Ada satu sunnah yang mungkin dilupakan sebagian orang yaitu memperbanyak takbir di awal Zulhijah.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala, “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan” (QS. Al Hajj: 28). “Ayyam ma’lumaat” menurut salah satu penafsiran adalah sepuluh hari pertama Zulhijah. Pendapat ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama di antaranya Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Al Hasan Al Bashri, ‘Atho’, Mujahid, ‘Ikrimah, Qotadah dan An Nakho’i, termasuk pula pendapat Abu Hanifah, Imam Asy Syafi’i dan Imam Ahmad (pendapat yang masyhur dari beliau). (Lihat perkataan Ibnu Rajab Al Hambali dalam Lathoif Al Ma’arif, hal. 462 dan 471).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan, Ibnu ‘Abbas berkata, “Berzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Zulhijah dan juga pada hari-hari tasyrik.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Zulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah. (Dikeluarkan oleh Bukhari tanpa sanad (mu’allaq), pada Bab “Keutamaan beramal di hari tasyriq”).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Takbir yang dimaksudkan dalam penjelasan di atas adalah sifatnya muthlaq, artinya tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu. Jadi boleh dilakukan di pasar, masjid, dan saat berjalan. Takbir tersebut dilakukan dengan mengeraskan suara khusus bagi laki-laki.
ㅤㅤㅤㅤㅤ
Minggu, 04 Agustus 2019
PERBABYAK TAKBIR, TAHLIH, DZIKIR DI 10 AWAL DZULHIZAH DAN SETERUSNYA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar