Kamis, 24 Mei 2018

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

DIBULAN RAMADHAN MANUSIA MASIH BERMAKSIAT :

Manusia BERZINA, yang enak dia, yang disalahkan SETAN.
Padahal setan lagi DI BELENGGU

Manusia KORUPSI yang menikmati dia, katanya digoda SETAN.
Padahal setan lagi DI IKAT

Manusia SELINGKUH dia keenakan, katanya dipengaruhi SETAN.
Padahal setan lagi DI BORGOL

Manusia ke DISKOTIK dan karaoke bernyanyi2, senggol sana sini, katanya disuruh SETAN.
Padahal setan lagi MUDIK

Manusia yang BERJUDI, katanya ajakan SETAN.
Padahal hamba tidak bisa gunakan uang.

Manusia BERBOHONG karena pengaruh SETAN,
Padahal untung ruginya tak ada buat SETAN.

Manusia MAKAN SIANG hari dibulan Ramadhan katanya SETAN,
Padahal temen temen SETAN pada DI PENJARA.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

,إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.”
(HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).

Selanjutnya, kita kembali ke pertanyaan di atas.
Mengapa masih ada maksiat, jika setan telah dibelenggu?
Ada beberapa pendekatan yang disampaikan ulama dalam memahami kasus ini,
yakni sumber maksiat TIDAK HANYA SETAN.
Karena HAWA NAFSU manusia di sana berperan.

Firman Allah Ta'ala :

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ

“Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat Kami,
  serta menuruti keinginan (HAWA NAFSU)nya.”
(QS. Al-Kahf:28)

فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى

“Berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
  janganlah engkau mengikuti HAWA NAFSU.”
(QS.Shad:26)

Semoga bermanfaat

"MOTIVASI ISLAMI"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar