ONE DAY ONE HADIST
Mujahadah dalam Ibadah Sebagai Bukti Wujud Rasa Syukur
عن عائشة رَضي الله عنها: أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يقُومُ مِنَ اللَّيلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقُلْتُ لَهُ: لِمَ تَصنَعُ هَذَا يَا رسولَ الله، وَقدْ غَفَرَ الله لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: ((أَفَلا أُحِبُّ أنْ أكُونَ عَبْدًا شَكُورًا)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ، هَذَا لفظ البخاري.
Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahawasanya Rasulullah sholallohu alaihi wasallam berdiri untuk beribadah dari sebagian waktu malam sehingga pecah-pecahlah kedua tapak kakinya. Saya (Aisyah) lalu berkata padanya: "Mengapa Tuan berbuat demikian, ya Rasulullah, sedangkan Allah telah mengampuni untuk Tuan dosa-dosa Tuan yang telah lalu dan yang kemudian?"
Rasulullah sholallohu alaihi wasallam bersabda:
"Adakah aku tidak senang untuk menjadi seorang hamba yang banyak bersyukurnya?" (Muttafaq 'alaih)
Ini adalah menurut lafaz Bukhari
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Dalam mengulas apa yang dikatakan oleh Sayyidah Aisyah radhiallahu 'anha bahwa Rasulullah sholallohu alaihi wasallam itu sudah diampuni semua dosanya oleh Allah, baik yang dilakukan dahulu atau belakangan, maka al-lmam Ibnu Abi Jamrah r.a. memberikan huraiannya sebagai berikut:
"Sebenarnya tiada seorang pun yang dalam hatinya terlintas suatu persangkaan bahwa dosa-dosa yang diberitahukan oleh Allah Ta'ala yang telah diampuni yakni mengenai diri Nabi sholallohu alaihi wasallam itu adalah dosa yang kita maklumi dan yang biasa kita jalankan ini, baik yang dengan sengaja atau cara apapun. Itu sama sekali tidak, sebab *Rasulullah sholallohu alaihi wasallam juga semua nabiullah 'alaihimus shalatu wassalam itu adalah terpelihara dan terjaga dari semua kemaksiatan dan dengan sendirinya tidak ada dosanya sama sekali (ma'shum minadz-dzunub). Semoga kita semua dilindungi oleh Allah dari memiliki persangkaan yang jelas salahnya sebagaimana di atas.
2- Jadi tujuannya hanyalah untuk menunjukkan kepada seluruh ummat,
betapa besarnya kewajiban setiap manusia, yang di dalamnya termasuk pula Nabi Muhammad Sholallohu alaihi wasallam untuk beribadah kepadaNya serta senantiasa mensyukuri nikmat yang diberikan olehNya.
3- Oleh sebab itu apa yang dilakukan oleh manusia, bagaimanapun juga besar dan tingginya nilai yang diamalkannya itu, masih belum memadai sekiranya dibandingkan dengan kenikmatan yang dilimpahkan oleh Nya kepada manusia tersebut.
4- Dan itulah sebabnya, maka kita memerlukan adanya pengampunan sekalipun tiada dosa yang dilakukan sebagaimana halnya Rasulullah Muhammad serta sekalian para nabiNya 'alaihimus shalatu wassalam itu."
5- Hendaknya setiap orang ada mujahadah kesungguhan dalam beribadah.
6- Syukur harus dibuktikan dengan amal sebagaimana yang telah diucapkan oleh lisan.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Orang-orang yang bersungguh-sungguh dijalan Allah untuk mencari ridho, cinta dan akhiratNya akan berhak mendapatkan janjiNya.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Qs [Al A'kabut:69].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar