga Fatwa ini bisa di dapat dalam kumpulan risalah-risalah Syaikh Abdul Aziz Bin Baz jilid 12.

Fatwa tersebut berbunyi :

ثبت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: "عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين، فتمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ" الحديث، والنداء يوم الجمعة كان أوله حين يجلس الإمام على المنبر في عهد النبي صلى الله عليه وسلم وأبي بكر وعمر رضي الله عنهما، فلما كانت خلافة عثمان وكثر الناس أمر عثمان رضي الله عنه يوم الجمعة بالأذان الأول، وليس ببدعة لما سبق من الأمر باتباع سنة الخلفاء الراشدين، والأصل في ذلك ما رواه البخاري والنسائي والترمذي وابن ماجة وأبو داود واللفظ له:

عن ابن شهاب أخبرني السائب بن يزيد أن الأذان كان أوله حين يجلس الإمام على المنبر يوم الجمعة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم وأبي بكر وعمر رضي الله عنهما، فلما كان خلافة عثمان وكثر الناس أمر عثمان يوم الجمعة بالأذان الثالث فأذن به على الزوراء فثبت الأمر على ذلك، وقد علق القسطلاني في شرحه للبخاري على هذا الحديث بأن النداء الذي زاده عثمان هو عند دخول الوقت، سمَّاه ثالثاً باعتبار كونه مزيداً على الأذان بين يدي الإمام والإقامة للصلاة، وأطلق على الإقامة أذاناً تغليباً بجامع الإعلام فيهما، وكان هذا الأذان لما كثر المسلمون فزاده عثمان رضي الله عنه اجتهاداً منه، ووافقه سائر الصحابة بالسكوت وعدم الإنكار، فصار إجماعا سكوتياً

Artinya;(”Telah benar riwayat dari Rosululloh SAW sesungguhnya Rosululloh bersabda : “Hendaknya engkau berpegang dengan sunnah ku dan sunnah Khulafa Ar-Rosyidin yang telah mendapatkan petunjuk. Maka berpeganglah dengan sunnah tersebut dengan sungguh-sungguh.

Seruan adzan jum’at mula-mula diadakan saat imam duduk di atas mimbar pada zaman Nabi SAW, Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khotob. Pada zaman Sayyidina Utsman bin Affan kaum muslimin semakin banyak. Maka Sayyidina Utsman memerintahkan menambah adzan yang pertama dalam sholat jum’at dan ini bukanlah BID’AH seperti yang telah disebutkan yaitu adanya perintah dari Nabi untuk mengikuti sunnah para Khulafa Ar-Rosyidin.

Dan landasan permasalahan ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Imam Nasa’i, Imam Tirmidzi dan Imam Abu Dawud . (Dan lafadz hadits ini diambil dari Abu Dawud)

Diriwayatkan dari Ibnu Syihab beliau berkata : Telah memberikan kabar kepadaku Sa’ib ibn Yazid : sesungguhnya adzan itu mula-mula adalah pada saat imam duduk di mimbar pada hari jum’at pada zaman Nabi Saw, zaman Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dan zaman Sayyidina Umar bin Khotob. Pada masa kekholifahan Sayyidina Utsman tatkala orang-orang semakin banyak Sayyidina Utsman memerintahkan pada hari jum’at agar diadakan adzan yang ke 3 yang kemudian dikumandangkan adzan di Zauro’. Dan setelah itu menjadi tetap lah permasalahan ini seperti itu.

Imam Asqotolani mengomentari hadits ini dalam Syarah Bukhorinya : “Sesungguhnya adzan yang diadakan Sayyidina Utsman saat masuknya waktu diberi nama dengan adzan ketiga karena dianggap sebagai tambahan dari adzan dihadapan imam (diatas mimbar) dan iqomah untuk sholat. Iqomah di dalam sholat juga di sebut dengan istilah adzan.

Dan adzan (tambahan) ini ditambakan oleh Sayyidina Utsman saat kaum muslimin menjadi banyak, hal seperti ini merupakan Ijtihad dari beliau, dan ijtihad ini disetujui para sahabat Nabi SAW tanpa ada ingkar sama sekali dari mereka. Maka hal semacam ini sudah menjadi Ijma atau kesepakatan (Ijma Sukuti).”)

Yang kedua Fatwa Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin dalam kitab Syarah Mumti’ juz 6 hal 162

Teks Fatwa tersebut sebagai berikut :

ولكن يجب أن نعلم أنّ عثمان ـ رضي الله عنه ـ أحد الخلفاء الراشدين الذين أمرنا باتباع سنتهم، فإن لم ترد عن النبي صلّى الله عليه وسلّم سنة تدفع ما سنه الخلفاء، فسنة الخلفاء شرع متبع، وبهذا نعرف أن الأذان الأول يوم الجمعة سنة بإثبات النبي صلّى الله عليه وسلّم ذلك بقوله: «عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين» ، أما من أنكره من المُحدَثين، وقال: إنه بدعة وضلل به عثمان ـ رضي الله عنه ـ فهو الضال المبتدع؛

لأن عثمان رضي الله عنه سنَّ الأذان الأول بسبب لم يوجد في عهد النبي صلّى الله عليه وسلّم، ولو وجد سببه في عهد الرسول صلّى الله عليه وسلّم ولم يفعله النبي صلّى الله عليه وسلّم لقلنا: إن ما فعله عثمان -رضي الله عنه- مردود؛ لأن السبب وجد في عهد النبي صلّى الله عليه وسلّم ولم يسن النبي صلّى الله عليه وسلّم فيه شيئاً، أما ما لم يوجد في عهد الرسول عليه الصلاة والسلام السبب الذي من أجله سنَّ عثمان -رضي الله عنه- الأذان الأول فإن سنتَهُ سنةٌ متبعةٌ، ونحن مأمورون باتباعها

Artinya;(“Akan tetapi wajib untuk kita mengetahuinya bahwa sesungguhnya Sayyidina Utsman bin Affan adalah salah satu dari Khulafa Ar-Rosyidin yaitu orang-orang yang kita diperintahkan untuk mengikuti sunnah mereka.

Jika tidak ada riwayat dari Nabi SAW satu sunnah yang menolak (bertentangan) dengan sunnah para Khulafah, maka menjadi pasti sunnah para khulafah tersebut adalah Syariat yang harus di ikuti.

Atas dasar inilah kita bisa mengetahui sesungguhnya adzan yang pertama pada hari jum’at adalah sunnah dengan pengukuhan dari Nabi SAW di dalam sabdanya : “Hendaknya engkau berpegang pada sunnah ku dan sunnah para Khulafa Ar-Rosyidin”

Adapun orang yang mengingkari dari orang-orang baru (akhir zaman) yang mengatakan adzan ini adalah bid’ah kemudian mengatakan Sayyidina Utsman adalah bid’ah, sesungguhnya mereka sendirilah ORANG-ORANG YANG SESAT DAN AHLI BID’AH. Sebab sesungguhnya Sayyidina Utsman mengadakan adzan yang pertama karena sebab yang tidak ada pada zaman Nabi SAW. Seandainya sebab yang ada pada zaman Sayyidina Utsman juga ada pada zaman Nabi kemudian Nabi tidak melakukannya tetapi Sayyidina Utsman melakukannya niscaya kami akan sependapat dengan mereka dan apa yang dilakukan Sayyidina Utsman harus ditolak. Adapun sebab yang tidak ada pada zaman Nabi kemudian adanya pada zaman Sayyidina Utsman dan Sayyidina Utsman melakukan atas dasar sebab tersebut seperti adzan yang pertama ini maka sesungguhnya itulah sunnah yang di ikuti dan kita pun diperintahkan untuk mengikutinya”.)

IV. Kesimpulan

Kaum muslimin dan muslimat ini adalah sekelumit dari pencerahan untuk menghindarkan dari fitnah-fitnah yang ada di masjid-masjid masyarakat kita. Dan mari kita semua kembali kepada sunnah Khulafa Ar-Rosyidin dengan mempertahankan adzan jum’at dengan 2 adzan dan bagi masjid yang adzannya hanya ada satu kali kita kembalikan menjadi 2 adzan yang itu semua adalah demi kepatuhan kita kepada ulama, Khulafa Ar-Rosyidin dan kepada Rosululloh SAW.

Dan bisa disimpulkan sebagai berikut :

1. Adzan jum’at dengan 2 adzan adalah kesepakatan para sahabat Nabi dan para ulama dari masa kemasa
2. Munculnya pendapat yang berbeda dengan ini yaitu pendapat yang membid’ahkan sholat jum’at dengan 2 adzan adalah pendapat yang aneh dan hanya menimbulkan fitnah di tengah masyarakat
3. Mari kita membaca ilmu dengan penuh keinsyafanSemoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kita semua .

Wallahu a’lam Bish-showab

Jangan lupa sampaikan informasi ini ke yang lain, baik via sms, telpon, fb, twitter, whatsapp, BBM dll. semoga bermanfaat.

Rasulullah SAW Bersabda yang artinya :
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya." HR. Imam Muslim

Gausah kepo(penasaran/ingin tau) omongan orang lain

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
وَمَنِ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ أَوْ يَفِرُّونَ مِنْهُ ، صُبَّ فِى أُذُنِهِ الآنُكُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
.
“Barangsiapa menguping omongan orang lain, sedangkan mereka tidak suka (kalau didengarkan selain mereka), maka pada telinganya akan dituangkan cairan tembaga pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 7042). Imam Adz Dzahabi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-aanuk adalah tembaga cair.
.
Yang namanya tembaga cair tentu saja dalam keadaan yang begitu panas. Na’udzu billah.
.
Ibnu Batthol mengatakan bahwa ada ulama yang berpendapat, hadits yang ada menunjukkan bahwa yang mendapatkan ancaman hanyalah untuk orang yang “nguping” dan yang membicarakan tersebut tidak suka yang lain mendengarnya.
.
Namun yang tepat jika tidak diketahui mereka suka ataukah tidak, maka baiknya tidak menguping berita tersebut kecuali dengan izin mereka. Karena ada hadits di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa terlarang masuk mendengar orang yang sedang berbisik-bisik (berbicara empat mata). Seperti ini dilarang kecuali dengan izin yang berbicara. Demikian diterangkan oleh Ibnu Batthol dalam Syarh Shahih Al Bukhari. @tentangislam
.
📝Jadi, nggausah kepo sama urusan orang lain.. apalagi nguping, ghibah, jangan berprasangka buruk dan selalu mencari-cari kesalahan orang lain... toh juga belum tentu diri ini lebih baik! wallahu a'lam
.
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
.

Berbuat kebaikan

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Firman اللهِ
_"........Dan Rahmat-KU meliputi segala sesuatu. maka akan AKU tetapkan Rahmat-KU untuk orang2 yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang2 yang beriman kepada ayat2 KAMI "_ (Surat al-A'raf : 156)
                               Alhamdulillah yang membuat kita bahagia saat Ini, kita masih diberi kesempatan untuk : menebarkan kebaikan2, ber-taubat, ber-ibadah, ber 'amal sholeh, sekalipun waktu yang اللهِ berikan terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal se-lama2 nya di-akhirat kelak.    

Rasulullah صلى الله عليه و سلم  bersabda :
_"Kebaikan kebaikan tidak akan lenyap, dan dosa tidak akan mati, ber'amalah sesukamu, karena engkau akan dibalas berdasarkan perbuatanmu"_.[Hadits Hasan].

Firman اللهِ : _"...sesungguhnya Rahmat اللهِ amat dekat kepada orang2 yang berbuat baik."_ (Surah al-A'raf : 56).

Tidaklah seseorang diangkat menjadi wali kekasih ALLAH kecuali karena 3 perkara: hati yg bersih , kasih sayang dan dermawan

Habib Novel Al-Athos

JALINAN YANG PENUH MAKNA Oase Iman Buya Yahya

Dalam sebuah kebersamaan ada terjalin sebuah persahabatan dan pertemuan. Akan tetapi, tidak semua dari yang bersahabat adalah sama-sama beruntung. Keberuntungan seseorang tersembunyi di balik kalbunya disaat bersahabat. Dua orang yang bersahabat, ada kalanya satu dari keduanya selalu berharap kemuliaan di akhirat dibalik persahabatan ini, sementara yang satu lagi tidak menjalin pesahabatan kecuali untuk keuntungan di dunia. Biarpun semuanya sama-sama ke masjid, makan bersama atau bahkan tidur bersama, yang satu adalah orang beruntung dan yang satu lagi adalah orang yang celaka.

Siapapun dari kita harus mencermati apa yang tersembunyi di balik kalbunya. Apa di balik kedekatan kita dengan seorang sahabat? Jika seorang pejabat menjalin persahabatan dengan seoarang ustadz yang paling beruntung adalah yang memanfaatkan kedekatan tersebut untuk mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah SWT.

Alangkah celakanya jika sang ustadz dekat dengan penguasa atau pejabat hanya mengharap keuntungan dunia, begitu juga jika seorang pejabat yang dekat dengan ustadz hanya untuk kepentingan dunianya.

Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa yang merendah kepada orang kaya (berpangkat di dunia) karena dunianya, maka telah hilang dua pertiga (nilai) agamanya”. Ini adalah petunjuk yang amat jelas dari Rasulullah SAW agar kita memahami makna sebuah kedekatan. Karena kejahatan hati amatlah tersembunyi dan tidak ada yang bisa mengoreksinya kecuali diri sendiri.

Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW juga pernah bercerita. Ada dua orang yang berbeda dalam menjalani hidupnya. Yang pertama adalah orang yang terlihat baik karena kesehari-hariannya adalah hanya beribadah di atas gunung.

Yang satu lagi adalah seorang pemuda preman pasar yang secara lahir adalah kotor dan jahat karena pekerjaannya hanya membuat keributan dan mengganggu orang-orang di pasar.

Akan tetapi suatu ketika dipertemukan oleh Allah SWT pada suatu tempat. Sang ahli ibadah saat itu kehabisan bekal sehingga ia harus membeli bekal di tengah pasar. Dalam saat yang bersama, sang preman pasar berkeinginan untuk bisa dekat dengan ahli ibadah yang di atas gunung.
Keduanya pun menuju tempat yang mereka tuju. Yang ahli ibadah turun ke pasar dan sang preman pasarpun menuju ke atas gunung. Akhirnya keduanya bertemu disuatu tempat, dan disaat itu ternyata Allah SWT mencabut hidayah dari sang ahli ibadah dan memindahkannya kepada sang preman pasar.

Dalam kisah tersebut Rasulullah SAW menjelaskan bahwa itu terjadi disebabkan oleh sesuatu yang tersembunyi di hati mereka berdua. Yang ada di hati sang preman disaat bertemu adalah makna pengagungan kepada ulama Allah SWT dengan penuh harap agar pertemuan tersebut menjadi sebab Allah SWT mencintainya. Sementara itu, yang dirasakan hati sang ahli ibadah bukanlah makna kerinduan kepada Allah SWT, akan tetapi hatinya penuh dengan kesombongan sebagai ahli ibadah. Yang ada adalah rasa meremehkan kepada sang preman, bukan melihatnya dengan kasih sayang dan sebagai lahan untuk amal baik dengan mengajaknya kepada kebenaran dan menjauhkanya dari kejahatan.

Maka disini kita harus bisa mencermati setiap jalinan yang kita rajut. Anda yang ustadz, apa makna kedekatan Anda dengan para pejabat dan saudagar? Anda yang pejabat, apa makna kedekatan Anda dengan para ulama, saudagar dan fakir miskin? Anda yang saudagar, apa makna kedekatan Anda dengan para pejabat ulama dan fakir miskin? Sudahkah Allah SWT hadir dalam jalinan Anda?

Wallahu a’lam Bish-Showab.

*Syair Indah Sang Lima Waktu*


Bila *Subuh* utuh
Rizki pun tumbuh
Hati terasa teduh
Pribadi tidak angkuh
Keluarga tidak keruh
Maka damai berlabuh...

Bila *Dzuhur* teratur
Diri jadi jujur
Hati tidak kufur
Jiwa selalu bersyukur
Amal ibadah tidak udzur
Keluarga akur
Maka pribadi jadi makmur...

Bila *Ashar* kelar
Jiwa jadi sabar
Raga jadi tegar
Senyum pun menyebar
Insya Allah rezeki lancar...

Bila *Maghrib* tertib
Ngaji menjadi wajib
Wirid jadi karib
Jauh dari aib
Insya Allah syafaat tidak raib...

Bila *Isya* terjaga
Malam bercahaya
Hati damai sejahtera
Insya Allah hidup pun bahagia...

Salam *5 WAKTU*

Mutiara Hikmah Buya Yahya

*“Agar hatimu selalu tenteram dan rela dalam menerima cobaan dan ujian dari Allah, ingat disana ada orang yang merindukan keadaan seperti dirimu karena begitu berat cobaan dan ujian mereka dibanding dengan yang engkau terima. Jika engkau sakit, disana ada orang sakit yang lebih parah dari dirimu. Jika engkau faqir disana ada orang lebih faqir dari dirimu.”*
*Ustadz*

BUYA YAHYA
USTADZ SYAFH ABU HANIFAH



MAJELIS ALBAHJAH BANDUNG

Kalau engkau bisa berterima kasih kepada orang yang berbuat baik kepadamu.
Lalu kenapa engkau tidak bisa berterima kasih kepada ALLAH yang setiap saatnya berbuat baik memberikan nikmatnya selalu kepadamu

Habib Novel Al-Athos

Materi Kajian Hari Ini Bab THARAH (Seputar THARAH)



B. THOHAROH DARI HADAS

Bersuci dari hadas ada 2 macam, yaitu :

1.Bersuci dari hadas kecil : Bersuci dari hadas kecil dengan cara wudlu atau tayamum jika tidak mendapaatkan air atau berhalangan menggunakan air karena sakit.

2.Bersuci dari hadas besar : Bersuci dari hadas besar dengan cara mandi atau tayamum jika tidak mendapaatkan air atau berhalangan menggunakan air karena sakit

*Wudlu dan Tayamum*

a. Wudlu

Wudlu adalah menggunakan air pada anggota tertentu yang dimulai dengan niat

*Syarat-syarat wudlu :*

1. Islam
2. Tamyiz (bisa membedakan yang baik dan yang buruk)
3. Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air pada anggota wudlu
4. Dengan air yang suci dan mensucikan

*Fardlu wudlu*

1. Niat (dalam hati ketika membasuh muka yang pertama)

2. Membasuh muka / Wajah
Batas wajah yaitu memanjang dari tumbuhnya rambut (kebanyakan orang) yaitu 4 jari di atas alis kita sampai dagu (ditambah satu jari di bawah dagu untuk menyempurnakannya), dan melebar dari 2 telinga kanan sampai ke bunga telinga kiri. Diantara semua itu harus terbasuh air, termasuk ujung lubang hidung dan ujung kedua mata (kalau ada kotoran harus dihilangkan dahulu), serta bagi mereka yang punya kumis, cambang dan jenggot tebal (tidak kelihatan kulitnya dalam jarak 1 hasta, sekitar 53 cm) maka disunnahkan menyela-nyela dengan tangan yang dibasahi dengan air hingga basah. Apabila jenggotnya tipis maka wajib dibasuh dengan air sampai kena kulitnya.

3. Membasuh kedua tangan hingga siku-siku

4. Mengusap sebagian kepala

5. Membasuh kaki hingga mata kaki

6. Tertib sesuai urutan diatas.

*Sunnah-sunnah wudlu*

1. Membaca Basmallah
2. Membasuh kedua telapak tangan
3. Berkumur-kumur
4. Menghisap air ke dalam hidung
5. Mengusap seluruh kepala
6. Mengusap kedua telinga
7. Mensela-selai jari tangan dan kaki
8. Menigakalikan dalam membasuh
9. Menigakalikan dalam membasuh dan mengusap
10. Berturut-turut
11. Berdo'a setelah wudlu

*Perkara yang membatalkan wudlu*

1. Keluarnya segala sesuatu dari kubul dan dubur

2. Tidur, kecuali sambil duduk yang metepakan pantatnya.

3. Hilangnya akal seperti gila, pingsan, dll

4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahromnya

5. Menyentuh farji (kubul dan dubur) dengan telapak tangan.
Lafadz Niat Wudlu :

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَاثِ الاَصْغَرِ فَرْضًا لله تَعالَى

“Aku sengaja berniat wudlu untuk menghilangkan hadas kecil fardlu karena Allah ta'ala”
Do'a sesudah wudlu:

اَشْهَدُ اَنْ لا اِلهَ اِلاالله وَحْدَه لا شَرِيْكَ لَه وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه اللّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mensucikan diri. Dan jadikan aku termasuk gologan hambaMu yang sholih”.

b. Tayamum
Tayamum adalah menyampaikan debu yang suci pada wajah dan kedua tangan sebagai ganti dari wudlu dan mandi

*Syarat-syarat tayamum*

1. Berhalangan menggunakan air seperti karena sakit
2. Telah masuk waktu sholat
3. Telah berusaha mencari air (bg yang tayamum karena tak ada air)
4. Menggunakan debu yang suci

*Fardlu tayamum*

1. Niat (dalam hati ketika hendak mengusap wajah)
2. Mengusap wajah dua kali
3. Mengusap kedua tangan hingga siku-siku
4. Tertib

*Sunnah-sunnah tayamum*

1. Mambaca basmallah

2. Mendahulukan anggota yang kanan

3. Berturut-turut
Perkara yang membatalkan tayamum

1. Segala seuatu yang membatalkan wudlu

2. Melihat air sebelum sholat

3. Murtad (keluar dari Islam)
Lafadz Niat tayamum :

نَوَيْتُ التَّيَمُمَ لِاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ فَرْضًا لله تَعَالى

“Saya berniat tayamum agar diperbolehkan sholat fardlu, fardlu karena Allah ta’ala”

c. Mandi
Mandi adalah mengalirkan air secara merata ke seluruh tubuh.

1. Sebab-sebab mandi
• Keluar air mani
• Hubungan suami istri
• Haidh
• Nifas (darah yang keluar setelah melahirkan)
• Wiladah (melahirkan)
• Mati (kecuali mati syahid)

2. Rukun/fadlu mandi
• Niat dalam hati ketika membasuh permulaan bagian tubuh
• Meratakan air

3. Sunnah-sunnah mandi
• Istinjak
• Berwudlu
• Menigakalikan dalam membasuh
• Menggosok tubuh
• Berdo’a setelah mandi

4. Syarat-syarat mandi dan makruh mandi
Syarat-syarat mandi dan makruh mandi sama dengan wudlu

Lafadz Niat mandi :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَاثِ الْاَكْبَرِمِنَ الْجِنَابَةِ/الْحَيْضِ/الْنِّفَاسِ/ الْوِلادَةِ اِلَى جَمِيْعِ الْبَدَنِيْ فَرْضًا لله تَعَالى

*TATA CARA TAYAMUM UNTUK PENGGANTI WUDHU DAN PENGGANTI MANDI ADALAH SAMA.

HILANG 25 JUTA GARA2 SHALAT TEPAT WAKTU?


*Budi Harta Winata adalah pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan. Perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor baja.*

Budi memulai usahanya pada tahun 2004 Alhamdulillah Usahanya bertambah pesat hingga hari ini.

Jika menilik masa lalunya, banyak orang tidak percaya beliau bisa menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini.

*Lelaki tinggi besar ini pernah menjadi tukang las keliling dan TKI ilegal di Malaysia.*

Tapi roda kehidupan terus berputar, dulu Budi harus merangkak dari bawah untuk memulai usaha. Kini Budi berada di atas. Semua kesuksesannya diraih dengan melalui jalan terjal.

*Menurutnya kesuksesan yang diraih bukan melulu hasil kerja keras, tapi juga ditunjang amalan yang dilakukannya.*

Ketika beliau ditanya apa rahasia suksesnya menjadi pengusaha?

*SHALAT TEPAT WAKTU*

Jika tiba waktu sholat, mesin dimatikan. “Padahal, kalau dihitung-hitung secara logis, beliau bisa ‘rugi’ 25 juta saat mematikan mesin selama lima belas menit,”.

Anda bayangkan rugi 25 juta itu baru 1x shalat, tinggal di kalikan saja sehari berapa kali mesin dimatikan agar karyawannya bisa shalat tepat waktu, dikali berapa hari dalam setahun......
Berapa kerugiannya ?

*Bagaiman dengan kita ?*

Boro boro kehilangan 25 juta, meninggalkan 15 menit dari acra TV favorit aja kita ga mau, rela menunda bahkan meninggalkan shalat asal tidak terlewat acra TV favorit.

Boro boro kehilangan 25 juta, meninggalkan 15 menit dari acara rapat / seminar yang kita ikuti aja ga mau, rela menunda bahkan meninggalkan shalat yang penting acra rapat / seminar bisa terus di ikuti.

*Allah swt berfirman :*
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang Memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.”
(QS.Thaha: 132)

*Ayat diatas Seakan ingin menjelaskan bahwa shalat lah dengan baik maka rizki akan datang setelahnya.*

Sering kita menunda shalat karena ada urusan bisnis yang belum selesai.

Sering kita mempercepat shalat kita karena ada pembeli yang datang.

Sering kita melalaikan shalat hanya karena ada orang penting yang harus kita temui.

Coba pikirkan, kenapa kita harus mempercepat shalat demi pembeli sementara kita sedang menghadap Sang Pengatur Rizki ?

Kenapa kita harus menunda shalat demi bertemu klien sementara Allah lah Sang Pemegang urusan itu ?

Kenapa kita harus bertemu orang penting dan melupakan pertemuan dengan Dzat Maha Penting yang segala urusan ada ditangan-Nya ?

Mari kita perbaiki cara berpikir kita agar tidak lagi mendahulukan sesuatu yang penting dan melalaikan sesuatu yang jauh jauh jauh lebih penting.

*Rasulullah saw bersabda :*
"3 amalan yang disukai Allah :
*1. shalat tepat waktu*
2. berbuat baik kepada orang tua
3. dan jihad di jalan Allah"
(Muttafaq'alaih)

*Semoga mulai hari ini kita bisa menjaga shalat agar selalu tepat waktu dan berjamaah di masjid.*

Semoga Allah menerima shalat-shalat kita.

Aamiin yaa Robbal 'aalamiin

*Semoga Yang Ikut Menyebarluaskan Tulisan Ini, Allah Jadikan dia Pengusaha Yang Sukses Mulia Dunia Akhirat !!!!!*

Selasa, 22 Januari 2019

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

“Jangan kamu menganggap remeh kepada satu perbuatan baik walaupun sekadar senyum kepada saudaramu. Kadang-kadang senyum itu mampu menghilangkan kesusahan yang dihadapi seseorang.“

[Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid]

[‪اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

❝Hendaklah kita mengembirakan hati Rasulullah ﷺ Hendaklah kita berselawat dengan hati yang penuh rindu, penuh cinta kepada Rasulullah ﷺ Baginda tak berhajat kepada selawat daripada kita kerana Allah dan malaikat sudahpun berselawat ke atas Baginda, tetapi kitalah yang mengharapkan keberkatan daripada Baginda dengan memperbanyakkan selawat kepada Baginda ﷺ❞

[Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid]

🌾t.me/kalam_lovers 🌾

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

“Jika kita sudah berkerja dan ada anak tapi hidup masih tidak tenang dan selalu ditimpa kesusahan, semak kembali hubungan dengan kedua ibu bapa, ada buat salah atau tidak, kalau ada, cepat-cepat mohon kemaafan.”

[Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid]

Salam adalah salah satu nama-Nya, iaitu As-Salam yang membawa erti keselamatan.

Orang yang memberi salam hakikatnya memberi jaminan keselamatan kepada orang Diberi salam serta sebaliknya..

Daripada bahaya yang bakal menimpa.

_Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid_

Amalan Mengikut Adab-Adab
“Jika mahu mengamalkan sesuatu sunnah, amal sikit-sikit dahulu, takut hari ini buat
semua, esok demam, lusa tak buat dah.”

| Al-Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid |

Minggu, 20 Januari 2019

sholat

Bismillah

[TERUNTUK IKHWAN]
__
Shalat jama’ah memiliki keutamaan dibanding shalat sendirian dengan selisih 27 derajat sebagaimana sering kita dengar. Inilah keutamaan shalat jama’ah tersebut. Disamping itu, orang yang menunggu shalat di masjid juga akan mendapat pahala dan do’a malaikat. Begitu pula ketika seseorang sudah berjalan dari rumahnya menuju masjid, itu pun sudah dihitung pahalanya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
.“Shalat seseorang dengan berjama’ah lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk shalat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan shalat selama ia menunggu hingga shalat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia shalat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari no. 477 dan Muslim no. 649).

•••Orang Tua Asuh Santri Berpotensi Al-Bahjah•••


Mari bergabung dalam Program Dakwah bersama Al-Bahjah.
Kami membuka Program "Orang Tua Asuh Santri Berpotensi".

Program untuk Membiayai Para Santri Berpotensi Al-Bahjah
Sampai menjadi Alim/Sukses.

Anda bisa menyalurkan Bantuan
Rutin minimal Rp. 500.000/bulan
Atau Dengan cara Berkelompok
5 Orang masing-masing Rp. 100.000/bulan.
Anda akan diberikan Informasi seputar Perkembangan Para Santri berpotensi secara Berkala.

Untuk Info dan Pendaftaran.
Anda bisa menghubungi no 0853-1122-2225.

Sampaikan kepada yang lain…
Rosululloh SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya.” HR. Imam Muslim.

muhadast wahhabi...

Biografi Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Di kalangan salafi (wahabi), lelaki satu ini dianggap muhaddis paling ulung di zamannya. Itu klaim mereka. Bahkan sebagian mereka tak canggung menyetarakannya dengan para imam hadis terdahulu. Fantastis. Mereka gencar mempromosikannya lewat berbagai media. Dan usaha mereka bisa dikata berhasil. Kalangan muslim banyak yang tertipu dengan hadis-hadis edaran mereka yang di akhirnya terdapat kutipan, “disahihkan oleh Albani, ”. Para salafi itu seolah memaksakan kesan bahwa dengan kalimat itu Al-Albani sudah setaraf dengan Imam Turmuzi, Imam Ibnu Majah dan lainnya.

Sebetulnya, kapasitas ilmu tukang reparasi jam ini sangat meragukan (kalau tak mau dibilang “ngawur”). Bahkan ketika ia diminta oleh seseorang untuk menyebutkan 10 hadis beserta sanadnya, ia dengan entengnya menjawab, “Aku bukan ahli hadis sanad, tapi ahli hadis kitab.” Si peminta pun tersenyum kecut, “Kalau begitu siapa saja juga bisa,” tukasnya.

Namun demikian dengan over pede-nya Albani merasa layak untuk mengkritisi dan mendhoifkan hadis-hadis dalam Bukhari Muslim yang kesahihannya telah disepakati dan diakui para ulama’ dari generasi ke generasi sejak ratusan tahun lalu. Aneh bukan?.

Siapakah Nashirudin al- Albani?

Dia lahir di kota Ashkodera, negara Albania tahun 1914 M dan meninggal dunia pada tanggal 21 Jumadal Akhirah 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999 di Yordania. Pada masa hidupnya, sehari-hari dia berprofesi sebagai tukang reparasi jam. Dia memiliki hobi membaca kitab-kitab khususnya kitab-kitab hadits tetapi tidak pernah berguru kepada guru hadits yang ahli dan tidak pernah mempunyai sanad yang diakui dalam Ilmu Hadits.

Dia sendiri mengakui bahwa sebenarnya dia tidak hafal sepuluh hadits dengan sanad muttashil (bersambung) sampai ke Rasulullah, meskipun begitu dia berani mentashih dan mentadh’iftan hadits sesuai dengan kesimpulannya sendiri dan bertentangan dengan kaidah para ulama hadits yang menegaskan bahwa sesungguhnya mentashih dan mentadh’ifkan hadits adalah tugas para hafidz (ulama ahli hadits yg menghapal sekurang-kurangnya seratus ribu hadits).

Namun demikian kalangan salafi menganggap semua hadits bila telah dishohihkan atau dilemahkan Albani mereka pastikan lebih mendekati kebenaran.

Penyelewengan Albani

Berikut diantara penyimpangan-penyimpangan Albani yang dicatat para ulama’

1) Menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya sebagaimana dia sebutkan dalam kitabnya berjudul Almukhtasar al Uluww hal. 7, 156, 285.

2) Mengkafirkan orang-orang yang bertawassul dan beristighatsah dengan para nabi dan orang-orang soleh seperti dalam kitabnya “at-Tawassul” .

3) Menyerukan untuk menghancurkan Kubah hijau di atas makam Nabi SAW (Qubbah al Khadlra’) dan menyuruh memindahkan makam Nabi SAW ke luar masjid sebagaimana ditulis dalam kitabnya “Tahdzir as-Sajid” hal. 68-69,

4) Mengharamkan penggunaan tasbih dalam berdzikir sebagaimana dia tulis dalam kitabnya “Salsalatul Ahadits Al-Dlo’ifah” hadits no: 83.

5) Mengharamkan ucapan salam kepada Rasulullah ketika shalat dg kalimat “Melarang Assalamu ‘alayka ayyuhan-Nabiyy”. Dia berkata: Katakan “Assalamu alan Nabiyy” alasannya karena Nabi telah meninggal, sebagaimana ia sebutkan dalam kitabnya yang berjudul “Sifat shalat an-Nabi”.

6) Memaksa umat Islam di Palestina untuk menyerahkan Palestina kepada orang Yahudi sebagaimana dalam kitabnya “Fatawa al Albani”.

7) Dalam kitab yang sama dia juga mengharamkan Umat Islam mengunjungi sesamanya dan berziarah kepada orang yang telah meninggal di makamnya.

8 ) Mengharamkan bagi seorang perempuan untuk memakai kalung emas sebagaimana dia tulis dalam kitabnya “Adaab az-Zafaaf “,

9) Mengharamkan umat Islam melaksanakan solat tarawih dua puluh raka’at di bulan Ramadan sebagaimana ia katakan dalam kitabnya “Qiyam Ramadhan” hal.22.

10) Mengharamkan umat Islam melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebagaimana disebutkan dalam kitabnya yang berjudul “al Ajwibah an-Nafiah”.

Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak kesesatannya, danAlhamdulillah para Ulama dan para ahli hadits tidak tinggal diam. Mereka telah menjelaskan dan menjawab tuntas penyimpangan-penyimpangan Albani. Diantara mereka adalah:

1.Muhaddits besar India, Habibur Rahman al-‘Adhzmi yang menulis “Albani Syudzudzuhu wa Akhtha-uhu” (Albani, penyimpangan dan kesalahannya) dalam 4 jilid;

2.Dahhan Abu Salman yang menulis “al-Wahmu wath-Thakhlith ‘indal-Albani fil Bai’ bit Taqshit” (Keraguan dan kekeliruan Albani dalam jual beli secara angsuran);

3.Muhaddits besar Maghribi, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis “Irgham al-Mubtadi` ‘al ghabi bi jawazit tawassul bin Nabi fil radd ‘ala al-Albani al-Wabi”; “al-Qawl al-Muqni` fil radd ‘ala al-Albani al-Mubtadi`”; “Itqaan as-Sun`a fi Tahqiq ma’na al-bid`a”;

4.Muhaddits Maghribi, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis “Bayan Nakth an-Nakith al-Mu’tadi”;

5.Ulama Yaman, ‘Ali bin Muhammad bin Yahya al-‘Alawi yang menulis “Hidayatul-Mutakhabbitin Naqd Muhammad Nasir al-Din”;

6.Muhaddits besar Syria, Syaikh ‘Abdul Fattah Abu Ghuddah yang menulis “Radd ‘ala Abatil wal iftira’at Nasir al-Albani wa shahibihi sabiqan Zuhayr al-Syawish wa mu’azirihima” (Penolakan terhadap kebatilan dan pemalsuan Nasir al-Albani dan sahabatnya Zuhayr al-Syawish serta pendukung keduanya);

7.Muhaddits Syria, Syaikh Muhammad ‘Awwama yang menulis “Adab al-Ikhtilaf” dan “Atsar al-hadits asy-syarif fi ikhtilaf al-a-immat al-fuqaha”;

8.Muhaddits Mesir, Syaikh Mahmud Sa`id Mamduh yang menulis “Tanbih al-Muslim ila Ta`addi al-Albani ‘ala Shahih Muslim” (Peringatan kepada Muslimin terkait serangan al-Albani ke atas Shahih Muslim) dan “at-Ta’rif bil awham man farraqa as-Sunan ila shohih wad-dho`if”(Penjelasan terhadap kekeliruan orang yang memisahkan kitab-kitab sunan kepada shohih dan dho`if);

9.Muhaddits Arab Saudi, Syaikh Ismail bin Muhammad al-Ansari yang menulis “Ta`aqqubaat ‘ala silsilat al-ahadits adh-dha`ifa wal maudhu`a lil-Albani” (Kritikan atas buku al-Albani “Silsilat al-ahadits adh-dha`ifa wal maudhu`a”); “Tashih Sholat at-Tarawih ‘Isyriina rak`ataan war radd ‘ala al-Albani fi tadh`ifih” (Kesahihan tarawih 20 rakaat dan penolakan terhadap al-Albani yang mendhaifkannya); “Naqd ta’liqat al-Albani ‘ala Syarh at-Tahawi” (Sanggahan terhadap al-Albani atas ta’liqatnya pada Syarah at-Tahawi”;

10.Ulama Syria, Syaikh Badruddin Hasan Diaab yang menulis “Anwar al-Masabih ‘ala dhzulumatil Albani fi shalatit Tarawih”.

Saran kami. Hendaknya seluruh umat Islam tidak gegabah menyikapi hadis pada buku-buku yang banyak beredar saat ini, terutama jika di buku itu terdapat pendapat yang merujuk kepada Albani dan kroni-kroninya.

Sumber : forsansalaf

"perkara apa yang banyak menyebabkan masuk surga?" beliau menjawab: "Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia." Dan beliau di tanya; "Perkara apa yang banyak menyebabkan masuk neraka?" beliau menjawab: "Dua rongga yang terbuka yaitu mulut dan kemaluan." (HR. Ibnu Majah: 4236) -

DOSA BESAR


(Oase Iman Buya Yahya)

Rasullullah SAW bersabda: “alaa unabbiukum bi akbaril kabaa’ir?” ( Inginkah engkau aku beritahu tentang paling besarnya dosa-dosa besar? ) Nabi Muhammad mengucapkan 3 kali. “Qooluu..” Para sahabat Nabi menjawab: “Balaa yaa Rasuulallaah” ( Iya Ya Rasulallah, kami ingin tahu ).” Qoola…” Nabi Muhammad menjawab: “al-isyroku billaah” (menyekutukan Allah). “Wa ‘uquuqul waalidaini” (Dan durhaka kepada kedua orang tua).
Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua, ini digolongkan sebagai dosa yang amat besar dan yang pertama menyekutukan Allah tidak akan diampuni dan yang kedua berdurhaka kepada orang tua ini mendekati dosanya orang melakukan syirik kepada Allah SWT.

Maka dari itu, ayo kita koreksi diri kita, orang tua kita yang sudah baik kepada kita kenapa kita masih sering membentak? Tingkah laku kita? Perilaku kita? dan Allah SWT melarang: “walaa taqul lahumaa uffin” (Jangan sampai engkau mengucapkan kalimat yang menunjukkan engkau jenuh tidak suka dengan orang tua). Kita semua harus koreksi diri, perilaku kita, kurang perhatian kita kepada orang tua, kecuekan kita kepada orang tua. Mentang-mentang orang tua baik kepada kita, akan tapi justru itu menjadikan sebab kita mengentengkan urusan kita dengan orang tua.
Ketahuilah !!! Seandainya pun orang tua ridho kepada kita jika kita durhaka, Allah tidak akan ridho. Seandainya orang tua mengucurkan air mata darah untuk mendo’akan sang anak, tapi anak itu durhaka,Do’a nya tidak akan sampai kepada anak. Mari kita koreksi, takutlah durhaka kepada orang tua. Ini adalah pesan kami untuk kami sendiri dan juga untuk sahabat semuanya.
Wallahu a’lam bis Showab

dzikir

  بسم الله الر حمن الر حيم

DZIKIR SIRR

Allah ﷻ berfirman :
Dan sebutlah nama tuhanmu di dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, serta tidak mengeraskan suara.
Qs. Al-A'raf : 205

TAFSIR

Dan sebutlah nama tuhanmu di dalam hatimu
Yakni sebutlah nama tuhanmu dengan penuh pengetahuan tentang makna-makna zikir yang kamu lisankan dengan meresapi sifat-sifat kesempurnaan Allah ﷻ, keagungan, ketinggian, kemuliaan dan kebesaran-Nya. Hal itu karena zikir dengan lisan apabila tidak di iringi dengan zikir di dalam hati maka tidak ada faedahnya.

Dengan merendahkan diri dan rasa takut
Yakni dengan merendahkan dirimu penuh rasa takut karena kecacatan dalam beramal, takut pada akhir usia, takut tidak dapat membalas nikmat Allah ﷻ yang tidak terhitung jumlahnya dengan ketaatannya yang kurang dan zikir yang tidak memadai.

Dan tanpa mengeraskan suara
Yakni dengan suara yang pertengahan antara keras dan perlahan-lahan, misalnya seorang hamba melakukan zikir hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.
Tafsir al-munir marah labid

Kelompok ahli tafsir, diantara mereka Abdurrahman bin yazid bin aslam guru imam malik dan ibnu jarir memaknai perintah *zikir sirr* ini ketika ada ada bacaan al-Qur'an.

Allah ﷻ berfirman :
Dan apabila dibacakan al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
Qs. al-A'raf : 204

99 tanya jawab seputar sholat
37 masalah populer
[14/1 03.56] ‪+62 881-1626-636‬: بسم الله الر حمن الر حيم
DZIKIR

Dan telah bersabda Rasulullah ﷺ :
Tanda cinta kepada Allah ﷻ adalah menyukai ber-dzikir kepada Allah ﷻ, dan tanda benci kepada Allah ﷻ adalah benci ber-dzikir kepada Allah ﷻ.
H.R. Imam al-Baihaqi dari Sayyidina Anas bin Malik

Lubababul Hadist, Bab keutamaan ber-dzikir.
Syu'abul Iman, juz 1.
Al-Jamiush Shogir, juz 2.

Telah berkata Syekh al-Manawiy :
Tanda cinta Allah ﷻ kepada hamba-Nya adalah kecintaan hamba-Nya itu untuk ber-dzikir kepada-Nya, karena sesungguhnya apabila Allah ﷻ mencintai seorang hamba, maka dia mengingat hamba itu, dan apabila dia mengingatnya, maka hamba itu dibuat mencintai oleh-Nya ber-dzikir kepada-Nya dan sebaliknya.

Syarah Tanqehul Qoul, bab keutamaan ber-dzikir.
[14/1 03.57] ‪+62 881-1626-636‬: بسم الله الر حمن الر حيم

DZIKIR BERSAMA-SAMA

Allah ﷻ berfirman :

Yaitu orang-orang yang  mengingat Allah ﷻ sambil berdiri duduk atau dalam keadaan berbaring.
Qs. Ali-Imran : 191

TAFSIR
_Yakni orang-orang yang tidak pernah lalai dari Allah ﷻ dalam semua waktunya karena hatinya tenang dengan berzikir kepada-Nya. Selain itu, jiwa mereka tenggelam dalam pengawasan Allah ﷻ karena mereka berkeyakinan bahwa segala sesuatu selain-Nya bersumber dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Oleh sebab itu, tidaklah mereka menyaksikan suatu keadaan yang terjadi pada diri mereka dan tidak pula pada alam semesta selain mereka menyaksikan sebagai suatu urusan dari segala urusan Allah ﷻ._

_Yang dimaksud dengan zikrullah adalah mutlak, sama saja apakah mengingat sifat-sifat-Nya. Selain itu, sama saja apakah diiringi dengan lisan atau pun tidak._

Nabi ﷺ telah bersabda :
Barang siapa yang ingin bermain di taman surga, maka hendaklah ia memperbanyak dzikir kepada Allah ﷻ.

Tafsir al-munir marah labid
_________________________

Salman al-farisi bersama sekelompok sahabat berzikir, lalu Rasulullah ﷺ mendekati mereka, Rasulullah ﷺ datang kepada mereka dan mendekat. Lalu mereka berhenti karena memuliakan Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ bertanya : Apa yang kamu ucapkan ? Aku melihat rahmat turun kepada kamu, aku ingin ikut serta dengan kamu.
*H.R. Imam al-Hakim*

Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah ﷺ beliau bersabda :
_Sekelompok orang berkumpul berzikir mengingat Allah ﷻ, tidak mengharapkan kecuali keagungan Allah ﷻ, maka ada malaikat dari langit yang memanggil mereka : "Berdirilah kamu, dosa-dosa kamu telah diganti dengan kebaikan._
*H.R. Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab al-Musnad*

Dari Anas, ia berkata : Rasulullah ﷺ bersabda :
_Apabila kamu melewati taman surga, maka nikmatilah, para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah ﷺ apakah taman surga itu ? Rasulullah ﷺ menjawab : Halaqah-Halaqah (lingkaran-lingkaran) majlis zikir._
*H.R. at-Tirmidzi*

📗 37 malasah populer
[14/1 03.57] ‪+62 881-1626-636‬: 📜 *Anda alergi dengan bid'ah hasanah ? Anda bertentangan dengan Nabi ﷺ, beliau bersabda :*

_Barangsiapa yang membuat-buat hal baru dalam islam berupa kebaikan maka baginya pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkannya, barangsiapa yang membuat-buat hal baru dalam islam berupa kejahatan maka baginya dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkannya._
*H.R. MUSLIM no. 1017*

*Tobatlah karena anda bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadist shahih*

Kenalilah Akidahmu 1

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Bila tahajud dan subuh tetap tersentuh
Hati terasa teduh
Pribadi tidak angkuh
Keluarga tidak runtuh
Rizki pun tumbuh
In sya Allah damai berlabuh

Bila zuhur teratur
Hati tak kan kufur
Jiwa selalu bersyukur
Diri pribadi jujur
Amal sedekah tidak luntur
In sya Allah keluarga makmur

Bila ashar telah kelar
Jiwa jadi penyabar
Raga jadi tegar
Senyumpun akan menyebar
In sya Allah rejeki lancar

Bila maghrib tertib
Wirid jadi karib
Ngaji menjadi wajib
Hidup jauh dari aib
In sya Allah syafaat tidak raib

Bila isya terus terjaga
Malam akan penuh cahaya
Hati damai sejahtera
Ibadah bersama keluarga
Akhir hayat husnul khotimah
In sya Allah berkumpul di surga.

Aamiin. Aamiin. Aamiin. Ya ALLAH ya ROBBAL aalamiin.

Iwan suryawan

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"Walaupun kita tak pernah berjumpa dengan Rasulullah ﷺ, akhlak kita tak sehebat Rasulullah ﷺ. Tapi ada perasaan cinta dan kasih sayang kepada Rasulullah ﷺ, Insya ALLAH, kita akan dibangkitkan bersama dan dekat dengan Baginda (RASULULLAH ﷺ)."

[Habib Umar bin Hafidz]

Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِهٖ وَتَبْغُوْنَهَا عِوَجًا   ۚ  وَاذْكُرُوْۤا اِذْ كُنْتُمْ قَلِيْلًا فَكَثَّرَكُمْ ۖ وَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ
"Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 86)

Via Al-Qur'an Indonesia

OASE HATIKU

*Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh*

*_Semangat Dhuha_*  😊


*بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ*
*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا  مُحَمَّد*
.

🍃Siapa aku? Ya, aku dari tiada, sekarang ada, itu juga hanya sebentar, kembali lagi tiada. Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, terus ke atas hingga mendarat di Datuk manusia, Nabi Adam dan Bunda Hawa. Ujung-ujungnya kita harus menyebut kita adalah bani Adam, keturunan Adam ‘alaihis salam.

🍃Sementara bahan dasar moyang kita itu dari tanah, sekarang di atas tanah, semua yang kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah. Ya, aku yang selalu apik merawat tubuh ini, ternyata calon bangkai yang berkalang tanah.

🍃Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat. Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup. Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.

🍃Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya. Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya.

🍃Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesak rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku. Inilah yang menjadi asbab bersemangat dalam mencari rejeki yang halal, kuat bestari dalam beramal silaturahim, sayang pada keluarga, sayang pada semua apalagi pada yang papa lebih-lebih pada saudara-saudara yang tertindas.

🍃Merenungi siapa aku, menjadikan diri ini disibukkan dg perbaikan diri, dan sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek. Lunglai sudah jika teringat akan siapa diri ini. Tertatih jasad ini dalam mengimbangi gelora ruh dan hati yang terus berjibaku menuju-Nya.

🍃Terluap "khouf" rasa takut hebat kpd-Nya dan "rojaa" berharap sangat kpdNya. Bergelayut sedih berbaur bahagia. Putaran waktu di dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama-lamanya. Sebentar, tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main-main apalagi maksiat. Umurku tidak sepanjang perjuanganku. Sementara dosaku banyak, ilmuku kurang, keadaan inilah membuat waktu hidup ini terasa semakin sebentar.

Duhai kalian, Abah yang telah berpulang, Mama, anak-anakku, istri-istriku, anak-anak yatimku, anak-anak santriku, keluargaku, guru-guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FB-ku, instgram-ku, saudara-sauadaraku di Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Ughur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri Indonesia tercinta ini, telah masuk merenggut hati dan pikiranku.

🍃Diri ini, demi Allah, sayang semua, cinta semua karena Allah. Rasanya tidak disebut doa, kecuali kalian semua bagian doaku. Aku ingin semua damai dalam naungan Syariat-Nya dan hidup bahagia dalam Sunnah Nabi-Nya, sehingga negeri tercinta kita Indonesia hidup damai aman dalam penuh berkah Allah.

"Allahumma ya Allah ampunilah diri ini, dan semua kami. Selamatkanlah kami dari semua fitnah dunia dan kezholiman, dan terimalah mereka yg wafat sebagai syuhada disisiMu... SubhanAllah air mata ini terus mengalir dalam oase hati ini krn sayangnya abang pada antum semua krn Allah.

Sumber: kh m arifin ilham

*Selamat menunaikan ibadah shalat Dhuha*
*Semoga Allah menerima amal ibadah kita...  Aamiin* 🍃

Zina Hati

*بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ.*

*الحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ اْلعٰالَمِيْن.*َ

*
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.*

Pacaran sih enggak, pegangan tangan juga enggak, apalagi ngobrol berduaan.. Tidak..

Tapiiiiiiiiii.....

Saling lempar senyuman karena 'sesuatu', suka cari-cari kesempatan buat ngeliatin dia, Chattingan, saling memikirkan satu sama lain, tiap hari ngabarin, bercanda bareng walaupun di chat, nyaman ujungnya baper..

Uuuuppssssss...🤫🤭

"Kita tidak pacaran, cuma deket.. Deket di chatting aja paling, kita juga saling ngingetin buat Ibadah. Enggak sampai melanggar syariat koq, enggak pernah pegang-pegangan, apalagi Khalwat, apalagi bla-bla-bla...."😴

Astagfirulloh....

Dalam Q.S Al- Isra : 32 ; Gusti ALLAH subhanahu wata'alaa telah melarang kita untuk mendekati Zina.

Namun apakah kedekatan kamu dengan dia tidak mengantarkanmu kedalam zina hati ?🤔

🤨Awalnya mikirin dia, lama-kelamaan mikirin dia terus-terusan sampai membayangkan dia tiap hari akhirnya membayangkan sesuatu hal yang dilarang Syariat.🤕

😃Untuk Akhi dan ukhti yang sedang dekat dengan seseorang kalau belum waktunya atau belum mampu menikahinya jangan sampai mendekatinya, walau dunia maya sekalipun.🧐

Rasa suka itu wajar, cinta itu fitrah, tapi cinta sebelum pernikahan itu adalah ujian. Maka pasrahkan perasaan kita kepada Gusti ALLAH Subhanahu wata'alaa.

Jika sudah terlanjur dekat dengan seseorang maka Istighfarlah, bertaubatlah kepada Gusti ALLAH Subhanahu wata'alaa. Lalu jujurlah dalam curhat dalam tengadah kedua telapak tangan mu kepada Nya bahwa kedekatan mu dengan dia salah.. berusahalah menjaga jarak dengan nya agar hatimu selalu terjaga dan selalu suci bercahaya...

*اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.*

FANATISME DAN TOLERANSI

Ust. DR. Amir faishol Fath, MA.

1. Kapan kita harus fanatik dan kapan harus toleran? Inilah pertanyaan yg selalu muncul dan menuntut jawaban segera.

2. Salah menjawab akan salah bersikap. Dan tidak mustahil akan menyebabkan perpecahan.

3. Agar tidak terjebak dalam perpecahan para ulama telah meletakkan kerangka berpikir yg sangat cerdas dalam memahami setiap persoalan keagaamaan.

5. Kerangka berpikir ini diringkas dalam dua istilah penting yaitu ushul dan furu'. (Usul artinya pokok tidak boleh ada perbedaan pendapat di dalamnya dan furu' adalah cabang, yg di dalamnya ada kemungkinan berbeda pendapat).

6. Siapapun yg melihat persoalan keagamaan dengan kerangka ini ia tidak akan berpecah belah. Sebaliknya orang yang tidak ikut kerangka ini, akan mudah menyerang orang lain dan boleh jadi menyebabkan perpecahan.

7. Dari pemahaman terhadap dua kerangka berpikir ini akan terjawab pertanyaan kapan kita fanatik dan kapan kita toleran. Bahwa dalam urusan ushul kita fanatik dan dalam urusan furu' kita toleran.

8. Ushul maksudnya pokok-pokok yang tidak boleh ada beda pendapat di dalamnya. Jadi bukan hanya akidah tetapi pokok apa saja yang sudah disepakatai itu namanya ushul. Selain itu adalah furu'.

9. Contoh ushul furu' dalam shalat: takbir dalam shalat  adalah rukun maka ia termasuk ushul. Tapi cara bertakbir furu'. Sujud : rukun/ushul tapi cara bersujud : furu'. Tasyahud : rukun/ushul. Tapi cara bertasyahud : furu'. Karena itu dalam cara mengangkat tangan saat takbir, cara sujud, cara gerakkan telunjuk pada saat tasyahud ada perbedaan pendapat. Sungguh tidak ada yang paling benar dalam cara takbir, tasyahud, sujud dll. Sebab semua tidak ada yang bisa memastikan bahwa dirinya paling persis sama dengan Nabi. Karenanya itu masuk wilayah khilafiyah furuiyah.

10. Contoh ushul furu dalam berbagai masalah : cinta Nabi : ushul. Adapun membuktikan cinta Nabi dengan mengadakan maulidan : furu'. Membaca lailaaha illallah : ushul, tahilialn furu'. Membaca alfatihah dalam shalat : ushul. Membaca alfatihah untuk mayit : furu'.  dst.

11. Hindari cara pandang sunnah bid'ah. Maksudnya ada dalilnya sunnah/tidak ada dalilnya bid'ah. Sebab ini akan menimbulkan banyak masalah tidak saja dalam pemahaman terhadap Islam tetapi juga dalam persaudaran keumatan. Karenanya para ulama fikih tidak menggunakan manhaj-sunnah-bid'ah ini. Sebab apa yg menurut Anda tidak ada dalilnya boleh jadi bagi ulama ada dalilnya.

12. Ketahuilah bahwa dalil tidak selamanya khusus tetapi ada juga dalil umum. Karenanya apa yg menurut seseorang tidak ada dalilnya, boleh jadi ada dalil umum yg bisa menjadi landasan. Dari sini terjadi khilafiyah. Seperti dalam kasus maulidan.

13. Pun hindari memudahkan menghukumi bid'ah dalam suatu masalah fikih, sebab para ulama juga berbeda pendapat dalam banyak hal mengenai bid'ah. Boleh jadi bid'ah menurut Anda tapi tidak bid'ah menurut orang lain.

14. Ingat persatuan umat adalah ushul yg harus dipertahankan dan sangat menentukan. Jangan sampai anda menjadi bagian yang menghancurkan umat ini hanya karena salah cara pandang terhadap berbagai masalah fikih.

15. Dalam hal ini tidak cukup kita hanya punya samangat ikhlash dan beramal. Tetapi juga harus mempunyai cara pandang yang benar. Inilah unrgensi iqra'. Di sini kita paham mengapa Allah turunkan pertama-tama perintah iqra'.

{Wanita Haid Tidak Wajib Mengqodho' Sholat}


KARENA BISA MENIMBULKAN MASYAQQAT BAGI WANITA BILA DIWAJIBKAN MENGQADHA SHALAT YANG IA TINGGALKAN SETIAP BULANNYA DI HARI-HARI HAID BERBEDA DENGAN PUASA...

Dan wajib mengqadha puasanya berdasarkan hadits riwayat ‘Aisyah : “Kami (para wanita) diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat”. Karena dapat menimbulkan masyaqqat baginya bila diwajibkan mengqadha shalatnya sebab banyaknya shalat dan karena tidak dijelaskan dalam dalil nash hukum saat menunda qadha shalat meskipun karena halangan berbeda dalam hal qadha puasa. Bahkan menurut Ibn hajar mengqadha shalat haram baginya, shalatnya juga tidak sah sedang menurut Imam ar-Romli bila ia mengqadha shalatnya hukumnya makruh dan shalatnya menjadi shalat sunah muthlak tanpa pahala. [ I’aanah at-Thoolibiin I/70 ].
Lalu yang dimaksud dengan Masyaqqat itu apa ?

Masyaqqat = Kesulitan, Kesukaran, pemberatan Seperti dalam contoh hadits “Bila aku tidak khawatir akan masyaqqat atas umatku niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap menjalankan shalat” artinya khawatir ‘memberatkan umatku’. Seperti juga dalam al-Quran :
وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ} [28/27]
“Maka aku tidak hendak memberati kamu” (QS. 28.27). [ Taaj al-‘Aruus 25/511 ]

Habib Novel Al-Athos

cara pandang yang berbeda prihal dosa

"Sesungguhnya orang mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya, sedangkan orang fajir (selalu berbuat dosa) melihat dosa-dosanya seperti lalat yang menempel di batang hidungnya, kemudian ia mengusirnya seperti ini lalu terbang." Abu Syihab mengisyaratkan dengan tangannya di atas hidungnya. Dia juga berkata; 'Allah merasa gembira karena taubatnya seorang hamba melebihi kegembiraan seseorang yang tengah singgah di suatu tempat yang mencekam dengan ditemani hewan tunggangannya, perbekalan makanan dan minuman berada bersama tunggangannya, kemudian ia meletakkan kepalanya lalu tertidur. Ketika ia terbangun dari tidurnya, ternyata hewan tunggangannya terlepas dengan membawa perbekalan makanan dan minumannya, hingga ketika ia merasa sangat panas dan haus, atau seperti yang dikehendaki Allah, ia pun berkata; 'Sebaiknya aku kembali saja ke tempat tidurku semula.' Kemudian ia kembali dan tertidur. Ketika ia mengangkat kepalanya, ternyata hewan tunggangannya telah berada di sisinya.' Hadits ini juga diperkuat oleh Abu 'Awanah dan Jarir dari Al A'masy. Abu Usamah berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepada kami 'Umarah saya mendengar Al Harits. Dan Syu'bah, Abu Muslim yaitu 'Ubaidullah Al Kufi pengawalnya Al A'masy juga berkata; dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid. Abu Mu'awiyah berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari 'Umarah dari Al Aswad dari Abdullah dan dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Abdullah. (HR. Bukhari: 5833) -

HUKUM TIDUR SETELAH SUBUH Tidur ada 5 macam :


1. 'ailulah yaitu tidur setelah fajar, bisa mewariskan lupa.
2. ghoilulah yaitu tidur di waktu dhuha, bisa mewariskan faqir
3. qoilulah yaitu tidur di waktu istiwa', bisa mewariskan kaya
4. kailulah yaitu tidur setelah 'ashar, bisa mewariskan gila
5. failulah yaitu tidur setelah maghrib, bisa mewariskan fitnah
ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺧﻤﺴﺔ ﺍﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﻌﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔﻭﺍﻟﻐﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻭﺍﻟﻘﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﻗﺖ ﺍﻻﺳﺘﻮﺍﺀ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻐﻨﻰ ﻭﺍﻟﻜﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﺠﻨﻮﻥ ﻭﺍﻟﻔﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻤﻐﺮﻳﺐ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ
Tidur setelah subuh hukumnya makruh karena waktu tsb adalah saat dibagikannya rizki maka tidak baik tidur waktu itu.Ibnu abbas pernah melihat seorang anaknya yang tidur setelah subuh, beliau berkata :" bangunkah, apakah engkau tidur di saat rizki dibagikan di dalamnya. "dari sebagian tabi'in bahwa sesungguhnya bumi berteriak karena tidurnya orang alim setelah sholat subuh, hal itu disebabkan waktu tsb adalah waktu untuk mencari rizki dan berjalan di dalamnya secara syara' dan adat kebiasaan menurut orang-orang yang berakal.
Dalam hadis Nabi :" Yaa Allah berkahilah ummatku di waktu paginya "
Dalam hadisnya umar :" berhati hatilah kalian dari tidur di waktu pagi, karena bisa menyebabkan banyaknya uap yang menutupi otak, memutuskan pernikahan dan mengkeringkan tabi'at.".
Kitab syarah mandzumatul adab (2/355) karya syeikh muhammad bin ahmad as safarini:
ﻣﻄﻠﺐ : ﻓﻲ ﻛﺮﺍﻫﺔ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻭﺍﻟﻌﺼﺮ : ﻭﻧﻮﻣﻚ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻭﺍﻟﻌﺼﺮ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﻗﻔﺎﻙ ﻭﺭﻓﻊ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻓﻮﻕ ﺃﺧﺘﻬﺎ ﺍﻣﺪﺩ
‏( ﻭ ‏) ﻳﻜﺮﻩ ‏( ﻧﻮﻣﻚ ‏) ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻤﻜﻠﻒ ‏( ﺑﻌﺪ ‏) ﺻﻼﺓ ‏( ﺍﻟﻔﺠﺮ ‏) ﻷﻧﻬﺎ ﺳﺎﻋﺔ ﺗﻘﺴﻢ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻷﺭﺯﺍﻕ ﻓﻼ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻓﻴﻬﺎ ، ﻓﺈﻥ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﺍﺑﻨﺎ ﻟﻪ ﻧﺎﺋﻤﺎ ﻧﻮﻣﺔ ﺍﻟﺼﺒﺤﺔ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﻗﻢ ﺃﺗﻨﺎﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻘﺴﻢ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻷﺭﺯﺍﻕ .
ﻭﻋﻦ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﺃﻥ ﺍﻷﺭﺽ ﺗﻌﺞ ﻣﻦ ﻧﻮﻡ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺑﻌﺪ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻔﺠﺮ ، ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻧﻪ ﻭﻗﺖ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻭﺍﻟﺴﻌﻲ ﻓﻴﻪ ﺷﺮﻋﺎ ﻭﻋﺮﻓﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻌﻘﻼﺀ . ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ { ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻷﻣﺘﻲ ﻓﻲ ﺑﻜﻮﺭﻫﺎ } .
ﻭﻓﻲ ﻏﺮﻳﺐ ﺃﺑﻲ ﻋﺒﻴﺪ ﻗﺎﻝ : ﻭﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ { ﺇﻳﺎﻙ ﻭﻧﻮﻣﺔ ﺍﻟﻐﺪﺍﺓ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﻣﺒﺨﺮﺓ ﻣﺠﻔﺮﺓ ﻣﺠﻌﺮﺓ } ﻗﺎﻝ : ﻭﻣﻌﻨﻰ ﻣﺒﺨﺮﺓ ﺗﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭ ﻭﺗﻐﻠﻈﻪ . ﻭﻣﺠﻔﺮﺓ ﻗﺎﻃﻌﺔ ﻟﻠﻨﻜﺎﺡ . ﻭﻣﺠﻌﺮﺓ ﻣﻴﺒﺴﺔ ﻟﻠﻄﺒﻴﻌﺔ " .
Dinukil dari kitab tuhfatul habib syarah khotib :
ﻭﻓﻲ ﺗﺬﻛﺮﺓ ﺍﻟﺠﻼﻝ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻲ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻋﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻭﻋﻨﺪ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﻓﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻔﺘﻮﺭ ﻭﺣﻴﻦ ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ ﻗﻴﻠﻮﻟﺔ ﻭﻫﻲ ﺍﻟﺰﻳﺎﺩﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻭﺑﻌﺪ ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ ﺣﻴﻠﻮﻟﺔ ﺃﻱ ﻳﺤﻴﻞ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻏﻴﻠﻮﻟﺔ ﺃﻱ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻬﻼﻙ .
Disebutkan dalam kitab tadzkiroh buah karya al-jalal as-suyuthi bahwa :
tidur di permulaan siang (pagi hari) disebut 'ailulah yaitu (menyebabkan) kefakiran.
tidur di waktu dluha disebut failulah, (menyebabkan) kelemahan/lesu pada badan.
ketika tergelincir matahari (zawal) disebut qoilulah, dapat menambah (kecerdasan) akal.
tidur setelah zawal disebut khailulah, yakni dapat menghalangi antara orang itu dan sholat.
dan tidur di akhir siang (sore hari) disebut ghoilulah, dapat menyebabkan binasa.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻭﻱ : ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻏﻴﺮ ﻣﺤﻤﻮﺩﺓ ﻟﻜﺜﺮ ﻣﻔﺎﺳﺪﻩ ﺍﻷﺧﺮﻭﻳﺔ ، ﺑﻞ ﻭﺍﻟﺪﻧﻴﻮﻳﺔ ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻭﺍﻟﺸﺒﻬﺎﺕ ﻭﻓﺴﺎﺩ ﺍﻟﻤﺰﺍﺝ ﺍﻟﻄﺒﻴﻌﻲ ﻭﺍﻟﻨﻔﺴﺎﻧﻲ ﻭﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﻭﺍﻟﺴﻮﺩﺍﺀ ﻭﻳﻀﻌﻒ ﺍﻟﻤﻌﺪﺓ ﻭﻳﻨﺘﻦ ﺍﻟﻔﻢ ﻭﻳﻮﻟﺪ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﻘﺮﺡ ﻭﻳﻀﻌﻒ ﺍﻟﺒﺼﺮ ﻭﺍﻟﺒﺎﻩ ﺣﺘﻰ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻪ ﺩﺍﻋﻴﺔ ﻟﻠﺠﻤﺎﻉ ، ﻭﻳﻔﺴﺪ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻭﻳﻮﺭﺙ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﺍﻟﻤﺰﻣﻨﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺍﻟﻤﺘﺨﻠﻖ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻨﻄﻔﺔ ﺣﺎﻝ ﺗﻜﻮﻳﻨﻪ ، ﻭﻳﻀﻌﻒ ﺍﻟﺠﺴﺪ .
Al-manawiy berkata : ketahuilah, sesungguhnya banyak tidur itu tidak terpuji, karena banyak menimbulkan keburukan ukhrowi bahkan duniawi. karena banyak tidur itu menyebabkan lupa, syubhat, rusaknya pembawaan tubuh dan jiwa, memperbanyak lendir, lemah semangat/murung, melemahkan lambung, membuat muluk berbau busuk, menimbulkan luka, melemahkan penglihatan, nafsu seksual sehingga tidak ada pendorong untuk bersenggama, merusak (kandungan) air (pada tubuh), menyebabkan penyakit lumpuh pada anak yang terbentuk dari air sperma itu ketika terbentuk, dan melemahkan raga.