PERTANYAAN :
Mau nanya, adab menguap yang baik tu gmana? kita nguap sambil ngucap Laailahaillallah Muhammadarrosullullah, memang begitu ataukah ada ucapan yang pas nya? khan kalau kita bersin kita ucapin alhamdulillah?
JAWABAN :
Etika yang diajarkan baginda Nabi Muhammad SAW saat seseorang menguap adalah :
▪Menahannya dengan sebisa mungkin dengan mengurangi makan yang dapat mengakibatkan menguap dan ngantuk
▪Meletakkan tangan pada mulutnya (dengan punggung tangan kirinya atau perut tangan kanannya)
▪Jangan mengeluarkan suara semacam HAAHHH......!!!
Sebagaimana sabda Baginda Rosululloh saw,’’ Menguap adalah perbuatan syaithon, apabila seseorang diantara kalian menguap, hendaknya ia menahannya semampu mungkin.
Karna sesungguhnya apabila seseorang diantara kalian mengeluarkan suara HAH sewaktu menguap, syaithon amat senang dengan perbuatannya itu’’. (HR. Bukhori-Muslim)
Kemudian Hadits Riwayat Imam Ibnu Majah dari Abu Hurairoh ra. ‘’Apabila seseorang diantara kalian menguap, hendaknya ia meletakan tangan pada mulutnya, dan janganlah ia mengeluarkan suaranya, karena sesungguhnya syaithon senang melihat hal tersebut’’.
Etika bagi orang yang menguap hendaknya ia menutup mulutnya, dan tidak mengeluarkan suaranya karena sesungguhnya menguap itu merupakan pekerjaan syaithon, apabila seseorang tidak dapat menahan suaranya ketika menguap, hendaknya menutupi mulutnya dengan tangannya sehingga suaranya dapat ditahan..
[ Fath al-Baari X/612 ].
Ghidzaa’ al-Baab Syarh Mandhiimah al-Adaab II/242
Dalam hadits diatas menguap disandarkan pada perbuatan syetan karena menguap mendorong pada syahwat sebab ia ditimbulkan oleh beratnya tubuh, bermalas-malasan serta penuhnya isi tubuh.
Maksud hadits diatas adalah memberi peringatan agar seseorang menjauhi hal yang mengakibatkan menguap yaitu berlebihan dengan makanan.
(keterangan bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin) artinya cegahlah hal yang dapat mengakibatkan menguap yakni banyak makan bukan artinya mencegah menguap karena yang demikian ini tak akan mampu ditolak hakikatnya, menurut sebagian pendapat arti ‘bila kalian ingin menguap’ adalah bila berasa hendak menguap. [ Fath al-Baari X/612 ].
(Keterangan ‘Apabila seseorang diantara kalian menguap, hendaknya ia meletakan tangan pada mulutnya’) maksudnya punggung telapak tangan kirinya sebagaimana disebutkan segolongan ulama, sedang asal sunnahnya dapat dihasilkan dengan meletakkan tangan kanannya, dikatakan hanya saja dengan menjadikan perut telapak tangannya pada mulutnya kebalikan tangan kirinya diatas. [ Faidh al-Qadiir I/
(Dan makruh menguap) karena bersin mendatangkan keringanan dan penyegaran pada otak, menghilangkan kotoran tubuh, melonggarkan rongga pernafasan dan yang demikian sangat disukai oleh Allah, saat segalanya telah lapang sempitlah jalan bagi syetan namun saat yang demikian telah menyempit oleh segala kotoran dan makanan maka terbukalah kembali jalan syetan, merasukinya menguap, karenanya menguap disandarkan pada perbuatan syetan secara kiasan dan oleh karenanya diperintahkan bagi orang yang bersin mengucapkan hamdalah sebagai bentuk rasa syukur atas keringanan yang telah diberikan. [ Faidh al-Qadiir IV/500 ].
Sedang bacaan/doa yang dianjurkan saat menguap tidak diketemukan dasar haditsnya meski sebagian pendapat menganjurkan untuk membaca TA’AWWUD sebagai bentuk memohon perlindungan atas gangguan syetan. Wallaahu A’lamu Bis Showaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar