Imam Abu Thahir as-Silafi (wafat 576 Hijriyah) rahimahullah menyebutkan: "Bahwa aku mendengar Abu al-Hasan Ali Bin Abi Bkar Ahmad Ali al-Katib al-Mainaziy di kota Dimasyq. Dia berkata: Aku mendengar seorang ulama bernama Abu Bakr al-Khabbaziy di Naisabur bercerita: Dahulu aku terserang penyakit ganas yang tak kunjung sembuh setelah berobat kemana saja sekian lama. Pada suatu hari aku dijenguk tetanggaku dan ia berkata: Coba kau amalkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
ﺩَﺍﻭُﻭﺍ ﻣَﺮْﺿَﺎﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺼَّﺪَﻗَﺔِ
Obatilah orang sakit kalian dengan bershadaqah.
Aku pun punya niat untuk mengamalkannya tetapi ekonomi dalam keadaan cekak, hingga semampuku akhirnya aku membeli belasan semangka. Ketika 0rang-orang faqir dan bocah sedang kumpul di satu tempat aku shadaqahkan semangka tersebut untuk mereka dan merekapun sangat senang lalu mereka mengangkat tangan berdoa kepada Allah agar aku diberikan kesembuhan.
ﻓَﻮَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖُ ﺇِﻟَّﺎ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻋَﺎﻓِﻴَﺔٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ .
Maka demi Allah, pada pagi esok harinya aku sudah diberikan beragam afiat dari Allah Taala.
Betapa senangnya kaum faqir dan bocah di waktu tengari bentet uweng-uweng dapat hadiah minum jus semangka. Laksana gendok (tukang gali jalanan) panas-panas tenggorokan kering dikasih teh pucuk. Ma Sya Allah ...
Dari kisah di atas, diambil kesimpulan bahwa bikin senang orang lain bisa manjangin umur seseorang. Abila kita ngalamin sakit atau salah satu keluarga atau teman ada yang sakit hendaknya jangan cuma berobat secara medis atau alternatif tetapi anjurkan mereka berobat secara ruhani dengan bershadaqah. Sejatinya shadaqah bukan hanya dapat menolak bala dan penyakit tetapi juga dapat mengobati dan mengusir penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar