Mutiara Hikmah Buya Yahya : Tingkatkan Ibadah dan Tinggalkan Maksiat
Jika suatu saat anda berfikir bagaimana meningkatkan ibadah itu adalah kemajuan. Dan setelah itu akan menjadi kemunduran jika anda tidak berfikir bagaimana mengurangi kemaksiatan. Alangkah banyaknya orang tertipu dengan ibadahnya hingga ia lalai akan segala dosanya.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun bershifat gurau, Dan aku juga menjamin rumah di syurga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik." (HR. Abu Daud: 4167) - http://hadits.in/abudaud/4167
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
- ‘Aib yang paling besar adalah kembali melakukan kesalahan yang pernah dilakukan.
[Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf]
Mutiara Hikmah Buya Yahya : Menjalin Persahabatan
Sungguh dusta orang yang menjalin persahabatan akan tetapi mereka tidak saling mendoakan disaat berpisah. Tanda ketulusan dalam persahabatan adalah saling berdoa saat tidak saling bertemu. Begitu mudahnya berdoa saat bertemu akan tetapi tidak mudah berdoa disaat saling berpisah kecuali bagi yang tulus, itulah cinta karena Alloh.
"Hidup akan terasa nikmat ketika kita bisa selalu Qonaah menerima dengan apa yang diberikan oleh Allah, dan hidup akan terasa selalu kurang ketika kita tidak pernah bisa mensyukuri nikmat Allah."
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
- Kecintaan kita kepada Allah banyak hanya tersekat pada lidah kita, tidak sampai kepada hati kita.
[Tuan Guru Baba Haji Ghazali Bin Ahmad Al-Fathoni]
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberi rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rizki terhadap burung, ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang." (HR. Ibnu Majah: 4154) - http://hadits.in/ibnumajah/4154
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
- Orang yang memakai kacamata yang kotor, akan melihat semua perkara kotor. Begitu juga dengan hati, jika dipenuhi dengan perkara kotor, akan mudah berburuk sangka kepada orang lain.
[Tuan Guru Baba Haji Ismail Sepanjang Al-fathoni
Kalam Ulama
❝Barangsiapa yang ketinggalan (waktu) untuk memperbanyak puasa sunnah dan ibadah, maka hendaknya dia menyibukkan dirinya dengan bershalawat kepada Rasul ﷺ.❞
[Imam Ibn At’thoillah As-Sakandari قدس الله سره]
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
Mutiara Hikmah Buya Tahya : Merenungi dan Menginsyafi Akan Mengurangi Kemaksiatan
” Mana yang akan dipilih oleh seorang hamba yang sadar disaat melakukan kemaksiatan. Ia bermaksiat dengan mudah karena ia merasa bahwa Allah tidak melihatnya, atau ia bermaksiat dan ia yakin jika Allah melihatnya? Jika ia pilih yang pertama maka ia telah kafir dan jika ia pilih yang kedua ia telah kurang ajar kepada Allah. Merenungi dan menginsyafi makna inilah yang akan mengurangi kemaksiatan ”
- jika temannya Siti Zulaikha tidak terasa tatkala mengiris tangan-tangan mereka melihat ketampanan nabi Yusuf alaihis salam.
Ketahuilah jika mereka melihat ketampanan rosullah,yang akan diiris mereka adalah hati-hati mereka tatkala mereka melihat betapa indahnya wajah mulia rosullah sollahu alaihi wasallam.
Habib Ali Zaenal Abidin al-kaf
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
Jika kita memandang bulan purnama, kita akan menyedari, bahwa sebab dari terjadinya bulan purnama, kerana sang bulan sedang berhadapan langsung dengan matahari secara penuh, semakin penuh derajat wajahnya menghadap matahari semakin berkilau purnama terjadi, jadi sinar purnama tergantung dari bagaimana bulan berhadapan dengan sumber sinar (matahari).
Begitu pula orang beriman, jika ia membiarkan wajahnya secara sempurna menghadap sumber dari kesempurnaan iaitu Rasulullah ﷺ (dengan mengikuti Sunnah Rasulullah), maka sudah pasti, Wajahnya (hidupnya) akan tertular kesempurnaan. Dari sebab ini, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa rombongan orang beriman yang pertama memasuki syurga adalah orang-orang yang wajahnya seperti bulan purnama yang penuh cahaya.
[Al-Allamah Habib Umar Bin Muhammad Bin Salim Bin Hafidz حفظه الله تعالى]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar