Rabu, 27 Juni 2018

Renungan

Syaikh Abu Bakar al-Jazâiri hafidzahulâh berkata: ”apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, apakah orang-orang musyrik akan hidup kekal? Jawabannya tentu tidak, maka tidak ada gunanya kegembiraan mereka atas kematian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena mereka pun juga akan mati”.[5]

Di dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan” [al-‘Ankabût/29:57]

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata: “Maksud ayat ini adalah setiap orang akan menemui ajalnya. Ini tidak bisa dipungkiri, baik bagi yang pergi berperang maupun yang tidak, dan tidak ada sesuatupun yang bisa menyelamatkan manusia dari kematian, karena sesungguhnya ajal sudah ditentukan”[6]

Jadi, setiap yang bernyawa di muka bumi ini baik manusia, jin maupun hewan, akan mati dan tidak ada yang dijadikan hidup abadi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar