Jumat, 31 Agustus 2018

7 AMALAN PADA HARI JUM'AT

فــُوائــــــــد كــبــــــــــــيرۃ تختص بسيد الأيام  يوم الجمعة :

١. من قال بعد غسل الجمعة مائة مرة يامهيمن رزقه الله المهابة والجلال 

٢. من قرأ بين أذاني الجمعة سورة القدر ٧ مرات، قضى الله دينه           

٣. من قال بعد صلاة الجمعة ٣٣ مرة يا باطن، جعله الله من أهل  الباطن    

٤. من قرأ وهو ثان رجليه بعد صلاة الجمعة وقبل أن يتكلم الفاتحة  والإخلاص والفلق والناس كل واحدة ٧ مرات، حفظه الله من كل سوء  إلى الجمعة القابلة       

٥. من قال بعد الجمعة مائة مرة اللهم أكفني بحلالك  عن حرامك  واغنني بفضلك  عمن سواك، لم تمض عليه جمعة إل وأغناه الله أي: سخر له رزقآ

٦.  من قال ساعة الدعاء  للمؤمنين والمؤمنات في الخطبة : ياغني  يامغني أربعين مرة؛ يقول في رأس كل عشر منها : أغنني ، إلا  وسع  الله  عليه  رزقه             
 
٧. من صلى على النبي صلى الله عليه وسلم بعد عصر الجمعة (بأي صيغة ) ثمانين مرة، غفر له ذنوب ثمانين سنة ، فإن لم يكن عليه مايقابل هذا غفر ﻵبائه ورفع في درجاته، وورد أن من صلى بهذه الصيغة : (اللهم صل على سيدنا محمد النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما) بعد عصر الجمعة كتب له عبادة ثمانين سنة مع ما ذكر.

ومن اكثر الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم يكفى همه ويغفر ذنبه ويقضى دينه وكانت له شفاعة  عند النبي صلى الله عليه وسلم وكان اقرب منزلا من النبي صلى الله عليه وآله وسلم يوم القيامة

مستفاد من مجالس  الحبيب  زين بن سميط والحبيب سالم الشاطري  حفظهم الله

Faedah Agung Yang Khusus di Amalkan di Hari Jum'at

1. Barangsiapa yang membaca Ya Muhaimin 100x setelah mandi jum'ah, maka Allah SWT akan memberikan kewibawaan dan kemulyaan.

2. Barangsiapa yang membaca surat Al-Qodar 7x antara 2 adzan di hari jum'ah, maka Allah SWT akan melunasi semua hutangnya.

3. Barangsiapa yang berucap Ya Baathin 33x setelah sholat jum'ah, Allah swt akan menjadikan-nya dari ahli bathin.

4. Barangsiapa setelah sholat jum'at membaca  Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas masing 7x tanpa merubah posisi duduknya (tasyahhud akhir) dan tanpa berbicara sebelumnya, maka Allah SWT akan menjaganya dari semua kejelekan sampai jum'at berikutnya.

5. Barangsiapa setelah sholat jum'ah membaca ALLOOHUMMA AKFINIY BIHALAALIKA 'AN HAROOMIKA WAGHNINIY BIFADLIKA 'AMMAN SIWAAK, maka segala kebutuhannya akan terpenuhi hingga hari berikutnya.

6. Barangsiapa yang berdoa YAA GHONIYYU YAA MUGHNIIY 40X, setiap 10 dari bacaan tersebut ditambahi AGHNINIY, ketika do'a mukminin mukminaat pada khutbah kedua, maka Allah SWT akan meluaskan rizkinya.

7. Barangsiapa yang bersholawat kepada Nabi SAW setelah ashar hari jum'at 80x, maka Allah SWT akan mengampuni dosanya 80 tahun, jika memang si pembaca tidak memiliki dosa sebanyak itu,maka keutamaan tersebut akan diberikan kepada kedua orangtuanya dan Allah SWT akan mengangkat derajat mereka.

Ada riwayat bahwasan-nya yang membaca sholawat dengan sighoh ini ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABIYYIL UMMIY WA 'ALAA AALIHI WASOHBIHI WA SALLIM TASLIIMAA setelah asar hari jum'at, maka akan ditulis untuknya pahala ibadah 80 tahun.

"Barangsiapa yang memperbanyak sholawat atas Nabi SAW, maka Allah SWT akan menyelesaikan semua urusannya, mengampuni segala dosanya, melunasi hutangnya, dan sholawat tersebut akan menjadikan sebab dia memperoleh syafaat Nabi SAW, dia kan berada paling dekat kedudukan-nya di sisi Nabi SAW pada saat hari kiamat"

Disadur dari majlis Habib Zein bin Sumaith dan Habib Saalim As-Syaatiri

- Do'a Bahasa Indonesia Dalam Shalat


Hukumnya diperinci sbb :
•Apabila do'a/adzkar tersebut termasuk rukun shalat, maka wajib membaca terjemahannya bagi orang yang tidak mampu berbahasa arab (ajiz)
•Apabila do'a/adzkar tersebut bukan termasuk rukun shalat dan do'a itu ma'tsuroh/mandubah, maka sah sholatnya bagi orang yang memang ajiz.
•Apabila do'a/adzkar tersebut tidak ma'tsuroh (mengarang sendiri), maka sholatnya batal secara mutlaq (baik ajiz atau bukan).
Dasar Pengambilan Dalil
Mughni al-muhtaj, I: 177

Al-Turmusi, II: 175
Al-Majmu' syarhu Al-Muhadzab, II: 129
Al-Jamal 'ala Fathu Al-Wahab, I: 350
Al-Mahali, I: 168
Minhaju Al-Qowwim,: 44
Tuhfah, II: 79
Bujairimi, II: 68-69

Seseorang yang telah melakukan dosa,maka dosanya itu akan memberatkannya untuk bangun malam.

HABIB NABIL BIN TAHER

Kamis, 30 Agustus 2018

.۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

❝Ambillah nasihat dari mereka yang memiliki cahaya hati, iaitu mereka yang kamu lihat akan mengingatkan kamu kepada Allah dan kepada Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam.❞

[Walid Al-Malik]

Damai


no.1
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Ath Thobari rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian –wahai manusia- adalah yang paling tinggi takwanya pada Allah, yaitu dengan menunaikan berbagai kewajiban dan menjauhi maksiat.” (Tafsir Ath Thobari, 21:386)
no.2

العالم هو العارف بالأحكام الشرعية التى عليها مدا ر الصحة الدين, إعتقا دية كانت اوعمالية . ا ه
yang dinamakan ‘Alim itu adalah seorang yang mengerti hukum-hukum syariat yang dengannya akan terlihat keshahihan agama (islam),baik dari segi keyakinan (aqidah) atau pun dari segi amaliahnya.
no 3
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang muflis dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala solat, puasa dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kezaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kezalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibahagikan kepada orang-orang yang dizaliminya sementara belum semua kezalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang dizaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no.6522)

Kebebaran

اللَّهَ سبحانه و تعالى berfirman:

وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ  فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ  ۙ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًا  ۙ  اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا  ۗ  وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَآءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ ۗ  بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا
wa qulil-haqqu mir robbikum, fa man syaaa`a falyu`miw wa man syaaa`a falyakfur, innaaa a'tadnaa lizh-zhoolimiina naaron ahaatho bihim suroodiquhaa, wa iy yastaghiisuu yughoosuu bimaaa`ing kal-muhli yasywil-wujuuh, bi`sasy-syaroob, wa saaa`at murtafaqoo

"Dan katakanlah (Muhammad), Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 29)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

“Saat kita mengingatkan orang lain yang melakukan kesalahan lalu ia tidak segera faham dan saat itupun kita berkata kalau : “Ia dungu“. Atau setelah ia faham namun masih kukuh untuk melakukannya, lalu kita berkata kalau : “Dia keras hati dan keras kepala!” Akan tetapi, pernahkah kita menyadari saat kita diingatkan kadang kalau kita tidak dungu kita pun jadi keras kepala? Sungguh kita amat butuh keinsyafan akan diri kita!”

#Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 26

Rabu, 29 Agustus 2018

NAFSU TERSEMBUNYI

mohon dibaca sampai selesai

Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamu 'Alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh


Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak.

Menuturkan lembaran episode hidupnya, Ahmad bin Miskin bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku berazam untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan jalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: "berikan makanan ini kepada keluargamu."

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

"Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan siksa lapar. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan."
Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat.

Tatapan matanya menghanyutkan akalku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. "Ambillah, beri dia makan", kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah.

Dalam posisi seperti itu, tiba tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

"Hei, Abu Muhammad! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?", tanyanya.

"Subhanallah....!", jawabku kaget. "Dari mana datangnya?"

"Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta", ujarnya.

"Terus?", tanyaku keheranan.

"Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.

Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya."

Mengisahkan awal episode baru hidupnya, Ahmad bin Miskin berujar :

"Kalimat puji dan syukur kepada-Nya berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukurku, segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, dia terus bertambah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

Suatu malam, aku tidur dan bermimpi.
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat.

Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran KOTA (kota tempat tinggal, ), isinya hanyalah dosa-dosa dan hal hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu daun timbangan, sedangkan amal baikku di daun timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku.

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya, ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu nafsu itu.

Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, "masihkah orang ini punya amal baik?"

"Masih", jawab seseorang. "Masih tersisa ini."
Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa?

Aku berusaha melihatnya. Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku.

Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas), dan itu tidak berguna sedikit pun.

Aku merasa benar benar tertipu habis habisan.
Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekan.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus turun. Hingga akhirnya aku mendengar seseorang berkata, "Orang ini telah selamat."

Adakah terselip dalam hati kita hawa nafsu ingin dilihat hebat oleh orang lain pada amal-amal perbuatan kita?

Buang sekarang keinginan itu..
Mari kita ikhlaskan amal hanya untuk Allah Ta'ala semata.

Jika segunung amal yang tak terhitung itu tak membuat qalbu tenang dan bahagia. Maka pertanyakanlah pada diri kita, sudahkah kita ikhlas. Atau amal-amal itu pemuas nafsu belaka?

Semoga bermanfaat. Barokalloh. Billahitaufiq walhidaayah tsumma assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

"Hati ini boleh berkarat seperti karatnya besi. Bila mana hati ini mulai karat (kotor), maka ianya akan keras yakni susah menangis, susah menerima nasihat atau pandangan, tidak tersentuh dengan amal ibadah yang dilakukan.

Hati bilamana sifatnya keras (gelap), maka sukar cahaya hidayah-NYA untuk menembusinya. Berzikir dan membaca Al-Quran adalah bahagian daripada cara mengelakkan kerasnya hati"

[ Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid ]

Arti Niqab ( Cadar ) di Sisi Rasulullah


Suatu hari ada wanita muslimah datang ke Pasar Bani Qainuqa’ untuk suatu keperluan yang ia perlukan. Ia menghampiri salah satu pedagang Yahudi, kemudian melakukan transaksi jual beli dengannya. Namun orang Yahudi td ingin membuka niqab(cadar) yang dipakai muslimah td, karena ingin melihat wajahnya. Muslimah itu berusaha mencegah apa yang akan dilakukan si Yahudi. Tanpa sepengetahuan wanita itu, datang lagi lelaki Yahudi dr sisi lainnya, lalu ia tarik ujung niqab(cadar) dan tampaklah wajah perempuan muslimah tersebut.

Wanita ini pun berteriak. Lalu datanglah seorang laki-laki muslim membelanya. Terjadilah perkelahian antara muslim dan Yahudi, dan terbunuhlah Yahudi yang mengganggu muslimah tadi.

Melihat hal itu, orang-orang Yahudi tidak tinggal diam. Mereka memukul laki-laki muslim tadi hingga ia pun terbunuh.

Ini adalah pelanggaran yang sangat besar. Mereka menganggu wanita muslimah, kemudian laki-laki Bani Qainuqa’ bersekutu membunuh laki-laki dari umat Islam.

*Respon Umat Islam Terhadap Bani Qainuqa’*

Sampailah kabar peristiwa ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Segera beliau mengumpulkan para sahabat dan mempersiapkan pasukan. Lalu, orang-orang munafik dengan pasukan mereka Abdullah bin Ubai bin Salul, memainkan peranannya. Ia berusaha melobi Rasulullah agar menghentikan niat mengepung Yahudi Bani Qainuqa’. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memperdulikan saran Abdullah bin Ubai.

Tidak menunggu waktu lama, pasukan pun mengepung perkampungan Bani Qainuqa’.

Ya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin pasukan untuk membela seorang wanita muslimah yang tersingkap auratnya, dan membela darah seorang muslim yang tertumpah.

*Begitu besarnya arti kehormatan wanita muslimah dan harga darah seorang muslim di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.*

Beliau siap menanggung resiko, kehilangan nyawa para sahabatnya demi membela kehormatan muslimah.

Selain itu, Bani Qainuqa’ bukanlah orang-orang yang lemah, mereka memiliki persenjataan, pasukan, benteng, dan kemampuan pasukan yang kuat. Tapi tetap Rasulullah dan para sahabatnya menvhadapi mereka demi menjaga aurat & kehormatan seorang wanita muslimah.

Namun hari ini, kita lihat banyak wanita muslimah suka rela membukakan auratnya dan suka rela merendahkan kehormatan mereka sendiri. Bahkan lebih aneh lagi, mereka marah apabila ada orang yang menghalangi mereka membuka aurat. Kata mereka menghalangi kebebasan, melanggar hak asasi, dan menghambat kemajuan, wal ‘iyadzubillah.

Dari sini, kita mengetahui betapa agungnya makna aurat wanita yg menentukan kehormatan & kedudukannya dalam Islam.

( Al-Habib Ali Zaenal Abiddin Bin Abu Bakar Al-Hamid )

Selasa, 28 Agustus 2018

Mutiara Hikmah

“Tidak ada dosa besar bagi orang yang menyesalinya, begitu sebaliknya tidak ada dosa kecil bagi orang yang meremehkannya. Meremehkan dosa adalah merendahkan Allah. Itulah yang menjadikan dosa menjadi besar. Tidak ada yang melakukan dosa besar kecuali karena dimulai dari meremehkan dosa kecil. Yang tidak pernah menyesali dosa kecil akan mudah terjerumus dalam dosa besar.”

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke - 22

HUKUM SYARIFAH (WANITA KETURUNAN NABI MUHAMMAD SAW) MENIKAH DENGAN AHWAL (BUKAN KETURUNAN NABI SAW)

Pertanyaan:
Asalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh Buya, saya ingin bertanya. Saya wanita keturunan habaib, apakah benar ada di dalam Al-Qur’an menerangkan bahwa  wanita bangsa habaib dilarang keras menikah dengan orang yang bukan sebangsa habaib? Bukankah pernikahan itu harus dilandasi dengan cinta  kedua belah pihak tanpa dengan paksaan, Buya? Hal ini benar atau salah Buya? Saya ingin tahu kebenarannya tentang syarat2 pernikahan dalam Islam (sumber al Quran) mohon balasannya Buya. Wassalam

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

Pendidikan cinta dan rumah tangga dalam Islam yang benar adalah :  “Bukan pernikahan dibangun di atas cinta, akan tetapi hendaknya cinta dibangun di atas pernikahan. “Sehingga yang diutamakan di dalam ajaran agama Islam adalah bagaimana kita bisa memilih pasangan dengan benar untuk menuju pernikahan.

Seseorang tidak akan bisa memilih dengan secara sesungguhnya disaat mereka sudah terlanjur jatuh cinta terlebih dahulu. Maka di dalam Islam tidak disyari’atkan berpacaran, demi menjaga agar seseorang bisa benar dalam memilih pasangan dan bisa menjauh dari pintu zina. Sebab dalam Al-Qur’an disebutkan:

“وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَى ”

Artinya : “ Jangan engkau mendekati zina”.

Mendekati zina diantaranya adalah yang sering dilakukan oleh anak muda zaman sekarang dengan istilah pacaran.

Adapun Masalah pernikahan seorang Syarifah (wanita keturunan habaib) dengan orang yang bukan Sayyid (bukan keturunan Habaib) : ini dibahas oleh ulama di dalam bab kafa’ah.

Yang harus kita ketahui bahwasanya istilah kafa’ah adalah hal yang disepakati oleh semua orang yang berakal. Kafa’ah adalah kesesuaian dan keserasian antara suami dengan istri. Semua orang yang berakal menganggap adanya yang namanya kafa’ah. Jadi, kafa’ah itu sudah menjadi sebuah kesepakatan. Maka, sungguh aneh jika ada orang  yang mengingkari kafa’ah.

Disadari atau tidak seorang bapak yang mempunyai seorang putri saat hendak mencarikan  suami untuk putrinya akan memilih calon suami yang sepadan atau bahkan lebih dari putrinya sendiri dalam kecakapan kekayaan atau nasab. Biasanya gara-gara berpacaran atau cinta  terlebih dahulu itulah seorang menikah akan melanggar kafa’ah ini yang sekaligus melanggar orang tua.

Kafa’ah adalah untuk menjaga kelestarian dalam sebuah pernikahan. Kemudian di dalam Islam, kafa’ah sangat penting dan sangat diperhatikan. Sehingga menjadi kesepakatan ulama akan adanya kafa’ah dalam pernikahan. Hanya nanti ada perbedaan diantara para ulama tentang rinciannya, seperti kafa’ah itu dalam hal apa saja. Yang jelas kafa’ah itu ada. Itu bukan termasuk diskriminasi. Bukan termasuk kasta. Tidak ada kasta di dalam Islam. Akan tetapi dengan adanya kafa’ah ini justru ingin menjaga agar pernikahan lestari dan tidak ada yang saling merendahkan.

Jumhur ulama berpendapat bahwasanya ada yang namanya “kafa’ah dalam nasab”, kecuali Mazhab Imam Malik r.a di dalam rinciannya. Termasuk diantaranya adalah wanita-wanita keturunan dari Nabi SAW dari Sayyidah Fatimatuz Zahra. Maka jika ada seorang pria yang tidak mempunyai nasab sambung kepada Sayyidatina Fatimatuz Zahra maka orang tersebut tidak sekufu dengan wanita keturunan Sayyidah Fatimatuz Zahra.

Pengikut Maliki yang secara umum mengatakan tidak perlu ada kafa’ah di dalam nasab, akan tetapi dalam kenyataan mereka juga memperhitungkan masalah kafa’ah dalam nasab saat mereka menikahkan putri-putri mereka. Maka sungguh aneh jika ada orang yang bermazhab Syafi’i di tengah-tengah masyarakat Syafi’iyyah gembar-gembor Mazhab Malik dalam hal ini.  Kadang kafa’ah di dalam nasab ini dihadirkan di tengah-tengah masyarakat Syafi’iyyah karena kedengkian kepada orang-orang yang memiliki nasab kepada Sayyidah Fatimah. Sementara, ulama Malikiyyah membahas kafa’ah nasab ini murni kajian ilmiah bukan karena kedengkian.

Adapun pembahasan ulama tentang kafa’ah finnasab. Itu apakah kafa’ah finnasab ini adalah syarat luzum atau syarat shihhah (kecuali kafa’ah dalam agama). Jumhur ulama mengatakan itu adalah syarat luzum, bukan syarat shihhah. Artinya, jika ada seorang yang menikah tanpa sekufu maka secara fiqih belum dianggap lazim, artinya jika ada wali mujbir yang menikahkan putrinya tidak dengan sekufu maka sang putri berhak untuk membatalkan pernikahan tersebut. Atau sebaliknya, jika seorang putri menikah tidak dengan sekufu mungkin karena jauh dari tempat walinya lebih dari 2 (dua) marhalah lalu dinikahkan oleh seorang hakim, maka seorang wali pun bisa membatalkan pernikahan tersebut.

Akan tetapi, jika dua-duanya (wali dan anak) telah merelakan haknya dengan membiarkan pernikahan berlangsung maka pernikahan pun menjadi sah. Atau disaat pernikahan yang tidak sekufu tersebut sudah terlanjur terjadi hubungan suami istri atau bahkan sampai punya anak, maka disaat seperti itu pernikahan tersebut menjadi lazim, sah dan berlanjut dan bukan zina.

Memang orang seperti ini telah melakukan kesalahan, akan tetapi kita juga tidak boleh mengatakan itu zina. Sebab zina adalah dosa besar dan dalam perzinaan ada hukum yang sangat banyak berkenaan dengan perzinaan. Dari urusan nasab, waris, hukum had, dll.

Ada riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal bahwa kafa’ah adalah syarat sah, artinya pernikahan yang tidak sekufu adalah tidak sah. Pendapat ini telah banyak ditolak dalam Mazhab Hambali sendiri.

Imam As-Syafi’i r.a khususnya sangat ketat dalam urusan kafa’ah. Karena Imam Syafi’i termasuk orang yang sangat peduli kepada istilah psikologi dan sosiologi. Maka kafa’ah ini sesuatu yang harus diperhatikan demi kelestarian dan kelanggengan pernikahan.

Perlu kami ingatkan dan kami himbau kepada semua yang punya nasab kepada Nabi SAW, yaitu para Habaib dan Syaraif, agar selalu menjaga putri-putrinya agar  tidak menikah dengan orang yang bukan Syarif/bukan Sayyid. Ini adalah hak mereka untuk menjaganya. Tidak ada perlunya kita menengok kepada mazhab Imam Malik selagi masih mungkin dan bisa untuk menerapkan mazhab jumhur di dalam masalah ini. Bahkan para habaib yang tidak peduli dengan masalah ini dikhawatirkan telah berpaling dari kemuliaan nasab Nabi SAW. Yang berpaling dari Nabi SAW dikhawatirkan akan ditinggal oleh Nabi SAW.

Wallahu a’lam bish-shawab

Senin, 27 Agustus 2018

Mutiara Hikmah

“Sungguh beruntung yang menyadari masa depan anaknya yang sesungguhnya adalah saat setelah mereka meninggal. Akan tetapi alangkah banyaknya orang tua yang hanya berfikir untuk kehidupan anaknya saat di dunia dan lalai akan bekal akhiratnya. Mari kita tanya diri kita sendiri, dimana anak kita sekolah? Dengan siapa berteman dan menikah? Bekerja dan tinggal dimana? Apa yang ia baca dan ia lihat? Dan seterusnya.”

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 22

KEMULIAAN DAN AMALAN BULAN MUHARRAM

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Wr Wb. Apa saja keutamaan bulan Muharram dan amalan apa saja yang dianjurkan di bulan Muharram?

Jawaban:
Wa’alaikumussalam. Wr. Wb.
Bulan Muharram adalah salah satu dari 4 (empat)bulan mulia yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Amalan yang dianjurkan adalah semua amalan yang dianjurkan di bulan lain sangat dianjurkan di bulan ini, hanya saja ada amalan yang sangat dianjurkan secara khusus di bulan ini yaitu:

1. Puasa tanggal 10 yang disebut dengan puasa Asyura, seperti yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori (No:1899) dan Imam Muslim (No:2653), dengan  pahala akan diampuni dosa tahun yang lalu. (Muslim no:  2746)

2. Sangat dianjurkan untuk ditambah agar bisa berpuasa di hari yang ke Sembilan, seperti yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (no: 2666).

3. Lebih bagus lagi jika ditambah hari yang ke sebelas seperti disebutkan dalam sebuah riwayat dari sahabat Abdullah bin Abbas. (Ibnu Khuzaimah no: 2095)

Lebih dari itu berpuasa di sepanjang bulan Muharram adalah sebaik-baik puasa, seperti disebutkan oleh Rasulullah SAW, dalam hadits yang disebutkan Imam Muslim,”Sebaik baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam.” (Muslim no: 2755)

Wallahu a’lam bish-shawab.

📩 Sampaikan kepada yang lain:
Rosululloh SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya.” HR. Imam Muslim.

TUNAS-TUNAS RADIKALISME


Oleh: Tri Handoyo

(Dirangkum dari pemikiran KH Dr. Imam Ghazali Said, MA, Pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo, Surabaya. Beliau mendapat gelar S-1 di Universitas Al-Azhar Mesir, sedangkan S-2 di Hartoum International Institute Sudan. Kemudian beliau melanjutkan studi S-3 di Cairo University Mesir. Kini intelektual muslim ini aktif sebagai Rois Syuriah PCNU Surabaya dan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya)

Belakangan ini Nahdlatul Ulama sebagai organisasi, mendapat serangan bertubi-tubi dari kelompok radikal. Sebenarnya kelompok besarnya itu Ikhwanul Muslimin yang berpusat di Ismailiah, Mesir. Organisasi ini didirikan oleh Syaikh Hasan Al-Banna pada tahun 1928. Syaikh Hasan Al-Banna yang moderat ini berusaha mengakomodasi kelompok salafy yang wahabi, merangkul kelompok tradisional yang mungkin perilaku keagamaannya sama dengan NU dan juga merangkul kelompok pembaharu yang dipengaruhi oleh Muhammad Abduh. Syaikh Al-Banna menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin itu harkah islamiyah, sunniyah, salafiyah, jadi diakomodasi semua, sehingga ikhwanul muslimin menjadi besar.

Dalam Ikhwanul Muslimin ada lembaga bernama Tandhimul Jihad. Di dalam struktur, kelompok ini sangat rahasia. Kader yang berada dalam dilatih militer, doktrinnya pakai kesetiaan seperti tarikat kepada mursyid. Para milisi ini menarik kelompok-kelompok sekuler yang ingin belajar tentang kemiliteran. Gammal Nasser dan Anwar Sadat juga dulunya belajar di Tandhimul Jihad ini. Akan tetapi mereka bagian dari militernya, bukan dari ideologi Ikhwanul Muslimin.

Ketika pada 1948 Israel mendeklarasikan diri sebagai negara, maka kemudian terjadilah perang. Tandhimul Jihad terlibat dalam peperangan ini. Tapi akhirnya Arab kalah dan Negara Israel berdiri. Kemudian Tandhimul Jihad pulang kembali ke Mesir, yang saat itu masih di bawah kerajaan Raja Faruk dan sistemnya masih perdana menteri, Nugrasi. Kekalahan perang ini menimbulkan gesekan antara Hasan Al-Banna dan Taqiuddin. Hasan Al-Banna berprinsip perjuangan harus diprioritaskan pada memperbaiki sumber daya manusia. Sementara Taqiuddin bersikukuh agar terus melakukan perjuangan bersenjata. Taqiuddin berpendapat kekalahan Arab atau Islam karena dijajah oleh sistem politik demokrasi dan nasionalisme. Sedang Hasan Al-Banna berpendapat sebaliknya. Menurut dia, tidak masalah umat Islam menerima sistem demokrasi dan nasionalisme, yang penting kehidupan syariat Islam berjalan dalam suatu negara. Akibat perselisihan ini kemudian Taqiuddin keluar dari Ikhwanul Muslimin dan memprakarsai berdirinya Hizbut Tahrir.

Setahun kemudian, Hasan Al-Banna ditembak mati. Sedang Taqiuddin terus mengkampanyekan organisasinya di Syria, Libanon dan Yordania. Tandhimul Jihad kemudian diambil alih Sayid Qutub, ideolognya Ikhwanul Muslimin. Ia dikenal sebagai sastrawan dan penulis produktif, termasuk tafsir yang banyak dibaca oleh umat Islam di Indonesia. Nah, Sayid Qutub ini mendatangi Taqiuddin dan membujuknya agar secara ideologi tetap di Ikhwanul Muslimin. Tapi Taqiuddin menolak karena ia beranggapan bahwa Ikhwanul Muslimin sudah masuk lingkaran jahiliyah.

Hizbut Tahrir (Partai Pembebasan), yang pada awalnya bercita-cita membebaskan kaum muslimin dari cengkraman Barat dan dalam jangka dekat membebaskan Palestina dari Israel, merancang kosep ideologi khilafah Islamiyah. Sementara di negaranya sendiri telah berdiri negara nasional. Di Lebanon, juga sudah menjadi negara nasionalis, begitu juga di Yordania. Di Syiria telah berdiri negara sosialis. Akhirnya Hizbut Tahrir yang menganggap nasionalisme itu sebagai jahiliah ditolak dan divonis sebagai organisasi terlarang di berbagai tempat. Akhirnya Hizbut Tahrir bergerak di bawah tanah (dengan menyembunyikan identitasnya) berusaha menyusup ke pemerintahan, ke parlemen, dan juga ke militer. Mereka juga menyusup ke berbagai ormas. Dari situlah kemudian terjadi upaya-upaya untuk melakukan kudeta terhadap pemerintah yang sah pada jaman Raja Husein, Yordania. Sehingga sebagian anggota Hizbut Tahrir diajukan ke pengadilan dan dihukum mati.

Hizbut Tahrir di Indonesia dikembangkan melalui mahasiswa yang belajar di Mesir. Pola ikhwan, pola Salafy dan pola Hizbut Tahrir secara ideologi ada kesamaan. Mereka sama-sama ingin menerapkan formalisasi syariat Islam. Hanya bedanya, kalau Salafy cenderung ke peribadatan, atau dalam bahasa lain mengislamkan orang Islam, karena dianggap belum Islam. Target utamanya NU karena ini dianggap sarangnya bid’ah, khurofat dan takhayul. Sedangkan kelompok Ikhwanul Muslimin, bergerak lewat mahasiswanya yang dinamakan usrah (keluarga). Nah, kelompok inilah yang kemudian menamakan diri sebagai Tarbiyah yang bermarkas di kampus-kampus. Kelompok Tarbiyah inilah yang menjadi cikal bakal PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Kelompok ini masih agak moderat karena masih mau menerima negara nasional. Tapi substansi perjuangan formalisasi syariat sama dengan Hizbut Tahrir atau Salafy.

Hizbut Tahrir sampai sekarang punya konstitusi yang terdiri dari 187 pasal. Dalam konstitusi ini ada program-program jangka pendek. Yaitu dalam jangka 13 tahun, menurut Taqiuddin, sejak berdiri 1953, Negara Arab itu sudah harus jadi sistem Islam dan sudah ada khalifah. Taqiuddin juga menarget, setelah 30 tahun dunia Islam sudah harus punya khalifah. Tapi itu tidak terjadi.

HTI terus terang menganggap Pancasila adalah jahiliah. Nasionalisme bagi mereka jahiliah. Tapi kelompok-kelompok ini pandai memanfaatkan institusi yang ada, seolah-olah mendukung pemerintah untuk mempengaruhi MUI (Majelis Ulama Indonesia). Tapi mereka taqiah (menyembunyikan agenda perjuangan aslinya). Taqiah itu ideologi Syiah tapi dipakai oleh mereka.
Hizbut Tahrir membentuk beberapa tahapan dalam menuju pembentukan khilafah Islamiah. Pertama, taqwin asyakhsyiah islamiah, membentuk kepribadian Islam. Mereka pakai sistem wilayah, karena gerakan mereka internasional. Tapi sekarang pusatnya tak jelas, karena di negaranya sendiri sangat rahasia. Mereka dikejar-kejar karena Hizbut Tahrir ini organisasi terlarang. Tapi mereka sudah ada di London, Austria, di Jerman dan sebagainya. Mereka sangat agresif, jadi terus menyerang. Karena itu orang-orang NU didatangi, termasuk kiai-kiainya didatangi oleh mereka. Kedua, attau’iyah, penyadaran. Ketiga, at-ta’amul ma’al ummah, interaksi dengan masyarakat secara keseluruhan. Mereka membantu kepentingan-kepentingan masyarakat. Keempat, harkatut tatsqif, gerakan intelektualisasi. Ini diajari bagaimana menganalisa hubungan internasional, mempelajari kejelekan-kejelekan ideologi kapitalisme. Pada intinya yang ideologi modern itu mereka serang semua. Ini agak berbeda dengan Ikhwanul Muslimin dan Tarbiah Islamiah yang kemudian menjelma sebagai PKS. Sebab Ikhwanul Muslimin agak fleksibel. Kasus di Syria, di bawah Mustofa as-Syiba’i, ketika ideologi pemerintahannya sosialisme, mereka ikut sosialis. Ia mencari landasan hukum bahwa sosialisme itu benar menurut Islam. Maka Mustofa as-Syiba’i menulis buku Istiroqiyah Islamiah, jadi sosialisme Islam.

Yang terakhir, at-taqwin daulah islamiah, membentuk Negara Islam. Ini bahayanya. Karena gerakan selanjutnya adalah istilamul hukmi, merebut kekuasaan secara paksa. Karena mereka didoktrin demikian dan pengikutnya sebagaian besar generasi muda. Nafsu untuk berkuasa bertopeng agama. Kenapa? Ada pemikiran apakah negara yang pakai sistem jahiliah itu perlu fiqh? Padahal fiqh itu adalah hukum Islam yang harus dilaksanakan dalam pemerintahan yang Islam. Ini terjadi perdebatan antara Sayid Qutub dan Wahba Suhairi. Dr Wahba ini orang Syria yang kitabnya jadi kutub muktabarah di NU. Sayid Qutub ini asalnya kan seorang hakim. Tapi, ketika dia masih jadi hakim ia masih menganggap penting sistem khilafah. Menurut Sayid Qutub dan Taqiuddin Nabhani, fiqh tidak perlu dipelajari atau dipraktikkan sepanjang suatu negara belum melaksanakan sistem Islam. Sedang Wahba Zuhaili menganggap bahwa fiqh adalah suatu keniscayaan. Ini jadi polemik. Menurut Wahba, orang Islam harus belajar fiqh, baik negaranya Islam maupun tidak Islam. Jadi menurut Wahba tidak hanya sistem pemerintahan saja, tapi bagaimana orang nikah, orang salat, muamalah, semua itu kan fiqh yang ngatur. Tapi menurut Sayid Qutub dan Taqiuddin Nabhani tidak perlu itu. Yang penting bagaimana memperjuangkan menegakkan pemerintahan Islam, baru setelah itu fiqh. Karena itu meski buku-buku atau tulisan Sayid Qutub banyak tapi tak ada fiqhnya. Semua buku-buku dia bernuansa politik. Misalnya pertarungan Islam dan kapitalisme dan sebagainya. Kekuasaan lebih utama.

Kita bisa memetik pelajaran dari Turki. Erdogan yang jadi gubernur istambul (1994-1998) dan menjadi anggota Partai Kesejahteraan bentukan Erbakan, akhirnya malah memutuskan keluar dari partai dan cuci tangan darinya. Dia merangkul Fethulah Gulen yang moderat dan dikenal sebagai sufi. Erdogan ingin mencintrakan dirinya sebagai muslim moderat yang siap menerima semua Golongan. Ketika akhirnya menjadi PM Turkey tahun 2003, kebijakan luar negeri Erdogan pertama kali adalah nornalisasi hubungan dengan Israel. Maka tidak mengherankan jika dia beberapa kali bertemu dengan pejabat-pejabat tinggi Israel bahkan PM Israel. Erdogan juga tidak segan-segan menghadiri dan bergabung dgn klub ADL (anti defamation league) yg berisikan tokoh-tokoh zionis garis keras.

Selama kekuasaan Erdogan, korupsi merajalela. Dia membangun istana 1000 pintu dan tinggal di dalamnya. Dia hancurkan Suriah, mengggunakan Isis dan Jahbat Nusra utk menjajah Suriah hingga saat ini.

Ketika Erdogan tahu bahwa Gulen mulai muak dengan perilakunya, dia tidak segan menikam Gulen dan menuduhnya sebagai pengkhianat yang merusak tatanan Turki ala Erdogan. Bahkan sahabatnya yang setia mendampinginya, PM Turki, Ahmed Davotoglu pun dia singkirkan. Pendek kata, Setan pun, bagi Erdogan, adalah sekutunya jika itu diperlukan dalam memperluas kekuasaan. Dan IM memujanya setinggi langit, dan menjadikannya berhala.

Jika HTI berperan sebagai agitator dengan memproduksi hoax, dan anasir IM adalah politikus jahat, maka tentara jalanannya adalah salafy jihadi. Anasir-anasir salafy jihadi inilah yg rela terjun dijalanan dan mengangkat senjata jika diperlukan. Mereka berani mati.

Hizbut tahrir adalah mesin hoax untuk mendelegitimasi pemerintah sah Suriah. IM bermain politik dengan menguasai Syria National Coalition (SNC), sementara salafy jihadi bergabung bersama ISIS dan Jahbat Nusra. ketiganya bekerja sama menghancurkan Suriah.

Ketika Gus Dur memimpin NU, beliau membuka cakrawala baru di kalangan generasi muda NU. Gus Dur menyajikan wacana baru Islam sebagai etika sosial. Dan ini kemudian menjadi gaung NU sampai sekarang. Pak Hasyim Muzadi juga dalam berbagai kesempatan menyatakan tidak memperjuangkan Islam seperti teksnya semata tapi yang jauh lebih penting adalah ruhnya. Bisa saja KUHP seperti sekarang tapi ruh Islam ada di situ. Nah, dalam hal ini pengaruh Gus Dur sangat besar.

NU itu fiqh-minded. Fiqh siyasi (politik) di NU kurang berkembang, yang dikembangkan adalah fiqh dalam kontek negara nasional. Ketika Kiai Hasyim Asy’ari (pendiri NU) mengeluarkan fatwa resolusi jihad Negara Indonesia dalam kondisi bukan negara agama. Jadi Negara yang dipertahankan waktu itu bukan negara Islam. Jadi NU tak bisa lepas dari negara nasionalis atau sebagai nasionalis. Nah, fatwa jihad Kiai Hasyim itu merupakan fatwa pertama di dunia Islam yang mempertahankan negara nasionalis. Belum ada ketika itu ulama yang berfatwa kewajiban jihad untuk mempertahankan Negara nasionalis. Jadi Kiai Hasyim Asy’ari itu pelopor pertama.

NU menerima sistem hukum penjajah dalam keadaan darurat. Karena negara tidak boleh kosong dari hukum. Selanjutnya, NU berjuang agar hukum yang berlaku di negara ini bisa menjadikan fikih sebagai salah satu sumber dari hukum nasional kita. Dari situ, NU ikut ambil saham dalam penerapan UU Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang saat ini berlaku di Indonesia. Tentu HTI belum punya saham dalam memperjuangkan hukum Islam di negara nasional ini, sehingga tidak logis jika HTI langsung menentang negara nasional ini gara-gara tidak memberlakukan syariah Islam secara kaffah.

Perjuangan NU dalam menegakkan syariah baik sebagai etika sosial maupun sebagai hukum formal tidak bisa diletakkan di luar NKRI. Karena NKRI ini didapat dengan perjuangan para syuhada yang gugur pada prakemerdekaan maupun pascakemerdekaan. Pendek kata, NU tidak terpisahkan dari negara nasional ini.

اللَّهَ BAYAR SECARA TUNAI

Kisah Nyata !!
Kita simak yuk :

Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata)

Suatu hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo, Seorang sahabat meminta bantuan, Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin,

Saya belikan kain sarung, Beli roti,
Dll, Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal,
Tak usah saya sebut namanya,

Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb,  Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya,
.
"Ye... Ye...
Anakku datang...
Anakku datang...
Senangnya anakku datang..."

Saya tak mengenal beliau siapa, Ibu itu memeluk saya, Dia cium saya, 0rang tua itu berkata...
"Nak...
Kenapa tinggalkan ibu disini nak,
Ibu mau pulang...
Ibu rindu rumah kita..."

Saya waktu itu...
Hampir tak bisa berkata-kata, Ya Allah... Saya coba mengucapkan kata...

"Bu..."
Saya pegang tanganya, Saya lihat mukanya, Dia bilang...

"Sampai hati nak,
Kau tak mengaku aku ini ibu kau..."

Bisa saya bayangkan, Bagaimana perasaan beliau begitu rindu pada anaknya, Saya coba berpura-pura,
Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...

"Bu... Maafkan saya ya..."

Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, Saya ambil roti, dan saya suapkan ke mulutnya, Tak terasa menetes air mata dipipi,

Mencoba bayangkan,
Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, Bila kita anaknya, Mengambilkan sepotong roti,
Kita suapkan kemulutnya,
Bagaimana perasaan beliau ?
Bagaimana perasan kita ?

Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi, Dia pegang tangan saya, Subhanallah...
Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,

Saat saya hendak pulang, Dia pegang kaki saya sambil berkata...
"Nak...
Jangan tinggalkan ibu nak, Ibu mau balik, Ibu mau pulang..."

Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,
Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang, Yang paling besar bergelar Tan Sri,
0rangnya memang kaya, Punya nama besar, Dan hebat orangnya,

Waktu saya izin pulang, Dia pegang baju saya, Dia bilang mau ikut saya pulang,
Saya bilang
"Di mobil ada banyak barang",
"Tak apa kata ibu itu, Saya duduk sama barang-barang Itu"...

Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja...

Pulang ke rumah saya, Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang, Saya baca doa, Saya tengok air mata beliau jatuh,
Selesai doa saya salami beliau, Saya cium tangannya,
Saya bilang...

"Bu... Maafkan saya ya..."

Waktu itu, Saya tak membayangkan,
Kalau ibu saya sudah meninggal,
Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya,
Sebab dia rindu pada anak-anaknya,

Di hari ketiga di rumah saya, Waktu Sholat Isya',
Selesai doa saya salami beliau, Dia lapisi tangannya dengan kain mukenanya, Dia salam...
Saya bilang...

"Bu...
Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?, 2 hari yang lalu ibu salam, Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,
Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"

Dia bilang...
"Ustaz... Kau bukan anak saya kan...??!"

Subhanaallah...
Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",
Saya bilang...

"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? Saya anak ibu..."

Dia berkata...
"Bukan... Kalau anak saya dia tak akan seperti ini,
Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, Kalau anak saya dia tak akan suapi saya makan..."

Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini,
Spontan saya pegang dia, Saya peluk dia, Saya menangis, Saya bilang...

"Bu...
Walaupun bukan ibu saya, Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..."

Saya pegang tangan ibu ini...
Walaupun bukan ibu saya, Tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya,
Waktu itu saya pandang wajahnya,
Saya bilang...

"Bu...
Walaupun ibu saya telah tiada, Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya,
Ibu duduklah di sini..."

Saat makan, Saya suapkan nasi ke mulutnya, Dia muntahkan balik makan dari mulutnya....

Saya tanya...

"Kenapa bu ?"
Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat,
Saya angkat dia,
Panggil ambulan antar ke rumah sakit,

Waktu di RS,
Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, Dia pegang tangan saya dia berkata...

"Ustaz...
Kalau saya mati,
Tolong jangan beritahu seorang pun anak saya,
Kalau saya sudah mati, Jangan beritahu mereka di mana makam ku,
Kalau mereka tahu dimana kubur saya, Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..."

Saya pegang beliau saya berkata..

"Bu... Jangan ngomong seperti itu,  Bu..."

Isteri saya menangis di sebelah, Anak saya menangis di sebelah memegang dia,
Kami pegang dia...

"Bu... Jangan ngomong seperti itu,  Bu..."

Dia geleng kepala,
Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, Akhirnya dia pun meninggal di atas haribaan saya di rumah sakit itu, Dia meninggal dalam pelukan saya,
Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh...

Sahabat,
Bila kita masih ada ibu, Tolonglah taat pada ibu kita,
Jangan durhaka pada ibu kita,
Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo,
Saat ibu kita sakit kita jaga dia,
Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...

Sahabat, coba tanya ibu kita...

"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung kita dulu ?
Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan kita dulu ?"

Tanya ibu kita sahabat sekalian...
Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, Karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita...

Sahabat-sahabat semua... Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, Anaknya terus telefon saya...

Apa anaknya bilang pada saya...

"Saya akan bawa anda ke pengadilan, Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari Panti Jompo"..

3 tahun dia titipkan ibunya di Panti,
Dia tak pergi lihat,
Sebab itu ibunya rindu, Hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya...

Akhirnya saya tunggu, Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih, Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan, Selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya...

Menangis dalam masjid, 0rang dalam masjid heran, Ada apa ini,
Saya tanya pada dia...

"Pak, Ada apa ini ?
Ada masalah apa?"

Dia berkata dalam keadaan menangis..

"Ustadz... Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustadz ? Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...

Saya bilang...
"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu ?"...

Dia bilang...
"Tolonglah ustadz..
Saya mau jumpa ibu saya ustadz,
Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustadz saat itu... Saya sekarang ini sudah bangkrut ustadz,
Isteri saya mati kecelakaan,
Rumah disita bank,
Mobil mewah saya semua dah disita bank, Tinggal 1 saja, Motor tua itu..."

Saya berkata...

"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, Tapi dengan 1 syarat,
Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..."

Sampai di pemakaman, Tak sempat saya turun dari mobil, Dia turun duluan, Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam,
Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, Sambil memanggil-manggil...

"Ibu...
Ibuuu...
Ibuuuuu..."

Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...

Allahu Akbar...!!!

Mengucap panjang saya... Allah SWT tunjukkan kepada saya, Dikehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya,

Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana,
Ambillah iktibar dari kisah di atas,.

"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup, Maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah SWT. Yaitu *Doa seorang ibu*"

Sekarang anda mempunyai 2 pilihan,
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca,
2. Menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysa Allah mendapat pahala,

Silahkan Di Share Ya... Semoga yang Share Akan Ditambahkan Rezekinya, Dan Diangkat Penyakitnya...
Aamiin

Ya Allah...
😊✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
😊✔ Lapangkanlah hatinya
😊✔ Bahagiakanlah keluarganya
😊✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
😊✔ Mudahkan segala urusannya
😊✔ Kabulkan cita-citanya
😊✔ Jauhkan dari segala Musibah
😊✔ Jauhkan dari segala Penyakit,
Fitnah,
Prasangka Keji,
Berkata Kasar,
Dan Mungkar
😊✔
Dan semoga yang membagikan status ini rezekinya berlimpah..aamiin..
Boleh di SHARE sebanyak mungkin

Minggu, 26 Agustus 2018

Hikmah Hari Ini

‏قال ابن القيم رحمه الله
‏"إذا كنت تدعو وضاق عليك الوقت وتزاحمت في قلبك حوائجك، فاجعل كل دعائك أن يعفو الله عنك فإن عفَا عنك أتتك حوائجك من دون مسألة"

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Jika engkau berdoa, namun waktu terasa sempit olehmu, sementara di hatimu penuh dengan banyak hajatmu, maka jadikan seluruh doamu berupa permohonan maaf kepada Allah. Jika Dia memaafkanmu, segala hajat kebutuhanmu akan datang kepadamu tanpa engkau pinta."

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"Apabila berada pada waktu pagi, maka jangan kamu berharap datangnya waktu petang untuk mula mengerjakan amal soleh. Dan apabila berada pada waktu petang, maka jangan pula kamu berharap datangnya pagi esok untuk mula mengerjakan amal soleh."

[ Al Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid حفظه الله تعالى ]

Sabtu, 25 Agustus 2018

Penjagaan Diri dari Fitnah Dajjal

1. Berlindung kepada Allah dari fitnahnya, setiap selesai dari tasyahhud akhir setiap shalat.

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ اْلآخِرِ، فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ: مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.

“Apabila seseorang di antara kalian telah selesai tasyahhud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal: (1) dari adzab Jahannam, (2) dari adzab kubur, (3) fitnah hidup dan mati, serta (4) dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” [12]

Do’a perlindungan dari fitnah Dajjal yang dibaca setelah tasyahhud akhir setiap shalat adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, serta dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” [13]

2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ.

“Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi, dia terjaga dari fitnah Dajjal.” [14]

Pada riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

…فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ …

“Barangsiapa di antara kalian yang mengetahui fitnah Dajjal, maka bacalah beberapa ayat pada awal surat al-Kahfi, karena sesungguhnya itu akan melindungi kalian dari fitnahnya (Dajjal).” [15]

3. Menjauhi tempat fitnah dan tidak mengikutinya.

4. Tinggal di Makkah dan Madinah.

Imam an-Nawawi rahimahullah [16] di dalam Syarah Shahiih Muslim menukilkan perkataan al-Qadhi Iyadh rahimahullah [17]: “Hadits-hadits tentang Dajjal merupakan hujjah Ahlus Sunnah tentang keshahihan adanya Dajjal. Bahwa ia merupakan sosok tertentu yang dengannya Allah menguji para hamba-Nya.”

Allah membekalinya dengan kemampuan untuk melakukan banyak hal, seperti menghidupkan mayat yang telah dibunuhnya. Ia (Dajjal) seolah-olah dapat menciptakan segala kemewahan dunia, sungai-sungai, Surga dan Neraka, tunduknya segala kekayaan bumi padanya, memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka terjadilah hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuhan, maka tumbuhlah. Semua itu atas kehendak Allah. Kemudian ia dilemahkan, sehingga tidak mampu untuk membunuh seorang pun juga dan membatalkan perintahnya. Akhirnya terbunuh di tangan ‘Isa bin Maryam. Pemahaman ini ditentang dan diingkari oleh Khawarij dan Jahmiyah serta sebagian dari kaum Mu’tazilah.” [18]

[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan Ketiga 1427H/Juni 2006M]

Jomblo / single? Beda ya.

Jika banyak muda-mudi yang sibuk pacaran, boncengan bareng, sibuk ngatur waktu untuk nge-date, jomblo justru tak perlu iri dan tak perlu ingin seperti mereka. Justru jomblo bisa menggunakan waktu luang untuk memperkaya diri sendiri. Misalnya saja bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ia minati, menggeluti hobi, hingga ikut kegiatan kepanitiaan di luar sekolah. Bahkan jika ingin manfaat, jomblo bisa meluangkan waktu untuk ngaji (mencari ilmu agama) di berbagai majelis yang banyak saat ini. Waktu jomblo sepenuhnya jadi miliknya.
-
Kalau suatu hal itu manfaat untuk dunia dan akhirat kita, kita diperintahkan untuk semangat mencarinya.
.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR. Muslim, no. 2664)
-
Sendiri dalam ketaatan lebih mulia daripada berdua dalam kemaksiatan!

Jumat, 24 Agustus 2018

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

"Semakin jauh hubungan suami isteri dengan Allah, maka jarak kamu antara suami isteri juga menjadi jauh.

Semakin dekat hubungan suami isteri itu dengan Allah, maka jarak kamu antara suami isteri juga menjadi semakin dekat.

Peliharalah hubungan kamu dengan Allah, tidak kira kamu sudah bernikah atau masih bujang."

[Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid]

Cintailah Para Ulama', Pewaris Para Anbiya'

"Seseorang tidak akan berilmu kecuali dia mencari ilmu. Seseorang itu disuruh mencari ilmu supaya mengamalkannya, dan itu merupakan permintaan Nabi yang pertama kepada kita.

Seseorang yang ingin menggembirakan hati Nabi ﷺ, tentunya dia akan berusaha untuk memperkaya dirinya dengan ilmu.

Bagaimana tidak? الله سبحانه و تعالى yang salah satu daripada namanya Yang Maha Berilmu, menyuruh kepada Nabi ﷺ untuk meminta doa tambahan ilmu..."

(Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al Hamid)

Materi Kajian Hari Ini Bab AQIDAH (Seputar DALIL - DALIL AMALIYAH)


Dalil Sholat sunnah Qabliyah (sebelum) sholat Jum’at

Sebagian orang telah membid’ahkan sholat sunnah qabliyah jum’at ini. Menurut pandangan mereka hal ini tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah ﷺ. atau para sahabat. Padahal kalau kita teliti cukup banyak hadits serta wejangan ulama pakar ahli fiqih dalam madzhab Syafi’i dan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan sunnah- nya sholat qabliyah jum’at ini. Mari kita ikuti hadits-hadits yang berkaitan dengan sholat sunnah diantaranya :

Hadits riwayat Bukhori dan Muslim : “Dari Abdullah bin Mughaffal al-Muzanni, ia berkata; Rasulullah ﷺ. bersabda: ‘Antara dua adzan itu terdapat shalat’”. Menurut para ulama yang dimaksud antara dua adzan ialah antara adzan dan iqamah.

Mengenai hadits ini tidak ada seorang ulamapun yang meragukan keshohih- annya karena dia disamping diriwayatkan oleh Bukhori Muslim juga diriwayat kan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dalam kitab Musnadnya. Dari hadits ini saja kita sudah dapat memahami bahwa Nabi ﷺ. menganjurkan supaya diantara adzan dan iqamah itu dilakukan sholat sunnah dahulu, termasuk dalam katergori ini sholat sunnah qabliyah jum’at. Tetapi nyatanya para golongan pengingkar tidak mengamalkan amalan sunnah ini karena mereka anggap amalan bid’ah.

Riwayat dalam sunan Turmudzi II/18: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwasanya beliau melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebanyak empat raka’at dan sholat ba’diyah (setelah) jum’at sebanyak empat raka’at pula”.

Abdullah bin Mas’ud merupakan sahabat Nabi saw. yang utama dan tertua, dipercayai oleh Nabi sebagai pembawa amanah sehingga beliau selalu dekat dengan nabi saw. Beliau wafat pada tahun 32 H. Kalau seorang sahabat Nabi yang utama dan selalu dekat dengan beliau saw. mengamal- kan suatu ibadah, maka tentu ibadahnya itu diambil dari sunnah Nabi ﷺ.

Penulis kitab Hujjatu Ahlis Sunnah Wal-Jama’ah setelah mengutip riwayat Abdullah bin Mas’ud tersebut mengatakan: “Secara dhohir (lahiriyah) apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Mas’ud itu adalah berdasarkan petunjuk langsung dari Nabi Muhammad ﷺ.”

Dalam kitab Sunan Turmudzi itu dikatakan pula bahwa Imam Sufyan ats-Tsauri dan Ibnul Mubarak beramal sebagaimana yang diamalkan oleh Abdullah bin Mas’ud ( Al-Majmu’ 1V/10).

Hadits riwayat Abu Daud: “Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya ia senantiasa memanjangkan shalat qabliyyah jum’at. Dan ia juga melakukan shalat ba’diyyah jum’at dua raka’at. Ia menceriterakan bahwasanya Rasulullah saw. senantiasa melakukan hal yang demikian”.(Nailul Authar III/313).

Penilaian beberapa ulama mengenai hadits terakhir diatas ialah : Imam Syaukani berkata: ‘Menurut Hafidz al-Iraqi, hadits Ibnu Umar itu isnadnya shohih’. ; Hafidz Ibnu Mulqin dalam kitabnya yang berjudul Ar-Risalah berkata: ‘Isnadnya shohih tanpa ada keraguan’. ; Imam Nawawi dalam Al-Khulashah mengatakan : ‘Hadits tersebut shohih menurut persyaratan Imam Bukhori. Juga telah dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam shohihnya’.

Hadits riwayat Ibnu Majah : “Dari Abu Hurairah dan Abu Sufyan dari Jabir, keduanya berkata; Telah datang Sulaik al-Ghathfani diketika Rasulullah saw. tengah berkhutbah (khotbah jum’at). Lalu Nabi saw. bertanya kepada- nya: ‘Apakah engkau sudah shalat dua raka’at sebelum datang kesini ?’ Dia menjawab; Belum. Nabi saw. bersabda; ‘Shalatlah kamu dua raka’at dan ringkaskan shalatmu itu’ “. (Nailul Authar III/318).

Jelas sekali dalam hadits ini bagaimana Rasulullah saw. menganjurkan (pada orang itu) shalat sunnah qabliyyah jum’at dua raka’at sebelum duduk mendengarkan khutbah. Juga dalam menerangkan hadits ini Syeikh Syihabuddin al-Qalyubi wafat 1070H mengatakan; bahwa hadits ini nyata dan jelas berkenaan dengan shalat sunnah qabliyah jum’at, bukan shalat tahiyyatul masjid. Hal ini dikarenakan tahiyyatul masjid tidak boleh dikerjakan dirumah atau diluar masjid melainkan harus dikerjakan di masjid.

Syeikh Umairoh berkata: Andai ada orang yang mengatakan bahwa yang disabdakan oleh Nabi itu mungkin sholat tahiyyatul masjid, maka dapat dijawab “Tidak Mungkin”. Sebab shalat tahiyyatul masjid tidak dapat dilaku- kan diluar masjid, sedangkan nabi ﷺ. (waktu itu) bertanya; Apakah engkau sudah sholat sebelum (dirumahnya) datang kesini ? (Al-Qalyubi wa Umairoh 1/212).

Begitu juga Imam Syaukani ketika mengomentari hadits riwayat Ibnu Majah tersebut mengatakan dengan tegas :

Sabda Nabi saw. ‘sebelum engkau datang kesini’ menunjukkan bahwa sholat dua raka’at itu adalah sunnah qabliyyah jum’at dan bukan sholat sunnah tahiyyatul masjid“.(Nailul Authar III/318)

Mengenai derajat hadits riwayat Ibnu Majah itu Imam Syaukani berkata ; ‘Hadits Ibnu Majah ini perawi-perawinya adalah orang kepercayaan’. Begitu juga Hafidz al-Iraqi berkata: ‘Hadits Ibnu Majah ini adalah hadits shohih’.

Hadits riwayat Ibnu Hibban dan Thabrani: “Dari Abdullah bin Zubair, ia berkata, Rasulullah ﷺ. bersabda : ‘Tidak ada satupun sholat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “. Menurut kandungan hadits ini jelas bahwa disunnahkan juga shalat qabliyyah jum’at sebelum sholat fardhu jum’at dikerjakan.

Mengenai derajat hadits ini Imam Hafidz as-Suyuthi mengatakan : ‘Ini adalah hadits shohih’ dan Ibnu Hibban berkata ; ‘Hadits ini adalah shohih’. Sedang- kan Syeikh al-Kurdi berkata: “Dalil yang paling kuat untuk dijadikan pegang- an dalam hal disyariatkannya sholat sunnah dua raka’at qabliyyah jum’at adalah hadits yang dipandang shohih oleh Ibnu Hibban yakni hadits Abdullah bin Zubair yang marfu’ (bersambung sanadnya sampai kepada Nabi .) yang artinya: ‘Tidak ada satupun shalat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “.

Demikianlah beberapa hadits yang shohih diatas sebagai dalil disunnah- kannya sholat qabliyyah jum’at.

Sedangkan kesimpulan beberapa ulama ahli fiqih khususnya dalam madzhab Syafi’i tentang hukum sholat sunnah qabliyyah jum’at yang tertulis dalam kitab-kitab mereka ialah :

Hasiyah al-Bajuri 1/137 :

“Shalat jum’at itu sama dengan shalat Dhuhur dalam perkara yang disunnahkan untuknya. Maka disunnahkan sebelum jum’at itu empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

Al-Majmu’ Syarah Muhazzab 1V/9 :

“Disunnahkan shalat sebelum dan sesudah jum’at. Minimalnya adalah dua raka’at qabliyyah dan dua raka’at ba’diyyah (setelah sholat jum’at). Dan yang lebih sempurna adalah empat raka’at qabliyyah dan empat raka’at ba’diyyah’.

Iqna’ oleh Syeikh Khatib Syarbini 1/99 :

“Jum’at itu sama seperti shalat Dhuhur.Disunnahkan sebelumnya empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

Minhajut Thalibin oleh Imam Nawawi :

“Disunnahkan shalat sebelum Jum’at sebagaimana shalat sebelum Dzuhur”.

Begitu juga masih banyak pandangan ulama pakar berbagai madzhab mengenai sunnahnya sholat qabliyyah jum’at ini.

Dengan keterangan-keterangan singkat mengenai kesunnahan sholat qabliyyah jum’at, kita akan memahami bahwa ini semua adalah sunnah Rasulullah ., bukan sebagai amalan bid’ah. Semoga kita semua diberi hidayah oleh الله سبحانه و تعالى.

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

❝Maka apabila ajal datang, tidak sejengkal bumi dan tidak pula sebidang langit yang dapat menyelamatkan kamu.❞

[Imam Asy-Syafie رحمة الله تعالى]

Kamis, 23 Agustus 2018

Ijazah doa dari Abah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dan Abu Sayid Muhammad bin Alwy al-Maliki

Doa ini dibaca setiap sehabis sholat 5 waktu, sebanyak tiga kali agar lebih segera terkabul. Ini doanya:

ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZAN, WA A’UDZUBIKA MINAL ‘AJZI WAL KASALI, WA A’UDZUBIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI, WA A’UDZUBIKA MIN GHLABATID DAYNI WA QAHRIR RIJAAL.
Artinya:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang dan paksaan orang-orang.

Lanjutkan dengan wirid setiap usai sholat sunnah 2 rakaat sebelum sholat fardhu subuh…. SUBHANALLAH WA BIHAMDI, SUBHANALLAH AL-AZHIM, ASTAGFIRULLAH 100X

Artinya:
Maha Suci Allah dengan segala puji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, aku memohon ampunan-Mu

Pegang dada sebelah kiri (jantung) dengan tangan kanan sambil membaca

YAA FATTAH YAA RAZZAQ 70X

Artinya: Yang Maha Pembuka, Yang Maha Pemberi Rezeki

7 AMALAN PADA HARI JUM'AT

Oleh Abuya K. H. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi, MA.
(Mudir 'Aam Pondok Pesantren Islam Internasional Terpadu Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah, Sumedang Jawa Barat Indonesia)

edisi mengingatkan kembali

فــُوائــــــــد كــبــــــــــــيرۃ تختص بسيد الأيام  يوم الجمعة :

١. من قال بعد غسل الجمعة مائة مرة يامهيمن رزقه الله المهابة والجلال 

٢. من قرأ بين أذاني الجمعة سورة القدر ٧ مرات، قضى الله دينه           

٣. من قال بعد صلاة الجمعة ٣٣ مرة يا باطن، جعله الله من أهل  الباطن    

٤. من قرأ وهو ثان رجليه بعد صلاة الجمعة وقبل أن يتكلم الفاتحة  والإخلاص والفلق والناس كل واحدة ٧ مرات، حفظه الله من كل سوء  إلى الجمعة القابلة       

٥. من قال بعد الجمعة مائة مرة اللهم أكفني بحلالك  عن حرامك  واغنني بفضلك  عمن سواك، لم تمض عليه جمعة إل وأغناه الله أي: سخر له رزقآ

٦.  من قال ساعة الدعاء  للمؤمنين والمؤمنات في الخطبة : ياغني  يامغني أربعين مرة؛ يقول في رأس كل عشر منها : أغنني ، إلا  وسع  الله  عليه  رزقه             
 
٧. من صلى على النبي صلى الله عليه وسلم بعد عصر الجمعة (بأي صيغة ) ثمانين مرة، غفر له ذنوب ثمانين سنة ، فإن لم يكن عليه مايقابل هذا غفر ﻵبائه ورفع في درجاته، وورد أن من صلى بهذه الصيغة : (اللهم صل على سيدنا محمد النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما) بعد عصر الجمعة كتب له عبادة ثمانين سنة مع ما ذكر.

ومن اكثر الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم يكفى همه ويغفر ذنبه ويقضى دينه وكانت له شفاعة  عند النبي صلى الله عليه وسلم وكان اقرب منزلا من النبي صلى الله عليه وآله وسلم يوم القيامة

مستفاد من مجالس  الحبيب  زين بن سميط والحبيب سالم الشاطري  حفظهم الله

Faedah Agung Yang Khusus di Amalkan di Hari Jum'at

1. Barangsiapa yang membaca Yaa Muhaimin 100x setelah mandi jum'ah, maka Allah SWT akan Memberikan kewibawaan dan kemulyaan.

2. Barangsiapa yang membaca Surat Al-Qodar 7x antara 2 adzan di hari jum'ah, maka Allah SWT akan Melunasi semua hutangnya.

3. Barangsiapa yang membacakan Yaa Baathin 33x setelah Sholat Jum'ah maka Allah SWT akan Menjadikannya sebagai ahli bathin.

4. Barangsiapa setelah sholat jum'at membaca  ALFatihah,Qulhu, ALFalaq, dan Annaas masing 7x tanpa merubah posisi duduknya (Tasyahhud akhir) dan tanpa berbicara sebelumnya, maka Allah SWT akan Menjaganya dari semua kejelekan sampai Jum'at berikutnya.

5. Barangsiapa setelah Sholat Jum'ah membaca ALLOOHUMMAKFINIY BIHALAALIKA 'AN HAROOMIKA WA AGHNINIY BIFADLLIKA  'AMMAN SIWAAK, maka segala kebutuhannya akan terpenuhi hingga hari berikutnya.

6. Barangsiapa yang berdoa YAA GHONIYYU YAA MUGHNIIY 40X, setiap 10 dari bacaan tersebut ditambahi AGHNINIY, ketika Khotib mendo'akan Mu'minin Mu'minaat pada khutbah kedua, maka Allah SWT akan Meluaskan rizkinya.

7. Barangsiapa yang bersholawat kepada Nabi SAW setelah ashar hari jum'at 80x, maka Allah SWT akan Mengampuni dosanya 80 tahun, jika memang si pembaca tidak memiliki dosa sebanyak itu,maka keutamaan tersebut akan diberikan kepada kedua orangtuanya dan Allah SWT akan Mengangkat derajat mereka.

Ada riwayat bahwasanya yang membaca Sholawat dengan sighoh ini ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN ANNABIYYIL UMMIY WA 'ALAA AALIHII WASOHBIHII WASALLIM TASLIIMAA setelah asar hari jum'at, maka akan ditulis untuknya pahala ibadah 80 tahun..

"Barangsiapa yang memperbanyak Sholawat atas Nabi SAW, maka Allah SWT akan Menyelesaikan semua urusannya, mengampuni segala dosanya, melunasi hutangnya, dan Sholawat tersebut akan menjadikan sebab dia memperoleh syafaat Nabi SAW, dia akan berada paling dekat kedudukannya dgn Nabi SAW  diahari Qiamat"

Diterima dari Yg Mulia Al 'Aalim Al'allaamah Al'Aarif biLLaah Alhabib Zein bin Sumaith Ra dan Alhabib Saalim As-Syaatiri Ra diMajlis Majlis Beliau..

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

❝Ilmu agama itu mulia, jauh lebih mulia dari ilmu apapun, namun sering kali dengan kegelapan mata hati kita menjadikan ilmu agama adalah pilihan terakhir untuk anak-anak kita, bahkan setelah mereka memiliki kesulitan dalam belajar, padahal itu semestinya menjadi pilihan pertama.❞

[Habib Muhammad Al-Bagir Bin Alwy Bin yahya]

Rabu, 22 Agustus 2018

Jangan pelit dengan ilmu

Jangan pelit untuk berbagi ilmu dengan orang-orang yang belum tau tentang ilmu yang kamu miliki, jangan pula merendahkan harga diri orang yang tidak paham tentang apa yang sudah kamu pahami
.
Sebab ilmu yang bermanfaat itu bukan apa yang kamu pelajari, tapi apa yang kamu amalkan dan orang-orang ikut mengamalkan
.
Bukankah ilmu yang tersebar luas  manfaatnya menghasilkan pahala yang berlipat?!
.
Dan ingat, ilmu yang baik akan membuat akhlakmu semakin baik, jangan sampai lisanmu menyakiti orang-orang yang tidak paham hanya karena kamu lebih dulu paham

.@murnisetya_ | Ummu Fatih

Setelah diberitakan bahwa LPPOM menemukan kandungan Babi (serta bahkan kandungan organ Manusia, menurut kabar dari MUI Kalbar) dalam serum Vaksin MR (Measles Rubella) dan aneka polemik pro dan kontra nasional panjang yang menyertainya, maka per tanggal 21 Agustus 2018, pihak otoritas 'Ulama seluruh Indonesia, yakni MUI Pusat (gabungan dari para 'Ulama dari sekitar 70 organisasi Islaam RI) mengeluarkan Fatwa MUI nomor 33 tahun 2018, berisikan:
Hukum HAROM terhadap vaksin Measles Rubella (MR) produksi SII dari negara India yang digunakan saat ini..

Dan karenanya, tentu saja pihak pemerintah khususnya pihak Eksekutif negara) WAJIB mencarikan alternatif yang lebih benar, yang lebih menjamin keselamatan masyarakat. Menepis keresahan masyarakat.

➡ http://www.halalcorner.id/fatwa-mui-nomor-33-tahun-2018-vaksin-mr-produk-sii-haram/

Pengingkaran terhadapnya, membiarkan adanya ancaman bagi masyarakat Muslim, tentu saja adalah hal mencelakakan Agama Masyarakat Muslim yang serius.

Demikianlah berita tentang langkah berikutnya akan penyelesaian konflik dan polemik diantara Masyarakat Muslim  Indonesia, ya'ni konflik dan polemik antara: (1) pihak 'Ulama (MUI) dan (2) pihak pemerintah dalam hal halal atau tidaknya vaksin MR produksi SII yang digunakan pemerintah

Yang demikian itu, lebih utama (bagimu), dan lebih baik akibatnya.

(QS. An-Nisaa': Ayat 59)

Semoga ada alternatif vaksin yang halalan thoyyiiban (halal dan baik) dari sumber (produsen) lainnya.

Jangan lagi ada pihak yg bersikeras memakaikan vaksin produksi SII dari India itu terhadap masyarakat.

Ini sekaligus adalah tahdzir, kritik, terhadap cara kerja Manajemen Kualitas pihak yg bertanggung jawab Khususnya Manajemen Kualitas dari  Kementerian Kesehatan RI, dalam memilihkan produk vaksin, yang sampai menghasilkan polemik pro dan kontra panjang di masyarakat, hingga keluarlah fatwa Harom MUI akan vaksin produk SII tersebut.

=================

📰 Berita sebelumnya:

Dari MUI Kalbar: “LPPOM sudah melakukan pemeriksaan. Sementara ini ditemukan ada unsur babi dan organ manusia. Hasilnya seperti itu, kami kontak terus dengan MUI Pusat,” ungkapnya, Minggu (19/8/2018) sore.

Selengkapnya:

➡ http://wartakota.tribunnews.com/2018/08/20/mui-pastikan-vaksin-rubela-positif-mengandung-babi-dan-organ-manusia-ini-penjelasan-resminya

DOA BUAT ANDA


Bismillahirrohmaanirrohiim...
Assalaam mu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

"Ya Allah aku memohon dengan keagungan AsmaMu, Muliakanlah sahabatku yang membaca doa ini, lapangkanlah hatinya, tenteramkan jiwanya, sehatkan fisiknya, sembuhkan penyakitnya, bahagiakan keluarganya, jadikan anak-anaknya soleh/solehah, luaskan rezekinya seluas lautan yang Engkau ciptakan. Lepaskan dia dari hutang piutang, mudahkanlah segala urusannya Kabulkanlah cita-cita dan harapannya, Jauhkan dia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji perkataan kasar. Dan
Jauhkanlah dia dari segala musibah, serta terimalah semua amal ibadahnya dan ampunilah segala dosa2nya.
Jadikanlah dia  penghuni SyurgaMu"

           ‎      آمين يا الله
‎               آمين يا رحمن
‎               آمين يا رحيم
‎           أَمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِينْ.     

*Saudaraku ... kirimkanlah doa ini seluas2nya ... kerana kita tak tahu dari lisan siapa doa kita ini akan dikabulkan Allah Swt*