Jumat, 31 Mei 2019

sebuah kisah

Alkisah, ada seorang anak kecil yang sedang memulung, dia hanya mengenakan celana pendek saja. Kebetulan dia melewati toko baju, langkahnya terhenti di toko tersebut. Kenapa dia berhenti? Apa ada baju yang disukai? Bukan, dia berhenti karena melihat patung yang mengenakan pakaian lengkap. Ketika dia sedang memandangi patung si pemilik toko hendak mengusirnya karena banyak pembeli yang risih dan jijik dengannya. Pemilik toko "eh anak miskin pergi sana mengganggu pelanggan saya belanja" Anak itu tersenyum dan berkata "wahai patung aku dalam keadaan bingung" si pemilik toko membentaknya untuk pergi tapi anak itu masih mengajak bicara patung tersebut "Siapakah yg manusia? Aku atau engkau wahai patung? Kenapa mereka memberikanmu pakaian sedangkan mereka membiarkanku tak berpakaian? Dan sebentar lagi raya wahai patung". Anak tersebut pergi. bahkan si pemilik toko melepaskan pakaian di patung tersebut lalu mengejar anak itu dan memberikan baju tersebut padanya.

analogi sederhana

"Pentingnya MONDOK dan belajar dari ULAMA"
Santri : Kyai... saya mau tanya kenapa sih kita repot-repot harus belajar ilmu nahwu, shorof, mantiq, balaghoh dan ilmu lain untuk bisa memahami ayat-ayat Al-Qur'an? Sekarang kan banyak Al-Qur'an terjemahan apalagi di Internet banyak ilmu bertebaran...kita kan bisa mengikuti kajiannya ..
Kyai : Anakku, coba ambilkan kopi panas di mejanya kyai
Santri : kyai.., ini kopi panasnya
Kyai : Coba kamu minum kopi panas itu
Santri : Loh, kyai gimana sih? kopi ini kan masih panas, nanti lidah saya kepanasan kyai..
Kyai : Begitulah anakku, kalau kita mempelajari makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan hadis tanpa ilmu-ilmu yang kamu sebutkan di atas, ibarat kopi panas yang langsung kita minum tanpa didiamkan, sehingga bukannya kita merasakan nikmat dan lezatnya kopi itu tetapi yang ada kita malah kepanasan dan nggak nyaman dengan kopi itu
Makanya kita butuh gelas,dan di ademin dulu..
Santri : Ooo begitu kyai
Kyai : Betul nak, kandungan Al-Qur'an dan hadis bukan seperti puisi dan syair yang bisa mudah dipahami oleh semua orang, tetapi harus melalui ahli yang sudah menguasai tafsir dan pemaknaan yang ada, karena jika masing-masing orang menafsirkan sesuai pikirannya sendiri, bisa jadi Al-Qur'an hanya sebagai buatan manusia yang sudah jauh dari kalam-kalam Ilahi...
Dan itulah mengapa kita tidak langsung kembali ke Alquran dan hadis...tapi harus mengikuti ijtihat para ulama dan pentingnya Bermadzhab.
Santri : Ooohhh begitu nggih kyai, terima kasih atas penjelasannya..

MA'RIFATULLAH MENURUT SULTHAN PARA WALI


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Maksud dari ma'rifatullah adalah membangun kesadaran dalam kalbu bahwa Allah sangat dekat dengan dirinya, selalu menjaganya, berkuasa atas dirinya, menyaksikannya dan mengetahui tindakan-tindakannya.

Ma'rifatullah adalah meyakini bahwa Allah Maha Mengawasi dan Maha Memelihara, Mahaesa, dan Mahaagung, yang tak ada sekutu dalam kerajaan/kekuasaan-Nya. Jika berjanji Dia menepati. Jika menjamin, Dia memenuhi dan jika diminta, Dia akan mengabulkan. Dia adalah tempat kembali seluruh makhluk dan sumber segala tindakan, Dia berkuasa memberi pahala dan siksa, tidak ada sesuatu pun yang menyerupai dan menyamai-Nya.

Dialah Allah Yang Maha Mencukupi dan Maha Penyayang, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Dia mengetahui semua yang gaib dan samar, bahkan sesuatu yang terpendam di dalam kalbu, terdetak dalam pikiran, kegalauan hati, keinginan, cita, gerakan tubuh, hingga kerlingan mata, lirikan dan sorot sindiran, serta semua hal yang ada di atas atau bawah semua hal tersebut, yang sangat lembut hingga yang tak dapat diketahui, dan sangat besar hingga yang tak mungkin digambarkan. Sungguh, Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Jika seseorang telah menanamkan kesadaran seperti ini dalam dirinya dengan keyakinan sempurna dan kokoh, beserta amal-amal kebaikan yang bermanfaat, kemudian diterjemahkannya dalam setiap anggota tubuh, setiap persendian, urat nadi, rambut dan kulit, lalu dia yakin bahwa Allah yang mengurus semua itu, mengetahui seluk-beluknya, dan mengawasi segala gerak-geriknya tanpa ada satu pun yang terlewat.

Jika semua itu telah tertanam dalam kalbunya disertai tekad yang benar dan akal sempurna, maka berarti dia telah melakukan muhasabah dan memahami makrifatullah. Dia pun akan berada di tempat mulia di sisi Allah dengan kewaspadaan tingkat tinggi yang menyertainya dalam segala kondisi. Ini adalah tingkatan para ulama ahli makrifat yang bertakwa dan wara'."

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Al-Ghunyah lithalib Thariq al-Haqq.

DOA YANG DIANJURKAN JIKA ENGKAU BERJUMPA LAILATUL QADR.


.
Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata : "Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam itu adalah malam lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau shalallahu alaihi wasallam menjawab : Katakanlah
.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
.
”Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).
.
____________
.
📚 HR. Tirmidzi 3513

Minggu, 26 Mei 2019

🏁 MEMASUKI BABAK FINAL RAMADHAN 🏁

Saudaraku, kita memasuki malam puncak dari malam-malam di bulan Ramadhan. Inilah babak Final! Prime Time yang harus kita manfaatkan! Persiapkan diri anda! Ini adalah kelas akselerasi!

10 hari terakhir, diantara malam-malam tersebut ada satu malam dimana kita berkesempatan (jika berhasil) meraih pahala seperti beribadah selama 1000 bulan. Dalam firman Allah disebutkan, "Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadar: 3)

Dan untuk malam spesial ini, bukan saja pahala berlipat yang akan kita dapatkan, namun juga ampunan, ya ampunan dari dosa-dosa kita. . Sabda Nabi -shalllallahu 'alaihi wa sallam- yang sangat terkenal: "Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari)

Dengan demikian, tidak heran jika Aisyah -radhiyallahu 'anha- bertutur: "Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak pernah terlihat di waktu-waktu yang lain." (HR. Muslim)

Renungkanlah... Jika sosok sekaliber Nabi yang akan membuka pintu Surga pertama kali di hari kiamat masih mencari malam tersebut, lalu bagaimana dengan kita?

Jika Kekasih Allah dan seseorang yang telah diampuni seluruh kekhilafannya masih mencari malam lailatul qadr, lalu apakah kita pantas santai-santai saja?

Jika Seorang Nabi terbaik bangun untuk menghidupkan malam-malamnya, lalu kita membaca doa tidur? Jika Rasul -shallallahu 'alaihi wa sallam- sibuk membaca Alquran, lalu orang seperti kita sibuk nongkrong di luar? Lalu kita meremehkan?? Sibuk menonton TV acara yang tidak bermanfaat??

Saudaraku, Ini 10 hari terakhir, jangan lengah! Maksimalkanlah! Usir rasa kantuk itu! Ingatlah...inilah babak final bulan suci, Dan ingatlah... kekalahan yg paling menyakitkan adalah kekalahan di sebuah partai final.

Semoga ALLAH memberikan taufiq untuk kita semua, Selamat berjuang!!! Bismillah...

Bârakallâhu fîik
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

DOA YANG DIANJURKAN JIKA ENGKAU BERJUMPA LAILATUL QADR.


.
Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata : "Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam itu adalah malam lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau shalallahu alaihi wasallam menjawab : Katakanlah
.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
.
”Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).
.
____________
.
📚 HR. Tirmidzi 3513

*THE DAY OF RASULULLAH*
_Alfien_
---------------------------------------------------------
Sewaktu perang Uhud berkecamuk, org2 muslim mengalami kekalahan, Rasululloh Saw terluka, gigi geraham beliau patah, bibir bawahnya sobek, dahi dan keningnya yg mulia terluka hingga mengalir darah.

Tetapi tdk henti2nya beliau menadahi tetesan darah itu dan mengusapkan ke dadanya agar tdk menetes ke tanah, walau dalam saat2 keadaan genting sekalipun..

Setelah perang usai, seorang sahabat memberanikan diri bertanya perihal perilaku beliau tersebut..

Dgn lemah lembut Rasululloh menjawab,
"Aku mendengar apa yg kalian tdk dengar, aku mendengar malaikat gunung mengatakan kpd ku: kalaupun ada setetes darah ku menyentuh bumi, Alloh akan menurunkan adzab dari langit kpd mereka."
Mendengar jawaban itu para sahabat bertanya, Mengapa engkau tdk mendoakan celaka saja utk mereka para musuh2 Alloh..?'

Rasululloh Saw menjawab,
"Sungguh aku tdk diutus untuk melaknat, tetapi aku diutus untuk berdakwah dan menyebarkan rahmat kepada sekalian alam. Ya Alloh berilah hidayah kpd mereka, krn sesungguhnya mereka tdk mengetahui".

آللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
Semoga Bermanfaat

Ada seorang murid yang  mengadukan tentang kerinduannya kepada  Rasulullah, dia menangis semalaman sambil bershalawat sampai ia tertidur.
Di pagi hari matanya bengkak, tetapi tak ditemui juga Rasulullah dalam mimpinya.

Sang guru (seorang guru yang diberi izin oleh Allah) yang bisa melihat Rasulullah, menanyakan perihal itu kepada Rasulullah, dijawab oleh insan terindah itu, sungguh saat dia menangis, aku berada disampingnya, aku yang menghapus air matanya

#sejauhmana seseorang merindukan Rasulullah, sejauh itu pula Rasulullah merindukannya 🌹

Sholluu 'ala Rasulillah Habibil Musthofa

Sumber : Ustadzah Syarifah Khadijah Al Junaid


🌹اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد🌹

Memperkokoh semangat di bulan Ramadhan.

_Oleh: Ustadz Sayf Abu Hanifah (Ketua Umum Al Bahjah Cirebon)_

Jika ada diantara kita di bulan Ramadhan merasa jenuh bahkan mungkin capek sehingga semangat mulai menurun maka untuk menumbuhkan semangat tersebut agar supaya kokoh sehingga menemukan kemenangan nanti bagaimana? dan ternyata Sebagian ulama membahas agar supaya semangat di bulan Ramadhan supaya tidak absen dari terawih nya, tidak absen dari tadarus nya, tidak absen dari infaq shodaqoh nya maka ini semua memerlukan kiat-kiat khusus yang kembali kepada ajaran Nya Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. maka dari sini para ulama berkata Kapan engkau ingin dorongan dalam mendekatkan diri kepada Allah selalu bergelora di dalam hatimu maka ada tiga hal yang pertama adalah doa berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk bisa diberi kemudahan istiqomah dalam kebaikan, kapan engkau akan bisa Istiqomah Jika Allah memberi pertolongan kepada engkau akan tetapi jika tidak diberi pertolongan dari allah maka akan susah untuk Istiqomah. maka ayo kita memohon kepada allah minta kepada Allah supaya diberi kemudahan tarawih satu bulan penuh, diberi kemudahan untuk selesai menghatamkan Alquran di dalam tadarus, dijauhkan dari maksiat. minta semuanya kepada Allah nanti dikasih oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan anda memiliki suatu doa yang paling Mustajab dan doanya orang berpuasa Mustajab semuanya khususnya di saat Anda mau berbuka di situ banyak riwayat yang menyebutkan waktu terkabulnya doa. maka Tolong jangan langsung makan akan tetapi sempatkan saat itu merenung menghadap ke kiblat mengangkat tangan Kalau bisa bercucuran air mata menangis "ya allah bimbing selalu agar sempurna di bulan ramadhan,agar supaya di jauhkan dari kemaksiatan di bulan ramadhan ini." Niscahya akan di kabul oleh allah SWT, dan diajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Nabi Muhammad setiap habis sholat selalu menganjurkan kepada sahabat fuad untuk tidak meninggalkan doa "Allahumma a'inni ala dzikrika wa syukrika wa Husni ibadatik." doa yang diajarkan oleh Rasulullah kepada sahabat fuad, maka Muqaddimah dari doa ini ternyata ada satu kalimat indah dari Baginda Nabi Muhammad untuk shabat fuad diulang tiga kali, "Aku mencintaimu" Nabi Muhammad yang ibadahnya banyak tapi masih minta pertolongan kepada Allah, Lalu ibadah kita yang kadang asal-asalan jauh dari kekurangan lah kok kita tidak meminta kepada Allah kita tidak berdoa kepada Allah sungguh ini keterlaluan. Maka syarat pertama supaya kita bisa istiqomah dalam beribadah adalah berdoa meminta memohon kepada allah. syarat yang kedua agar supaya semangat beribadah di bulan Ramadhan adalah menjaga mata, menjaga mulut dan menjaga telinga. kapan saat puasa engkau tidak menjaga mulutmu maka akan susah beribadah di bulan ramadhan. hati jika di pakai untuk ibadah maka akan setabil sehingga rindu terus dan kehebatan orang beribadah itu allah akan membingbing agar selalu semangat untuk beribadah, hati jika maksiat maka hati nya akan kotor sehingga yang tadi nya bersemi nilai keinginan-keinginan ibadah saat hati nya kotor mulut nya gunjing orang, mata nya melihat yang harom, telinga nya mendengar yang harom maka saat itu semangat nya mulai luntur sehingga malas-malasan untuk beribadah. Jadi nya lebih semangat bikin kue dari pada sholat trawih karena di sini ada pelanggaran yaitu kemaksiaatan kepada allah SWT. maka tolong jangan sampai kita seperti itu kelak akan rugi. Maka ayo anggota badan kita di jaga supaya tidak bisa bermaksiat kepada allah agar hati kita semangat terus untuk ibadah hati menjadi setabil, menambah kedekatan kita kepada allah. Lalu yang ketiga belajar khusuk di dalam melakukan ibadah kepada Allah, ibadah sekecil apapun atau sebesar apapun cobalah belajar khusuk. Jadikan semua ibadahmu adalah sakral, sesuatu yang benar-benar serius bukan untuk main-main, mulai dari berangkat ngaji niat nya yang benar niat untuk mencari ilmu, niat untuk mencari ridho allah di saat perjalanan kamu menjaga mata terus di anggap ini kegiatan-kegiatan resmi yang Hubungan nya dengan hati sehingga ibadah tidak ada pelanggaran, jadi khusuk menghadirkan allah dalam segala hal. Di saat terawih atau tadarus hadirkan allah kita sedang menghadap kepada Allah sehingga tidak buru-buru selesai. Orang-orang sholeh terdahulu baru memegang alquran aja sudah gemetar karena ia akan membaca firman allah, firman allah itu apa? Bicara nya allah zat yang menciptakan kita makhluk. sehingga di sebutkan ada sahabat perempuan yang bernama Ikrima RA beliau itu ketika membawa Al Qur'an sebelum beliau baca beliau itu memandang di tengok sehingga mata nya berkaca-kaca, kenapa? "Orang seperti aku ini di permudah oleh Allah untuk membaca Al Quran padahal masih hobi maksiat." Sehingga di saat beliau merenung menghadirkan allah diri nya merasa jadi hamba yang hina membaca alquran maka di saat ikrima melantunkan Al Quran tidak terasa air mata nya berderai, maka inilah yang di namakan khusuk. Jika ada orang yang ibadah nya seperti ini maka sungguh ia tidak akan menemukan kejenuhan saat melakukan ibadah, kenapa? Karena sudah menemukan manis nya ibadah. Kita pun harus belajar seperti itu.. dan ingat khusu itu butuh peroses mungkin hari ini tidak bisa besok bisa jika belum bisa mungkin tiga hari dan jika belum bisa mungkin satu minggu lagi jika belum mungkin satu bulan lagi dan jika masih belum mungkin satu tahun lagi terus istiqomah sehingga allah mengirim kekusukan. Dan ada hamba-hamba pilihan allah sudah menanti ramadhan ingin mengkhatamkan Al Quran ingin sholat terawih dan berbuat kebaikan lain nya.

Wallahu'alam bishowab

MENGUPAS AMALAN DO’A SAAT BERBUKA PUASA


(Oleh : Buya Yahya)

Secara umum dihimbau kita untuk memperbanyak do’a dan permohonan kepada Allah SWT. Khususnya disaat – saat yang dijanjikan pengkabulan secara khusus oleh Allah SWT. Seperti saat kita berbuka puasa.
Disebutkan dalam satu riwayat dari Nabi SAW :

Beliau bersabda

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم:" ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالْمَظْلُومُ ( رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ)

“Tiga orang yang tidak ditolak permohonannya oleh Allah SWT : Orang berpuasa hingga berbuka, Imam yang adil dan orang yang didzolimi.”
(HR Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Maka dari itu sangat dihimbau disaat kita hendak berbuka untuk menghadirkan permohonan - permohonan kepada Allah SWT sesuai dengan keinginan kita. Artinya doa apa saja sangat dianjurkan untuk dibaca disaat kita berbuka. Lebih utama lagi jika doa itu adalah doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Adapun doa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW saat berbuka adalah :
1.
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
(حديث صحيح رواه أبو داود.)
“Telah hilang dahaga dan tenggorokan pun tela menjadi basah dan semoga pahala tetap di peroleh. “ (H.R. Abu Daud).

1. Doa yang pernah di baca oleh sayyidina Abdulloh bin Umar ra :

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ.(رواه أبو داوداً)

“Ya Allah untukMu-lah aku berpuasa, dan dengan rizkiMu-lah aku berbuka. “. (H. R. Abu Dawud)

2. Doa yang pernah di baca oleh Sayyidina Abdullah bin Amru bin Ash :

اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ.
(رواه ابن ماجه من دعاء عبد الله بن عمرو بن العاص، وحسنه ابن حجر)

“Ya Allah sungguh aku memohon kepadaMu dengan rahmatMu yang meliputi segala sesuatu agar engkau mengampuni aku. “ (H.R. Ibnu Majah)

Adapun doa yang selama ini kita baca yaitu :

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

“Ya Alloh ...Hanya untuk-Mu lah aku berpuasa,kepada-Mu lah aku beriman,dengan rizqi dari-Mu lah aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Ya Allah aku bisa melakukan ini semuanya. Wahai Dzat Maha Kasi .”

Memang doa dengan susunan seperti itu tidak ada diriwayatkan dari Nabi SAW , akan tetapi secara makna dalam semua kandungan do’a itu adalah diajarkan oleh Nabi SAW. Bahkan tersimpulkan dari rangkuman beberapa riwayat dari Nabi SAW. Sehingga sangat tepat jika do’a tersebut juga kita baca bersama do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW secara lafadh. Kalau kita cermati, makna dari doa tersebut sungguh sangat agung :

a. اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ
“Ya Allah hanya untukmulah aku berpuasa.”
Yang tidak lain adalah makna ketulusan dan keikhlasan kepada Allah SWT.

b. وَبِكَ آمَنْتُ
“KepadaMu-lah aku beriman”

Adalah ikrar makna keimanan. Sangat sesuai dengan hadits Nabi SAW :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ " رواه البخاري 38 ومسلم 760

“Barangsiapa berpuasa di bulan Romahon dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, akan diampuni dosa-dosa di masa lalunya.”(H.R. Bukhri & Muslim)

3. وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Dengan rizkiMu-lah aku berbuka.”

Terkandung makna syukur kepada Allah SWT dan tanda patuh kepada
perintah Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُون (البقرة : 172)

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (Q.S. Al-Baqarah : 172)

4. بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
“Dengan rahmat-Mu Ya Allah aku bisa melakukan ini semuanya. Wahai Dzat Yang Maha Kasih.”

Terkandung makna keinsyafan yang agung kepada Allah bahwa kebaikan yang kita lakukan ini semu adalah semata- semata karena kasih sayang Allah SWT.

Inilah sekelumit penjelasan tentang doa – doa saat berbuka puasa. Semoga menjadi bahan untuk kita semakin bersemangat dan khusyu di dalam memohon kepada Allah SWT.
Wallahu a’lamu bisshowab

MEMBERSIHKAN TELINGA, BATALKAH PUASANYA?



Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Buya yang kami hormati, apakah jika kita menggunakan korek api buat membersihkan telinga itu jadi batal puasanya? Terimakasih.

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Menjadi batal jika kita memasukan sesuatu ke dalam telinga kita. Yang dimaksud dalam telinga adalah bagian dalam telinga yang tidak bisa dijangkau oleh jari kelingking kita saat kita membersihkan telinga. Jadi memasukkan sesuatu ke bagian yang masih bisa dijangkau oleh jari kelingking kita hal itu tidak membatalkan puasa, baik yang kita masukkan itu adalah jari tangan kita atau yang lainnya. Akan tetapi kalau kita memasukkan sesuatu melebihi dari bagian yang dijangkau jemari kita (seperti : korek kuping atau air) maka hal itu akan membatalkan puasa. Ini adalah pendapat kebanyakan para ulama.

Ada pendapat yang berbeda yaitu pendapat yang diambil oleh Imam Malik dan Imam Ghazali dari mazhab Syafi’i bahwa: “Memasukan sesuatu ke dalam telinga tidak membatalkan”, akan tetapi lebih baik dan lebih aman jika tetap mengikuti pendapat kebanyakan para ulama, yaitu pendapat yang mengatakan memasukkan sesuatu ke lubang telinga adalah membatalkan puasa. Wallahu a’lam bish-shawab

TIPS AGAR TIDAK BATAL PUASANYA SAAT MANDI JUNUB

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Buya Yahya. Saya benar-benar kebingungan dengan masalah yang satu ini. Mohon bantuannya Buya. Mandi junub akibat mimpi basah (lelaki) pada bulan Ramadhan yang benar bagaimana? Agar puasanya tidak batal. Saya takut jika mandi besar, ketika membasuh telinga saya (takut air masuk lubang) terus gimana juga memasukkan air ke lubang hidung supaya puasanya tidak batal? Soalnya mandi junubnya wajib, puasanya juga wajib.

Jawaban :
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Mandilah dengan wajar dengan mengguyurkan air ke sekujur tubuh. Dalam mandi besar tidak harus kita memasukkan air ke lubang hidung dan lubang telinga. Tapi cukup meratakan air ke sekujur tubuh dengan wajar. Posisi wajar seperti layaknya orang mandi. Jika ternyata ada air yang masuk ke telinga asalkan tidak disengaja maka hal seperti itu tidak membatalkan puasa.

Tapi jika saat mandi sengaja memasukkan air atau memiringkan kepala lalu kita guyur telinga kita dengan sengaja ke lubangya lalu air masuk, itu akan membatalkan puasa.

Hukum mandi besar adalah wajib. Jika terjadi kecelakaan (tiba-tiba air masuk ke salah satu lubang yang lima) asal tidak disengaja maka hal itu dimaafkan asalkan cara mandinya adalah wajar bukan dengan sengaja ingin memasukkannya.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Tradisi Habaib di dalam Pengobatan yang patut dilestarikan

(Ibnu Abdillah Al-Katibiy)

■ 1. Menghadiri Majlis ilmu dengan niat kesembuhan.

كان من عادتهم في التداوي  حضور مجالس العلم  فيحضرون مجالس العلم بنية الاستشفاء وكانوا يامرون من به علة او من به مرض بحضور مجالس العلم ويحصل له الشفاء باذن الله.  انما الاعمال بالنيات

Di antara tradisi mereka dalam ikhtiyar penyembuhan adalah mengahdiri majlis-majlis ilmu. Mereka menghadiri majlis ilmu dengan istisyfaa (kesembuhan). Mereka senantiasa memerintahkan orang yang terkena suatu penyakit dan gangguan untuk hadir majlis ilmu maka ia mendapatkan kesembuhan dengan idzin Allah. “ Segala amalan bergantung dengan niat “. (Sebagaimana disebutkan oleh Imam al-Habib Abdullah al-Haddad, Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi dan Habib Abdul Qadir Asseggaf dan Habib Muhamamd al-Haddar)

Sering saya singgung dan bawakan kisah syaikh Abdul Wahhab asy Sya'rani yang sakit parah hingga tidak bisa hadir majlis gurunya syaikh Zakariyya al Anshori. Lalu beliua disuruh oleh gurunya tsb utk bangun dan hadir majlis dengan niat istisyfaa. Maka beliau ikuti dan subhanallah Allah kasih kesembuhan total.

■ 2. Berjalan keluar sebelum waktu zawal.

ومن عادتهم في التادوي المشي قبل الزوال او معه قال الحبيب احمد بن حسن العطاس  المشي قبل الزوال اومعه انه يخرج عفونات البدن وكذلك المشي حافي القدمين وهو من السنن المهجورة ففي سنن ابي داود كان رسول الله يامرنا ان نحتفي احيانا

Di antara tradisi mereka dalam ikhtiyar penyembuhan adalah berjalan keluar sebelum waktu zawal atau waktu zawal pas. Habib Ahmad bin Hasan al-Aththas berkata, “ Berjalan keluar sebelum waktu zawal atau pas waktu zawal akan mengeluarkan toxin-toxin tubuh demikian juga berjalan kaki tanpa alas kaki, dan ini termasuk sunnah yang sudah jarang dilakukan. Dalam kitab hadits Abu Daud disebutkan bahwasannya “ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami supaya berjalan tanpa alas kaki kadang-kadang “.

■ 3. Memberikan manfaat pada orang lain di waktu sakit.

ومن عادتهم في الاستشفاء نية النفع  اي ان المريض اذا نوى انه اذا شفاه الله ان ينفع الناس باي نفع واي عمل خير فان الله يعجل له بالشفاء قال تعالى وأما ما ينفع الناس فيمكث في الارض

Di antara tradisi mereka dalam penyembuhan adalah niat memberikan manfaat. Artinya orang yang sedang sakit, jika ingin Allah sembuhkan maka ia niat memberikan manfaat kepada orang lain dengan manfaat apapun dan amalan baik apapun, maka sesungguhnya Allah Ta’ala mempercepat kesembuhannya. Allah Ta’ala berfirman : “ Adapun manusia yangmemebrikan manfaat pada orang lain, maka ia akan menetap di bumi “. (Sebagaimana telah disebutkan oleh Habib Ahmad bin Umar bin Sumaith)

Dalam hal ini, saya sering katakan kepada praktisi yang diawal sebelum ikut pelatihan memang ada gangguan, setelah kami ruqyah, maka kami anjurkan untuk senantiasa membantu orang lain dengan meruqyah sekaligus praktek ilmu. Karena Allah berjanji akan membantu hamba Nya selagi hamba itu membantu saudaranya.

■ 4. Bangun malam untuk ibadah.

ومن عادتهم في الاستشفاء قيام الليل كما جاء في الحديث عن رسول الله صلى الله عليه وسلم  قال ( عليكم بقيام الليل فإنه دأب الصالحين قبلكم ومكفرة للسيات ومطردة للداء عن الجسد ) رواه الترمذي

Di antara tradisi mereka dalam penyembuhan adalah bangun malam untuk ibadah sebagaimana dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “ Hendaknya kalian bangun malam, karena itu tardisi orang-orang shalih sebelum kalian, dan penghapus segala dosa dan pengusir penyakit dari tubuh “. (sebagaimana telah disebutkan oleh habib Hasan bin Ahmad al-Aththas)

■ 5. Mengkonsumsi jintan hitam sebelum tidur.

كان من عادتهم في الطب والتداوي  أخذ وتناول الحبة السوداء والاكثار منها كما جاء ذلك في الحديث عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ( ا لحبة السوداء شفاء من كل داء ) راوه البخاري ومسلم ) فكانو ا يتناولون الحبة السوداء قبل المنام بمقدار ملء الكف

Di antara tradisi mereka dalam penyembuhan adalah sering mengkonsumsi jintan hitam, sebagaimana telah disebutkan dalam hadits bahwasanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “ Jintan hitam adalah obat dari segala penyakit “ (HR. Bukhari dan Muslim). Para habaib biasa mengkonsumsi jintan hitam sebelum tidur dan meminumnya seukuran telapak tangan.

■ 6. Meminum gula batu / Nabati.

كان من عادتهم في التداوي أخذ السكر النبات فكانوا يفورون السكر النبات مع الماء ويشربونه فان فيه فوائد كثيرة للبدن والمثانة

Tradisi mereka di dalam ikhtiyar penyembuhan di antaranya sering meminum gula nabati, mereka mencampur gula nabati ini dengan air dan meminumnya. Karena terdapat banyak faidah umtuk badan dan kantung kemih. (sebagaimana telah dikatakan oleh habib Alwi bin Syihab)

■ 7. Nyemir rambut untuk sakit pusing dan vertigo

ومن عادتهم في الطب والتداوي  لعالج الصداع والشقيقة طلي الراس بالحناء وتلاوة قوله تعالى   وله ماسكن في الليل والنهار وهو السميع العليم  ووضع اليد على الراس مع القراءة وكذالك قراءة اسم الله  الرحيم  25 مرة

Di antara taradisi mereka untuk penyembuhan adalah mengoles (menyemir) rambut kepala dengan hinna (pacar) dan meletakkan tangan ke kepala sambil membaca ayat :
وله ماسكن في الليل والنهار وهو السميع العليم 

Dan membaca ar-Rahiim sebanyak 25 kali. (sebagaimana telah disebutkan oleh Habib Ahmad bin Umar bin Sumaith)

■ 8. Minum air dingin.

ومن عادتهم في الطب والتداوي لقتل الدود داخل البطن اخذ الماء البارد وشربه على الريق

Di antara tradisi mereka di dalam ikhtiyar penyembuhan untuk membunuh cacing dalam perut adalah mengkonsumsi air dingin dan meminumnya sebelum sarapan.

■ 9. Membaca surat al-Quraisy 7 kali ketika dihidangkan makanan yang dicurigai.

وكان من عادتهم اذا خافوا من طعام قرب اليهم كانو ا يقرأون سورة  ( قريش ) 7 مرات يحفظهم الله ولا يصيبهم اي اذى باذن الله تعالى

Di antara tradisi mereka dalam iktiyar penyembuhan adalah saat mereka khawatir dengan makanan yang dihidangkan kepada mereka, maka mereka membaca surat al-Quraisy 7 kali, maka Allah menjaga mereka dan sediktpun gangguan tidak akan menimpa mereka dengan idzin Allah Ta’ala. (sebagaimana disebutkan oleh habib Alwi bin Syihab).

■ 10. Minyak Zaitun dan kompres.

ومن كلام الحبيب ابراهيم بن عقيل ( بردو رؤسكم ودفوا ارجلكم فانها مدعاة للصحة وكان يقول ( من دواء سادتنا ال باعلوي لضربة الشمس،والصداع
أ : أخذ ثلاثة مناديل مبللة بالماء ووضع واحد للرأس وواحد للصدر وواحد للظهر
ب: خلط الزيت  الصليط السمسم بالماء وخوضه حتى يصير لونه ابيض ثم يدهن به المريض جسده فان فيه الشفاء والنفع ان شاء الله تعالى

Di antara ucapan habib Ibrahim bin Agil, “ Kompreslah kepala kalian dan kaki kalian, karena itu bisa membantu kesehatan. Diantara pengobatan kami keluarga Ba’alawi untuk sakit pusing dan panas adalah :

a. ambil tiga sapu tangan yang telah dibasahi dengan air dan letakkan satu di kepala, satu di dada dan satu di punggung.
b. campurkan minyak bijan atau zaitun dengan air dan adukkan sampai warnanya menjadi putih, kemudian oleskan ke tubuh orang yang sakit. Karena di dalamnya terdapat kesembuhan dan manfaat insya Allah Ta’ala.

■ 11. Membaca doa Nabi berikut.

كان من عادتهم في الطب والتداوي ان ياتو لوجع الضرس بدعاء النبي صلى الله عليه وسلم  ( اللهم اذهب عني الم مااجده وفحشه بدعوة نبيك الامين المبارك عندك )سبعة مرة  كما اخرجه الإمام البيهقي عن ابن رواحه ، الحديث بمعناه

Di antara tradisi mereka dalam iktiyar penyembuhan untuk sakit gigi adalah membaca doa dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini 7 kali :

اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنْهُ سُوءَ مَا يَجِدُ وَفُحْشَهُ بِدَعْوَةِ نَبِيِّكَ الْمُبَارَكِ الْمَكِينِ عِنْدَكَ

■ 12. Beberapa resep biji dan makanan yang mujarrab.

ومن كلام الحبيب إبراهيم بن عمر بن عقيل رضي الله عنه انه قال مما ينفع للفهقه ان تأخذ قليل من الكمون وتبتلعه او تاخد قهوة القرفه ومما ينفع للسعال الزيت السمسم ( الصليط) الدافي،وتدهن به الصدر وتشرب منه قليلا ومماينفع لتقوية البصر شرب مرق الكوارع ومماينفع لتصفية المعدة ابتلاع قشر السوك الجديد، ومما ينفع لحموضة المعدة خلط العسل الأصلي مع زيت الحبة السوداء مع قليل من الحليب وشربه على الريق فإن فيه الشفاء بإذن الله

Di antara ucapan habib Ibrahim bin Umar bin Agil, “ di antara yang bisa bermanfaat untuk tulang atlas adalah ambil sedikit dari biji cumin (bijian yang hamper mirip dengan jintan warnanya kecoklatan yang banyak digunakan di Arab) dan telanlah. Atau campurkan dengan kopi. Di antara yang bisa membawa manfaat untuk sakit perut / mules adalah minyak bijan yang sudah diesktrak, oleskan di dada, dan minumlah sedikit. Di antara yang bisa menguatkan pandangan mata adalah meminum kuah kawari’ (sejenis kikil). Di antara yang dapat mensterilkan pencernaan makanan adalah meminum air kulit siwak yang baru. Di antara yang bisa bermanfaat untuk asem lambung adalah mencampur madu asli dengan minyak jintan hitam dengan campur sedikit susu dan meminumnya sebelum sarapan, sembuh insya Allah Ta’ala “.

Yang Membatalkan Puasa

Assalamualaium Warahmatullahi Wabarakatuh

Syaikh Muhammad bin Qasim Al-Ghazzi dalam kitabnya menegaskan :

Hal-hal yang membatalkan puasa itu ada sepuluh :

أَحَدُهَا وَثَانِيْهَا (مَا وَصَلَ عَمْدًا إِلَى الْجَوْفِ) اَلْمُنْفَتِحِ (أَوْ) غَيْرَ الْمُنْفَتِحِ كَالْوُصُوْلِ مِنْ مَأْمُوْمَةٍ إِلَى (الرَّأْسِ). وَالْمُرَادُ إِمْسَاكُ الصَّائِمِ عَنْ وُصُوْلِ عَيْنٍ إِلَى مَا يُسَمَّى جَوْفًا
Pertama dan kedua : Masuknya sesuatu benda dgn sengaja sampai ke lubang terbuka (mulut, hidung, dan lain-lain), atau melalui jalan yang tertutup, seperti melalui luka-luka yang ada pada kepala sampai kebagian dalamnya. Yang dikehendaki dalam hal ini adalah bahwa orang yang berpuasa mencegah sesuatu yang bisa masuk kedalam anggota tubuh (lubang)

(وَ) الثَّالِثُ (الْحُقْنَةُ فِي إِحْدَ السَّبِيْلَيْنِ) وَهُوَ دَوَاءٌ يُحْقَنُ بِهِ الْمَرِيْضُ فِي قُبُلٍ أَوْ دُبُرِ الْمُعَبَّرِ عَنْهُمَا فِي الْمَتْنِ بِالسَّبِيْلَيْنِ
Ketiga : Mengobati melalui salah satu dr kedua jalan yakni mengobati orang sakit melalui qubul (jalan muka atau alat kelamin) atau dubur (jalan belakang). Di dalam kitab Matan qubul dan dubur dipergunakan istilah kata "dua jalan"

(وَ) الرَّابِعُ (اَلْقَيْءُ عَمْدًا) فَإِنْ لَمْ يَتَعَمَّدْ لَمْ يَبْطُلْ صَوْمُهُ كَمَا سَبَقَ.
Keempat : Sengaja muntah-muntah, jika tidak sengaja maka tidak batal puasanya, sebagaimana keterangan terdahulu.

(وَ) الْخَامِسُ (اْلوَطْءُ عَامْدًا) فِي الْفَرْجِ فَلَا يُفْطِرُ الصَّائِمُ بِالْجِمَاعِ نَاسِيًا كَمَا سَبَقَ
Kelima : Sengaja wathi (bersetubuh dalam farji), maka tdk membatalkan puasa bila bersetubuh dalam keadaan lupa (berpuasa), sebagaimana keterangan terdahulu.

(وَ) السَّادِسُ (اْلإِنْزَالُ) وَهُوَ خُرُوْجُ اْلمَنِيِّ (عَنْ مُبَاشَرَةٍ) بِلَا جِمَاعٍ مُحَرَّمًا كَانَ كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِهِ أَوْ غَيْرَ مُحَرَّمٍ كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِ زَوْجَتِهِ أَوْ جَارِيَتِهِ.
Keenam : Keluar mani, artinya keluar mani sebab bersentuhan (dengan kulit) tidak dengan bersetubuh, baik keluarnya itu diharamkan, seperti mengeluarkan dengan tangannya sendiri, / tidak diharamkan seperti keluarnya dengan tangan istrinya atau tangan budak perempuannya.

وَاحْتَرَزَ بِمُبَاشَرَةِ عَنْ خُرُوْجِ الْمَنِيِّ بِالْاِحْتِلَامِ فَلَا إِفْطَارَ بِهِ
Pengarang kitab (mushannif) mengecualikan keluarnya air mani apabila disebabkan karena mimpi maka itu tidaklah batal.

(وَ) السَّابِعُ إِلَى آخِرِ الْعَشَرَةِ (الْحَيْضُ وَالنِّفَاسُ وَاْلجُنُوْنُ وَالرِّدَّةُ) فَمَتَى طَرَأَ شَيْءٌ مِنْهَا فِي أَثْنَاءِ الصَّوْمِ أَبْطَلَهُ
Ketujuh sampai kesepuluh : Haidh, nifas, gila dan murtad. Maka sewaktu-waktu orang yang berpuasa itu kedatangan satu dari haidh, nifas, gila & murtad di tengah-tengah puasanya, maka batallah puasanya. (Kitab Fathul qarib, halaman 26)
Wallahu A'lam Bishawab

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, semoga bermanfaat..😊🙏🏻

MANDI SEBELUM SUBUH

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bunyi kokok ayam jantan di waktu malam, sebagai penanda kebaikan, dgn datangnya Malaikat dan kita dianjurkan berdoa. Ini bagian dari keistimewaan ayam.

Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan,

وللديك خصيصة ليست لغيره من معرفة الوقت الليلي فإنه يقسط أصواته فيها تقسيطا لا يكاد يتفاوت ويوالي صياحه قبل الفجر وبعده لا يكاد يخطئ سواء أطال الليل أم قصر ومن ثم أفتى بعض الشافعية باعتماد الديك المجرب في الوقت

Ayam jantan memiliki keistimewaan yg tidak dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yg tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan sesudah subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang atau pendek. Karena itulah, sebagian syafiiyah mefatwakan untuk mengacu kepada ayam jantan yg sudah terbukti, dalam menentukan waktu. (Fathul Bari, 6/353).

Sabda beliau, ‘ayam mengingatkan (orang) untuk shalat’ bukan maksudnya dia bersuara, ‘shalat..shalat..’ atau ‘waktunya shalat…’ namun maknanya bahwa kebiasaan ayam berkokok ketika terbit fajar dan ketika tergelincir matahari. Fitrah yg Allah berikan kepadanya. (kitab Fathul Bari, 6/353).

Doa Ketika Dengar Ayam Berkokok

Kokok ayam adalah suara yg paling disukai Allah Swt. Suara kokok ayam menandai turunnya malaikat membawa rahmat-Nya. Ketika berkokok, konon ayam mengucapkan, “Lâ ilâha illallâh”. Karenanya doa ini dianjurkan untuk dibaca saat ayam berkokok.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Lâ ilâha illallâh. Allâhumma innî as’aluka min fadhlika.

Artinya, “Tiada tuhan yang disembah selain Allah. Hai Tuhanku, aku meminta kepada-Mu sebagian dari kemurahan-Mu,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, kitab Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
-------

Sedang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam setiap pagi hari memanjatkan doa untuk umatnya.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (HR. Tirmidzi).

Artinya, pagi bukan saatnya untuk berleyeh2, apalagi kembali pulas mendengkur. Oleh sebab itu, mesti ada niat dan ikhtiyar kuat dlm diri agar kita tdk termasuk umat Islam yg kehilangan berkah, justru di awal suatu hari bermula.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.”
------

Manfaat Mandi Sebelum Subuh

Keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yg banyak sekali orang tidak mengetahuinya. Sebenarnya banyak sekali kelakuan di saat2 tertentu dalam islam, namun kita tidak mengetahui bahwa itu banyak khasiat dan manfaatnya bagi kita. Diantaranya ialah Mandi diwaktu terbit fajar (sekitar pukul 4 pagi) waktu istimewa.

Para Nabi dan Rasul adalah manusia mulia yg senantiasa menghidupkan waktu sepertiga malam sampai fajar. Untuk itu mereka adalah manusia yg paling sehat dibanding umatnya. Keteladanan ini diikuti para tabiin, tabiut tabiin dan salafush shalih. Mereka meraih kesehatan dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dan Insya Allah termasuk kebiasaan mandi dikala fajar.

Syaikh Dr. Abdul Hamid Dayyat dari Universitas Kairo, Mesir menjelaskan maanfat kesehatan yg diperoleh orang dgn bangun pagi banyak sekali. Diantaranya, gas O3 diudara sangat melimpah saat fajar, kemudian berkurang sedikit demi sedikit, hinnga habis ketika matahari terbenam. Gas O3 mempunyai pengaruh yg positif pada urat saraf, mengaktifkan kerja otak dan tulang. Ketika seseorang menghirup udara fajar yg dinamakan udara pagi, dia merasakan kenikmatan dan kesegaran tiada taranya diwaktu manapun, baik siang atau malam.

Bagi kalian yg senantiasa melakukan mandi fajar dgn kontinyu/istiqamah/rutin, akan mendapatkan beberapa faedahnya antara lain :

1.Tidak terkena penyakit Ain (sakit, demam,pilek dan lain sebagainya).
2.Tidak akan terkena sihir, guna2, santet baik dari Jin maupun ulah manusia.
3.Badan akan sehat selalu.
4.Wajahnya bercahaya.
5.Doanya mudah dikabulkan Allah SWT.
6.Sukar di do’akan jahat oleh orang lain (seperti di sumpahi, maka akan berbalik kepada yg menyumpahinya).
7.Mengawetkan daya tahan mata, tidak mudah rabun.
8.Belum lagi khasiat lainnya

(Keistimewaan mandi fajar ini saya kutip dari kitab Al-Fawaa-id Fish-shilaati Wal-Awaad-id, karya : Al-Allamah Asy-Syekh Syihabuddin Ahmad bin Abdul Lathif Asy-Syarajy Al-Yamany)
--------

Hasil penelitian yg dirilis oleh situs informasi dan konsultasi kesehatan, www.doktersehat.com, menyatakan ada 3 waktu yg seharusnya dihindari kebiasaan seseorang untuk mandi, Berbahaya!! Bahkan bisa menyebabkan kematian mendadak. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Jangan Mandi 30 Menit Setelah Shalat Ashar

Pada waktu tersebut kondisi darah dalam tubuh sedang panas, sehingga jika kita memaksakan diri untuk mandi, maka bisa mengakibatkan rasa lelah dan letih yg berlebihan.

2. Jangan Mandi Setelah Maghrib

Pada waktu maghrib antara pukul 18.00 – 19.00 juga dilarang, dikarenakan kondisi jantung kita pada waktu itu sangat melemah. Selain itu, mandi pada waktu tersebut juga meningkatkan resiko penyakit paru-paru basah.

3. Jangan Mandi Setelah Waktu Isya Sampai Jam 12 Malam

Setelah waktu isya, merupakan waktu dimana jantung kita butuh beristirahat. Mandi pada saat itu akan menyebabkan kerusakan jantung permanen jika kita lakukan secara terus menerus. Selain itu, mandi pada waktu setelah isya bisa mengakibatkan penyakit reumatik.

Jika anda memang tak memiliki waktu yg tepat untuk mandi, berikut ini adalah waktu alternatif yg dianjurkan untuk mandi.

Waktu yg direkomendasikan ini sudah pasti mengandung manfaat untuk tubuh.

1. Mandi di Waktu Subuh atau Sebelum Subuh

Mandi sebelum subuh sangat dianjurkan, karena mengandung ozon dalam air lebih tinggi sehingga membuat badan lebih segar dan lebih awet muda. Rasululah selalu melakukan mandi sebelum subuh, karena mandi di waktu ini akan menguatkan daya tahan tubuh.

2. Mandi di Waktu Ashar

Mandi pada waktu ashar atau sekitar pukul 15.00 akan membuat tubuh anda lebih segar. Selain itu, mandi pada waktu ashar juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak akan mudah terkena penyakit. Demikian, silahkan di share ke yang lain agar bermanfaat.

Manfaat Mandi Di Sepertiga Akhir Malam

Mandi di sepertiga akhir malam sebelum memulai rangkaian qiyamullail. Jika ditinjau dari kesehatan dan penelitian kesehatan ternyata memiliki manfaat yg sangat besar. Mandi yang biasa kita lakukan pada pagi hari memang memiliki pengaruh besar untuk memulai aktifitas setelah tubuh menyisakan lelah setelah berjam2 tidur di malam hari. Rasa kantuk tentunya tak mudah hilang hanya dgn berwudlu atau cuci muka. Tubuh akan terasa segar dan bersemangat untuk memulai aktivitas setelah mendapat siraman air dingin menyegarkan.

Semoga Bermanfaat. Aamiin...

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ...

TERSINGKAPNYA BETIS BIDADARI

Pada zaman Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa aali wasallam, hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid, yang berumur 35 tahun, namun belum juga menikah.
Dia tinggal di Suffah (teras) masjid Madinah.

Ketika sedang mengasah pedangnya, tiba-tiba Rasulullah Saw datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.

“Wahai saudaraku Zahid…selama ini engkau sendiri saja,” Rasulullah Saw menyapa.

“Allah bersamaku ya Rasulullah,” kata Zahid, sambil tertunduk tak kuasa melihat kharismatik wajah Beliau.

“Maksudku kenapa engkau selama ini membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…,?” Tanya Rasulullah Saw.

Zahid menjawab, “Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku tak tampan, siapa yang mau dengan diriku ya Rasulullah?”

”Asal engkau mau, itu urusan yang mudah.” Kata Rasulullah Saw sambil tersenyum.

Kemudian Rasulullah Saw memerintahkan Sahabatnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita.

Setelah surat itu selesai ditulis, maka Rasulullah memberikan surat tersebut kepada Zahid dan memerintahkan agar segera mendatangi rumah Said dan menyerahkan surat lamaran tersebut kepadanya.

Disebabkan di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.

“Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasulullah yang mulia diberikan untukmu saudaraku.”

Said menjawab, “Wah, ini adalah suatu kehormatan buatku.”

Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya.

Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, “Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?”

Zahid menjawab, “Apakah engkau pernah melihat aku berbohong...”

Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, “Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini… bukankah lebih baik di persilahkan masuk?”

“Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya,” kata ayahnya.

Di saat Zulfah melihat Zahid, sambil menangis ia berkata,
“Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya menginginkan aku, aku tak mau dengan dia ayah..!”

Zulfah merasa dirinya terhina.

Maka Said berkata kepada Zahid, “Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau…bukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak.”

Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama Rasulullah?”

Akhirnya Said berkata, “Lamaran kepada dirimu ini adalah perintah Rasulullah.”

Zulfah kaget kemudian beristighfar beberapa kali,
أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ...أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ...أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ...
Ia menyesal atas kelancangan perbuatannya itu. Seketika ia berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah, kenapa tidak sejak tadi ayah berkata bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dinikahkan dengan pemuda ini.
Karena aku ingat firman Allah dalam Al-Qur’an surah An Nur:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (النور ٥١)
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka diminta Allah dan Rasul-Nya agar Rasul yang mengadili (mengambil keputusan ) diantara mereka, ucapan yang muncul hanyalah : Kami mendengar, dan kami patuh/taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. An Nur 24:Ayat 51)”

Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang-layang ke angkasa dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada taranya, dan segera melangkah pulang.

Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasulullah yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.

“Bagaimana Zahid?”

“Alhamdulillah lamarannya diterima ya Rasulallah,” jawab Zahid.

“Apakah sudah ada persiapan?”

Zahid menundukkan kepala sambil berkata, “Ya Rasulallah, aku tidak memiliki apa-apa.”

Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke beberapa sahahbat untuk membantunya mendapatkan uang untuk menikah.

Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan perkawinan.

Tak lama kemudian setibanya di pasar, bersamaan itu pula ada pengumuman Jihad untuk perang melawan orang kafir yang mau menyerang masyarakat muslim Madinah.

Zahid Mulai bingung untuk menentukan sikap, menikah atau berjuang demi Agama Allah.

Akhirnya dia mencoba kembali lagi ke masjid. Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid bertanya, “Ada apa ini?”

Sahabat menjawab, “Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, apakah engkau tidak mengetahui?”

Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, “Wah jika begitu uang untuk menikah ini akan aku belikan baju besi dan kuda yg terbaik, aku lebih memilih jihad bersama Rasulullah dan menunda pernikahan ini."

Para sahabat menasihatinya, “Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau malah hendak berperang?”

Zahid menjawab dengan tegas, “Hatiku sudah mantap untuk bersama Al Musthafa Rasulullah pergi berjihad.”

Lalu Zahid membacakan ayat AlQur'an di hadapan sahabat Nabi:

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (التوبة ٢٤)
“Katakanlah, Jika bapak -bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum kerabatmu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu kuatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai , itu semua lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dengan) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At Taubah, 9:24).

Akhirnya Zahid maju ke medan pertempuran. Dengan hebatnya beliau bertempur, banyak dari kaum kafirin tewas di tangannya dan pada akhirnya beliau mendapatkan syahid. Gugur demi membela agama Allah dan Rasulullah. . .

Peperangan telah usai, kemenangan direbut oleh Rasul dan pasukannya.

Senja yang penuh dengan keberkahan ketika Rasullullah memeriksa satu persatu yang telah gugur di jalan Allah, sebagai Syuhada Allahu azza wajalla.

Nampak dari kejauhan sosok pemuda yg bersimbah darah dengan luka bekas sasatan pedang.

Rasulullah menghampiri jasad pemuda itu sambil meletakkan kepalanya di pangkuan manusia agung ini. Habiballah
memeluknya sambil menangis tersedu-sedu, "Bukankah engkau ya Zahid yg hendak menikah malam ini ??"
Tapi engkau memilih keridhaan Allah, berjihad bersamaku."

Tak lama kemudian Rasulullah tersenyum sembari memalingkan muka ke sebelah kiri karena malu.
Disebabkan karena ternyata sesosok bidadari cantik dari Surga menjemput Ruh mulia pemuda ini, dan tak sengaja gaunnya tersingkap hingga betisnya yang indah terlihat.
Ini yang membuat Rasulullah malu.

Rasulullah berkata, “Hari ini Zahid berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah.”

Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an;

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ * فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (آل عمران ١٦٩ - ١٧٠)
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, sejatinya mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan bahagia disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
(QS. Ali Imran, 3:169-170.)

Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata, dan Zulfah pun berkata,
“Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak dapat mendampinginya di dunia, maka izinkanlah aku mendampinginya di akhirat.”

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca dan membagikan l ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.

MaaSyaa Allah...
Semoga di tahun ini dan selanjutnya Allah tetap senantiasa anugerahi kita keimanan dan kemenangan dalam hati dan amal kita, kesuksesan dan keselamatan dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini. Aamiin.......

```اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آله وصحبه أجمعين```

Semoga bermanfa'at.

"Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun" Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih." (HR. Tirmidzi: 735) -

KISAH NYATA SEORANG DOKTER SETELAH IKTIKAF DI MESJID 3 HARI

KISAH NYATA yg inspiratif di Bandung .

Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga  hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.

Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.

Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.

“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.

Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.

Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.

Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”

Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.

Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.

“Bapak sebelum ke sini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"

Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan

Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.

Ajaib! banyak pasien yang sembuh.

Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.

Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb. untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.

Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.

Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.

Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.

Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.

Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzikir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.

Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.

Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.

Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.

Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.

Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.

Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin:  sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.

“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”

Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.

Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat,..... kisah nyata...........

Dr. Agus Thosin, SpJP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) praktek di RSAI Bandung
                   ┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈

Hikmah Waktu Imsakiyah

والصيام شرعاً: إمساك عن المفطرات، من طلوع الفجر إلى غروب الشمس مع النية.
_“Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari apa-apa yang membatalkan dari terbitnya fajar sampai dengan tenggelamnya matahari disertai dengan niat.”_

روى البخاري
عَنْ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً .
_"Dari Sayyidina Anas meriwayatkan bahwa Sayyidina Zaid bin Tsabit r.a. berkata: “Kami telah makan sahur bersama-sama Junjungan Nabi ﷺ., kemudian baginda bangun mengerjakan shalat. Sayyidina Anas bertanya kepada Sayyidina Zaid:- “Berapa lamanya antara azan (Subuh) dengan waktu makan sahur itu ?” Dia menjawab: “sepadan dengan waktu yang dibutuhkan untuk  membaca 50 ayat.”_

Hadis ini menunjukkan bahwa jarak atau interval waktu antara bersahurnya Rasul Saw. dan azan Subuh adalah kira-kira 50 ayat. Itu artinya Rasul Saw. tidak lagi makan sahur sampai berkumandangnya azan Subuh. Pada redaksional hadits disebutkan secara jelas bahwa Rasul Saw. bersahur dan berhenti kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat al Qur`an sebelum masuk waktu Subuh. Inilah yang dipahami oleh para ulama kita, sehingga menetapkan sunnah berimsak sekitar waktu yang dibutuhkan untuk pembaca 50 ayat Al Qur`an tersebut yang diperkirakan setara dengan 10 – 15 menit.

Imam Ibnu Hajar al-’Asqalani juga menyatakan bahwa:-
_“Maka disamakan oleh Zaid bin Tsabit waktu yang demikian itu dengan ukuran pembacaan al-Quran sebagai isyarat bahwa waktu tersebut (yakni waktu senggang antara selesai sahur dan azan) adalah waktu untuk ibadah membaca al-Quran.”_

Imsakiyah sangat membantu seorang yang berpuasa untuk bisa berpuasa dengan sempurna dari segi penentuan waktu dan terhindari dari batal/rusaknya puasa yang dilakukannya. Oleh karena itu ulama justru menghukumi sunnah untuk berhenti mengkonsumsi/melakukan hal-hal yang membatalkan puasa beberapa saat sebelum terbit fajar (masuknya waktu subuh).
Dan inilah yang kita kenal saat ini dengan *istilah imsak.*

Waktu imsak yang sering kita lihat di jadwal-jadwal imsakiyah adalah waktu yang dibuat oleh para ulama untuk kehatian-hatian.
Dengan adanya waktu imsak yang biasanya ditetapkan sepuluh menit sebelum subuh maka orang yang akan berpuasa akan lebih berhati-hati ketika mendekati waktu subuh.
Adanya waktu imsak adalah bagian dari sikap khas para ulama yang “memperhatikan umat dengan perhatian kasih sayang” atau dalam bahasa Arab sering disebut yandhuruunal ummah bi ‘ainir rahmah. Karena sayangnya ulama negeri ini kepada umat mereka menetapkan waktu imsak demi lebih sempurnanya puasa Ramadhan yang dilakukan umat Islam bangsa ini.

_*Imsakiyah bukanlah sebuah perkara bid`ah*_ hanya dengan alasan imsakiyah tidak ada di zaman Rasul ﷺ., karena sesuatu yang tidak ada/tidak dilakukan di zaman Rasul atau generasi salaf, bukan berarti haram/tidak boleh dilakukan oleh orang-orang setelah mereka.
Apalagi hal-hal yang dilakukan adalah sesuatu yang baik dan mendukung maslahat dalam melaksanakan agama secara sempurna yang dihasilkan dari proses ijtihad.
Dan Hal-hal yang haram/tidak boleh dilakukan oleh generasi setelah Rasul ﷺ. adalah apabila *DILARANG* oleh Rasul ﷺ., bukan hal-hal yang ditinggalkan/tidak dilakukan.
Jikalau ada yang menyatakan imsakiyah ini bid`ah karena tidak ada dalil khusus yang memerintahkan atau membolehkan, maka kita akan tagih juga kepada mereka mana dalil yang melarangnya dengan dalil khusus?!
Apakah ada larangan di dalam Al Qur`an dan sunnah terhadap  imsakiyah secara khsusus?!
Jawabannya pasti tidak!

الترك لا يفيد التحريم
“maknanya : Rasul ﷺ. dan sahabat tidak melakukan sesuatu bukan berarti yang tidak dilakukan itu adalah haram dilakukan.”

Wallahu a'lam bishshowab.

Tim Kajian Hijrah Community

SHALAT JAMA' KARENA SIBUK MENERIMA TAMU


Umumnya dalam sebuah acara pernikahan, seorang tuan rumah kedatangan tamu dari berbagai daerah, sehingga tidak ada waktu yang luang untuk istirahat, karena khawatir ketika ditinggalkan tamunya akan pulang. Bolehkah bagi tuan rumah melakukan jama' shalat karena sibuknya menerima tamu?

Jawab: Menurut Imam Mundzir dan Ibn Sirîn, diperbolehkan men-jama' shalat ketika ada hajat seperti kasus di atas atau asalkan tidak dijadikan kebiasaan.

Referensi:

{ بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي ص : 127 مكتبة دار الفكر }
( فَائِدَةٌ ) لَنَا قَوْلٌ بِجَوَازِ الْجَمْعِ فِي السَّفَرِ الْقَصِيْرِ اخْتَارَهُ الْبَنْدَنِيْجِيُّ وَظَاهِرُ الْحَدِيْثِ جَوَازُهُ وَلَوْ فِيْ حَضَرٍ كَمَا فِيْ شَرْحِ مُسْلِمٍ وَحَكَى الْخَطَّابِيُّ عَنْ أَبِيْ إِسْحَاقَ جَوَازَهُ فَي الْحَضَرِ لِلْحَاجَةِ وَإِنْ لَّمْ يَكَنْ خَوْفٌ وَلاَ مَطَرٌ وَلاَ مَرَضٌ وَبِهِ قَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ اهـ قَلاَئِدُ وَعَنِ اْلإِمَامِ مَالِكٍ رِوَايَةٌ أَنَّ وَقْتَ الظُّهْرِ يَمْتَدُّ إِلَى غُرُوْبِ الشَّمْسِ وَقَالَ أَبُوْ حَنِيْفَةَ يَبْقَى إِلَى أَنْ يَصِيْرَ الظِّلُّ مِثْلَيْنِ ثُمَّ يَدْخُلُ الْعَصْرُ ذَكَرَهُ الرَّدَّادُ وَكَانَ سَيِّدُنَا الْقُطْبُ عَبْدُ اللهِ الْحَدَّادُ يَأْمُرُ بَعْضَ بَنَاتِهِ عِنْدَ اشْتِغَالِهَا بِنَحْوِ مَجْلِسِ النِّسَاءِ بِنِيَّةِ تَأْخِيْرِ الظُّهْرِ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ اهـ

[ المجموع الجزء 4 ص : 264 - 265 مكتبة مطبعة المنيرية ] وَقَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ مِنْ أَصْحَابِنَا يَجُوْزُ الْجَمْعُ فِي الْحَضَرِ مِنْ غَيْرِ خَوْفٍ وَلاَ مَطَرٍ وَلاَ مَرَضٍ وَحَكَاهُ الْخَطَّابِيُّ فِيْ مَعَالِمِ السُّنَنِ عَنِ الْقَفَّالِ الْكَبِيْرِ الشَّاشِيِّ عَنْ أَبِيْ إسْحَاقَ الْمَرْوَزِيِّ قَالَ الْخَطَّابِيُّ وَهُوَ قَوْلُ جَمَاعَةٍ مِنْ أَصْحَابِ الْحَدِيْثِ لِظَاهِرِ حَدِيْثِ ابْنِ عَبَّاسٍ – إلى أن قال - ( فَرْعٌ ) فِيْ مَذَاهِبِهِمْ فِي الْجَمْعِ فِي الْحَضَرِ بِلاَ خَوْفٍ وَلاَ سَفَرٍ وَلاَ مَطَرٍ وَلاَ مَرَضٍ مَذْهَبُنَا وَمَذْهَبُ أَبِيْ حَنِيفَةَ وَمَالِكٍ وَأَحْمَدَ وَالْجُمْهُوْرِ أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ وَحَكَى ابْنُ الْمُنْذِرِ عَنْ طَائِفَةٍ جَوَازَهُ بِلاَ سَبَبٍ قَالَ وَجَوَّزَهُ ابْنُ سِيْرِيْنَ لِحَاجَةٍ أَوْ مَا لَمْ يَتَّخِذْهُ عَادَةً اهـ

✍ SAFAR QASHIR TAPI SHOLAT JAMA' & QASHAR.

- Jarak boleh jama' & qashar minimal : 80, 640 km. jika kurang mk menurut madzhab syafi'i tdk sah. menurut pendapat lain boleh.

(1) المرجع : الشرح الكبير للرافعى ج ٤ ص ٤٥٤ [ وماذكرنا من تفسير الطول معتبر بالتقريب وبالتحديد حكى القاضى الرويانى فيه وجهين وقال الصحيح انه تحديد ونقل الحناطى وصاحب البيان قولان القصر يجوز فى السفر القصير بشرط الخوف لعموم قوله تعالى ( واذا ضربتم فى الارض ) الاية اه.

(2) المصادر : المهذب فى فقه الامام الشافعى ج ١ ص ١٠٤ { فصل فى الجمع بين الصلاتين فى السفر يجوز الجمع بين الظهر والعصر وبين المغرب والعشاء فى السفر الذي تقصر فيه الصلاة لماروى ابن عمر رضى الله عنه قال كان النبى - الى ان قال وفى السفر الذي لاتقصر فيه الصلاة قولان احدهما يجوز لانه سفر يجوز فيه التنفل على الراحلة فجاز فيه الجمع كالسفر الطويل والثانى لايجوز هو الاصح لانه اخراج عبادة عن وقتها فلم يجز فى السفر القصير كالفطر فى الصوم.

(3) الموسوعة الفقهية الكويتية ج ١٥ ص ٢٨٨ ( وقد اختلف الفقهاء فى جواز الجمع فى السفر القصير فذهب الشافعية فى الراجح عندهم والحنابلة الى انه لايجوز الجمع فى السفر القصير لان الجمع رخصة ثبتت لدفع المشقة فى السفر - الى ان قال - وهو سفر قصير.

( gusdin moker )

🖌 SHOLAT JAMA' DIRUMAH.

Menurut pndpt ibnu mundzir dan ibnu suraij boleh, senada dgn pndpt imam Ahmad bhw tiap orang yg sibuk boleh sholat jamak dirmh. maksud sibuk adlh tiap udzur yg dibolehkan utk meninggalkan sholat jumat dan jamaah yakni takut akan dirinya dan hartanya.

(1) الماخذ المجموع شرح المهذب ج ٤ ص ١٨٦ [ ( فرع ) فى مذاهبهم فى الجمع فى الحضر بلاخلاف ولاسفر ولامطر ولا مرض مذهبنا ومذهب ابى حنيفة ومالك واحمد والجمهور انه لايجوز وحكى ابن المنذر عن طائفة جوازه بلاسبب قال وزوزه ابن سيرين لحاجة اومالم يتخذه عادة.

dalil jg dr kitab bughyah dan rahmatul ummah tsb diats.
( gusdin moker )