Syafa'at 'Udzma hanya diberikan kepada Rasulullah ﷺ. Para nabi dan rosul yg lain pun tidak bisa memberikannya.
Para nabi, rosul, ulama, orang sholeh, syuhada dan huffadz memang dapat memberikan syafa'at (pertolongan), tapi bukan syafa'at 'udzma.
Syafa'at 'Udzma diberikan kepada semua manusia tanpa pandang bulu. Syafa'at 'udzma terjadi saat seluruh manusia dibangkitkan dari kuburnya. Mereka digiring dan dikumpulkan di mahsyar. Bumi yang datar, tanpa gundukan dan lubang. Bumi berwarna putih yang menghampar tanpa rumput dan pepohonan.
Setiap manusia berdiri. Matahari begitu dekat dg kepala. Panasnya membuat keringat mengalir deras. Imam Al-Muhasibi, guru Imam Junaid Al-Baghdadi menyebutkan bahwa mereka berdiri menanti hisab selama 350 tahun. Berdiri telanjang bulat dan ketakutan. Pikiran setiap orang fokus, apakah dirinya akan selamat.
Kita merengek, menangis, menjerit kepanasan dan kelelahan. Kita berdoa, tapi tak disahut. Kita putus asa.
Saat itu orang-orang berbondong-bondong menemui Nabi Adam as. Memohon agar Ia berkenan berdoa kepada Allah supaya cepat dihisab. Penantian dan ketidakpastian adalah derita tersendiri.
Orang-orang sudah banjir keringat. Ada yg sampai mata kaki, ada yg sampai lutut, ada yg sampai telinga, ada yg sudah tenggelam oleh keringatnya sendiri. Mengerikan.
Nabi Adam as menolak permohonan manusia. Ia merasa gagal mendidik Qobil, anaknya yg membunuh saudara kandungnya. Ia menyarankan agar mencoba menemui Nabi Nuh as.
Nabi Nuh as menolak permintaan manusia. Ia merasa harus mempertanggung jawabkan anak kandungnya yang durhaka bernama Kan'an.
Orang-orang mendatangi Nabi Musa as yg saat di dunia diajak bicara oleh Allah. Nabi Musa menolak. Ia merasa punya dosa telah memukul seseorang dg keras sampai meninggal.
Nabi Ibrahim as, kekasih Allah juga menolak. Ia pernah berdusta sebanyak 3 x seumur hidupnya. Tak berani memohon pada Allah.
Nabi Isa as juga menolak untuk berdoa. Ia merasa harus bertanggung jawab atas orang-orang yg menuhankan nya. Semua diam, hening, bisu.
Terakhir orang-orang mendatangi Rasulullah ﷺ. Tangisan dan keputus asaan umat manusia membuat Rasulullah yg pengasih dan penyayang bersujud kepada Allah. Ia memberanikan dirinya berdoa kepada Allah agar hisab makhluk dipercepat. Allah yang maha kuasa mengabulkan harapan dan doa Rasulullah. Rasulullah adalah orang yg pertama mendapat syafa'at dan orang yg pertama memberi syafa'at. Terima kasih, ya Rasulullah. Cintamu pada umat manusia menggerakkanmu untuk melakukan sesuatu apapun resikonya. Terimalah sholawat yg kulantunkan ini sebagai bagian dari terima kasih dan cinta kami padamu, ya nurun 'ala nur.
(Rojaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar