-----
Coba cek lagi deh rutinitas shalat kita di masjid. Sering masbuq? Sering luput shalat 5 waktu di masjid? Boleh jadi itu karena kita sudah meremehkan shalat Sunnah Rawaatib. Tidak lagi berusaha merutinkannya. Awas...!! Lama kelamaan kita bisa terhalang melakukan yang fardhu. Sebab, jika amalan Sunnah saja bisa rutin dijaga, maka apalagi yang wajib? Menyepelekan yang Sunnah, bisa fatal akibatnya.
من تهاون بالسنن عوقب بحرمان الفرائض
Siapa yang meremehkan amalan sunnah, akan dihukum dengan tercegahnya ia melakukan yang wajib.
(al-Minah al-'Aliyyah fii Bayaani as-Sunan al-Yaumiyyah: 11, 'Abdullaah bin Humuud al-Furaih.)
Termaktublah sebuah kisah yang menakjubkan dalam Shahih Muslim (no. 1727). Sebuah kisah yang dituturkan oleh an-Nu'maan bin Saalim, dia mendengarkan kisah ini dari 'Amr bin Aus, sementara 'Amr mendengarnya dari 'Anbasah bin Abi Sufyan, dan 'Anbasah mendengarnya dari Ummu Habiibah (Ramlah binti Abi Sufyaan, istri Rasulullah ﷺ). Ummu Habiibah menuturkan; bahwasanya Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
من صلى اثنتي عشرة ركعة في يوم وليلة، بني له بهن بيت في الجنة
"Siapa yang mengerjakan shalat (Sunnah Rawaatib) 12 raka'at dalam sehari semalam, maka Allah akan membangunkan untuknya dengan shalat tersebut rumah di surga."
Janji berupa rumah di surga tentu amat menakjubkan. Namun yang tidak kalah menakjubkan adalah ungkapan Ummu Habiibah setelah mendengarkan hadits tersebut dari Rasulullah ﷺ:
فما تركتهن منذ سمعتهن من رسول الله صلى الله عليه وسلم.
"Aku (Ummu Habiibah) tidak pernah meninggalkannya (12 raka'at Sunnah Rawaatib) semenjak aku mendengarnya dari Rasulullah ﷺ"
'Anbasah bin Abi Sufyaan yang mendengar hadits ini dari Ummu Habiibah juga berkata:
فما تركتهن منذ سمعتهن من أم حبيبة
"Aku ('Anbasah) tidak pernah meninggalkannya (12 raka'at Sunnah Rawaatib) semenjak aku mendengarnya dari Ummu Habiibah".
'Amr bin Aus pun berkata:
فما تركتهن منذ سمعتهن من عنبسة
"Aku ('Amr) tidak pernah meninggalkannya (12 raka'at Sunnah Rawaatib) semenjak aku mendengarnya dari 'Anbasah"
an-Nu'maan bin Saalim juga mengatakan hal yang sama:
فما تركتهن منذ سمعتهن من عمرو.
"Aku tidak pernah meninggalkannya (12 raka'at Sunnah Rawaatib) semenjak aku mendengarnya dari 'Amr"
Demikianlah generasi Ulama terdahulu, sangat menjaga amalan Sunnah. Amalan wajib jangan ditanya. Tidak heran Nabi menyebut mereka generasi terbaik umat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar