Minggu, 20 Januari 2019

Bersiwak adalah sunnah


Rasulullah saw, Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. Rasulullah saw. bersabda, " _ada empat yang menjadi sunat para Rasul, yaitu Khitan, Memakai minyak wangi, Bersiwak, dan Menikah."_ (HR Ahmad, Tarmidzi)

Rasulullah saw. bersabda, " _ada empat jenis Thoharoh, yaitu memotong kumis, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan bersiwak."_ (HR Abu Dawud ; Majma`)

Dari Ibnu Umar ra. bersabda Nabi saw., " _Senantiasalah bersiwak, karena hal itu akan membersihkan mulut dan menjadikan Allah swt. rela : (HR Bukhari)_

Yang perlu diperhatikan dalam bersiwak : 

Keutamaan siwak, ialah :
*a) Mensucikan mulut*, membuat Allah ridho, mewangikan mulut, mencerahkan padangan.(Thabrani, Baihaqi).

*b) Sebagai obat*.(Baihaqi).

*c) Memfasihkan bicara*.(Ibnu `adi).Sunnah bersiwak ketika ; berwudhu, bangun tidur, sebelum tidur, sebelum makan, memasuki rumah dan membaca Alquran.(Ibnu Majah)

*Mulailah bersiwak* dengan membaca basmalah.(Ibnu Majah). 
Lalu berdoa :
* ﺍﻠﻟﻬﻡ ﻃﻬﺭﻓﻣﻰ ﻮﻧﻮﺭﻗﻠﺑﻰ ﻭﻁﻬﺭﺑﺪﻨﻰ ﻮﺤﺭﻡﺟﺴﺩﻯﻋﻟﻰﺍﻟﻧﺎﺮ *
(“Allahumma thohhir fami wa nawwir qolbi wa thohhir badani waharrim jasadii `alannaar”)
artinya
_Ya Allah sucikanlah mulutku, terangilah hatiku, sucikanlah badanku, dan haramkanlah badanku dari api neraka._

*Sebelum dan sesudah bersiwak*,
–Siwak hendaknya dicuci. Jika tidak, syetan akan memakainya. (IbnuMajah)
–Siwak disimpan berdiri,
–Jangan disimpan diatas tanah.
–Jika siwak itu kering, sebaiknya direndam dulu dengan air.
Dan
–Jangan menggunakan siwak pada kedua ujungnya.
–Panjang siwak yang ideal adalah sejengkal dan yang paling kecil berukuran 12 cm, –Tidak terlalu keras dan lembut.
–Kayu yang paling baik untuk  
bersiwak adalah kayu Arok dan Zaitun Dalam kitab Ath-Thubbun Nabawi (Medis Nabawi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar