Minggu, 30 September 2018

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

- Ramai yang menjadi Kekasih Allah dengan dosanya, mereka merasa hina dan sentiasa merintih dosanya. Ramai yang menjadi musuh Allah dengan amalnya. Mereka merasa mulia dengan amalannya.

[Walid Al-Malik]

Belum tentu sempurna.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Yang ngaji itu bukan berarti kita sudah sempurna.
Kita semua merasakan, berapa ratus kali, ribuan kali ikut hadir di Majlis Ilmu, tapi masih banyak kecacatan dalam akhlaq kita yang masih belum bisa dibenahi.

Jangan sampai ada yang membikin kaidah kalau orang yang suka ngaji itu pasti sudah benar.
Orang yang ngaji itu walaupun sudah ratusan kali ribuan kali hadir di Majlis Ilmu, didalam berubahnya tidak seperti tukang sulap, satu kali duduk bimsalabim abakadabra, langsung berubah.

Membentuk akhlaq yang mulia itu butuh bertahun-tahun. Membentuk satu saja akhlaq mulia, butuh bertahun-tahun. Itupun bagi yang serius membentuk akhlaq mulia.
Kalau orang yang tidak serius, tidak punya tujuan punya akhlaq yang mulia, walaupun ratusan tahun, ya gak mulia mulia.

Andaikata kita melihat di diri jamaah, pengurus, banser, dan sebagainya, lalu...ada kekurangan, masih ada dosa yang masih dilakukan, jangan sampai menganggap percuma kepada kebaikan yang lainnya yang dia lakukan.

Contoh 1 :
Ini orang tukang zina tapi dia Sholat. "Percuma Sholat."
Seharusnya :
"AlhamduliLLaah masih bisa Sholat, walaupun dia berzina."
.
Contoh 2 :
"Kenapa ko tukang Ngaji, bayar hutangnya susah sama saya. Percuma ngaji juga!"
Seharusnya :
"AlhamduliLLaah dia masih mau Ngaji, walaupun dia orang yang jeblug (susah sekali) bayar hutang."
.
Contoh 3:
"Percuma! kamu ngaji kesana kemari tapi ngomong sama suami, "sia".
Jangan begitu!!! Nanti drop! Kita ngajar istri gak bisa, istri rajin ngaji ke Gurunya ke Ulama, ini sudah Maasyaa Allooh ! Anugerah yang hebat.
Seharusnya :
"AlhamduliLLaah mamah sudah baik dalam sisi Sholat, sisi tutup Aurat, Ngaji kesana kemari, AlhamduliLLaah ! namun... papah alangkah mendambakan sekali, andaikata mamah berubah, kalau berbicara itu lebih lembut kepada papah"
.
Jadi, tinggal kita merubah yang salah-salahnya, yang kurang-kurangnya coba ditambalin, yang salah-salahnya coba dibenerin.
.
Jadi kita harus belajar berbicara bijaksana ketika melihat orang melakukan kekurangan, tapi punya kebaikan dalam hal yang lain. Yang baiknya didorong, yang kekurangannya ini bagaimana supaya tidak kurang.
.
Awas! Jangan ada Ummat Islam yang mengatakan 'percuma' kepada Amal Sholeh.
.
Gak boleh itu terjadi. Kenapa?
Kalau 'percuma' itu khawatir disamping dianya juga drop lalu berhenti dari Amal Sholehnya.
siapa yang menjadi sebab dia berhenti dari Amal Sholeh yang sudah dia lakukan?kita sendiri. Ini bahaya nanti.
Ditambah khawatir juga ada pelecehan dihati kita kepada Amal Sholeh itu.
.
"Wah...percuma Ngaji kesana ke mari juga, tetep aja begitu!"
.
Nah... Ini Ngaji ke sana ke mari, seolah direndahkan, dilecehkan. Nanti Allooh yang marah. Kalau Allooh yang marah, bahaya nanti. Kita bisa dapat warna-warni musibah dari Allooh Jalla Jalaaluh Wahdah.
.
Ini orang hadir di Majlis Ilmu, Allaah Ridlo, Rosul Ridlo.
Lalu didropkan oleh kita. Akhirnya meninggalkan Majlis Ilmu. Akhirnya Ridho Allooh gak dapet, Ridlo Rosul gak dapet. Gara-gara siapa?gara-gara kita!
Kita akan mendapatkan murka yang lebih banyak dari Allooh. Kita yang akan mendapatkan murka lebih besar dari RosuuluLLooh .

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

( Kutipan Kalam Abuya KH. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi. MA)

Amanat Abuya KH Muhammad ki Muhyiddin abduLQodir


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Kepada semua Ikhwan Muslim mari kita do'akan segenap sodara kita yg sedang tertimpa musibah ujian dari Alloh baik yg disulawesi maupun yg dilombok jg diberbagai belahan bumi baik yg menimpa secara masal maupun yg individu.. dan perbanyaklah istigfar bertobat kpd Allah minta ampunanNya dan berhenti melakukan ma'shiyat sekecil apapun laranganNya jg melakukan kewajiban dari Allah sekecil apapun TitahNya dan berjanji tidak akan melakukan ma'shiyat lg sekecil apapun dan teruslah memintakan Ampunan bagi seluruh Muslimiin Muslimat dimanapun dan kapanpun mrk berada krn kita semua tau bahwa dosa kpd Allah dan dzolim kpd sesama makhluqNya hanya itulah faktor penyebab utama datangnya Adzab Allah jg warna warni musibah yg menimpa bani Adam baik didunia maupun diAkhirat bahkan musibah tersebut bisa melanda kpd orang lain yang tdk berdosa jg kpd hayawan dll , dan kita semua tau bahwa keta'atan kpd Allah dan RosulNya Saw hanya itulah faktor penyebab utama datangnya Rohmat, Barokah, Magfiroh jg warna warni Anugrah dan Pertolongan dari Allah baik didunia maupun diAkhirat..
Perbanyaklah Baca Qur'an, Berdzikir kpd Allah dan Bersolawat kpd Junjungan alam Kangjeng Nabi Muhammad Saw dan kpd KeluargaNya...
Perbanyak pula menaburkan cinta dan kasih sayang kpd segenap makhluq Allah.. membantu kaum yg lemah baik moril maupun materil..
Semoga Allah selalu Memberkahi kita jg segenap sodara kita semua dalam sgl halnya dan Menjaga kita semua dari sgl mushibah, fitnah, kejelekan yg nampak jg yg tdk nampak didunia dan diAkhirat.. bisirri AsrooriLFaatihH..

Penyesalan itu ketika

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Di saat kita tak bisa bangun malam tuk tahajjud tuk mengadu kasih dgn Roob kita
Ktahuilah itu hukuman terbesar dari Alloh swt
.

Hukuman terbesar dari Alloh swt yaitu ketika Alloh berpaling dari kita,ia tak mau lagi bicara dan mendengar omongan kita(permintaan kita),di biarkan kita terlena,tanpa perasaan menyesal di saat meninggalkannya😢😭

Mutiara Hikmah


MAJELIS ALBAHJAH BANDUNG

Materi: MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA

"Ada saat engkau tersungkur,itu karena engkau ingin bangkit. Terus bangkit dan terus maju jangan takut tersungkur
Karena engkau tidak bercita-cita untuk runtuh dan tertinggal"

Mutiara HikmahBuya Yahya

MAJELIS ALBAHJAH BANDUNG

Mutiara Hikmah

“Tugas kita adalah memulai sebuah kebaikan dan mengusahakannya. Allah yang akan menyepurnakannya. Semakin cepat memulai, semakin besar nilainya di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda (yang artinya) : "Barangsiapa memulai sebuah program kebaikan lalu disusul dan ditiru oleh orang lain, maka semua kebaikan orang yang menyusul dan meniru  tersebut pahalanya akan didapat juga oleh orang yang memulai kebaikan tersebut.” Maka segeralah untuk memulai dan bersyukurlah bagi yang telah memulai. Allah dan Rasulullah yang akan melihat itu semua.”

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 36

Jumat, 28 September 2018

Rasulullah Menangis Mendengar Cerita Orang Ini

Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, terdapat seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Setiap usai menjalankan ibadah shalat berjamaah shubuh bersama Baginda Nabi, Abu Dujanah selalu tidak sabar. Ia terburu-buru pulang tanpa menunggu pembacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah sampai selesai.

Ada satu kesempatan, Rasulullah mencoba meminta klarifikasi pada pria tersebut. 

“Hai, apakah kamu ini tidak punya permintaan yang perlu kamu sampaikan pada Allah sehingga kamu tidak pernah menungguku selesai berdoa. Kenapa kamu buru-buru pulang begitu? Ada apa?” tanya Nabi. 

Abu Dujanah menjawab, “Anu Rasulullah, kami punya satu alasan.”

“Apa alasanmu? Coba kamu utarakan!” perintah Baginda Nabi. 

“Begini,” kata Abu Dujanah memulai menguraikan jawabannya. “Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki-laki. Nah, di atas pekarangan rumah milik tetangga kami ini, terdapat satu pohon kurma menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kami. Setiap kali ada angin bertiup di malam hari, kurma-kurma tetanggaku tersebut saling berjatuhan, mendarat di rumah kami.” 

“Ya Rasul, kami keluarga orang yang tak berpunya. Anakku sering kelaparan, kurang makan. Saat anak-anak kami bangun, apa pun yang didapat, mereka makan. Oleh karena itu, setelah selesai shalat, kami bergegas segera pulang sebelum anak-anak kami tersebut terbangun dari tidurnya. Kami kumpulkan kurma-kurma milik tetangga kami tersebut yang berceceran di rumah, lalu kami haturkan kepada pemiliknya. 

Satu saat, kami agak terlambat pulang. Ada anakku yang sudah terlanjur makan kurma hasil temuan. Mata kepala saya sendiri menyaksikan, tampak ia sedang mengunyah kurma basah di dalam mulutnya. Ia habis memungut kurma yang telah jatuh di rumah kami semalam.” 

Mengetahui itu, lalu jari-jari tangan kami masukkan ke mulut anakku itu. Kami keluarkan apa pun yang ada di sana. Kami katakan, ‘Nak, janganlah kau permalukan ayahmu ini di akhirat kelak.’ Anakku menangis, kedua pasang kelopak matanya mengalirkan air karena sangat kelaparan. 

Wahai Baginda Nabi, kami katakan kembali kepada anakku itu, ‘Hingga nyawamu lepas pun, aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu. Seluruh isi perut yang haram itu, akan aku keluarkan dan akan aku kembalikan bersama kurma-kurma yang lain kepada pemiliknya yang berhak’.” 

Pandangan mata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sontak berkaca-kaca, lalu butiran air mata mulianya berderai begitu deras.

Baginda Rasulullah Muhammad shallahu alaihi wa sallam mencoba mencari tahu siapa sebenarnya pemilik pohon kurma yang dimaksud Abu Dujanah dalam kisah yang ia sampaikan di atas. Abu Dujanah pun kemudian menjelaskan, pohon kurma tersebut adalah milik seorang laki-laki munafik. 

Tanpa basa-basi, Baginda Nabi mengundang pemilik pohon kurma. Rasul lalu mengatakan, “Bisakah  jika aku minta kamu menjual pohon kurma yang kamu miliki itu? Aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat dari pohon kurma itu sendiri. Pohonnya terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah, tangkainya dari mutiara putih. Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada.” Begitu tawar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.  

Pria yang dikenal sebagai orang munafik ini lantas menjawab dengan tegas, “Saya tak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh tempo. Saya tidak mau menjual apa pun kecuali dengan uang kontan dan tidak pakai janji kapan-kapan.” 

Tiba-tiba Abu Bakar as-Shiddiq radliyallahu 'anh datang. Lantas berkata, “Ya sudah, aku beli dengan sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma milik Pak Fulan yang varietasnya tidak ada di kota ini (lebih bagus jenisnya).” 

Si munafik berkata kegirangan, “baik, ya sudah, aku jual.”

Abu Bakar menyahut, “Bagus, aku beli.” Setelah sepakat, Abu Bakar menyerahkan pohon kurma kepada Abu Dujanah seketika. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian bersabda, “Hai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu.”

Mendengar sabda Nabi ini, Abu Bakar bergembira bukan main. Begitu pula Abu Dujanah. Sedangkan si munafik berlalu. Ia berjalan mendatangi istrinya. Lalu mengisahkan kisah yang baru saja terjadi. “Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku dapat sepuluh pohon kurma yang lebih bagus. Padahal kurma yang aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku tetap yang akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu sedikit pun.”

Malamnya, saat si munafik tidur, dan bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu Dujanah. Dan seolah-olah tak pernah sekalipun tampak pohon tersebut tumbuh di atas tanah si munafik. Tempat asal pohon itu tumbuh, rata dengan tanah. Ia keheranan tiada tara. 

Dalam kisah ini, dapat kita ambil pelajaran, betapa hati-hatinya sahabat Rasulullah tersebut dalam menjaga diri dan keuarganya dari makanan harta haram. Sesulit apa pun hidup, seberat apa pun hidup, seseorang tidak boleh memberikan makanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya dari barang haram. 

Setiap kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah subhânahu wa ta’âla sepuluh kali lipat sebagaimana janji Baginda Nabi Muhammad. Adapun panen dari pada janji itu bukankan kontan sekarang, namun di akhirat kelak. Karena dunia ini adalah dâruz zar‘i (tempat bercocok tanam), bukan dârul hashâd (tempat memanen). 

#Kisah di atas dikutip dari kitab I’anatuth Thâlibîn (Beirut, Lebanon, cet I, 1997, juz 3, halaman 293) karya Abu Bakar bin Muhammad Syathâ ad Dimyatîy (w. 1302 H). (Ahmad Mundzir)
 
لا إله إلا الله محمد رسول الله

I'ROBNYA HATI


Nukil dari kitab minhajul 'arifin
karya imam Alghozali

باب الأحكام
و إعراب القلوب على أربعة أنواع : رفع , و فتح , و خفض , و وقف .

- I'robnya hati ada empat macam :
1. rofa' (terangkat)
2. fath (terbuka)
3. khofadz (turun)
4. waqof (berhenti/mati)

فرفع القلب : في ذكر الله .
و فتح القلب : في الرضاء عن الله تعالى .
و خفض القلب : في الاشتغال بغير الله تعالى .
و وقف القلب : في الغفلة عن الله تعالى .

Rofa' (terangkat) nya hati adalah ketika dzikir kpd Allah,
Fath (terbuka) nya hati adalah ketika ridho kepada Allah,
Khofadz (turun) nya hati adalah ketika sibuk dgn selain Allah,
Waqof (berhenti/mati) nya hati adalah ketika lalai dari Allah.

فعلامة الرفع ثلاثة أشياء : وجود الموافقة , و فقد المخالفة , و دوام الشوق .
و علامة الفتح ثلاثة أشياء : التوكل , و الصدق , و اليقين .

- Tanda rofa' nya hati ada 3 :
1. ada kecocokan
2. hilangnya penyimpangan
3. lestarinya kerinduan

- Tanda fath nya hati ada 3 :
1. kepasrahan
2. kejujuran
3. keyakinan

و علامة الخفض ثلاثة أشياء : العجب , و الرياء , و الحرص و هو مرعاة الدنيا .
و علامة الوقف ثلاثة أشياء : زوال حلاوة الطاعة , و عدم مرارة المعصية , و التباس الحلال

- Tanda khofadz nya( turun ) hati ada 3 :
1. bangga diri
2. pamer
3. tamak yaitu selalu memperhatikan dunia.

- Tanda waqof nya hati ada 3 :
1. hilangnya rasa manis dalam  ketaatan
2. tiadanya rasa pahit dalam kemaksiatan
3. ketidak jelasan kehalalan.

Wallohu a'lam.

منهاج العارفين
للامام أبي حامد الغزالي

Yaa Alloh..
Semoga Engkau jadikan hati kami menjadi hati yang beri'rob Rofa' dan beri'rob Fath,
janganlah Engkau jadikan hati kami menjadi hati yang beri'rob Khofadl dan beri'rob Waqof...

Aamiin...

Rabu, 26 September 2018

Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:


1. Wasiat Rasulullah
Sholat dhuha diwasiatkan Rasulullah kepada Abu Hurairah untuk menjadi amal harian.

“Kekasihku –Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, melaksanakan sholat dhuha dua raka’at dan sholat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih)

2. Sholat awwabin
Sholat dhuha adalah sholat awwabin, yakni sholatnya orang-orang yang taat. Merutinkan shalat dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)

3. Dua rakaat dhuha senilai 360 sedekah
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

Sumur Tua

Kebencian sebesar apa yang bisa membuat kita membunuh orang lain, lantas dilemparkan ke dalam sumur? Dan kebencian sebesar apa lagi yang membuat seorang kakak kandung membiarkan adiknya dibunuh, dilemparkan ke dalam sumur tua?

Ini adalah kisah seorang Jenderal bernama S. Parman, dan seorang petinggi Politbiro CC PKI bernama Sakirman. Kalian boleh jadi tidak tahu, dua orang ini bersaudara kandung. Yeah, mereka bersaudara, tapi berbeda pemahaman dalam banyak hal.
Siswondo Parman lahir 4 Agustus 1918, jauh sebelum Indonesia merdeka. Dia anak pintar, masuklah ke sekolah kedokteran Belanda, jika nasib menentukan lain, dia akan jadi dokter yang hebat. Tapi Jepang datang ke Indonesia, mengambil-alih kekuasaan Belanda, keadaan kacau balau, S Parman banting setir akhirnya bekerja untuk polisi militer Kempeitai Jepang. Tidak lama bekerja, dia ditangkap serdadu Jepang karena diragukan kesetiaannya. Tapi S Parman cerdas, dia dibebaskan, dan justeru dikirim belajar intelijen oleh Jepang.

Setelah kemerdekaan, S Parman bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat), karirnya moncer, prestasinya banyak, termasuk yang perlu dicatat, dia pernah menggagalkan rencana pembunuhan yang hendak dilakukan kelompok Raymond Westerling, APRA-Angkatan Perang Ratu Adil. Tahun 1951, S Parman dikirim ke Amerika, sekolah di sana. Juga pernah dikirim ke London, sebagai atase militer Indonesia. S Parman adalah tentara yang brilian dalam urusan intelijen, posisi terakhirnya sebelum meninggal adalah soal intelijen.

Sekarang kita bahas kakaknya. Siapa itu Sakirman? Wah, juga tidak kalah menterengnya, lahir tahun 1911, terpisah 7 tahun dengan adiknya, Sakirman adalah jenius dalam keluarga, dia lulusan  "Technische Hooge School" (THS), sekarang ITB. Insinyur Sakirman, adalah elit Politbiro CC PKI. Sejak sebelum masa kemerdekaan, Sakirman terlibat dalam banyak peristiwa penting, meski sipil, seorang insinyur, dia pernah menyandang pangkat Let Kol dalam pemerintahan awal-awal kemerdekaan.
Tapi berpuluh tahun kemudian, dua bersaudara ini ternyata berbeda jalan. Sangat berbeda.

S Parman, yang jelas terlatih dalam bidang intelijen, tahun 1960-an, habis-habisan menolak ide pembentukan kekuatan kelima. Dia tidak mau jutaan rakyat, petani dan buruh tiba2 diberikan senjata. Menurut S Parman, itu sungguh strategi licik yang amat membahayakan. Ada udang dibalik batu. Itu rakyat yang mana? Sekali jutaan rakyat itu membawa senjata, crazy sekali, Indonesia bisa menjadi lautan perang saudara, darah tumpah di mana2. Tidak akan ada yang bisa mengontrol mereka.

Kakaknya, Sakirman, justeru punya pendapat berbeda. Sebagai elit Politbiro CC PKI, dia habis2an menggelontorkan ide tersebut agar direstui penguasa. Elit PKI tahu persis, hanya TNI yang masih menjadi penghadang ide besar mereka mengambil-alih kekuasaan, maka apapun harus dilakukan untuk menyingkirkan TNI, termasuk fitnah keji sekalipun, seolah2 TNI-lah yang hendak mengkudeta pemerintah. Pancasila tidak relevan lagi, itu bisa diganti dengan paham lain.

S Parman dan Sakirman menjadi seteru politik yang nyata. Dua kakak-adik itu menjadi musuh. Satu TNI, satu PKI.

Hari itu, entah kebencian sebesar apa yang membuat seorang kakak kandung tega melihat adiknya masuk dalam daftar Jenderal yang diculik. Hari itu, Jenderal S Parman dibawa hidup-hidup ke sebuah sumur tua, di sana dia ditembak tanpa ampun, kemudian dilemparkan masuk ke dalam sumur dingin itu. Jasadnya yang sudah menyedihkan, ditemukan beberapa hari kemudian. Sungguh, kebencian sebesar apa yang bisa membuat kita memutus tali persaudaraan?

Apakah sama dengan  39 tahun lalu, ketika lebih dari 1,2 juta rakyat negeri seberang, Kamboja juga tewas oleh kekejaman pasukan Khmer Merah. Kelompok KOMUNIS, yang berusaha mengangkangi seluruh negeri, mengambil kekuasaan dari pemerintah di bulan April 1975. Sebagian dari rakyat Kamboja mati karena kelaparan, menderita sakit dalam kecamuk perang yang disebabkan pasukan Khmer Merah, dan tidak sedikit yang tewas karena disiksa, ditembak mati, terserah apa maunya si komunis. 
Kenanglah peristiwa ini. Kisah S Parman dan Sakirman, dua saudara kandung, yang berbeda pemahaman, dengan ending menyesakkan. Hari ini, S. Parman menjadi nama banyak jalan besar di negeri ini. Kita boleh jadi lupa sejarahnya, tapi ijinkan saya mengingatkan kalian, agar kita lebih seimbang dalam mengenang sesuatu....

Tere Liye.

APA ITU IHDAD DALAM MASA IDDAH?


Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Ustadz, dua minggu yang lalu saya baru ditinggal mati oleh suami saya. Kakak saya bilang, dalam masa iddah saya harus ihdad. Sebenarnya, saya masih belum faham dengan ihdad tersebut. Lalu, apa juga faedah dari ihdad?

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Ihdad adalah kewajiban bagi seorang istri yang ditinggal mati suaminya untuk tidak berdandan dan menggunakan wewangian serta keluar dari rumah kecuali karena keperluan yang mendesak. Haram bagi siapapun untuk melamar wanita tersebut selagi masih dalam masa ihdad dan tidak sah jika menikahinya.

Berbarengan dengan ihdad adalah iddah. Iddah adalah masa menantinya seorang istri untuk tidak menikah lagi setelah dicerai atau ditinggal mati suaminya. Hukum ihdad adalah wajib selama masa iddah karena meninggalnya suami. Yaitu selama  4 bulan 10 hari  bagi wanita yang tidak punya kandungan. Bagi wanita yang sedang mengandung ihdadnya sesuai dengan masa iddahnya yaitu  sampai melahirkan sang bayi. Tidak ada ihdad bagi wanita yang menjalani iddah karena dicerai dalam Mazhab Syafi’i yang dikukuhkan.

Hikmah dari ihdad adalah untuk menjaga kemuliaan suami agar wanita tersebut bisa dengan mudah menyempunakan masa iddahnya dan agar tertutup pintu keinginan bagi kaum laki-laki untuk meminangnya selagi dalam masa ihdad. Sebab meminang wanita dalam masa ihdad hukumnya haram. Akan tetapi yang lebih penting  bagi kita adalah mematuhi perintah Allah ini baik kita tahu hikmahnya atau tidak.

Ada 5 hal yang harus ditinggalkan oleh wanita yang berada dalam masa ihdad dan haram jika melanggarnya, yaitu:
1) Keluar rumah. Tidak diperkenankan keluar rumah kecuali untuk keperluan  yang mendesak yang tidak bisa diwakilkan atau tidak ada yang menolongnya.
2) Tidak boleh mengenakan baju dandan, akan tetapi hendaknya dengan pakaian wajar yang tidak mencolok sebagai dandanan.
3) Tidak boleh mengenakan perhiasan, baik emas / perak atau yang lainya.
4) Tidak boleh mengenakan wewangian  dengan bermacam-macam modelnya.
5) Tidak boleh menghiasi badannya seperti dengan celak dan pewarna rambut.

Diperkenankan bagi wanita dalam masa ihdad untuk menemui tamu laki-laki seperti menemui tamu dan kerabat yang ikut berbela sungkawa atau  tamu untuk transaksi jual beli selagi di dalam rumahnya, asal tidak berduaan dan memenuhi 5 hal tersebut di atas dan dengan bahasa yang wajar dalam suasana terhomat dan menutup aurat. Wallahua’lam bish-shawab.

Selasa, 25 September 2018

Jangan dibaca jika tak kuat

Ada seorang wanita bertanya kepada mufti :"Bagaimana caranya membangunkan anak-anak saya yang sedang tertidur nyenyak untuk sholat Subuh ?" Mufti menjawab dengan balik bertanya kepada wanita tersebut :"Apa yang akan kamu lakukan jika rumahmu terbakar dan pada saat itu anak-anakmu sedang tidur nyenyak ?" Wanita tersebut berkata :"Saya pasti akan membangunkan mereka dari tidurnya." Mufti menjawab :"Bagaimana jika mereka sedang tertidur nyenyak sekali ?" .

Wanita itu kemudian menjawab :"Demi ALLAH! Saya akan membangunkan mereka sampai bener-benar bangun, jika mereka tidak bangun juga, saya akan menarik menyeret mereka sampai keluar dari rumah." Mufti kemudian menjawab :"Jika itu yang kamu akan lakukan untuk menyelamatkan anak-anakmu dari api dunia, lakukanlah hal yang sama untuk menyelamatkan mereka dari api neraka di akhirat kelak." Dari : Abuya As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki

AKIBAT SUKA SHOLAT DI UJUNG WAKTU

Para Malaikat menyeretnya melewati orang banyak, menuju ke arah api neraka yang menyambar-nyambar.

Dia menjerit sekuat tenaga dan bertanya-tanya barangkali ada orang yang mampu membantunya.

Dia menjerit lagi sambil menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan; bagaimana dia sering membantu orangtuanya. Bagaimana dia tidak pernah tertinggal puasanya, tidak pernah meninggalkan shalatnya, selalu bersedekah dan rajin membaca al-Quran.

Dia terus menjerit lagi, namun tidak  ada seorangpun yang tampil membantunya.

Para malaikat terus menyeret dia. Dan … mereka semakin dekat dengan kawah api neraka.

Dia menoleh ke belakang dan ini harapannya yang terakhir. Dia teringat …

Tidak! Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Bagaimana bersihnya seseorang yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan shalat lima kali sehari dari dosa-dosa mereka”

Dia menjerit lagi sekuat tenaga:

“Solat saya? Solat saya? Doa saya?”

Kedua malaikat tidak berhenti, dan terus menyeretnya ke tepi jurang neraka. Kembang api neraka yang membubung terasa menyambar mukanya.

Dia menoleh ke belakang lagi, tapi matanya telah kering dari setiap harapan dan dia tidak memiliki apa-apa lagi yang tinggal di dalam dirinya.

Salah satu malaikat menolak dia dan memasukan ke kawah neraka.

Dia mandapati dirinya terus melayang dan akhirnya jatuh ke dalam kawah api neraka yang menjulang tinggi selama 70 tahun.

Setelah 70 tahun sengsara dibakar api, tiba-tiba terasa tangannya diraih oleh satu lengan.

Dia ditarik kembali ke atas.

Ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat seorang pria yang sangat tua dengan jenggot putih yang panjang memegang tangannya.

Pria itu kelihatannya sangat daif.

Sambil menyapu debu di tubuhnya dia bertanya pada pria tua itu:

“Siapakah anda?”

Orang tua itu menjawab: “Akulah sholat anda”

“Mengapa kamu begitu terlambat bantu saya? Wahai shalatku, saya telah terjerumus ke dalam api neraka selama 70 tahun! Kenapa setelah tubuh saya hangus dan hampir hancur baru kamu datang selamatkan saya ? kenapa …?.”

Orang tua itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan berkata:

“Apakah kau lupa? Selama hidup di dunia dulu kamu selalu laksanakan saya pada saat-saat akhir !!”

“Setiap kali Maghrib kamu fokus pada sinetron tv dulu ..

“Dzuhur kamu lewat, kamu lebih mementingkan kerja daripada saya. Sholat ashar dan subuh juga selalu diujung waktu.

“Kamu ingatkah itu semua ??”

Penjelasan pria tua itu mengejutkannya dari tidur …

Dia terjaga dan mengangkat kepalanya dari tidur. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat ketakutan …
Ya Allah.. Aku mimpi…

Tapi seperti nyata ..
Ketika itu juga ia mendengar suara adzan di kumandangkan menandai masuknya waktu shalat ashar.
Dia bangun dengan cepat dan mengambil wudhu. Dia berjanji tidak akan melalaikan shalat lagi. Dia menyadari kesalahannya sekarang. Dia telah mendapat petunjuk yang maha benar.
Sebarkan kisah ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda. Mungkin anda dapat membantu mereka agar mulai sekarang mau menunaikan sholat tepat waktu.
Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak

Rasulullah S.A.W bersabda :”Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.” (HR. Al-Bukhari)

MAJELIS RUTIN BULANAN AL-BAHJAH BANDUNG Muharram 1440 H / September 2018

🕌 PAGI & MALAM INI
# Hadir & Syiarkanlah

1. Majelis Al-Bahjah Nissa Bandung (Khusus Muslimah, Kajian Kitab Adabul Islam fii Nidhomil Usroh) ⏰Rabu Pagi dimulai pukul 09.00 WIB
📍Sabita Garmindo bersama *Ummi Fairuz Ar-Rahbini* (Istri Buya Yahya)

2. Majelis Rutin Bulanan (Kajian Kitab Sulam Taufiq) ⏰Rabu Malam Kamis dimulai pukul 20.00 WIB (Ba'da Isya)
📍Masjid Raya Bandung bersama *Buya Yahya*

Sampaikan kepada yang lain, Rosulullah SAW bersabda yang artinya :
“Barang siapa yg menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya” (HR. Imam Muslim)

Tahfiz Qur'an

*Tolong bantu share*

Dicari 25 pemuda(ikhwan) dan 25 Pemudi (Akhwat) yang sungguh-sungguh ingin Hafal Al-Qur'an

بِسْمِ اللَهِ الرّحْمَنِ الرّحِيْم

Anda ingin meraih kemuliaan  Al Qur'an?
Anda ingin menjadi Ahlul Qur'an?
Anda ingin hafal Qur'an?

Insyaalloh Kampoeng Qur'an Cendekia mengadakan Dauroh 30 hari menghafal Al Quran dan Kaderisasi Guru Tahfidz 7 bulan

*tersedia kuota beasiswa utk 10 orang!!!*

*1. Dauroh 30 hari*

*Program utama :*
1.Tahfidz
2.Tahsin

*Program tambahan:*
1. Kajian islami
2.Rihlah
3.Memanah
4.Mabit
5.Temu tokoh inspiratif

*Persyaratan :*
1.Ikhwan/Akhwat
2. usia 15 -  40 tahun
3. berniat sungguh-sungguh menghafal al-qur'an
4.Tidak merokok

*2 Kaderisasi Guru Tahfidz*

*Program utama :*
1.Diklatsar
2.Tahfidz 30 juz
3. Sertifikasi Guru Tahsin & Tahfidz

*Program tambahan:*
1. Kajian islami
2.Bakti Sosial
3.Memanah
4.Mabit
5.Temu tokoh inspiratif

*Persyaratan :*
1.Ikhwan/Akhwat
2. usia 15 -  25 tahun
3. berniat sungguh-sungguh menghafal al-qur'an
4.Tidak merokok
5.Memiliki Hafalan minimal 2 juz

*syarat beasiswa*
1.Memiliki Hafalan Quran minimal 5 juz.
2. siap mengabdi untuk pesantren.
3. Yatim/Piatu

*Waktu Pendaftaran :*
25 september - 20 Oktober  2018
dengan mengisi formulir di
bit.ly/DQBatch6danGuruTahfidz

Seleksi via Whatsapp / Telepon
21 Oktober  2018

*Pelaksanaan :*
*Dauroh 30 Hari*
1  - 30 November 2018
*Kaderisasi Guru Tahfidz*
1 november 2018 - Mei 2019

di *Kampoeng Quran Cendekia*
Perum. Lembah Hijau Cihanjuang A13
Jln. Cihanjuang Parongpong
Cibaligo 5, Parongpong
Kab. Bandung Barat
Jawa Barat 40559
https://goo.gl/maps/dcV3rUSnJ4Q2

*Info Lebih Lanjut*
Telp/SMS/Whatsapp
*085798822579*
Instagram : @dqurankqc

Berminat??  Ayo daftar segera!!
Kuota terbatas
Hanya bagi anda yang Bersungguh-sungguh..

Anda belum ada waktu untuk menghafal Qur'an?
Sebarkan informasi ini sebanyak-banyaknya,  karena mungkin dari tangan anda lah lahir para Hafidz Al Qur’an

SAHKAH JIKA TIDAK MEMBUKA KERUDUNG DI SAAT WUDHU KARENA BANYAK LAKI-LAKI?

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Buya yang dirahmati Allah, bagaimana jika wudhu kerudungnya tidak dilepas? Karena di tempat tersebut banyak kaum laki-laki. Apakah itu boleh? Bagaimana hukumnya?

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Mengusap rambut kepala adalah wajib di dalam wudhu. Dalam Madzhab Imam Syafi’i cukup dan sah biarpun hanya satu rambut asalkan masih berada di bagian kepala (ini adalah kemudahan dalam Islam). Berbeda jika kita melihat madzhab yang lain. Jadi wanita yang pakai kerudung tidak perlu membuka kerudungnya khususnya jika disitu ada laki-laki yang bukan mahramnya. Cukup dengan  membasahi ujung jari lalu dimasukkan di balik kerudung asal menyentuh rambut yang di kepala maka wudhunya sudah sah. Demi kesempurnaan (sunnah),  jika tidak di hadapan kaum laki-laki yang bukan mahram dianjurkan untuk mengusap seluruh bagian kepala. Wallahu a’lam bish-shawab.

------------------------------------------------
Dapatkan kumpulan tanya jawab bersama Buya Yahya dalam buku :
Buya Yahya Menjawab
Informasi : 082127812592
-------------------------------------------
Sampaikan kepada yang lain, Rosulullah Saw bersabda yang artinya :
“Barang siapa yg menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya” (HR. Imam Muslim)

Mutiara Hikmah

“Jika kita melihat bakal tikar yang dirajut selembar demi selembar hingga menjadi tikar lebar yang bisa dihampar, itulah gambarah fitnah kemaksiatan yang akan menutup hati seorang hamba. Dari satu kemaksiatan akan meninggalkan noda hitam, kemudian ditambah dengan kemaksiatan lagi yang juga meninggalkan noda hitam di hati tersebut hingga pada akhirnya hati menjadi hitam tertutup oleh noda-noda hitam kemaksiatan. Hati hitam tertutup adalah hati hamba yang tidak tersentuh saat mendengar kebenaran diserukan, tidak tergerak dengan kemulyaan yang di sampaikan. Hati yang tertutup adalah hati yang mati. Mata hati yang mati tidak bisa melihat dan menerima kebenaran yang kadang ditandai dengan mata yang jarang dan susah menitikan air mata disaat ingat dosa dan kemaksiatan."

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 32

BOLEHKAH MENGGABUNG NIAT SHALAT SUNNAH


  
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bolehkah beberapa niat shalat sunnah digabung dalam satu shalat? Bagaimana jika shalatnya shalat Rawatib dan Witir?
          
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Penanya yang semoga dimuliakan Allah. Ada beberapa shalat yang boleh digabung dalam niatnya dengan  shalat yang lainnya seperti shalat tahajjud, hajat, istikharah, tahiyatul Masjid, shalat sunnah wudhu dan saat datang dari bepergian. Yang tidak diperkenankan adalah shalat-shalat rawatib (termasuk qobliyah, ba’diyah, witir dan dhuha) itu tidak boleh digabungkan niatnya antara satu dengan  yang lainnya. Hal itu menjadikan tidak sah.

Akan tetapi kalau kita melakukan shalat sunnah rawatib atau shalat fardu sekalipun saat kita habis wudhu dan masuk masjid atau sehabis tidur di malam hari, maka cukup kita niat fardhu atau rawatibnya saja (tidak boleh dengan  niat yang lainnya) dan secara otomatis kita akan mendapatkan pahala sunnah wudhu dan tahiyatul Masjid serta tahajjud. Wallahu a’lam bish-shawab.

------------------------------------------------
Dapatkan kumpulan tanya jawab bersama Buya Yahya dalam buku :
Buya Yahya Menjawab
Informasi : 082127812592
-------------------------------------------
Sampaikan kepada yang lain, Rosulullah Saw bersabda yang artinya :
“Barang siapa yg menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya” (HR. Imam Muslim)

Papatah kolot :

Hirup mah teu cukup ku beuteung seubeuh,
imah pageuh,
baju weuteuh,
anak reunyeuh,
pamajikan/salaki baseuh..

tapi leuwih ti eta,
pikiran kudu cekas,
hate kudu nyacas,
niat kudu bodas,
awak jagjag waringkas,
otak waras,
boga beas,
hutang lunas..

nu penting hirup teu kalangsu,
teu loba murukusunu,
ibadah bisa husu....

mangka urang kudu sadar kalawan sabar,
ngarah rejeki bisa jembar,

kudu jujur kalawan syukur,
ngarah hirup bisa makmur...

kudu tumarima tong sulaya,
ngarah hirup teu sangsara..

tong sombong jeung geude bohong,
ngarah amal heunteu kosong..

Omat...
Indung tunggul rahayu.
Bapa tangkal darajat.

12 ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT


بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

Berikut golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat.

"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia."
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah.

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan."
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang yang menyambung shaf sholat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.";
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan "aamiin" ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.

"Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.

"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan ashar secara berjama'ah.

"Para malaikat berkumpul pada saat sholat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?", mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.

Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata;  "aamiin" dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan."
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.

"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)".
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah".
*(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)*

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.

Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh.
HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
```"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."```
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily)

Semoga ada yang bisa kita amalkan dan mendapatkan keuntungan ini di dunia maupun di akhirat (Aamiin)

Mutiara Hikmah

"Pernahkah kita merasa tersinggung disaat ada orang yang mengingatkan kita karena kita tidak menjalankan sunnah Nabi? Misalnya : "Kenapa engkau tidak memelihara jenggot?" Lalu kita menjawab dengan kesal : "Sunnah Nabi kan tidak hanya memelihara jenggot !". Atau di saat seseorang mengingatkan kita tentang kebaikan lalu kita memendam jengkel sambil berkata : "Melakukan kebaikan kan tidak harus lapor kepadamu!" Atau di saat kita melakukan kesalahan lalu ada seseorang yang mengingatkan kita lalu diam-diam atau bahkan spontan kita berkata : "Seperti orang suci aja,ngurusi diri sendiri saja, jangan ngurusi orang lain!" Jika itu yang kita rasakan, itulah kesombongan! Kecongkakan! Yang kadang datang tiba-tiba dan spontan bersama spontannya sebuat teguran, himbauan dan perhatian. Mungkin sekali sifat-sifat kemuliaan seperti tawadhu, sabar dan bijaksana yang kita tekuni selama ini bukan dari hati yang tulus, akan tetapi hanya karena ingin dipandang mulia oleh manusia, karena keberadaan kita sebagai orang terpandang seperti ustadz atau tokoh masyarakat. Itulah kemunafikan! Itulah dusta yang tersembunyi! Itulah kebusukan jiwa! Agar kita selamat, pastikan setelah hari ini teguran, himbauan dan perhatian orang lain kita tanggapi dengan prasangka baik dan ucapan terima kasih serta doa kemuliaan.”

#Mutiara Hikmah buya Yahya ke 33

Minggu, 23 September 2018

Qanaah Jadikan Hidupmu Lebih Indah


.
Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al Anshary dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
.
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
.
“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).
.
Hadits di atas menunjukkan bahwa tiga nikmat di atas jika telah ada dalam diri seorang muslim, maka itu sudah jadi nikmat yang besar. Siapa yang di pagi hari mendapatkan tiga nikmat tersebut berarti ia telah memiliki dunia seisinya.
.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bolehkah orang meninggalkan kasab/kerja/mencari rizki yang halal?
Maka dalam kacamata Islam tidak diperbolehkan siapapun hamba Allooh meninggalkan mencari rizki yang halal untuk kebutuhan dirinya dan untuk kebutuhan orang-orang yang mana dia punya kewajiban menanggung orang-orang tersebut, seperti halnya istrinya, seperti halnya anak-anaknya yang masih kecil.
Tidak diperbolehkan meninggalkan kasab bagi yang tidak punya bekal, bagi yang tidak punya harta alias bagi yang membutuhkan bekal. Adapun "saya,,, duit masih banyak, atau beras makanan minuman pakaian, saya banyak ko,,,kalau saya ga kerja satu tahun aja atau dua tahun, saya tidak akan kelaparan, saya bisa memenuhi kebutuhan saya, kebutuhan keluarga saya"
Nah... Bagi orang seperti ini gak kerja tidak masalah. Bahkan bagi orang seperti ini, kalau memang dia kerja, padahal dia tidak membutuhkan tapi dia tetep kerja lalu dia meninggalkan urusan-urusan ibadah yang sunah-sunah, maka bagi orang seperti ini sangat jelek sekali,,, sangat jelek sekali ! Apalagi kalau meninggalkan yang wajib-wajib. Karena yang wajib-wajib bagi orang yang tidak mampu pun tetap harus dijalankan, tidak boleh ada alasan.
Saya kerja lalu meninggalkan (ibadah) yang wajib-wajib, (itu) tidak boleh.
Kenapa jelek orang yang tadi (orang yang kerja padahal dia tidak membutuhkan sehingga meninggalkan ibadah yang sunah-sunah)?
Karena kedudukan usahanya tidak perlu, dia tidak butuh. Kenapa?duitnya sudah ada, cuma dia ingin menumpuk-numpuk duit, memperbanyak duit sehingga di acara Sholawatan tidak ada, qobliyah ba'diyah wiridan baca Qur'an lenyap, apalagi kalau dirinya masih bodoh kepada Ilmu Agama yang Fardhu, lalu dia menghilang dari majlis talim, dari Majelis Ilmu, menjauh dari 'Ulama gara-gara apa?gara-gara cari duit yang duitnya tidak perlu. Kenapa?punya duit sebetulnya, hanya untuk menumpuk,,, ini malah menjadi dosa. Kalau sudah punya duit, pake saja duit yang ada.

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

SHALAT JAMAAH DI MASJIDIL HARAM APA KEUTAMAANNYA?


Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya mendengar dari seorang teman dari Mesir bahwasanya sebelum masa Sheikh Muhammad bin Abdul Wahab atau sebelum Makkah di bawah kekuasaan penguasa yang sekarang, ummat Islam mendirikan shalat berjama’ah secara berkelompok kelompok di dalam Masjidil Haram sesuai dengan madzhabnya. Misalnya Mazhab Imam Syafi’i membentuk jama’ah shalat sendiri dengan  seorang Imam, begitu juga tiga madzhab yang lainnya. Mohon penjelasannya,

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Shalat berjamaah di Masjidil Haram dari semula dilakukan dengan satu imam, dan cara seperti itu adalah kebenaran yang disepakati oleh ulama 4 Mazhab, Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali. Kemudian terjadi kerancauan pada abad ke 5 hijriyah yaitu munculnya shalat berjamaah sesuai dengan  Madzhab masing-masing. Bersama itu juga muncul fatwa-fatwa pengingkaran akan hal tersebut dari pembesar ulama 4 Madzhab. Akan tetapi usaha mereka belum menuai hasil. Dikatakan oleh Ibnu Abidin seorang alim dalam Mazhab Hanafi dalam kitab Ad-Durrul Mukhtar, hal itu karena ada sebagian ulama yang dikuasai hawa nafsu dan cinta pangkat.

Kejadian semacam ini terus berlangsung hingga pada abad ke-13 tepatnya tahun 1345 hijriyah terjadilah shalat berjamah dengan  satu imam dengan  memperhatikan semua Madzhab untuk menjadi imam. Ada imam dari madzhab Hanafi, ada yang dari Madzhab Maliki, ada juga dari Madzhab Syafi’i dan juga ada yang dari Madzhab Hanbali yaitu pada masa Raja Abdul Aziz. Termasuk menjadi imam pada zaman itu adalah As-Sayyid Abbas bin Abdul Aziz Al-Hasani Al-Maliki kakek dari Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky. Jadi masa Syekh Muhammad bin Abdul Wahab yang lahir pada tahun 1115 Hijriyah problem ini masih ada bahkan sampai 200 tahun kemudian.

Memang ada bahasa fitnah yang ditebarkan oleh kelompok ekstrim yang anti bermadzhab ingin merendahkan para penganut madzhab seolah-olah problem ini adalah karena adanya madzhab.

Padahal ulama 4 Madzhab juga mengingkari. Jadi problem berjamaah yang berkelompok-kelompok sesuai dengan  madzhab masing-masing adalah hal yang tidak diinginkan oleh semua Madzhab dan yang mereka inginkan adalah saling mengerti dan saling memahami perbedaan dalam urusan furu.

Justru fitnah yang amat besar lagi adalah pada akhir-akhir ini yaitu disaat tidak ada Imam kecuali dari kelompok tertentu, seperti yang terjadi di Masjidil Haram saat ini. Bahkan majlis ilmu yang ada di Masjidil Haram pun tidak ada kecuali harus pendukung kelompok tertentu. Fitnah ini lebih besar dari fitnah yang saat ini kita bicarakan. Bahkan kelompok ini cenderung picik melihat ulama bermadzhab yang seolah-olah dimata mereka adalah ahli bid’ah karena taqlid mereka, hingga program kajian ilmiah yang semula marak dengan  para ulama dari berbagai  madzhab akan tetapi semua itu saat ini sudah tidak ada lagi. Hal ini adalah karena cara pandang yang salah dari kelompok tersebut seolah-olah mereka saja yang benar dan yang lainnya adalah salah dan tidak layak menjadi imam atau mengajar di Masjidil Haram. Semoga Allah menjauhkan kita semua dari fitnah dalam dunia dan agama. Wallahu a’lam bish-shawab

------------------------------------------------
Dapatkan kumpulan tanya jawab bersama Buya Yahya dalam buku :
Buya Yahya Menjawab
Informasi : 082127812592
-------------------------------------------
Sampaikan kepada yang lain, Rosulullah Saw bersabda yang artinya :
“Barang siapa yg menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya” (HR. Imam Muslim)

Sabtu, 22 September 2018

Pesan Buya Hamka

□  Jika Subuhnya senantiasa
     dipelihara....
     Itu tanda akan Selamat
     dari neraka.

□  Jika Subuhnya tiada dia
     tinggal.....
     Allah melindunginya dari
     segala arah.

□  Jika Subuhnya didahului
     dengan Sunat....
     Pasti seluruh dunia beserta
     isinya, dia dapat.

□  Jika Subuhnya bergelap-gelap
     menuju Musholla.....
     Di kegelapan akhirat ia
     dapatkan cahaya.

□  Jika Subuh hingga awal Dhuha
     (Isyroq) berwirid pula......
     Mendapat pahala
     Umrah dan Haji sempurna.

Namun . . .

□  Jika Subuhnya tiada dijaga.
     Maka pada wajahnya tiada
     cahaya.

□  Jika Subuhnya sengaja
     terlupa.....
     Tanda Imannya tiada
     bernyawa....

□  Jika Subuhnya terasa
     berat.....
     Tanda munafiq sudah
     mendekat....

□  Jika Subuh tiada peduli....
     Tanda Iman menghampiri
     mati....

□  Jika Subuhnya tiada
     berjama’ah....
     Tanda hidupnya akan hilang
     barokah.

□  Jika Subuhnya tiada
     ke Masjid.....
     Tanda imannya ada penyakit.

□  Jika Subuhnya selalu
     terlewat....
     Tanda imannya semakin
     cacat....

□  Jika Subuhnya diakhir
     waktu.....
     Tanda iman semakin
     kelabu....

□  Jika Subuhnya hari sudah
     siang.....
     Tanda rezekinya sudah hilang...

□  Jika di waktu subuh masih
     mendengkur.....
     Tanda syaitan memeluknya
     dalam tidur.

  والله اعلم

Tidak perlu disebarkan jika anda tidak perlu pahala dan kecintaan اللَّهَ Ta'ala....

TIPS SHALAT KHUSUK DARI AL-‘ALAMAH AL-HABIB UMAR BIN HAFDZ

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

1. (Hudurul Qalb) Hadirnya hati. Hadirnya hati harus di latih terus-menerus, bila hati kemana-mana dipaksakan untuk kembali lagi, Insya اللَّهَ, hati akan terbiasa hudhur.
2. (Tafahhumul Ma’ani) Memahami arti atas apa yang kita baca dan gerakan yang kita sedang lakukan.
3. (Al ijlal watta’dzhim ) Mengagungkan dan memulyakan اللَّهَ سبحانه و تعالى. Terkadang hati kita hadir, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan kepada اللَّهَ سبحانه و تعالى, seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil yaitu tidak terlalu menghiraukannya.
4. (Al ijlal watta’dzhim ma’al Haibah) Hendaknya rasa memulyakan dan pengagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan). Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut shalat kita tidak di terima oleh اللَّهَ.
5. (ar-Raja’) Kuatnya harapan bahwa sholat kita di terima oleh اللَّهَ juga menjadi sebab dekatnya kita pada اللَّهَ serta mengharapkan mendapat balasan yang agung.
6. (Haya’) Adanya rasa malu bahwasannya kita tidak menunaikan hak اللَّهَ dengan semestinya, sehingga Kita selalu berusaha trus menerus memperbaiki shalat kita .

Kemudian Habib Umar mengatakan: “Jika enam kriteria ini terdapat padamu, maka shalatmu bisa di katakan sholat yang khusyuk.” Mudah-mudahan اللَّهَ سبحانه و تعالى menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusyuk dalam sholat.
والسلام عليكم ورحمةالله وبركا ته

Awal Waktu
dimana adzan berkumandang
berjama'ah(laki²)
Dikamar,Wanita "suci"(afdhol)

Memahami اللَّهَ Maha Pemberi Rizki

Kita telah mengetahui bahwa اللَّهَ satu-satunya pemberi rizki. Rizki sifatnya umum, yaitu segala sesuatu yang dimiliki hamba, baik berupa makanan dan selain itu. Dengan kehendak-Nya, kita bisa merasakan berbagai nikmat rizki, makan, harta dan lainnya.

Namun mengapa sebagian orang sulit menyadari sehingga hatinya pun bergantung pada selain اللَّهَ. Lihatlah di masyarakat kita bagaimana sebagian orang mengharap harap agar warungnya laris dengan memasang berbagai penglaris

Agar bisnis komputernya berjalan mulus, ia datang ke dukun dan minta wangsit, yaitu apa yang mesti ia lakukan untuk memperlancar bisnisnya dan mendatangkan banyak konsumen. Semuanya ini bisa terjadi karena kurang menyadari akan pentingnya aqidah dan tauhid, terutama karena tidak merenungkan dengan baik nama اللَّهَ “Ar Rozzaq” (Maha Pemberi Rizki).

Jumat, 21 September 2018

Gunakan waktumu sebelum habis masa hidupmu

Surat Al-‘Ashr menjelaskan mereka-mereka yang merugi kecuali empat orang:
.
1. Beriman
2. Beramal shalih
3. Berdakwah
4. Bersabar
.
Manusia termasuk merugi walaupun memiliki banyak harta dan keturunan kecuali yang memiliki empat sifat di atas. Tentu saja iman yang benar dan amal yang benar hanya didapati dengan berilmu terlebih dahulu.

Jangan putuh asa dari rahmat اللَّهَ

Setiap hamba pasti pernah terjerumus dalam dosa bahkan juga dosa besar. Mungkin saja seseorang sudah terjerumus dalam kelamnya zina, membunuh orang lain tanpa jalan yang benar, pernah menegak arak (khomr), atau seringnya meninggalkan shalat lima waktu padahal meninggalkan satu shalat saja termasuk dosa besar berdasarkan kesepakatan para ulama. Inilah dosa besar yang mungkin saja di antara kita pernah terjerumus di dalamnya. Lalu masihkah terbuka pintu taubat? Tentu saja pintu taubat masih terbuka, ampunan Allah begitu luas.

Ayat (QS. Az-Zumar: 53) di atas menunjukkan bahwa Allah akan mengampuni setiap dosa walaupun itu dosa kekufuran, kesyirikan, dan dosa besar (seperti zina, membunuh dan minum minuman keras). Sebagaimana Ibnu Katsir mengatakan, ”Berbagai hadits menunjukkan bahwa Allah mengampuni setiap dosa (termasuk pula kesyirikan) jika seseorang bertaubat. Janganlah seseorang berputus asa dari rahmat Allah walaupun begitu banyak dosa yang ia lakukan karena pintu taubat dan rahmat Allah begitu luas.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/140).

Bârokallâh fîk
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

SURAT TI INDUNG

Buat yg ngerti bhs sunda, indah sekaligus terharu,...

"Panggeuing keur hate anu tibra sare
tawis kasono ka Indung
anu tos dipundut kunu Gaduhna"

Anakiiing, anak Ema....
kiwari Ema geus nepi
ka lembur anu sabenerna,
lembur nu beda
jeung lembur urang baheula.....

Anakiiing, anak incu Ema.....
mun isuk-pageto
hidep sono hayang papanggih jeung Emma, tuluy hidep baralik ka lembur jiga baheula,
omat tong angkaribung barang bawa, sabab Ema
geus lain Ema nu baheula.... !
do'akeun wae Ema ku aranjeun... ayeuna Ema ngan butuh do'a ti aranjeun.....

Anakiiing, kamelang Ema...!
mun hidep nyaah ka Ema...., teu kudu bingung mulang tarima..., tapi cukup bejaan Ema:
yen hidep geus jadi jalma sholeh....,
geus jadi hamba Alloh ahli ibadah.....
bari salawasna terus ngadu’a sangkan aya dina ridlo ManteunNA

Anakiiing...,
mun hidep nyaah ka Ema...,
cukup bejaan Ema...:
yen hidep nyaah ka Ema...,
hidep teh akur jeung dulur...,
runtut-raut sauyunan.....
silih hargaan.....
silih elingan....
silih tulung silih bantu.....
gogonjakan jiga baheula.....!

Anakiiing...,
pang bejakeun ka anak incu Ema...,
yen Ema nyaah ka hidep....!
nyaah ku lucuna....,
nyaah ku belana....,
nyaah ku sumanget na....!

Bejakeun ka kulawarga hidep.....
Ema geus nepi ka nu dituju....,
Ema rek satia nungguan di dieu...,
di hareupeun panto surga....!

Anakiiing, anak-incu Ema.....
Ema hayang mere beja, nyambung beja anu baheula:
nu manfaat di dieu, di alam baka;
geuning lain harta, lain tahta, lain pangkat, lain jabatan,
tapi wungkul amal soleh waktu di dunya, nu dibungkus iman jeung taqwa....!

Ayeuna ku Ema geus karasa..., geus karasa...!
karasa endahna solat jeung puasa, karasa endahna zakat,
karasa endahna mikanyaah fakir-miskin, karasa endahna akur jeung dulur, bari silih tulungan. Heman ka tatangga.

Anakiiing, anak-incu Ema...., Ema nitip :
* poma ulah takabur, tapi kudu loba syukur...
* ulah sasar tapi kudu loba istigfar...,
* ulah salah tapi kudu loba ibadah....,
 
Anakiiing....,
hampura Ema...,
Ema sono ka aranjeun kabeh...
meungpeung aya keneh di alam dunya
poma ulah tinggaleun sholat..., ngaji qur'an..., ulah poho ka fakir miskin...,
Nulung kanu butuh...,
Nalang kanu susah....
Ulah poho,  du'akeun Ema tiap ba'da sholat...

Sakitu surat ti Ema....
Hampura Ema

MANGGA DI SHARE, SUPADOS SEUEUR
NU EMUT KUMAHA NYAAH NA Indung KA URANG SADAYANA 😭😭.

Dalil Sholat sunnah Qabliyah (sebelum) sholat Jum’at

Sebagian orang telah membid’ahkan sholat sunnah qabliyah jum’at ini. Menurut pandangan mereka hal ini tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah saw. atau para sahabat. Padahal kalau kita teliti cukup banyak hadits serta wejangan ulama pakar ahli fiqih dalam madzhab Syafi’i dan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan sunnah- nya sholat qabliyah jum’at ini. Mari kita ikuti hadits-hadits yang berkaitan dengan sholat sunnah diantaranya :

Hadits riwayat Bukhori dan Muslim : “Dari Abdullah bin Mughaffal al-Muzanni, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: ‘Antara dua adzan itu terdapat shalat’”. Menurut para ulama yang dimaksud antara dua adzan ialah antara adzan dan iqamah.

Mengenai hadits ini tidak ada seorang ulamapun yang meragukan keshohih- annya karena dia disamping diriwayatkan oleh Bukhori Muslim juga diriwayat kan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dalam kitab Musnadnya. Dari hadits ini saja kita sudah dapat memahami bahwa Nabi saw. menganjurkan supaya diantara adzan dan iqamah itu dilakukan sholat sunnah dahulu, termasuk dalam katergori ini sholat sunnah qabliyah jum’at. Tetapi nyatanya para golongan pengingkar tidak mengamalkan amalan sunnah ini karena mereka anggap amalan bid’ah.

Riwayat dalam sunan Turmudzi II/18: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwasanya beliau melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebanyak empat raka’at dan sholat ba’diyah (setelah) jum’at sebanyak empat raka’at pula”.

Abdullah bin Mas’ud merupakan sahabat Nabi saw. yang utama dan tertua, dipercayai oleh Nabi sebagai pembawa amanah sehingga beliau selalu dekat dengan nabi saw. Beliau wafat pada tahun 32 H. Kalau seorang sahabat Nabi yang utama dan selalu dekat dengan beliau saw. mengamal- kan suatu ibadah, maka tentu ibadahnya itu diambil dari sunnah Nabi saw.

Penulis kitab Hujjatu Ahlis Sunnah Wal-Jama’ah setelah mengutip riwayat Abdullah bin Mas’ud tersebut mengatakan: “Secara dhohir (lahiriyah) apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Mas’ud itu adalah berdasarkan petunjuk langsung dari Nabi Muhammad saw.”

Dalam kitab Sunan Turmudzi itu dikatakan pula bahwa Imam Sufyan ats-Tsauri dan Ibnul Mubarak beramal sebagaimana yang diamalkan oleh Abdullah bin Mas’ud ( Al-Majmu’ 1V/10).

Hadits riwayat Abu Daud: “Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya ia senantiasa memanjangkan shalat qabliyyah jum’at. Dan ia juga melakukan shalat ba’diyyah jum’at dua raka’at. Ia menceriterakan bahwasanya Rasulullah saw. senantiasa melakukan hal yang demikian”.(Nailul Authar III/313).

Penilaian beberapa ulama mengenai hadits terakhir diatas ialah : Imam Syaukani berkata: ‘Menurut Hafidz al-Iraqi, hadits Ibnu Umar itu isnadnya shohih’. ; Hafidz Ibnu Mulqin dalam kitabnya yang berjudul Ar-Risalah berkata: ‘Isnadnya shohih tanpa ada keraguan’. ; Imam Nawawi dalam Al-Khulashah mengatakan : ‘Hadits tersebut shohih menurut persyaratan Imam Bukhori. Juga telah dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam shohihnya’.

Hadits riwayat Ibnu Majah : “Dari Abu Hurairah dan Abu Sufyan dari Jabir, keduanya berkata; Telah datang Sulaik al-Ghathfani diketika Rasulullah saw. tengah berkhutbah (khotbah jum’at). Lalu Nabi saw. bertanya kepada- nya: ‘Apakah engkau sudah shalat dua raka’at sebelum datang kesini ?’ Dia menjawab; Belum. Nabi saw. bersabda; ‘Shalatlah kamu dua raka’at dan ringkaskan shalatmu itu’ “. (Nailul Authar III/318).

Jelas sekali dalam hadits ini bagaimana Rasulullah saw. menganjurkan (pada orang itu) shalat sunnah qabliyyah jum’at dua raka’at sebelum duduk mendengarkan khutbah. Juga dalam menerangkan hadits ini Syeikh Syihabuddin al-Qalyubi wafat 1070H mengatakan; bahwa hadits ini nyata dan jelas berkenaan dengan shalat sunnah qabliyah jum’at, bukan shalat tahiyyatul masjid. Hal ini dikarenakan tahiyyatul masjid tidak boleh dikerjakan dirumah atau diluar masjid melainkan harus dikerjakan di masjid.

Syeikh Umairoh berkata: Andai ada orang yang mengatakan bahwa yang disabdakan oleh Nabi itu mungkin sholat tahiyyatul masjid, maka dapat dijawab “Tidak Mungkin”. Sebab shalat tahiyyatul masjid tidak dapat dilaku- kan diluar masjid, sedangkan nabi saw. (waktu itu) bertanya; Apakah engkau sudah sholat sebelum (dirumahnya) datang kesini ? (Al-Qalyubi wa Umairoh 1/212).

Begitu juga Imam Syaukani ketika mengomentari hadits riwayat Ibnu Majah tersebut mengatakan dengan tegas :

Sabda Nabi saw. ‘sebelum engkau datang kesini’ menunjukkan bahwa sholat dua raka’at itu adalah sunnah qabliyyah jum’at dan bukan sholat sunnah tahiyyatul masjid“.(Nailul Authar III/318)

Mengenai derajat hadits riwayat Ibnu Majah itu Imam Syaukani berkata ; ‘Hadits Ibnu Majah ini perawi-perawinya adalah orang kepercayaan’. Begitu juga Hafidz al-Iraqi berkata: ‘Hadits Ibnu Majah ini adalah hadits shohih’.

Hadits riwayat Ibnu Hibban dan Thabrani: “Dari Abdullah bin Zubair, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda : ‘Tidak ada satupun sholat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “. Menurut kandungan hadits ini jelas bahwa disunnahkan juga shalat qabliyyah jum’at sebelum sholat fardhu jum’at dikerjakan.

Mengenai derajat hadits ini Imam Hafidz as-Suyuthi mengatakan : ‘Ini adalah hadits shohih’ dan Ibnu Hibban berkata ; ‘Hadits ini adalah shohih’. Sedang- kan Syeikh al-Kurdi berkata: “Dalil yang paling kuat untuk dijadikan pegang- an dalam hal disyariatkannya sholat sunnah dua raka’at qabliyyah jum’at adalah hadits yang dipandang shohih oleh Ibnu Hibban yakni hadits Abdullah bin Zubair yang marfu’ (bersambung sanadnya sampai kepada Nabi saw.) yang artinya: ‘Tidak ada satupun shalat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “.

Demikianlah beberapa hadits yang shohih diatas sebagai dalil disunnah- kannya sholat qabliyyah jum’at.

Sedangkan kesimpulan beberapa ulama ahli fiqih khususnya dalam madzhab Syafi’i tentang hukum sholat sunnah qabliyyah jum’at yang tertulis dalam kitab-kitab mereka ialah :

Hasiyah al-Bajuri 1/137 :

“Shalat jum’at itu sama dengan shalat Dhuhur dalam perkara yang disunnahkan untuknya. Maka disunnahkan sebelum jum’at itu empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

Al-Majmu’ Syarah Muhazzab 1V/9 :

“Disunnahkan shalat sebelum dan sesudah jum’at. Minimalnya adalah dua raka’at qabliyyah dan dua raka’at ba’diyyah (setelah sholat jum’at). Dan yang lebih sempurna adalah empat raka’at qabliyyah dan empat raka’at ba’diyyah’.

Iqna’ oleh Syeikh Khatib Syarbini 1/99 :

“Jum’at itu sama seperti shalat Dhuhur.Disunnahkan sebelumnya empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

Minhajut Thalibin oleh Imam Nawawi :

“Disunnahkan shalat sebelum Jum’at sebagaimana shalat sebelum Dzuhur”.

Begitu juga masih banyak pandangan ulama pakar berbagai madzhab mengenai sunnahnya sholat qabliyyah jum’at ini.

Dengan keterangan-keterangan singkat mengenai kesunnahan sholat qabliyyah jum’at, kita akan memahami bahwa ini semua adalah sunnah Rasulullah saw., bukan sebagai amalan bid’ah. Semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah SWT.

Doa Hari Sabtu


بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Ya Allah, ampunilah dosa kami, kedua ibu bapa kami, keluarga kami dan anak2 kami dan keturunan kami, guru2 kami, sahabat2 kami, tetangga kami, masyarakat dan sahabat2 kami…

Ya Allah..
Jadikanlah hari SABTU ini bagi kami lebih baik drpd semalam…

Ya  Allah..
Jika hari ini ada diantara kami..
Yang sedang sakit,
Mohon angkatlah penyakitnya ya Allah…
Berikanlah kesembuhan untuknya..
Karana hanya Engkau lah yang Maha Menyembuhkan..

Ya Allah..
Jika hari ini ada di antara kami,
Yang kesulitan rezeki
Mohon mudahkanlah dan bukalah jalan rezekinya ya Allah..
Karena hanya Engkau Yang Maha Pemberi Rezeki..

Ya Allah..
Jika hari  ini ada di antara kami
Yang hatinya sedang susah dan bersedih, dalam menerima dan menghadapi ujian-Mu…
Mohon Kuatkanlah dia utk dapat bertahan dan bersabar..
Dan hiburlah ia dengan penuh kurnia-Mu.
Karana janji-Mu yang tak pernah Kau ingkari..
Setelah kesusahan ada kemudahan..

Ya Allah..
Mohon ampunilah segala dosa dan khilaf kami..
Pun jika sampai hari ini ada diantara kami, yg merasa tersakiti dan terzalimi kerana kesalahan kami yang disengaja atau pun yang tidak disengaja..
Bukakanlah pintu hatinya..
Agar memaafkan kami.
{رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ}
{رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ}
وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Kamis, 20 September 2018

JUM'AT BERKAH DENGAN BERSEDEKAH

Bagi Anda yang ingin berjuang mengembangkan program-program dakwah bersama Al-Bahjah dengan hartanya, silahkan bisa melalui beberapa program infaq kami:

1. Infaq Rutin Bulanan
2. Kotak Infaq Rutin Bulanan
3. Infaq Online  Rutin Bulanan
4. Infaq Instalasi Air
5. Infaq Kebutuhan Maulid Akbar
6. Program Orangtua Asuh Santri Berpotensi
7. Pembangunan Gedung Asrama Putri

atau bisa langsung melalui
Bank Syariah Mandiri (BSM)
Kode Bank (451)
No. Rek : 7 2004 2009 2
a/n : Yayasan Al Bahjah
Info/Konfirmasi ke : 0853 11 22222 5

Semoga semakin banyak Allah mengirim orang-orang ikhlas ahli surga yang ikut berjuang dalam program

Rabu, 19 September 2018

AKUI ISLAM NUSANTARA MEMBATALKAN KEISLAMANNYA

https://youtu.be/6X4FNo7geH0

_*COPAS DARI WA ULAMA NU PROF BAHARUN*_

*AKUI ISLAM NUSANTARA MEMBATALKAN  KEISLAMANNYA*
_*Wednesday, 20 Jun, 2018*_

_*Oleh: Ferry Is Mirza *)*_

*ISLAM Nusantara belakangan digemakan di mana-mana. Tetapi, berhati-hatilah jika anda mengakui keberadaan agama Made in Indonesian ini. Karena, bila disertai dengan keyakinan maka bisa membatalkan keislaman kita atau kita keluar dari Islam.*

Islam Nusantara diproklamirkan pada tahun 2016 oleh pimpinan organisasi Islam di negeri ini. Dan kini marak dibincangkan setelah beredar video seorang tokoh Islam Nusantara menjelaskan, "Islam Nusantara adalah agama yang sejati, sedangkan Islam Arab itu adalah agama penjajah".

Waspadalah ini. Jangan dianggap sepele, karena :

1. Mengandung arti tidak mengakui lagi agama yg diturunkn Allah kepada Nabi Muhammad SAW di Arab (Mekkah-Madinah).

2. Mendustakan ayat2 Al Quran bahwa Islam adalah agama sejati, satu-satunya agama yang diridhai Allah dan agama yang sempurna.

3. Mengandung kebencian kepada agama yang diturunkan Allah di Arab dan kebencian terhadap ajaran-ajarannya karena dianggap menjajah bangsa kita.

Dengan demikian pernyataan tersebut bermakna :

1. Tidak mengakui lagi Islam yang diajarkan Nabi Muhammad sebagai agama untuk bangsa ini.

2. Tidak mengakui berarti telah meninggalkan dan menggantinya dengan agama inovasi dan modifikasi sendiri yang disebut Islam Nusantara.

3. Bila mengakui Islam Nusantara sebagai agama yang sejati, maka telah rusaklah kalimat sahadat kita. Artinya, telah berada di luar area Islam yang disebarkan Rasulullah Muhammad SAW sebagai satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT.

Bila kita ikut-ikutan mengakui Islam Nusantara berarti ikut-ikutan keluar dari Islam Muhammad, kafir terhadap Islam Muhammad dan mempertuhankan ulama pendiri Islam Nusantara.

Oleh karena itu, wahai saudaraku, jagalah sahadatmu dengan menjaga akidah dan perkataanmu. Islam itu hanya satu, yaitu yang turun di Arab dan yang disebarkan oleh Rasulallah dan berlaku untuk seluruh umat manusia.

Jangan terkecoh pada Islam Nusantara yang dianggap sebagai agama yang sejati. Itu adalah tipu daya setan untuk menyesatkan dan merusak keislaman kita.

Jangan terbuai pada gelar pendirinya atau banyaknya pengikutnya. Tetapi percayalah hanya kepada Islam yang sejati yang diturunkan Allah SWT di tanah Arab.

Bila hatimu mengakui Islam Nusantara sebagai agama sejati, maka lebih baik berhentilah shalat, berhentilah berkiblat ke Masjidil Haram. Karena tiada gunanya bagi orang-orang yang mendustakan Islam, yang telah meninggalkan Islam. Sebab, bila sahadat kita telah rusak maka tidak akan diterima segala amal ibadah kita. Berpegang teguhlah pada Islam yang telah diajarkan Rasulullah SAW dan ridhakan hatimu pada agama yang diridhai Allah.

_* *) Ferry adalah wartawan senior NU, tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur*_


بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

Termasuk suatu dosa yang paling besar lahir batin , jika engkau mengharap dunia dari kawan-kawan mu, sedang mereka mengharap akhirat dari padamu.

[Al 'Allamah Al Habib Abdullah Bin Alwi Al Haddad RA]

Tujuan islam nusantara di resmikan oleh NU
NOV
17
HABIB LUTHFI MENJAWAB: ISLAM NUSANTARA
HABIB LUTHFI MENJAWAB:
======================
Yg dimaksud Islam Nusantara yaitu menjaga tradisi Islam Nusantara atau amaliyah Islam nusantara yg dibawa para wali songo, yg dibawa para habaib serta ulama2 pendahulu kita sperti tahlilan, rotiban, maulid nabi atau mauludan, ziarah kubur, haul, peringatan nisyfu sa'ban, perigatan nuzulul qur'an dan masih banyak lagi dan itu amaliyah ASWAJA (Ahlussunnah Waljama'ah) yg khas Indonesia atau khas Nusantara.
Jadi ada kelompok yg tidak suka bahkan benci terhadap amalan2 aswaja yg disebutkan tadi, lihat arab saudi. Dahulu arab saudi sperti Indonesia dipegang oleh ulama2 dan para habaib aswaja semua amaliyah di arab saudi sama persis dgn Indonesia ada rotiban, mauludan, tahlil, ziarah kubur, haul.
Namun lihat sekarang arab saudi berubah. Semua amalan2 aswaja dihilangkan oleh kelompok2 tertentu yg sekarang dikuasai wahhabi dan para habaib serta ulama aswaja di arab saudi dibunuh, maqom2 para wali Allah dihancurkan bahkan maqom Nabi saw juga SEMPAT AKAN DIBONGKAR. Alhamdulillah waktu itu NU mengirimkan ulamanya ke arab saudi untuk berdebat langsung. Yg menolak dan melarang pembongkaran maqom nabi saw yg waktu itu disebut tim hijaz dan Islam Nusantara juga bertujuan melindungi serta menjaga maqom2 para wali Allah yg ada di Nusantara ini supaya tetap terjaga. Jangan sampai sperti arab saudi maqom2 para wali Allah dihancurkan bahkan rumah nabi saw sekarang diarab saudi dihancurkan dan dijadikan toilet umum. Oleh karena itu jangan berprasangka buruk bahkan sampai berani memvonis sesat, menyesatkan, murtad, kafir. Jadi sudah jelas Islam Nusantara itu menjaga dan melindungi amaliyah2 aswaja atau tradisi2 aswaja yg ada di Nusantara ini serta melindungi maqom2 para wali Allah di nusantara ini. Semoga kita semua dibersihkan hatinya oleh Allah swt yg maha berkasih sayang dan jagan ikut2an mengkafir2kan menyesat2kan.
(Maulana Abah Habib Luthfi bin Yahya)

UNIVERSITAS KEHIDUPAN

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Keutamaan puasa pada hari Asyura di antaranya disebutkan dalam hadits Nabi:

*سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ*

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu"
(HR. Muslim, No: 1977)


بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

Memandang orang lain dengan 'aynur rahmah (pandangan rahmah).
.
" Sebuah kebahagiaan akan terpancar dalam hatimu, bila kau mampu memandang penuh kasih kepada orang mukmin dan penuh sayang kepada sesama muslim. Dan orang-orang yang akan dijauhkan dari kebahagiaan adalah mereka yang memandang orang mukmin dan muslim dengan 'aynus sukhut mata kebencian ".
.
Semoga Allah lindungi kita dari perbuatan tercela tersebut.

Baarakallaahu Fiikumm.

MANUSIA YANG TAK TERSENTUH API NERAKA.


Sahabatku,
Bila kita berharap menjadi orang Muslim, Mu'min yang tidak akan disentuh api neraka,
Perhatikanlah Hadits berikut ini .

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda :

"Maukah kalian aku tunjukkan orang yang Haram baginya tersentuh api neraka ?"....

Para sahabat berkata :
Mau, wahai Rasulallah !"..

Beliau menjawab :
-yang Haram tersentuh api neraka adalah- orang yang *"Hayyin, Layyin, Qariib, Sahl".*
(H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Hiban)...😭

Apa itu *Hayyin*?,
ialah adalah orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Cirinya tidak mudah memaki, melaknat orang lain, serta teduh jiwanya..

*Layyin*. Yaitu, Orang yang lembut dan santun, baik dalam bertutur-kata serta bersikap dan berprilaku, tidak kasar, tidak semaunya sendiri, lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk sesama manusia...

*Qariib*. Yaitu, Orang yang cepat dekat dengan siapa saja, cepat akrab, ramah & enak diajak bicara, menyenangkan bagi lawan bicaranya, murah senyum jika bertemu, tidak angkuh dan tidak mengabaikan orang lain...

*Sahl*. Yaitu, Orang yang memudahkan urusan orang lain, ringan tangan untuk membantu, tidak mempersulit sesuatu, selalu ada solusi bagi setiap permasalahan...

Subhanallah

Semoga kita menjadi bagian dari golongan orang-orang yang Allah haramkan dari api neraka

Semoga bermanfaat

Doa hari ini
Kamis 10 Muharram 1440

أللّهمّ إِنِّى أَسْاَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ .

Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kesehatan di dunia dan akhirat

Kutipan dari kitab SYAWARIQUL ANWAR Karangan ABUYA ASSAYYID MUHAMMAD ALAWI ALMALIKI ALHASANI

Selasa, 18 September 2018

AMALAN 10 MUHARRAM (ASYURO)

Sumber kitab :

١. احياء علوم الدين
٢. الغنية
٣. كنز النجاح والسرور
٤. خزينة الأسرار
٥. تنبيه الغافلين
٦. ارشاد العباد
٧. اعانة الطالبين
٨. الفوائد المختارة
٩. مناهيج الامداد
١٠. نهاية الزين

*AMALAN PADA MALAM ASYURA*

Shalat 2 raka'at atau 100 raka'at, bacaan tiap raka'at setelah Fatihah Al-Ikhas 3x.

Niatnya:
"Aku niat shalat malam Asyura 2 raka'at sunnah karena Allah Ta'ala."

Setelah shalat membaca Tasbih 70x, Shalawat 70x, Ayat Kursi 360x beserta Basmalah.

Fadilahnya:
> Akan diberi kenikmatan ketika matinya.
> Kehidupannya menjadi berkah.
> Diberi pahala ibadah penduduk 7 lapis langit.

*12 AMALAN PADA SIANG HARINYA*

1. Puasa
Fadilahnya:
> Diberi pahala 10 ribu ibadah Malaikat
> 10 ribu pahala orang yang mati syahid
> 10 ribu pahala ibadah haji dan umrah
> dihapus dosa setahun yang telah lampau
> diberi pahala puasa setahun
> dihapus dosa 60 tahun
> dan ditulis ibadah 60 tahun siangnya berpuasa malamnya beribadah.

Disunnahkan puasanya dari tanggal 9 - 10 atau 10 - 11
Karena orang Yahudi pun suka berpuasa di hari Asyuro.

2. Shalat 4 raka'at 1x salam. Bacaan tiap raka'at Al-Ikhlas 50x.

Shalatnya bisa digabungkan dengan shalat dhuha.

Niatnya:
"Aku niat shalat dhuha dan hari Asyura 4 raka'at sunat karena Allah Ta'ala."

Fadilahnya:
Dihapus dosa 50 tahun yang telah lampau, 50 tahun yang kemudian dan dibangun di alam arwah seribu istana terbuat dari cahaya.

3. Silaturrahim.
Fadilahnya:
Panjang umur dan luas rezeki.

4. Mengunjungi alim ulama baik yang masih hidup atau sudah wafat.
Fadilahnya:
Diberi pahala ibadah 70 tahun.

5. Menengok orang sakit.
Fadilahnya:
Seakan-akan menengok seluruh keturunan Nabi Adam as.

6. Memkai sifat mata.
Fadilahnya:
Selama setahun dijaga dari penyakit mata.

7. Mengusap kepala anak yatim.
Fadilahnya:
Setiap 1 helai rambut 1 derajat di surga.

8. Bersedekah.
Fadilahnya:
> Sama dengan pahala sedekah setahun.
> Permohonannya dikabulkan.
> Bila memberi makan, maka seakan-akan ia telah memberi makan seluruh umat Nabi Muhammad hingga kenyang.
> Bila memberi minum, maka di hari kiamat tidak akan merasa haus selamanya dan seakan-akan ia tidak bermaksiat sekejap matapun.

9. Mandi.
Fadilahnya:
Selama setahun tidak akan sakit, kecuali sakit menjelang kematian.

10. Menggembirakan keluarga.
Fadilahnya:
> Allah akan memperluas rezekinya selama setahun penuh.

11. Memotong kuku.

Ada 5 kesucian (fitrah):
1. Mencukur bulu kemaluan.
2. Khitan.
3. Mencukur kumis.
4. Mencabut bulu ketiak.
5. Memotong kuku.

12. Membaca surat Al-Ikhlas 1000x.

Fadilahnya:
Ketika sakaratul maut akan diperlihatkan tempat duduknya di surga atau diperlihatkan kenikmatan-kenikmatan surga.

*Doa-doa yang dianjurkan ketika hari Asyura*
diantaranya adalah :

*حَسْبِيَ الله وَ نِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْر*ُ

KEUTAMAAN BERPUASA PADA HARI ‘ASYURA DAN TASU’A

Sekedar mengingatkan saja, besok  Rabu dan Kamis insyaAllah kita shaum Muharam

Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi –rahimahullah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari ‘Asyura (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram).

Hadits yang Pertama
عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ
Dari Ibnu Abbas – radhiyallahu ‘anhuma -, ” Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaihi).

Hadits yang Kedua
عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Qatadah – radhiyallahu ‘anhu -, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)

Hadits yang Ketiga
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas – radhiyallahu ‘anhuma – beliau berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim)

TAKHRIJ HADITS
• Hadits yang pertama telah dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam Ash-Shaum no hadits 2003, Al-Imam Muslim di dalam Ash-Shiyam no hadits 128, serta Abu Dawud dalam Ash-Shaum no hadits 2444.
• Hadits yang kedua telah dikeluarkan oleh Al-Imam Muslim di dalam Ash-Shiyam no hadits 197, serta Abu Dawud dalam Ash-Shaum no hadits 2425, At-Tirmidzi dalam Ash-Shaum no hadits 767, serta Imam Ahmad dalam musnadnya (4/25)
• Hadits yang ketiga dikeluarkan oleh Al-Imam Muslim di dalam Ash-Shiyam hadits no 34, Ahmad dalam musnadnya (1/225) dan Ibnu Majah di dalam Ash-Shiyam (1736)
(Lihat takhrij Syarh Riyadhis Shalihin).

FAEDAH HADITS
Hadits-hadits di atas menjelaskan kepada kita tentang disyariatkannya berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram). Begitu pula pada hari Tasu’a ( 9 Muharram) sebagaimana yang akan diterangkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin – rahimahullah Ta’ala –
Beliau berkata (Syarh Riyadhush Shalihin, Ibnul Utsaimin),
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, “Menghapuskan dosa setahun yang lalu”, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya.ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan”, maksudnya berpuasa pula pada hari ‘Asyura.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa pada hari sebelum maupun setelah ‘Asyura (1) dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi karena hari ‘Asyura –yaitu 10 Muharram- adalah hari dimana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun dan para pengikutnya. Dahulu orang-orang Yahudi berpuasa pada hari tersebut sebagai syukur mereka kepada Allah atas nikmat yang agung tersebut. Allah telah memenangkan tentara-tentaranya dan mengalahkan tentara-tentara syaithan, menyelamatkan Musa dan kaumnya serta membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya. Ini merupakan nikmat yang besar.
Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di Madinah, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura (2). Beliau pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut. Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Hari ini adalah hari dimana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta celakanya Fir’aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.
Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu. Allah berfirman,
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68)
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (‘Asyura), atau ketiga-tiganya. (3)
Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:
1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama. (4)
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). (5)

Wallahu a’lam bish shawab

Semoga bermanfaat
Salam wong demak..