Suatu ketika, ada seorang wanita datang kepada Rasulullah saw membawa sebuah kain bersulam yang indah.
Ia berkata, "Aku menyulamnya sendiri dengan tanganku. Pakailah ini ya Rasulullah ..... !"
Rasulullah saw pun menerimanya dengan senang hati dan penuh terima kasih, seakan-akan beliau benar benar sangat membutuhkannya.
Ketika tamu yang baik hati itu pulang, beliau memakainya sebagai sarung. Tiba-tiba, datanglah seorang sahabat dan meminta,
"Alangkah indahnya sarung itu.. ! Berikanlah sarung itu kepadaku wahai Rasulullah...!"
Rasulullah saw mengangguk, "Ya."
Beliau pulang, merapikan dan melipat kain tersebut. Setelah itu beliau kembali dan memberikannya kepada orang yang meminta.
Orang itu senang bukan main. Namun, beberapa sahabat mengecamnya, "Alangkah indahnya kain itu. Telah dipakai Rasulullah saw dan engkau minta ?!!! Kami tau Rasulullah saw tidak akan menolak permintaanmu."
Orang yang mendapat kain itu berkata, "Demi Allah, aku memintanya bukan untuk aku pakai. Kain ini akan aku jadikan sebagai kain kafanku nanti jika aku mati."
_
Begitulah kemurahan dan kedermawanan Rasulullah saw selalu dibarengi dengan kebersihan jiwa dan ketulusan. Tidak pernah beliau memberi dengan muka masam.
Dari Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah saw kalau diminta sesama tidak pernah menolak atau mengatakan tidak"
Inilah setetes dari lautan indah akhlak Rasulullah saw. Beliau selalu menerima hadiah sekecil apapun dengan senang hati, dan tidak pernah menolak untuk memberi kepada orang lain.
📚Sumber ::
Di kutip dari buku Muhammad Teladanku
MAJELIS ALBAHJAH BANDUNG*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar