Sabtu, 12 Januari 2019

“CARA MENGOBATI HAWA NAFSU”


اللهُم  َّصلِّ  علٰى  سَيِّدنا  مُحَمّدٍ  عبدِكَ  وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ

“CARA MENGOBATI HAWA NAFSU”

تَمَكُّنُ حَلاوَتِ الهَوٰى منَ القلْبِ هُوَالـدَّاءُ العِضاَلُ

214,“Rasa manis (enak) nya hawa nafsu  yang telah menetap (memenuhi) dalam hati, adalah penyakit yang sulit untuk diobati.”

Hati itu tempatnya Iman, Yaqin dan makrifat, ketiganya itu sebagai obat penyakit hati yang timbul dari hawa nafsu, apabila penyakit itu sudah menetap dan menguasai/  memenuhi hati, maka tidak ada tempat untuk obat. Di situlah letak repot dan sulitnya mengobatinya, sehingga sulit disembuhkan.
واصل كل معصية وغفلة وشهوة وشرك هو الرضا عن النفس.
“ Asal usul/ pokok dari pada kemaksiatan, ghoflah (lupa pada الله), syahwat (kesenangan), dan kemusyrikan itu sebab ridho dengan hawa nafsu.

لاَيُخْرجُ الشَهْوَاة َمِنَ القَلْبِ الاَّ خَوْفٌ مُزْعِجٌ اَوشَوْقٌ مُغْلقٌ
215. “ Tidak ada yang bisa menyembuhkan/ mengeluarkan kesenangan nafsu (yang sudah menetap) dalam hati, kecuali rasa takut yang menggetarkan, atau rindu yang menggelisahkan.”

Keinginan hawa nafsu yang sudah memenuhi hati itu sangat luar biasa pengaruhnya, maka untuk mengobatinya sangatlah sulit, hanyalah dengan rasa takut yang besar (menggetarkan) yaitu dengan berfikir tentang ayat-ayat الله tentang balasan dan ancaman الله, siksa bagi orang yang maksiat, ingat akan datangnya mati, dimasukkan dalam kubur, ditanya oleh malaikat munkar nakir, datangnya hari kiamat dan neraka. dan rasa rindu yang sangat, yaitu dengan berfikir tentang ayat-ayat الله tentang kemulyaan dan kenikmatan yang diberikan kepada orang-orang yang ahli taat kepada الله, dan para kekasihNya, berupa surga dan kenikmatan yang lebih lagi di dalamnya.

كمَالايُحِبُّ العملَ المُشْتَرَكَ كذٰلكَ لايُحِبُّ القلبَ المُشْتَرَكَ، العملُ المُتَرَكُ لاَيَقبَلهُ والقلبُ المُشترَكُ لاَيُقْبِلُ عليهِ ِ
216. “ Sebagimana الله tidak suka dengan amal yang dipersekutukan dengan lainNya, begitu pula الله tidak suka dengan hati yang dipersekutukan dengan lainNya.  Amal / ibadah yang dipersekutukan dengan sesuatu selain الله tidak akan diterima oleh الله,  dan hati yang dipersekutukan  maka الله tidak akan menghadapi/meridhoinya.”

Amal yang yang dipersekutukan yaitu : amal/ ibadah yang kemasukan salah satu dari tiga hal :

1.Riya’ (amal yang karena makhluk),

2.Tashonnu’ (membaik-baikan amal di hadapan manusia) ,

3.‘Ujub ( merasa besar dan baik amalnya sendiri). 

Sedangkan hati yang bersekutu yaitu : hati yang masih cinta kepada selain الله,dan masih mengharap dan takut atau masih bersandar kepada selain الله. Dan الله hanya menerima amal yang ikhlas karena الله, dan الله hanya mau menghadapi orang yang di hatinya hanya ada الله.

اللهم اجعلنا من العلماء العاملين المخلصين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar