بِسْــــــــــــــــــم ِٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيم
Pak Haji memiliki pohon mangga di halaman rumahnya. Suatu hari saya lewat di depan rumahnya, lalu saya menyapa beliau,
"Pak Haji, boleh gak saya minta mangga nya ?"
"Boleh dong Pak Ustad, silahkan petik sendiri mana yang Pak Ustad mau"
Nah itu cerita pertama. Adapun cerita kedua terjadi pada hari yang berbeda.
Pak Haji karena sudah hafal jam berapa biasanya saya lewat, beliau sudah menyiapkan satu plastik mangga, lalu beliau duluan yang menyapa saya
"Pak Ustad, ini kebetulan mangganya lagi pada mateng, tunggu sebentar ya saya sudah siapkan spesial buat Pak Ustad"
"Wah terimakasih Pak Haji, jadi ngerepotin"
Nah saudara, mana yang lebih enak ?
Tentu saat ditawarkan.
Karena mangganya sudah siap, dan pastinya manis semua karena si empunya yang memetik langsung.
Bandingkan saat saya yang minta, sudahlah saya petik sendiri, dan bisa jadi mangganya ada yang asam karena saya tidak ahli memilih mangga.
Begitulah saat kita menginginkan pertolongan Allah, mengharap rizki Allah, meminta kebahagiaan kepada Allah, lebih enak saat ditawarkan sendiri oleh Allah kan ?
Bagaimana caranya ?
Satu, sholat awal waktu. Karena panggilan azan adalah panggilan saat kita ditawarkan kebahagiaan oleh Allah. Saat muazin menyeru
"Hayya alal falah" itu kalimat nikmat banget kalau mau kita renungkan.
Segera datangi panggilan tersebut !
Kedua, pada waktu tahajud.
Karena, sesuai dengan hadist Nabi, rahmat Allah ditawarkan pada waktu tersebut. Allah senantiasa menunggu siapakah diantara kita yang bangun menyambut penawaran itu, saat orang lain sedang terlelap tidur.
Jadi, sampai kapan kita terus mengabaikan kedua kesempatan tersebut ?
Note :
Kutipan singkat tanpa bermaksud menggurui atau apapun selain memohon keridha'an'Nya.
"Kadang tulisan ini bukan untuk menasihati orang lain, tetapi untuk menasihati diri sendiri. Kerana diri sendirilah yang lebih penting untuk dinasihati"
والله أعلم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar