Jumat, 02 Agustus 2019

ISTANA SANG PEMAAF


Pada suatu hari, Rasulullah sedang berkumpul dgn para sahabatnya.
Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya.

Saiyyidina Umar r.a. yang berada di situ, bertanya :
"apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah ?"

Rasulullah menjawab :
" Aku diberitahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah."

"Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata :

‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku."

Allah berfirman :
"Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun..?"

Orang itu berkata :
" Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya"

Sampai di sini, mata Rasulullah berkaca-kaca.
Rasulullah tidak mampu menahan tetesan airmatanya.
Beliau menangis...

Lalu, beliau Rasulullah berkata :
"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya."

Rasulullah melanjutkan kisahnya.
Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi :
" Sekarang angkat kepalamu.."

Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata :
" Ya Rabb, aku melihat di depan ku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas & perak bertatahkan intan berlian"

"Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb ?"

"Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb ?"

"Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb ?"

Allah berfirman :
" Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya."

Orang itu berkata :
"Siapakah yang  mampu membayar harganya, ya Rabb ?"

Allah berfirman :
"Engkaupun mampu membayar harganya."*)

Orang itu terheran-heran, sambil berkata :
" Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb ?"

Allah berfirman :
"nya, engkau maafkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku"

Orang itu berkata :
"Ya Rabb, kini aku memaafkannya."

Allah berfirman :
"Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu..."

Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah Saw berkata :
"Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian saling berdamai dan memaafkan, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar