Selasa, 27 Maret 2018

SYEKH IBNU 'ATHO'ILLAH ASSYAKANDARY RA

••●══❁══◎✾☆﷽☆✾◎══❁══●••
*اللهُم  َّصلِّ  علٰى  سَيِّدنا  مُحَمّدٍ  عبدِكَ  وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ*
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
                   🅐🅛 🅗🅘🅚🅐🅜
*MUQODDIMAH ALHIKAM SYEKH IBNU 'ATHO'ILLAH ASSYAKANDARY RA (1)*

```Segala puji bagi الله, Tuhan yang mengisi [memenuhi] hati para wali-Nya dengan kasih sayang-Nya dan mengistimewakan jiwa mereka dengan memperhatikan kebesaran-Nya dan mempersiapkan Rahasia mereka untuk menerima ma'rifat-Nya, maka hati nurani mereka merasa bergembira dalam kebun ma'rifat-Nya dan roh mereka terasa nikmat di alam malakut-Nya, sedang Rahasia mereka berenang di lautan jabarut, maka keluar dari alam pikiran mereka berbagai permata ilmu dan dari lidah mereka mutiara hikmah. Maha suci الله yang memilih mereka untuk mendekat pada-Nya dan mengutamakan mereka dengan kasih sayang-Nya. Maka terbagi antara mereka salik dan majdzub dan menyintai dengan yang dicintai, mereka tenggelam dalam cinta Dzat-Nya dan timbul kembali karena memperhatikan sifat-Nya. Kemudian shalawat dan salam atas رَسُول الله مُحَمَّد ﷺ sumber dari semua ilmu dan cahaya, bibit dari semua ma'rifat dan sir [rahasia]. Dan semoga الله ridha pada keluarga dan sahabatnya yang tetap taat mengikuti jejaknya. Amiiin.

Adapun dalam segala masa, maka ilmu tasawuf yang dahulunya atau hakikatnya ilmu tauhid untuk mengenal الله, maka termasuk semulia-mulia ilmu terbesar dan tertinggi, sebab ia sebagai intisari dari pada syari'at, bahkan menjadi sendi yang utama dalam agama Islam, sebab الله telah berfirman: "وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون". [Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah Aku]. Karena pengertian ilmu Tauhid telah berubah namanya menjadi ilmu kalam, ilmu filsafat yang sama sekali, seakan-akan tidak ada hubungannya dengan akhlak dan amal usaha, maka timbul nama ilmu tauhid yang dijernihkan kembali dari sumber yang semula di ajarkan dan dilakukan oleh Nabi ﷺ dan sahabatnya. Sebab dari ilmu inilah akan dapat memancar nur [cahaya] hakikat, sehingga dapat menilai semua soal hidup dan penghidupan ini dengan bimbingan dan pentunjuk الله dan pelaksanaan رَسُول الله ﷺ.
Sedang kitab yang disusun oleh Abul Fadhel Ahmad bin مُحَمَّد bin Isa bin al-Husain bin Athaillah al-Iskandary. Salah satu kitab yang sangat baik menjadi pedoman dalam ajaran tauhidnya, sehingga tampak benar bahwa ia berupa ilmu ladunni dan rahasia quddus.
Adapun definisi ilmu tasawuf [tauhid], Junaid al-Baghdadi berkata: "Mengenal الله, sehingga antaramu dengan الله tidak ada perantara [hubungan dengan الله tanpa perantara]. - Menerapkan dalam kehidupan semua akhlak yang terpuji menurut apa yang telah disunnahkan oleh ﷺ رَسُول الله dan meninggalkan akhlak yang tercela. - Mengendalikan hawa nafsu sesuai kehendak الله. - Merasa tidak memiliki apapun dan juga tidak dimiliki oleh siapapun kecuali الله. Adapun caranya: Mengenal Asmaa الله dengan penuh keyakinan, sehingga menyadari sifat-sifat dan af'al الله di dunia ini.  Maka Nabi مُحَمَّد ﷺ yang telah mengajarkan dari tuntunan wahyu dan melaksanakannya lahir-batin sehingga diikuti oleh para sahabat-sahabatnya رضي الله عنهم.
Adapun mamfaatnya: Mendidik hati sehingga mengenal Dzat الله, sehingga berbuah kelapangan dada, kesucian hati dan berbudi pekerti yang luhur menghadapi semua makhluk.
```
👉🏻 https://telegram.me/kitabhikam
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
◎ *اللهم اجعلنا من العلماء العاملين المخلصين*◎




••●══❁══◎✾☆﷽☆✾◎══❁══●••
*اللهُم  َّصلِّ  علٰى  سَيِّدنا  مُحَمّدٍ  عبدِكَ  وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ*
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
                   🅐🅛 🅗🅘🅚🅐🅜
*MUQODDIMAH ALHIKAM SYEKH IBNU 'ATHO'ILLAH ASSYAKANDARY RA (2)*

```Abul Hasan asy-Syadzily رضي الله عنه berkata: Pengembaraan kami terdiri diatas lima:
1. Taqwa kepada الله lahir dan batin dalam kesendirian dan di depan publik.
2. Mengikuti sunnah ﷺ رَسُول الله dalam semua kata dan perbuatan.
3. Mengabaikan semua makhluk dalam kesukaan ataupun dalam kebencian mereka. [tidak menghiraukan apakah mereka suka atau benci].
4. Rela [ridha] menurut hukum [takdir] الله, baik yang ringan maupun yang berat.
5. Kembali kepada الله dalam suka dan duka. Maka untuk melaksanakan taqwa harus berlaku wara' [menjauh dari makruh, subhat dan haram] dan tetap istiqamah dalam mentaati semua perintah dan tetap tabah tidak berubah. Dan untuk melaksanakan sunnah رَسُول الله ﷺ, harus berhati-hati dan menerapkan budi pekerti yang baik. Dan mengabaikan makhluk dengan sabar dan tawakkal [berserah diri kepada الله subhanahu wataala]. Rela [ridha] pada الله atas segala takdir-Nya dan merasa cukup dan tidak tamak terhadap sesuatu. Mengembalikan segala-galanya hanya kepada الله dalam suka dan duka dengan bersyukur dalam suka dan berlindung kepada-Nya dalam duka. Dan semua ini pada intinya ada 5 hal:
1. Semangat yang tinggi.
2. Berhati-hati pada yang haram dan menjaga kehormatan.
3. Taat dan memahami diri sebagai seorang hamba.
4. Melaksanakan kewajiban.
5. Menghargai nikmat.
Maka barangsiapa yang bersemangat tinggi, pasti naik tingkat derajatnya. Dan barangsiapa yang meninggalkan larangan yang diharamkan الله, maka الله akan menjaga kehormatannya. Dan barangsiapa yang benar dalam taatnya, pasti mencapai tujuan kebesaran-Nya dan kemulian-Nya. Dan barangsiapa yang melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka bahagia hidupnya. Dan barangsiapa yang menghargai nikmat, berarti mensyukuri dan selalu akan menerima tambahan nikmat yang lebih besar.
Abul Hasan asy-Syadzily رضي الله عنه berkata: Aku dipesan oleh guruku [Abdul Salam bin Masyisy رضي الله عنه] : "Janganlah kamu melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mencapai keridhaan الله, dan jangan duduk di majlis kecuali yang aman dari murka الله. Dan jangan bersahabat kecuali kepada orang yang dapat membantu berbuat taat kepada الله. Dan jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang menambah keyakinanmu terhadap الله, yang demikian ini sudah jarang untuk didapat.
Sayid Ahmad al-Badawi رضي الله عنه berkata: "Perjalanan kami berdasarkan kitab الله dan sunnah رَسُول الله ﷺ:
1. Benar dan jujur.
2. Bersih hati.
3. Menepati janji.
4. Bertanggung jawab dalam tugas dan derita.
5. Menjaga kewajiban.
```
👉🏻 https://telegram.me/kitabhikam
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
◎ *اللهم اجعلنا من العلماء العاملين المخلصين*◎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar