Rabu, 27 Juni 2018

RAHASIA MENGAJAR,MEMBERI NASIHAT KEBAIKAN

اللهُم  َّصلِّ  علٰى  سَيِّدنا  مُحَمّدٍ  عبدِكَ  وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ

              
تـَسبِقُ اَنْوارُ الحُكمَاءِ اَقْوَالهُمْ فحَيْثُ  صَارَالتَنْويْرُ وَصـلَ التّـَعْبيْرُ
195. “Nur ulama’ ahli hikmah (makrifat) itu selalu mendahului perkataan mereka,  karena itu apabila sudah mendapat penerangan dari nur dalam hatinya, maka sampailah keterangan yang dikatakan mereka itu.”

```Ulama’ ahli hikmah (ahli makrifat) itu bila memberikan nasihat/ keterangan akan bisa diterima oleh hati orang yang mendengarkan, sebagaimana tanah yang tandus dan mati yang disirami dengan air hujan yang lebat, lalu orang yang mendengar bisa mengambil manfaat dari nasihatnya, itu semua dikarenakan mereka (‘arifiin) selalu berhubungan dengan الله, dan minta taufiq dan hidayah dari الله, dan hanya الله yang mengatur kalimat yang keluar dari perkataannya, dan الله yang mengatur pendengaran orang yang mendengarkan.
رَسُول اللهﷺ  bersabda : رأ ْسُ الحِكمةِ مَخافَةاللهِ
pokok dari segala hikmah itu ialah takut kepada الله.
Ulama’ yang tidak takut kepada الله, adalah ulama’ suu’ (penipu ummat). Siapa yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayah imannya, maka tidak bertambah dekatnya kepada الله, bahkan bertambah jauh.
  الله berfirman :
  إ ِنَّماَ يَخْشىَ اللهَ مِنْ عِباَدهِ العُلماءُ (Sesungguhnya yang  benar-benar takut kepada الله hanyalah para ulama’). ```

كُـلُّ كلاَمٍ يَبْرُزُ وَعَليْهِ كِسْوَةُ القَلبِ الذى مِنْهُ بَرَزَ

196. “ Setiap perkataan yang keluar itu pasti membawa corak bentuk hati yang mengeluarkannya.”

Jadi apabila hati bersinar nurnya maka perkataannya pasti membawa nur juga, sehingga bisa diterima oleh hati orang yang mendengarkannya, berbeda orang yang hanya mengaku-aku (ahli hikmah), perkataan yang keluar itu membawa kegelapan, yakni tidak bisa di ambil manfaatnya (masuk telinga kanan dan keluar lagi lewat telinga kiri).
Dan lagi tiap-tiap tempat (wadah) itu pasti akan mengeluarkan yang terisi di dalamnya, sebagai contoh :gelas atau lainnya yang terisi kopi, itu pasti yang dikeluarkan juga kopi, tidak mungkin air putih.
Ada seorang yang berkata : Mengapa sekarang hati orang-orang tidak bisa khusyu’ dan matanya tidak bisa mencucurkan air mata. Maka dijawab oleh Syeih مُحَمَّد bin Wasi’ : kemungkinan yang demikian itu penyebabnya dari kamu sendiri, sebab bila nasihat itu keluar dari hati yang ikhlas pasti masuk kedalam hati juga. Sebaliknya kalau hanya berupa kata-kata di lidah dan fantasi belaka, maka ia akan masuk telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri.
Syeih Abul Abbas Al-Mursy ra. Berkata: keadaan hamba itu hanya ada empat macam : Nikmat, bala’, taat, maksiat. Maka jika di dalam nikmat kewajiban hamba bersyukur kepada الله, dan jika menerima bala’ maka hamba harus bersabar, dan jika dapat melakukan taat harus merasa itu taufiq dan hidayah dari الله, dan bila tergelincir dalam dosa/ maksiat maka harus meminta ampun (beristighfar).

اللهم اجعلنا من العلماء العاملين المخلصين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar