Selasa, 31 Juli 2018

Belajarlah Untuk mengetahui kekurangan mu

Belajarlah ! Untuk mengetahui kekurangan mu

قال الشافعي :

كُلَّماَ أدَّبَنِي الدَّهْرُ " أرَانِيْ نَقْصَ عَقْلِي
وَ إذَا ما ازْدَدْتُ عِلْماً " زَادَنِيْ عِلْماً بِجَهْلِي

Berkata Al Imam Asy Syafi'i :

Setiap kali perputaran waktu memberikan pelajaran kepadaku
"
Semakin aku mengetahui terhadap kekurangan akal(ilmu) ku

Dan apabila aku bertambah ilmu
"
Justru ilmu tersebut menambahi (kesadaranku) terhadap kebodohanku

Ket :

Semakin kita belajar, hakikatnya bukan kita sudah merasa pandai.

Justru kita menjadi tahu, bahwa sangat banyak ilmu pengetahuan yang belum kita tahu

Dunia itu

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ هَذِهِ الدُّنْيَا دَارُ التِّوَاءِ لَا دَارُ اسْتِوَاءٍ مَنْزِلُ تَرَحٍ لَامَنْزِلُ فُرَحٍ فَمَنْ عَرَفَهَا لَمْ يَفْرَحْ لِرَخَاءٍ وَلَمْ يَحْزَنْ لِشِدَّةٍ اَلَا وَاِنَّ اللهَ خَلَقَ الدُّنْيَا دَارَ بَلْوَى وَالْلآخِرَةَ دَارَ عُقْبَى فَجَعَلَ بَلْوَى الدُّنْيَا لِثَوَابِ الْآخِرَةِ وَثَوَابَ الْآخِرَةِ مِنْ بَلْوَى الدُّنْيَا عِوَضًا فَيَأْخُذُ لِيُعْطَى وَيَبْتَلِىْ لِيُجْزَى فَاحْذَرُوْا  حَلَاوَةَ رَضَاعِهَا لِمَرَارَةِ فِطَامِهَا وَاهْجُرُوْا لَذِيْذَ عَاجِلِهَا لِكُرْبَةِ آجِلِهَا وَلَا تَسْعَوْا فِى عُمْرَانِ دَارٍ قَدْ قَضَى اللهُ خَرَابَهَا وَلَا تُوْاصِلُوْهَا وَقَدْ اَرَادَ مِنْكُمْ اِجْتِنَابَهَا فَتَكُوْنُوْا لِسُخْطِهِ مَتَعَرِّضِيْنَ وَلِعُقُوْبَتِهِ مُسْتَحِقِّيْنَ .

`Wahai sekalian manusia, ketahuilah olehmu bahwa dunia ini adalah tempat yang terjal bukan tempat yang rata, dunia itu tempat susah bukan untuk tempat bersenang-senang, maka barangsiapa yang mengetahui keadaan dunia yang sebenarnya, dia tidak akan bergembira dengan kesuburannnya, dia tidak akan sedih karena tertimpa musibah.

Ingatlah, sesungguhnya Allah telah menciptakan dunia ini tempat ujian, sedangkan akhirat/surga adalah negeri tempat orang-orang yang memiliki nasib yang baik, maka Allah menjadikan bencana di dunia sebagai pahala di akhirat dan Allah menjadikan pahala akhirat sebagian dari bencana dunia sebagai penggantinya (bila sabar), maka bila orang itu sabar, tentu dia diberi pahalanya, apabila dia tidak sabar akan musibah, dia akan disiksa.

Oleh karena itu berhati-hatilah menikmati manisnya dunia karena seringkali menikmati dunia berujung  penyesalan di akhirat, dan janganlah kamu terlalu cepat meramaikan dunia yang telah Alloh tetapkan akan lenyap, dan jangan pula kamu selalu bergantung kepadanya sementara Alloh menghendaki kamu untuk menjauhinya, sehingga jadilah kamu orang-orang yang dibiarkan Alloh, karena Allah membencinya dan kamu temasuk orang-orang yang yang berhak menerima siksaan dari-Nya.

(HR. Ad Dailami yg dikutip oleh Imam Nawawi Albantani dalam kitabnya Nasooihul Ibaad)

Pesan baginda Rosul dalam hadist diatas cukup padat. Tak perlu banyak dijelaskan.

Mari berhati hati dengan dunia. Tempat permainannya melenakan, pemainnya banyak peran, wasitnya disiplin anti kesalahan, tujuannya jelas tak terhalangkan, waktunya fix ditentukan.

Jalan dakwah

Jalan dakwah menebar kebaikan itu berliku-liku,tidak mudah seperti yang dibayangkan.
Pasti banyak cobaan yang selalu menghadang bahkan tak jarang mereka menghadapi ancaman kematian.

Namun ingatlah jalan kemulian itu hanya dipilih orang-orang yang mulia.
Biar bagaimana pun pasti اللَّهَ akan menolong siapa pun yang menolong agamanya.

HABIB QURAISY BAHARUN

perbedaan antara aqidah ahlu sunnah wal jamaah dan syiah


1. Ahlussunnah : Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat. Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah : Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.
2.
Ahlussunnah : Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a) Abu Bakar
b) Umar
c) Utsman
d) Ali Radhiallahu anhum
Syiah : Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai'at dan mengakui kekhalifahan mereka).
3.Ahlussunnah : Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum. Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat Ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi.
Syiah : Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunyai sifat Ma'’hum, seperti para Nabi.
4. Ahlussunnah : Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah : Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
5.Ahlussunnah : Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai. Beliau adalah Ummul Mu’minin.
Syiah : Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan.
6. Ahlussunnah : Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah :
a) Bukhari
b) Muslim
c) Abu Daud
d) Turmudzi
e) Ibnu Majah
f) An Nasa’i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Syiah : Kitab-kitab Syiah ada empat :
a) Al Kaafi
b) Al Istibshor
c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
d) Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).
7.Ahlussunnah : Al-Qur'an tetap orisinil
Syiah : Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).

Tempatkan Diri Sebagai Hamba

بسم الله الرحمن الرحيم

اذااَرَدْتَ وُرُودَالمَوَاهِبِ عَليكَ صَحِّح الفَقْرَ والفَاقَة َ لديْكَ

“Jika engkau ingin datangnya macam-macam karunia dari الله kepadamu, maka bersungguh-sungguhlah dalam mengakui dan membuktikan kefakiran dan sangat berhajatmu  kepada الله
(Aforisme Ibnu Athoillah dalam kitab Alhikam)

Sudah kali keberapa kita merasa butuh dengan Alloh tapi laku yg dijalani tak menunjukkan kita berhajat padaNYA?

Butuh Alloh melanggengkan ketenangan jiwa dan kebahagiaan hidup, tapi laku yg dijalani tak pernah sesuai dengan yg dipintaNYA.

Padahal hamba, tapi kelakuan banyak nista. Inginnya surga, tapi berusaha saja cuma retorika.

Lha yg  fakir, kurang lemah, hina, dan bodoh itu siapa?

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Wahai manusia, kamulah yang bergantung dan butuh kepada Allah; sedangkan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”

(QS Faathir: 15).

Maka jika ingin karunia datang, tunjukkanlah kesungguhan pada Sang Rahman.

Jika ingin keberkahan meliputi kehidupan, maka tunjukkanlah hajat pada Sang Rahim.

Berbenahlah meski bertahap. Berubahlah meski sedikit. Berjalanlah meski setapak.
Mendekatlah meski belum rapat.
Mengadulah meski belum khidmat
Berjuanglah meski belum berbekas.

Alloh menunggu kita untuk melimpahkan rahmatnya. Kitanya saja mungkin yg lupa dimana pintu mengetuknya..

۞ قُلْ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Azzumar 53

Semoga kita dilembutkan hati dalam menghamba, dipekakan prilaku agar semakin mulia, dan diakrabkan lebih erat denganNYA

10 amanah hidup


1. Kemuliaan bukan karena gelar ..
2. Pengetahuan ilmu bukan untuk meremehkan orang
3. Carilah kebenaran bukan pembenaran
4. Prilaku adalah cerminan hati
5. Hati adalah inti dari pikiran
6. Kesombongan sumber kehinaan
7. Malas adalah dasar dari kebodohan
8. Disiplin adalah kunci keberhasilan
9. Buah adalah hasil yang kita tanam
10. Sadari, pahami, mengerti, perbaiki..

Peka terhadap Dosa

بسم الله الرحمن الرحيم

عن النواس بن سمعان رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال " البر حسن الخلق والإثم ما حاك في نفسك وكرهت أن يطلع عليه الناس " رواه مسلم ... وعن وابصة بن مَعبد رضي الله عنه قال أتيت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال " جئت تسأل عن البر؟ " قلت : نعم قال " استفت قلبك , البر ما اطمأنت إليه النفس واطمأن إليه القلب , والإثم ما حاك في النفس وتردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك " حديث حسن رويناه في مسندي الإمامين أحمد بن حنبل والدرامي بإسناد حسن

Dari An Nawas bin Sam'an radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

“Kebajikan itu keluhuran akhlaq sedangkan dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya”.

(HR. Muslim. Hadist 27 dari Arba'iin Imam Nawawi)

Hukum sesuatu memang seputaran haram, makruh, mubah, sunah dan haram. Hukum ini adalah batas pembeda, red line, dan standar minimal agar kita tidak latah melewati batas syariat.

Meski demikian, dalam urusan keutamaan, tiap orang dilecut untuk menjadi orang orang yg haus upgrading diri sampai datang kematian.

Tahajud itu hukumnya sunnah buat umat baginda ﷺ, tapi ini amalan yg pantang ditinggal oleh para wali Alloh, orang orang soleh, mujahid, dan orang orang muqorribuun (yg terus berusaha dekat dengan Alloh).

Shaum senin kamis, ayyamul bidh itu hukumnya sunnah. Tapi buat orang orang yg peka ama keutamaan, serasa rugi kalau nda jalanin anjuran baginda .

Adapun dosa dalam fiqih dibatasi pada standar minimal ketika batas syariat dilanggar. Meski demikian, ada amalan batin dan hati yg memang bukan ranahnya fiqih. Ia mastuur (tertutup) dari apa yg terlihat diluar.

Solat dengan syarat rukun sudah dijalanin. Maka selesailah kewajiban. Tapi ia bisa hilang keutamaan dan pahalanya ketika riya menghinggap didada.

Sedekah itu amalan mustahab. Ia bisa jadi malah memunculkan dosa jika sedekah diiringi dengan menyakiti yg disedekahi.

Dalam konteks yg sama, dengan redaksi tambahan, hadist diatas diriwayatkan oleh imam ahmad bin hambal dalam musnadnya dengan tambahan redaksi.. dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya

Jadi, dalam kelas kelas orang orang soleh yg menjaga kesucian hatinya, yg berusaha tetap ada di barisan pertama, ada di kelas kelas terbaik, dosa itu adalah apa apa yg dilakukan lalu kita tidak suka orang lain tau akan hal itu, meski hukum atau fatwanya pun bisa jadi mubah.

Di kelas kelas pejuang, melakukan sesuatu yg melenakan adalah aib.

Di kelas kelas pemenang, tidak melakukan yg sunnah adalah kekalahan telak.

Di kelas kelas orang orang waro', terlenakan dengan yg mubah adalah kerugian yg nyata.

Di kelas kelas orang tawadhu dan menjaga keikhlasan, terlihatnya amalan di mata orang adalah kerusakan yg tak terperikan.

Lalu, dimanakah kita saat ini?

Belajar Akur Dari Solat

السلام عليكم ورحمة الله

.. اسْتَوُوا وَلَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ..

Lurus dan jangan renggang maka rengganglah hati kalian (tidak rukun)

(Potongan hadist riwayat Muslim no. 654 atau 342 versi syarah muslim dari Abu Mas'ud tentang Rosul memeriksa shaft solat)

Pernah tidak ketika solat berjamaah, kita mempertanyakan siapa di samping kita? Banyak dosakah ia? Ahli maksiatkah atau ahli ibadahkah? Masih berlumuran dosa atau tidak? Udah ikut kajian atau belum? Udah bisa bahasa arab belum? Siapa guru dan ustadnya? Berapa lama sudah ia menuntut ilmu? Ikut organisasi apa? Orang yg berilmu atau orang yg taklid?

Kalau jawabannya berbeda dari yg kita harapkan, lalu kita menyuruhnya untuk tidak disamping kita atau mungkin malah pindah shaf di shaft ke 3 padahal shaft ke2 kosong?

Apakah mahar syahadat dan solat tidak cukup untuk membayar harga untuk sebuah perintah agar ia mendapatkan hak dari seorang muslim?

Pengajian dan majlis ilmu saat ini sudah seperti jamur di musim hujan atau gorengan di pinggir jalan. Tema ukhuwah dan bersatu selalu manis ketika dibahas di meja kajian, tapi sangat sulit melihat realnya di lapangan.

Ukhuwah dengan kacamata bening hanya dipakai untuk sesama teman pengajiannya, sama gurunya, sama kitabnya, sama madzhabnya, sama pemikirannya. Keadilan dan prasangka baim hanya dipakai untuk menakar kelompok yg sama baginya.

Jika sudah beda ustad, beda tempat pengajian, beda kitab, beda sanad ilmu, kacamata ganti dengan lensa hitam. Yg salah terlihat hitam bukan objeknya, tpi mungkin krn cara pandangnya tak lagi sama melihat orang diluar kelompoknya.

Berapa orang yg bener bener membuktikan salah benar dari hujatan suatu kelompok pada kelompok lainnya dengan cara langsung hadir ke majlis ilmunya, mentabayyunkan hal yg ia seksamai berbeda? Sedikit.

Gaya jiping (ngaji kuping) dan jiton (ngaji nonton) yg gak khatam sering membuat PR ukhuwah makin pening dan masuk kondisi genting. Meski berpuluh kali diajarkan bersama dalam solat, hal ini tak pernah lgi jdi tema penting.

Main main lah agak jauh, agar kita bisa menyeksamai hakikat mengimplementasikan style ukuhuwah dalam solat pada kehidupan sehari hari.

Kita mungkin berbeda, tapi kita sudah sama dalam bersepakat bahwa kita adalah saudara.

Maka marilah solat bersama, dan lahirkan semangat lurus dan rapihnya shaft dalam keseharian kita.

Semoga kita disayang اللَّهَ سبحانه و تعالى

Sejauh Kebaikan Yang Kita Buat

بسم الله الرحمن الرحيم

قِيْمَةُ الْمَرْإِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ

Harga seseorang sama nilainya dengan kebaikan yg ia perbuat

(Aforisme arab dalam mahfuudzoot)

Seseorang dilekatkan dengan perbuatannya. Perbuatannya menjadi baju dan cap yg biasa disematkan untuk menimbang dan menakar seseorang berada di posisi mana.

Meski tidak selalu, orang yg banyak ibadah, akan dikenal sebagai ahli ibadah, dan sejauh itu pula harganya dilihat orang lain. Begitu juga sebaliknya. Orang ahli maksiat, tentunya seharga yg ia sudah perbuat. Ia tak mungkin dikenal sebagai ahli ibadah. Mereka berbeda jalan, mereka berbeda selera, mereka berbeda kualitas. Dengan cara itulah harga seseorang ditetapkan.

Lebih jauh lagi, harga seseorang hakikatnya ditetapkan dengan ketakwaannya, bukan dengan sesuatu yg diluar dan terlihat oleh banyak orang. Ketakwaan adalah harga kemuliaan sebenarnya (49:13).

Pertanyaan sederhananya : jika seseorang bertakwa, apakah ia akan menjadi orang ahli maksiat? Berbuat kejahatan? Keburukan? Menyakiti sesama? Tak bermanfaat untuk orang lain? Menjadi sampah masyarakat? Berbuat fakhsyaa dan munkar?tidak berbuat ihsan?

Jika jawabanya tidak, maka dengan takwa, seseorang otomatis akan tertarik pada harga harga mulia yg memang diminta sebagai bukti ketakwaannya.

Sebagai bukti ketakwaan adalah taat. Wajar jika Alloh mengulangnya 8 kali dalam alquran dengan redaksi sama dalam surat yg sama (26:108, 110,126, 131,144, 150, 163, 179).

Jadi harga seseorang itu tergantung ketakwaannya. Ia perintah yg disematkan langsung dengan ketaatan. Seseorang yg takwa dan taat hidupnya akan diisi kebaikan yg diminta Alloh dan rasulnya. Maka harga seorang yg beriman adalah sejauh ketakwaan dan ketaatannya pada Alloh.

Dalam ketakwaan dan ketaatan, seseorang sudah memilih harga tertinggi bagi dirinya dimata Alloh.

NAFSU TERSEMBUNYI


Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamu 'Alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak.

Menuturkan lembaran episode hidupnya, Ahmad bin Miskin bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku berazam untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan jalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: "berikan makanan ini kepada keluargamu."

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

"Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan siksa lapar. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan."
Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat.

Tatapan matanya menghanyutkan akalku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. "Ambillah, beri dia makan", kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah.

Dalam posisi seperti itu, tiba tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

"Hei, Abu Muhammad! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?", tanyanya.

"Subhanallah....!", jawabku kaget. "Dari mana datangnya?"

"Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta", ujarnya.

"Terus?", tanyaku keheranan.

"Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.

Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya."

Mengisahkan awal episode baru hidupnya, Ahmad bin Miskin berujar :

"Kalimat puji dan syukur kepada-Nya berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukurku, segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, dia terus bertambah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

Suatu malam, aku tidur dan bermimpi.
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat.

Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran KOTA (kota tempat tinggal, ), isinya hanyalah dosa-dosa dan hal hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu daun timbangan, sedangkan amal baikku di daun timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku.

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya, ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu nafsu itu.

Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, "masihkah orang ini punya amal baik?"

"Masih", jawab seseorang. "Masih tersisa ini."
Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa?

Aku berusaha melihatnya. Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku.

Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas), dan itu tidak berguna sedikit pun.

Aku merasa benar benar tertipu habis habisan.
Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekan.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus turun. Hingga akhirnya aku mendengar seseorang berkata, "Orang ini telah selamat."

Adakah terselip dalam hati kita hawa nafsu ingin dilihat hebat oleh orang lain pada amal-amal perbuatan kita?

Buang sekarang keinginan itu..
Mari kita ikhlaskan amal hanya untuk Allah Ta'ala semata.

Jika segunung amal yang tak terhitung itu tak membuat qalbu tenang dan bahagia. Maka pertanyakanlah pada diri kita, sudahkah kita ikhlas. Atau amal-amal itu pemuas nafsu belaka?

Semoga bermanfaat. Barokalloh. Billahitaufiq walhidaayah tsumma assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh

Ikhlas mempunyai dua syarat

Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan:
Sesungguhnya amalan yang diterima mempunyai dua syarat

1-Ikhlas hanya kepada Allah
2-Menepati dengan syariat
Jika hanya dengan ikhlas tetapi tidak menepati syarat, maka amalan tersebut tidak diterima._"
Pencerahan UIA

QABLIYYAH DAN BA'DIYYAH ZUHUR

MUTIARA MINDAKU

Daripada Saiyidah Ummu Habibah, RasuluLlah bersabda (maksudnya):  Sesiapa yg SOLAT 4 rakaat sebelum Zuhur dan 4 rakaat selepasnya, TIDAK AKAN DISENTUH API NERAKA._*"
📚Hadits *SHAHIH* _Riwayat an-Nasaa'i no. 1817; at-Turmudzi no.428._
🔸Sunat Qabliyah: Antara azan Zuhur sehingga ke Solat Fardhunya.
🔸Sunat Ba'diyah: Setelah solat Fardhu Zuhur sehingga ke waktu Asar.
🔸Lakukan 2 rakaat 2 rakaat SECARA BERASINGAN (pendapat imam Malik, imam asy-Syafi'e, imam Ahmad) dan boleh juga 4 rakaat dengan 1 salam (pendapat imam Hanafi).
📘 Boleh dirujuk: _Syarah an-Nawawi 'Ala Muslim 6/20._

🔵 *SHALAT JAMA' BAGI WANITA MUSTAHADHAH*:

🔹Rasulullah bersabda kpd Hamnah binti Jahsyin (maksudnya): " _Bila kamu boleh mengakhirkan shalat Zuhur dan menyegerakan shalat Asar, maka kamu mandi dan menjama'kan dua shalat Zuhur dan Asar. Dan kamu mengakhirkan shalat Maghrib dan menyegerakan Shalat Isya', maka kamu mandi dan menjama'kan dua shalat tersebut, *maka lakukanlah*. Kamu mandi di waktu Subuh (utk mendirikan shalat Subuh), maka lakukanlah..._"
📚 Hadits *HASAN*, riwayat Abu Daud no. 287; At-Turmudzi no. 128.

◾ Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan:

" Sesungguhnya amalan yang diterima mempunyai dua syarat:
1-Ikhlas hanya kepada Allah
2-Menepati dengan syariat
Jika hanya dengan ikhlas tetapi tidak menepati syarat, maka amalan tersebut tidak diterima._"
Pencerahan UIA

MUSUH IKHLAS

Oleh Ustadz DR. Firanda Andirja

Musuh Ikhlas...adakah pada dirimu?

Ibnul Qoyyim rahimahullah :

عدو الإخلاص وهاذمه الرغبة في مدح الناس والطمع فيما عندهم. فمن نقى قلبه من هذين سهل عليه تحقيق باب الإخلاص

"Musuh ikhlas dan penghancur nya adalah
(1) berharap memperoleh pujian orang-orang dan
(2) berharap pemberian dari mereka.

Barangsiapa yang membersihkan hatinya dari dua perkara ini maka mudah baginya untuk mewujudkan keikhlasan"

Sabtu, 28 Juli 2018

Ibnu Qayim Sebut Tingkatan Manusia Dalam Shalat Ada Lima

Dimanakah Posisimu?

Ibnul Qayim berkata,“Tingkatan Manusia dalam shalat ada lima:

Pertama, orang yang sangat zalim terhadap dirinya. mereka adalah orang yang wudhunya tidak sempurna, waktu shalatnya tidak terjaga dan syarat dan rukun shalatnya tidak diperhatikan

Kedua, orang yang memperhatikan shalat, wudhunya dan rukun-rukun nya lahiriah shalat. Akan tetapi ia lupa akan kesungguhan jiwa. Mereka terlena oleh bisikan dan gangguan yang ada dalam pikirannya.

Ketiga, orang yang menjaga syarat dan rukun shalatnya dan jiwanya bersungguh-sungguh melawan bisikan dan gangguan Mereka sangat semangat dalam musuh-musuh agar tidak mampu mencuri shalat mereka orang seperti ini berada dalam shalat dan perjuangan.

Keempat, orang yang sangat memperhatikan shalatnya dan hatinya terfokus dalam ruh shalat dan penghambaan terhadap Tuhannya.

Kelima, orang yang mencurahkan segala pikiran dan hatinya untuk mencapai kekhusyukan yang paripurna di dalam shalatnya ia melihat allah dengan Allah dengan hatinya dan ia sadar bahwa Allah selalu mengawasinya. Hatinya penuh dengan cinta dan keagungannya. Bisikan dan gidaan lenyap dari dirinya. Tabir penutup antara dirinya dan Allah telah terbuka.

Perbedaan orang seperti dengan orang yang lupa di dalam shalatnya bagaikan jarak antara bumi dan langit. Orang seperti itu mampu menyatu dengan Allah dalam shalatnya.

Yang pertama disiksa, yang kedua dihisab, yang ketiga dimaafkan, yang keempat mendapatkan pahala, dan yang
kelima dekat dan menjadi kekasih allah.

SINOPSIS

“Al Qur’an akan datang pada hari Kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu, bertanya kepada penghafalnya, ‘Kamu kenal aku? Akulah yang membuat kamu tidak tidur pada malam hari, yang membuat kamu kehausan pada siang harimu ….’ Kemudian, diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu, orang tuanya bertanya, ‘Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?’ Kemudian, dijawab, ‘Karena anakmu belajar Al Qur’an.’” (HR Ath Thabrani)  Siapa yang tidak mau diberi mahkota kehormatan? Siapa yang tidak mau mempersembahkan pakaian indah untuk orang tuanya pada hari Kiamat? Siapa pun pasti menginginkannya. Insya Allah, semua itu bisa didapatkan jika kita dekat dengan Al Qur’an, apalagi menghafalkannya.   

Dalam buku ini, diceritakan perjuangan para ibu dalam menghafalkan Al Qur’an hingga mendapatkan gelar hafizah. Kesibukan mengurus rumah dan mendidik anak tidak menyurutkan langkah mereka. Bahkan, di antara mereka ada juga yang berprofesi sebagai dokter dan anggota dewan. Mobilitas mereka yang tinggi tidak menjadi penghalang untuk berjuang meraih mahkota hafizah.

Kisah perjuangan para hafizah itu disajikan dalam gaya bahasa naratif.

Dramatisasi cerita mampu menyentuh hati dan membangkitkan semangat untuk turut berjuang menghafalkan Al Qur’an

Siapa pun yang ingin mendapatkan syafaat dari Al Qur’an kelak, siapa pun yang ingin menghadiahkan pakaian kehormatan untuk orang tuanya kelak, membaca buku ini dapat menjadi langkah awal perjuangan untuk meraihnya.

Selamat membaca! Selamat mengikuti jejak para hafizah!

KEPUTUSAN BAHSUL MASAIL PCNU JEMBER

PENANGGUNG JAWAB:
KH. Muhyiddin Abdusshomad (Rois Syuriah)
DR. KH. Abdullah Syamsul Arifin (Ketua Tanfidziyah)

TIM LEMBAGA BAHSUL MASAIL JEMBER

Ketua :  Moch Syukri Rifa'i
Wakil Ketua : K.H Abdussalam S.Pd.I
Wakil Ketua : K.H Badruttamam M.Ag
Sekretaris :   Ust. Anwar Sadat S.Ag
Wakil Sekretaris : Ust Farij Jauhari
Bendahara :  Ust. Moch Cholily M.Pd

*DESKRIPSI MASALAH* :
Akhir Akhir ini kaum muslimin Indonesia dikejutkan oleh pengusaha sekaligus politikus HT (Hary Tanoesoedibjo) Tokoh Partai PERINDO, Non Muslim, Non Pri, yang mendirikan Yayasan Peduli Pesantren (YPP) yang siap membantu pesantren di seluruh Indonesia dengan dana Miliaran Rupiah.

Hal ini menjadi kontroversial sebab HT (Hary Tanoesoedibjo) adalah non MUSLIM yang berkeinginan menjadi presiden Indonesia selanjutnya.

Sebagian pihak muslim mendukung YPP sebab menurutnya penyumbang pesantren tak harus MUSLIM dan bantuan semacam ini memang dibutuhkan oleh banyak pesantren di Indonesia.

Sebagian lagi menolaknya sebab curiga dengan motif pemberian tersebut yang diduga sebagai sarana untuk menarik dukungan pesantren pada pemilu mendatang atau memperlemah daya tolak dari pesantren.

Selain itu kampanye HT (Hary Tanoesoedibjo) juga dilakukan di masjid dalam ruang lingkup pesantren dan tak sedikit para santri yang kedapatan mencium tangannya.

*PERTANYAAN*:

a. Bagaimana status hukum pemberian seorang politikus untuk ormas/ yayasan ISLAM yang diberikan tanpa disertai kontrak politik yang jelas, namun terindikasi bertujuan untuk mendapatkan dukungan politis dari para penerima bantuan dalam persaingan pemilihan pemimpin daerah ataupun negara?

*JAWABAN* :

a. Pemberian seorang politikus yang bertujuan untuk mempengaruhi pilihan seseorang secara tidak benar dalam memilih pemimpin hukumnya *haram* karena termasuk risywah.

Referensi:

(روضة الطالبين جز ٣ ص١٤٤)
(الحاوي الكبير جز ١٦ ص ٢٨٣)
(إحياء علوم الدين جز٢ ص١٥٥)

b. Bagaimana bila pemberi bantuan merupakan non-MUSLIM yang secara nyata berniat mencalonkan diri sebagai presiden, bolehkah bantuannya untuk ormas/ yayasan ISLAM diterima?

JAWABAN:

Hukum menerima bantuan tersebut adalah HARAM karena:
1. pemberian tersebut dapat menjadi jalan bagi non MUSLIM untuk menjadi pemimpin.
2. Dapat menyebabkan Terhinanya tokoh dan orang ISLAM
Refrensi :
(سلم التوفيق)
ومنها إعانة على المعصية
(فيض القدير جز ٣ ص  ٤٥٣)

c. Bolehkah ormas/ yayasan ISLAM menerima bantuan dari seorang politikus non-muslim tetapi dengan niat takkan memberikan dukungan politis apapun terhadapnya dalam pemilu mendatang?

JAWABAN :

Hukumnya tetap HARAM, karena :

1. Yang menjadi acuan hukum adalah niat pemberi bukan penerima.

2. Menerima bantuan tersebut akan menimbulkan persepsi adanya dukungan
Referensi :
(  إتحاف السادة المتقين الجزء السادس صـ 160-161)

d. Bagaimana pandangan fikih menyikapi keterlibatan seorang MUSLIM dalam kampanye yang bertujuan untuk memenangkan calon pemimpin non MUSLIM di negara demokrasi seperti Indonesia?

JAWABAN:

Keterlibatan seorang MUSLIM dalam kampanye tersebut menurut fikih hukumnya haram karena membantu Tauliyat al-kafir.

Dalam Negara demokrasi sesuai konstistusinya, setiap warga negara dijamin haknya untuk memilih sesuai keyakinannya masing-masing
Referensi :
(أحكام أهل الذمة ١/٢٠٥)
فلا يجوز للمسلمين ممالاتهم عليه ولا مساعدتهم ولا الحضور معهم الخ
(تفسير أيات الأحكام الجزء الأول صحيفة ٤.٣)
(المحلي على المنهاج ٤/١٧٢)
ولا يجوز تسليطه على المسلمين
قوله ولا يستعان فيحرم الا لضرورة
e. Bagaimana hukum menjadikan MASJID sebagai tempat kampanye politik calon pemimpin non-MUSLIM?

JAWABAN :

Hukumnya HARAM

(أحكام أهل الذمة ١/٢٠٥)
فلا يجوز للمسلمين ممالاتهم عليه ولا مساعدتهم ولا الحضور معهم الخ
(إحياء علوم الدين (٢/ ١٧١، بترقيم الشاملة آليا)

f. Bagaimana hukum seorang MUSLIM mencium tangan non-MUSLIM?

JAWABAN :

Hukum seorang MUSLIM mencium tangan non-muslim adalah HARAM, karena termasuk perbuatan memulyakan orang KAFIR.

( روح المعاني الجزء الثالث صحـ ١٢٠
(الفتاوى الفقهية الكبرى (٤/  ٢٢٣)
لا يجوز للمسلم أن يعظم الكافر بنوع من أنواع التعظيم سواء المذكورات وغيرها ومن فعل ذلك طمعا في مال الكا

Wahai para wanita,  apabila engkau ingin di hormati laki2 maka hormatilah dulu dirimu dengan menutup auratmu.
Jika dirimu saja tidak bisa memuliakan dirimu sendiri maka jangan salahkan jika orang-orang disekitarmu pun tidak memuliakanmu.

Syair Indah Sang Lima Waktu

Bila Subuh utuh
Rizki pun tumbuh
Hati terasa teduh
Pribadi tidak angkuh
Keluarga tidak keruh
Maka damai berlabuh

Bila Dzuhur  teratur
Diri jadi jujur
Hati tidak kufur
Jiwa selalu bersyukur
Amal ibadah tidak udzur
Keluarga akur
Maka pribadi jadi makmur

Bila Ashar kelar
Jiwa jadi sabar
Raga jadi tegar
Senyum pun menyebar
Insya Allah rezeki lancar

Bila Maghrib tertib
Ngaji menjadi wajib
Wirid jadi karib
Jauh dari aib
Insya Allah syafaat tidak raib...

Bila Isya terjaga
Malam bercahaya
Hati damai sejahtera
Insya Allah hidup pun bahagia...

Salam 5 WAKTU

Niatan Baik dan Buruk.

وينبغى أن ينوى المتعلم بطلب العلم رضاء الله والدار الآخرة، وإزالة الجهل عن نفسه، وعن سائر الجهال، وإحياء الدين وإبقاء الإسلام، فإن بقاء الإسلام بالعلم، ولايصح الزهد والتقوى مع الجهل.
وأنشدنا الشيخ الإمام الأجل الأستاذ برهان الدين صاحب الهداية لبعضهم شعرا:
فـساد كـبير عـالم مـتهتـك ۞ وأكـبر منه جاهل متنسك
هما فتنة للعالمين عظيمة  ۞ لمن بهما فى دينه يتمسك

Di waktu belajar hendaklah berniat mencari Ridha Allah swt. Kebahagian akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh, mengembangkan agama dan melanggengkan islam sebab kelanggengan islam itu harus diwujudkan dengan ilmu. Zuhud dan taqwapun tidak sah jika tanpa berdasar ilmu.

Syaikhul imam Ajall Burhanuddin Shahibul Hidayah menyanyikan syair gubahan sebagian ulama :

Hancur lebur, orang alim tak teratur ۞ Lebih lebur, bila si jahil ibadah ngawur_

Keduanya menjadi fitnah,menimpa ganas di dunia ۞ Atas yang mengikutinya, sebagai dasar peri agama.

وينوى به: الشكر على نعمة العقل، وصحة البدن, ولا ينوى به إقبال الناس عليه، ولا استجلاب حطام الدنيا، والكرامة عند السلطان وغيره.

Dengan belajar pula, hendaklah diniati untuk mensyukuri kenikmatan akal dan badan yang sehat. Belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh, kenikmatan dunia ataupun kehormatan di depan sultan dan penguasai-penguasa lain.

وقال محمد بن الحسن رحمة الله عليهما: لو كان الناس كلهم عبيدى لأعتقتهم وتبرأت عن ولائهم.

Muhammad Ibnul Hasan berucap: ‘andaikan seluruh manusia itu manjadi budak belianku, niscaya kumerdekakan seluruhnya dan bebaskan dari kekuasaanku.”

اللَّهُمَّ انْفَعْنا بِمَا عَلَّمْتَنا, وَعَلِّمْناْ مَايَنْفَعُناْ, وَ زِدْناْ عِلْمًا
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَ مِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

BERSAMBUNG

SHODAQOH SEBAIKNYA SECARA TERBUKA ATAU SEMBUNYI


Sedekah  secara terbunyi lebih utama dan dilipat gandakan 70 kali daripada sedekah  secara terbuka, akan tetapi kadang-kadang sedekah secara terbuka justeru yang lebih utama,  bila hal tersebut bisa menarik orang untuk bersedekah.
 

Mutiara Hikmah Buya Yahya 1

" Menata hati agar senantiasa sadar akan kekurangan dirinya akan meredam luapan semangat untuk memperhatikan cela orang lain dengan mata meremehkan. Hal itu akan menjadikan dirinya amat berhati-hati dalam melihat cela orang lain. Sebab semua kesalahan yang terjadi pada orang lain bisa saja terjadi pada dirinya sendiri. "


"Barang yen positif iku ora katon , bisone katon iku angger ono negatif, koyo kuwe biso reti padang yen wes weruh peteng, wong biso ngerti Allah angger wes ngerti liyane Allah. (Sesuatu yang bagus itu tidak kelihatan, dan akan kelihatan ketika ada yang tidak bagus, contoh kamu tau terang kalau sudah gelap, dan kamu tau Allah ketika kamu tau selain Allah)."

KH. Maimun Zubair

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 2

"Sungguh dusta orang yang menjalin persahabatan, akan tetapi mereka tidak saling mendo’akan disaat berpisah. Tanda ketulusan dalam persahabatan adalah saling berdo’a saat tidak saling bertemu. Begitu mudahnya berdo’a saat bertemu, akan tetapi tidak mudah berdo’a disaat saling berpisah, kecuali bagi yang tulus. Itulah cinta karena Allah."

Pantangan Ahli ilmu.

وينبغى لأهل العلم أن لايذل نفسه بالطمع فى غير المطمع ويحترز عما فيه مذلة العلم وأهله. ويكون متواضعا، والتواضع بين التكبر والذلة، والعفة كذلك، ويعرف ذلك فى كتاب الأخلاق

Orang berilmu itu hendaklah jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina lantaran tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus ke dalam lembah kehinaan ilmu dan ahli ilmu. Ia supaya berbuat tawadu’ (sikap tengah-tengah antara sombong dan kecil hati), berbuat iffah, yang keterangan lebih jauhya bisa kita dapati dalam kitab akhlaq.

أنشدنى الشيخ الإمام الأستاذ ركن الدين المعروف بالأديب المختار شعرا لنفسه:

Syaikhul imamil ajall ustadz ruknul islam yang terkenal sebagai sasterawan ternama mengemukakan gubahan syi’irnya:

إن الـتواضـع مـن خـصـال المـتقى ۞ وبه التقى إلى المـعالى يرتقى
ومن العجائب عجب من هو جاهل ۞ فى حالة أهو السعيد أم الشقى
أم كـيـف يخــتم عـمـره أو روحــه ۞ يوم الـنوى مـتسفل أو مرتقى
والـكـــبـريـاء لـربـنـا صــفـة لــــه ۞ مـخـصـوصة فتجـنبها واتقى

Tata kerama, benar-benar budi orang taqwa ۞ Ia menanjak tinggi, dengan sikap

Ajaib, ajaiblah orang tidak tahu dirinya sendiri ۞ Bahagiakah nanti, apa malah celaka diri ?

Bagaimana waktu meninggalkan dunia, pungkasan umur nyawanya. ۞ Suul khatimah, apa husnul khatimah?

Keagungan, itu khusus sifat ar-rahman ۞ Singkirlah, waspadalah!

قال أبو حنيفة رحمة الله عليه لأصحابه: عظموا عمائمكم ووسعوا أكمامكم. وإنما قال ذلك لئلا يستخف بالعلم وأهله

Kepada sahanat-sahabatnya, abu Hanifah berkata : ”besarkanlah putaran serban kalian, dan perlebarlah lobang lengan baju kalian”. ucapan ini dikemukakan agar supaya ilmu dan ahli ilmu tidak terpandang remeh

ikuti chanel telegram kami

اللَّهُمَّ انْفَعْنا بِمَا عَلَّمْتَنا, وَعَلِّمْناْ مَايَنْفَعُناْ, وَ زِدْناْ عِلْمًا
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَ مِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

BERSAMBUNG

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

❝Hati adalah seperti cermin. Ia akan mewujudkan apa saja yang tersimpan di dalam hati seseorang. Jika hati seorang menyimpan perasaan yang bersih maka penampilan orang itu akan menarik perhatian orang lain kerana perilakunya yang terpuji. Kalau hatinya kotor, maka perilaku orang itu bagaikan asap yang gelap. Sehingga budi pekertinya selalu akan condong kepada keburukan.❞

[Al-Allamah Al-Musnid Habib Umar Bin Hafidz حفظه الله تعالى]

HUKUM MENJUAL BENSIN CAMPURAN (OPLOSAN)

 
1. Pertama : dilakukan dalam kategori "penipuan dan meraup keuntungan", caranya mencampur bensin murni dengann baan lain dan menjual dengan harga bensin murni serta tidak memberitahukan kepada pembeli bahwa bensin tsb campuran. Ini sama saja dengan jual susu yang dicampur dengan air, dan sudah dilarang sejak nabi, dan sayyidina umar pernah mengancam orang yang melakukan penipuan seperti itu.
Penjual bensin oplosan model ini biasanya bertujuan mendapat untung lebih dibanding jual bensin murni. Si pembeli kalau tahu itu oplosan jelas enggan beli karena akan bisa merusak motor, nah ini ghoror ( manipulasi ), ini sebenarnya sudah maklum, sangat beda dengan bensin campur olie karena memang tujuan (pemilik motor 2 TAK) pembeli memang nyari bensin campur oli sehingga ada antarodin / saling rela.

 

 
Jangan kalian memakan harta di antaramu dengan suatu yang batil kecuali harta dagang yang dari saling ridlo di antara kalian. Maka jelas menunjukkan apabila bukan dari saling ridlo maka tidak halal memakan. Dan Abu Said alkhudry meriwayatkan bahwa nabi saw bersabda : "sesungguhnya jual-beli itu dari saling ridlo maka menunjukkan bahwa tidak ada penjualan tanpa adanya saling ridlo.
 
الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي (6/ 16)
 
: Ibnu Ka'ab bin malik al-anshary, dari ayahnya, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: Tidaklah dua serigala lapar di utus pd seekor kambing lebih merusak di bandingkan tamaknya seseorang terhadap harta dan kedudukan yg bisa merusak agamanya. (HR. Tirmidzi)
 
2. Kedua : dilakukan tanpa ada unsur penipuan, hal ini dilakukan pengecer karena tuntutan sebagian pembeli yang mempunyai kendaraan bermesin dua tak, cara pencampurannya 1 liter bensin murni + beberapa mili liter oli samping, dan biasanya pengecer menyediakan PLANG tulisan "SEDIA BENSIN MURNI DAN CAMPURAN" , atau memang si pembeli sendiri yang menanyakannya. Sehingga dalam kasus kedua ini sama sekali tidak ada unsur penipuan, sama-sama tahu dan ridlo antara si penjual dan si pembeli.

Mewaspadai Virus Inkar Sunnah


Inkar Sunnah artinya mengingkari sunnah. Ia adalah nama sebuah aliran keagamaan yang pernah muncul di Indonesiapada tahun 1980-an dan dinyatakan sesat serta dilarang beredar oleh Kejakgung RI pada tahun 1983. Pada tahun 1985 Kejakgung RI juga melarang beredarnya al-Qur`an terjemahan yang ditulis Nazwar Syamsu, seorang da’i Inkarussunnah. LPPI dalam hal ini sudah menerbitkan hasil penelitiannya pada tahun 1985 melalui buku, Bahaya Inkar Sunnah. Ditemukan setidaknya 25 penyimpangan penerjemahan yang dilakukan Nazwar Syamsu sebagai akibat pengingkarannya terhadap sunnah.

 

Meskipun demikian, inkar sunnah tidak hanya berwujud sebuah aliran keagamaan saja, melainkan juga aliran pemikiran atau sebuah paham yang benih-benihnya sudah muncul dari sejak abad pertama Islam.Pelopornya adalah Syi’ah, Mu’tazilah, Khawarij, Murji`ah dan sekte-sekte lainnya yang menyimpang dari “Ahlus-Sunnah”.Di era kontemporer, serangan inkar sunnahyang meragukan hadits dan ilmu hadits diawali oleh seorang orientalis bernama Goldziher. Diikuti kemudian oleh Joseph Schacht. Di kalangan muslim, yang turut menjadi pengekornya di antaranya adalah Rasyid Ridla, Abu Rayyah, Ahmad Amin, dan Ahmad Abdul Mun’im al-Bahi. Di antara mereka ada yang menolak hadits secara keseluruhan, ada yang hanya menolak hadits Ahad, ada pula yang kalau sesuai dengan al-Qur`an menurut akalnya sendiri, maka hadits digunakan, jika tidak maka ditinggalkan.

 

Dewasa ini, paham inkar sunnah jika hendak diperinci karakteristiknya, maka setidaknya ada empat karakteristik, yaitu:

▪Tidak mempercayai ‘ulumul-hadits yang sudah dikodifikasikan oleh para ulama hadits.

▪Tidak mempercayai isnad hadits yang sangat mungkin disebabkan ketidakpahaman terhadap sistem isnad.

▪Tidak mau mengakui otoritas keilmuan para ulama, khususnya dalam bidang hadits.

▪Sebagai konsekuensinya, hanya mau menerima hadits yang sesuai dengan akal pemikirannya sendiri.[1]

▪Sebagai contoh, berikut ini disajikan kutipan dari orang yang terkena virus inkar-sunnah:

▪Sedangkan mengenai jejak-jejak Rasulullah saw., apakah dia berbentuk ucapannya, perbuatannya, ataupun ketetapannya, maka hal itu akan lebih sulit lagi untuk mendeteksinya, apakah benar hal yang dibilangkan berasal dari Rasulullah saw. itu benar-benar ucapannya, benar-benar perbuatannya dan benar-benar ketetapannya? Karena ketiga hal tersebut kebanyakannya tidak ditulis atau tidak dicatat di zaman Rasulullah saw. atau dengan kata lain ketiga hal tersebut ditulis dan dicatat sekitar dua abad, bahkan ada yang tiga abad, bahkan lagi ada yang lebih dari tiga abad setelah Rasulullah saw. wafat. Hal itu berdasarkan laporan dari si A, dan si A dapat dari si B, dan si B dapat dari si C, dan si C dapat dari si D, dan si di dapat dari si E, dan si E dapat dari sahabat, kemudian dari Rasulullah saw. yang kemudian lagi dikatakan, Rasulullah saw. mengatakan ini dan itu, berbuat ini dan itu dan menetapkan ini dan itu.

Bersambung

PERHATIAN KERAS untuk Saudaraku semua bahwa MASALAH AQIDAH, AGAMA Janganlah ditanyakan melalui mbah GOOGLE , karena dia bukanlah ULAMA yg faham dan tau tentang agama.

Hati2 bagi siapapun yg suka mempelajari agama via mbah google. Untuk diketahui sbb ;

Oknum yahudi dengan sengaja telah membuat beberapa website untuk menyebarkan informasi yang salah mengenai Al-Quran dan Hadis, dengan itu harus berhati-hati terhadap website berikut dan beritahu saudara,keluarga/sahabat lain.

1) www.answering-islam.org
2) www.aboutislam.com
3) www.thequran.com
4) www.Allahassurance.com

Tolong kirim pesanan ini kepada sesama muslim agar Tidak Memperoleh Informasi yang Salah Tentang Agama Islam.

Paling Bahaya adalah Answering-Islam

Dan Minta Perhatian !
Jika dengar lagu "It Will Rain" by Bruno Mars JANGAN ikutan nyanyi. Karena ada sebaris lirik yang membawa kita ke arah MURTAD !

Ini Lirik nya :
There's no religion that could save me
(Tidak ada Agama yang  bisa Selamatkan aku)

No matter how long my knees are on the floor
(berapa lama pun aku bersujud)

TIADA AGAMA ?
Hati-hati ! Alloh MURKA, sebab kita terlena oleh lagu-lagu barat yang enak didengar. Tapi tak faham artinya...Tolong sebarkan Jika anda seorang BERIMAN  & Cinta akan Islam.

Ada 2 pilihan untuk anda.

1. Biarkan di dalam moment anda Tanpa Bermanfaat untuk org lain.

2. Anda sebarkan pada semua kenalan anda.
*Rasulullah bersabda "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu ) Ilmu saja dan ada orang yg Mengamalkan ... maka walaupun yang menyampai kan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan Tetap Memperoleh Pahala.*

Buat semua yang punya FB. Tolong Block fb yang bernama "Rudy Yohanes Hutagalung" dan "Jasmine Always-Happy III (dajal)".Wanita Iblis yang terkutuk telah Menghina NABI  SAW

Bagi yang punya HP tolong sebarkan teks ini ! Kalau yang Tidak bisamenyebarkan, sama saja Membiarkan orang Kafir Menghina Nabi kita dan Agama kita !

Terapi Ruqyah Syar'iyyah semua Penyakit Medis dan Penyakit Non Medis


1.Terapi Membuang penyakit .

pegang dada kiri bacakan:
Al Anbiya ayat 83  (7x)
Jika mual dan ingin muntah itu reaksi pengeluaran.

2.Terapi Migrain.
pegang kepala yg sakit bacakan :
surat al fatihah  7x.
Al hasyr ayat 21 ( 3x.)

3.Terapi untuk segala macam sakit kepala.
pegang ubun ubun dan bacakan:
At-taubah ayat 14.
Yunus ayat 57.
An Nahl ayat 69.
Al isra ayat 82.
Al fusilat ayat 44.

4.Trapi penyembuhan mata dan penajaman penglihatan.
Pegang alis mata dan bacakan surat Qaf ayat :22. (7x.)

5.Terapi sakit gigi peganglah pipi dari bagian gigi yang sakit.
Bacakan:
Al Mulk ayat 23 (7x)
Al An'am ayat 13. (7x)

6.Terapi sakit tengorokan.
Perbanyaklah membaca al-Qur'an.
Minum madu 2sendok makan pagi dan sore.

7.Terapi mimisan.
peganglah batang hidung bacakan surat Hud ayat 44 . (7x.)

8.Terapi sakit telinga
letakan tangan ke telinga yg sakit lalu bacakan
Al Hasyr ayat 21 (3x atau lebih)
Ayat Qursi (3x atau lebih)

9.Terapi Penyakit Kulit.
Letakan ujung jari pada kulit yg sakit
Bacakan surat al baqoroh ayat 259.
Baca sebanyak 3x.

10.Terapi panu
Bacakan surat al baqoroh ayat 266.
7x

11.Terapi Bisul.
Sentuh dengan telunjuk dan bacakan surat Thaha ayat 105-107. (7x)

12.Terapi Penyakit Dada.
Peganglah dada dan bacakan surat Thaha ayat 25-28.
7x atau lebih sampai ringan.

13.Terapi nyeri dada.
Pegang dada dan bacakan surat Al -insyirah fuul dan surat yunus ayat 57.
Sebanyak 7x.

14.Terapi penyakit. Jantung,Struk,Nyeri Lambung.
Buatlah air minum boleh air zamzam,air putih ,bacakan surat al fatiha 7x
Ayat Qursi 7x
tiupkan ke air selesai membaca. Minum air setiap hari sebelum makan coba selama satu minggu atau lebih.

15.Terapi penyakit Hati.
Letakan tangan kanan pada posisi hati.
Perbanyak istigfar
Bacalah surat Ghafir(Al -mu'min)
7 buah kurma di bacakan surat Al fatihah 7x lalu di makan.
Perbanyak zikir laaillahaillallah.

16.Terapi Kejang.
Bacakan surat Al -Quraisy ayat 1-2. (7x)

17.Terapi sengatan ular dan kala jengking.
Bacakan surat al ikhlas al annas al falaq.

18.Terapi Rematik.
Letakan tangan kanan pada tubuh yang sakit.
Bacakan surat
Ali Imron ayat 145. (3x)
Al Anbiya ayat 30 (7x)

19.Terapi mempermudah proses kelahiran.
Buatlah air Ruqyah bacakan surat.
Al fatiha (7x)
An -Naziat ayat 46 (7x)
Al -Ahqof ayat 35. (3x)
Al -Insyiqaq ayat 1-4 sebanyak 7x.
Air diminumkan dan di balurkan ke perut.
Air boleh air tawar dan lebih baik air zamzam.

20.Terapi Demam.
Pegang kening dan bacakan
Al fatiha 3x.
Al -Anbiya 69-70. (7x)
Dan buatkan juga air kompres Ruqyah dan ayatnya sama dengan di atas.

21.Terapi menghilangkan Kesedihan ,kedukaan.
Baca surat
Al fatihah 7x
Al insyirah 7x
Perbanyak istigfar.
Perbanyak zikir Laillahaillallah.

22.Terapi insomia/sulit tidur.
Sebelum tidur jalankan sunnah sebelum tidur.
Baca surat Ghafir dan perbanyak
Zikir laillahaillalloh.
Perbanyak mengucap Sholawat kpd Nabi muhammad Shollallahu Alaihi Wassalam
Perbanyak istigfar.

23.Terapi Penyembuhan Kanker.
Perbanyak tilawah.
Perbanyak mendengar al qur'an boleh sehari 30 juz atau surat pilihan al baqorah fuul.
Selanjutnya buat Minyak Zaitun Ruqyah dan rebusan daun sirsak Ruqyah.
Ayatnya:
Al fatihah. 7x
Al baqorah. 1-5
Al baqorah 164-165 (3x)
Ayat kursi 
Al Baqarah 255-257 (3x) Al baqorah 285-286. (3x)
Ali Imran ayat 18  (7x)
Ali imron ayat 26-27, (3x)
Al a'raf ayat 54-56.
Al A'raf 117-119  (7X)
Yunus 80-82 (7x)
Thaha 65-69. (7x)
Al mukminun 115-118  (3x)
Al Hasyr ayat 21-24  (7x)
Al ikhlas, al annas ,al falaq 7x
Air gunakan untuk minum dan mandi.
Minyak Zaitun untuk di balur.
Lakukan selama 14/30 hari insya Alloh sembuh.

Semoga ada manfaatnya.

Silahkan di amalkan dan bagikan ke Saudara/i kita
NIAT KARNA ALLAH

Salam ukhuwah, salam tauhid

Semoga bermanfaat.

7 AMALAN PADA HARI JUM'AT


فــُوائــــــــد كــبــــــــــــيرۃ تختص بسيد الأيام  يوم الجمعة :

١. من قال بعد غسل الجمعة مائة مرة يامهيمن رزقه الله المهابة والجلال 

٢. من قرأ بين أذاني الجمعة سورة القدر ٧ مرات، قضى الله دينه           

٣. من قال بعد صلاة الجمعة ٣٣ مرة يا باطن، جعله الله من أهل  الباطن    

٤. من قرأ وهو ثان رجليه بعد صلاة الجمعة وقبل أن يتكلم الفاتحة  والإخلاص والفلق والناس كل واحدة ٧ مرات، حفظه الله من كل سوء  إلى الجمعة القابلة       

٥. من قال بعد الجمعة مائة مرة اللهم أكفني بحلالك  عن حرامك  واغنني بفضلك  عمن سواك، لم تمض عليه جمعة إل وأغناه الله أي: سخر له رزقآ

٦.  من قال ساعة الدعاء  للمؤمنين والمؤمنات في الخطبة : ياغني  يامغني أربعين مرة؛ يقول في رأس كل عشر منها : أغنني ، إلا  وسع  الله  عليه  رزقه             
 
٧. من صلى على النبي صلى الله عليه وسلم بعد عصر الجمعة (بأي صيغة ) ثمانين مرة، غفر له ذنوب ثمانين سنة ، فإن لم يكن عليه مايقابل هذا غفر ﻵبائه ورفع في درجاته، وورد أن من صلى بهذه الصيغة : (اللهم صل على سيدنا محمد النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما) بعد عصر الجمعة كتب له عبادة ثمانين سنة مع ما ذكر.

ومن اكثر الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم يكفى همه ويغفر ذنبه ويقضى دينه وكانت له شفاعة  عند النبي صلى الله عليه وسلم وكان اقرب منزلا من النبي صلى الله عليه وآله وسلم يوم القيامة

مستفاد من مجالس  الحبيب  زين بن سميط والحبيب سالم الشاطري  حفظهم الله

Faedah Agung Yang Khusus di Amalkan di Hari Jum'at

1. Barangsiapa yang membaca Yaa Muhaimin 100x setelah mandi jum'ah, maka Allah SWT akan Memberikan kewibawaan dan kemulyaan.

2. Barangsiapa yang membaca Surat Al-Qodar 7x antara 2 adzan di hari jum'ah, maka Allah SWT akan Melunasi semua hutangnya.

3. Barangsiapa yang membacakan Yaa Baathin 33x setelah Sholat Jum'ah maka Allah SWT akan Menjadikannya sebagai ahli bathin.

4. Barangsiapa setelah sholat jum'at membaca  ALFatihah,Qulhu, ALFalaq, dan Annaas masing 7x tanpa merubah posisi duduknya (Tasyahhud akhir) dan tanpa berbicara sebelumnya, maka Allah SWT akan Menjaganya dari semua kejelekan sampai Jum'at berikutnya.

5. Barangsiapa setelah Sholat Jum'ah membaca ALLOOHUMMAKFINIY BIHALAALIKA 'AN HAROOMIKA WA AGHNINIY BIFADLLIKA  'AMMAN SIWAAK, maka segala kebutuhannya akan terpenuhi hingga hari berikutnya.

6. Barangsiapa yang berdoa YAA GHONIYYU YAA MUGHNIIY 40X, setiap 10 dari bacaan tersebut ditambahi AGHNINIY, ketika Khotib mendo'akan Mu'minin Mu'minaat pada khutbah kedua, maka Allah SWT akan Meluaskan rizkinya.

7. Barangsiapa yang bersholawat kepada Nabi SAW setelah ashar hari jum'at 80x, maka Allah SWT akan Mengampuni dosanya 80 tahun, jika memang si pembaca tidak memiliki dosa sebanyak itu,maka keutamaan tersebut akan diberikan kepada kedua orangtuanya dan Allah SWT akan Mengangkat derajat mereka.

Ada riwayat bahwasanya yang membaca Sholawat dengan sighoh ini ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN ANNABIYYIL UMMIY WA 'ALAA AALIHII WASOHBIHII WASALLIM TASLIIMAA setelah asar hari jum'at, maka akan ditulis untuknya pahala ibadah 80 tahun..

"Barangsiapa yang memperbanyak Sholawat atas Nabi SAW, maka Allah SWT akan Menyelesaikan semua urusannya, mengampuni segala dosanya, melunasi hutangnya, dan Sholawat tersebut akan menjadikan sebab dia memperoleh syafaat Nabi SAW, dia akan berada paling dekat kedudukannya dgn Nabi SAW  diahari Qiamat"

Diterima dari Yg Mulia Al 'Aalim Al'allaamah Al'Aarif biLLaah Alhabib Zein bin Sumaith Ra dan Alhabib Saalim As-Syaatiri Ra diMajlis Majlis Beliau..

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

Ilmu itu untuk mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kesombongan diri.

[Imam Malik ‎رحمه الله تعالى]

DALIL - DALIL AMALIYAH

Dalil Sholat sunnah Qabliyah (sebelum) sholat Jum’at

Sebagian orang telah membid’ahkan sholat sunnah qabliyah jum’at ini. Menurut pandangan mereka hal ini tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah saw. atau para sahabat. Padahal kalau kita teliti cukup banyak hadits serta wejangan ulama pakar ahli fiqih dalam madzhab Syafi’i dan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan sunnah- nya sholat qabliyah jum’at ini. Mari kita ikuti hadits-hadits yang berkaitan dengan sholat sunnah diantaranya :

Hadits riwayat Bukhori dan Muslim : “Dari Abdullah bin Mughaffal al-Muzanni, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: ‘Antara dua adzan itu terdapat shalat’”. Menurut para ulama yang dimaksud antara dua adzan ialah antara adzan dan iqamah.

Mengenai hadits ini tidak ada seorang ulamapun yang meragukan keshohih- annya karena dia disamping diriwayatkan oleh Bukhori Muslim juga diriwayat kan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dalam kitab Musnadnya. Dari hadits ini saja kita sudah dapat memahami bahwa Nabi saw. menganjurkan supaya diantara adzan dan iqamah itu dilakukan sholat sunnah dahulu, termasuk dalam katergori ini sholat sunnah qabliyah jum’at. Tetapi nyatanya para golongan pengingkar tidak mengamalkan amalan sunnah ini karena mereka anggap amalan bid’ah.

Riwayat dalam sunan Turmudzi II/18: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwasanya beliau melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebanyak empat raka’at dan sholat ba’diyah (setelah) jum’at sebanyak empat raka’at pula”.

Abdullah bin Mas’ud merupakan sahabat Nabi saw. yang utama dan tertua, dipercayai oleh Nabi sebagai pembawa amanah sehingga beliau selalu dekat dengan nabi saw. Beliau wafat pada tahun 32 H. Kalau seorang sahabat Nabi yang utama dan selalu dekat dengan beliau saw. mengamal- kan suatu ibadah, maka tentu ibadahnya itu diambil dari sunnah Nabi saw.

Penulis kitab Hujjatu Ahlis Sunnah Wal-Jama’ah setelah mengutip riwayat Abdullah bin Mas’ud tersebut mengatakan: “Secara dhohir (lahiriyah) apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Mas’ud itu adalah berdasarkan petunjuk langsung dari Nabi Muhammad saw.”

Dalam kitab Sunan Turmudzi itu dikatakan pula bahwa Imam Sufyan ats-Tsauri dan Ibnul Mubarak beramal sebagaimana yang diamalkan oleh Abdullah bin Mas’ud ( Al-Majmu’ 1V/10).

Hadits riwayat Abu Daud: “Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya ia senantiasa memanjangkan shalat qabliyyah jum’at. Dan ia juga melakukan shalat ba’diyyah jum’at dua raka’at. Ia menceriterakan bahwasanya Rasulullah saw. senantiasa melakukan hal yang demikian”.(Nailul Authar III/313).

Penilaian beberapa ulama mengenai hadits terakhir diatas ialah : Imam Syaukani berkata: ‘Menurut Hafidz al-Iraqi, hadits Ibnu Umar itu isnadnya shohih’. ; Hafidz Ibnu Mulqin dalam kitabnya yang berjudul Ar-Risalah berkata: ‘Isnadnya shohih tanpa ada keraguan’. ; Imam Nawawi dalam Al-Khulashah mengatakan : ‘Hadits tersebut shohih menurut persyaratan Imam Bukhori. Juga telah dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam shohihnya’.

Hadits riwayat Ibnu Majah : “Dari Abu Hurairah dan Abu Sufyan dari Jabir, keduanya berkata; Telah datang Sulaik al-Ghathfani diketika Rasulullah saw. tengah berkhutbah (khotbah jum’at). Lalu Nabi saw. bertanya kepada- nya: ‘Apakah engkau sudah shalat dua raka’at sebelum datang kesini ?’ Dia menjawab; Belum. Nabi saw. bersabda; ‘Shalatlah kamu dua raka’at dan ringkaskan shalatmu itu’ “. (Nailul Authar III/318).

Jelas sekali dalam hadits ini bagaimana Rasulullah saw. menganjurkan (pada orang itu) shalat sunnah qabliyyah jum’at dua raka’at sebelum duduk mendengarkan khutbah. Juga dalam menerangkan hadits ini Syeikh Syihabuddin al-Qalyubi wafat 1070H mengatakan; bahwa hadits ini nyata dan jelas berkenaan dengan shalat sunnah qabliyah jum’at, bukan shalat tahiyyatul masjid. Hal ini dikarenakan tahiyyatul masjid tidak boleh dikerjakan dirumah atau diluar masjid melainkan harus dikerjakan di masjid.

Syeikh Umairoh berkata: Andai ada orang yang mengatakan bahwa yang disabdakan oleh Nabi itu mungkin sholat tahiyyatul masjid, maka dapat dijawab “Tidak Mungkin”. Sebab shalat tahiyyatul masjid tidak dapat dilaku- kan diluar masjid, sedangkan nabi saw. (waktu itu) bertanya; Apakah engkau sudah sholat sebelum (dirumahnya) datang kesini ? (Al-Qalyubi wa Umairoh 1/212).

Begitu juga Imam Syaukani ketika mengomentari hadits riwayat Ibnu Majah tersebut mengatakan dengan tegas :

Sabda Nabi saw. ‘sebelum engkau datang kesini’ menunjukkan bahwa sholat dua raka’at itu adalah sunnah qabliyyah jum’at dan bukan sholat sunnah tahiyyatul masjid“.(Nailul Authar III/318)

Mengenai derajat hadits riwayat Ibnu Majah itu Imam Syaukani berkata ; ‘Hadits Ibnu Majah ini perawi-perawinya adalah orang kepercayaan’. Begitu juga Hafidz al-Iraqi berkata: ‘Hadits Ibnu Majah ini adalah hadits shohih’.

Hadits riwayat Ibnu Hibban dan Thabrani: “Dari Abdullah bin Zubair, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda : ‘Tidak ada satupun sholat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “. Menurut kandungan hadits ini jelas bahwa disunnahkan juga shalat qabliyyah jum’at sebelum sholat fardhu jum’at dikerjakan.

Mengenai derajat hadits ini Imam Hafidz as-Suyuthi mengatakan : ‘Ini adalah hadits shohih’ dan Ibnu Hibban berkata ; ‘Hadits ini adalah shohih’. Sedang- kan Syeikh al-Kurdi berkata: “Dalil yang paling kuat untuk dijadikan pegang- an dalam hal disyariatkannya sholat sunnah dua raka’at qabliyyah jum’at adalah hadits yang dipandang shohih oleh Ibnu Hibban yakni hadits Abdullah bin Zubair yang marfu’ (bersambung sanadnya sampai kepada Nabi saw.) yang artinya: ‘Tidak ada satupun shalat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “.

Demikianlah beberapa hadits yang shohih diatas sebagai dalil disunnah- kannya sholat qabliyyah jum’at.

Sedangkan kesimpulan beberapa ulama ahli fiqih khususnya dalam madzhab Syafi’i tentang hukum sholat sunnah qabliyyah jum’at yang tertulis dalam kitab-kitab mereka ialah :

Hasiyah al-Bajuri 1/137 :

“Shalat jum’at itu sama dengan shalat Dhuhur dalam perkara yang disunnahkan untuknya. Maka disunnahkan sebelum jum’at itu empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

Al-Majmu’ Syarah Muhazzab 1V/9 :

“Disunnahkan shalat sebelum dan sesudah jum’at. Minimalnya adalah dua raka’at qabliyyah dan dua raka’at ba’diyyah (setelah sholat jum’at). Dan yang lebih sempurna adalah empat raka’at qabliyyah dan empat raka’at ba’diyyah’.

Iqna’ oleh Syeikh Khatib Syarbini 1/99 :

“Jum’at itu sama seperti shalat Dhuhur.Disunnahkan sebelumnya empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”.

Minhajut Thalibin oleh Imam Nawawi :

“Disunnahkan shalat sebelum Jum’at sebagaimana shalat sebelum Dzuhur”.

Begitu juga masih banyak pandangan ulama pakar berbagai madzhab mengenai sunnahnya sholat qabliyyah jum’at ini.

Dengan keterangan-keterangan singkat mengenai kesunnahan sholat qabliyyah jum’at, kita akan memahami bahwa ini semua adalah sunnah Rasulullah saw., bukan sebagai amalan bid’ah. Semoga kita semua diberi hidayah oleh اللَّهَ سبحانه و تعالى.

Hukum Duduk Bersama Untuk Berdzikir


Alhamdulillah, di bumi Sunni Syafi`i, Indonesia ini masih banyak umat Islam yang mengamalkan ajaran Nabi saw., antara lain yang disebutkan dalam hadits hasan riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda : Maa qa`ada qaumun lam yadzkurullaha fiihi walam yushallu `alan nabiyyi shallallahu alaihi wasallam, illaa kaana alaihim hasratan yaumal qiyaamah, (tidaklah suatu kaum yang duduk di suatu tempat, dan tidak berdzikir kepada Allah dan tidak pula bershalawat untuk Nabi saw., kecuali mereka akan ditimpa penyesalan pada hari kiamat). Yang dinamakan kaum dalam hadits di atas adalah sekelompok orang yang duduk bersama dalam suatu majelis. Jika saja yang dimaksudkan adalah perorangan, maka Nabi saw. cukup mengatakan maa qa`ada rajulun (tidaklah seseorang yang duduk), tetapi Nabi saw. mengatakan qaumun (suatu kaum).
Artinya baik mereka membacanya secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bahkan pemahaman yang lebih dekat dengan kebenaran, adalah secara bersama-sama, baik dengan suara pelan dan lirih, yang hanya dapat didengarkan oleh dirinya sendiri, maupun dengan mengangkat suara secara wajar sehingga terdengar suara lantunan-lantunan dzikir yang menentramkan jiwa, hal ini sama seperti yang dilakukan umat Islam di saat menggemakan takbiran di malam Hari Raya secara bersama-sama dengan suara keras. Semua cara dalam menghidupkan majelis dzikir dan shalawat yang dilakukan oleh suatu kaum secara bersama-sama, tidak ada larangan secara spesifik baik dari Alquran maupun hadits shahih manapun.
Karena itu, kegiatan masyarakat Indonesia yang marak dilakukan di pedesaan, perkampungan, maupun perkotaan dalam mengadakan majelis dzikir kepada Allah, majelis shalawat untuk Nabi saw., maupun majelis ta`lim untuk memahami ajaran syariat Islam adalah sudah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad saw.
Jadi mari kita bersama-sama lestarikan majelis dzikir, majelis shalawat dan majelis ta`lim di wilayah kita masing-masing, agar tidak ada penyesalan pada hari Qiyamat nanti.

Banyak dzikir di luar solat adalah kunci khusyuk di dalam solat.

Syeh ali jum'ah

HADITS NIAT SEORANG MUKMIN LEBIH UTAMA KETIMBANG PERBUATANNYA


- Niat orang muslim lebih baik dari pada perbuatannya sebabny berniat tapi tak berbuat, telah mendapatkn satu poin kebaikan (pahala).Jika Tidak.. Niatnya di iringi dengan aplikasi perbuatanny shingga pndapatkan 2 poin kebaikan antara niat n prbuatan, it lebih baik dari pada cuma niatny sja..

“NIAT SEORANG MUKMIN LEBIH UTAMA KETIMBANG PERBUATANNYA” itu Karena berbagai pertimbangan :
• Perbuatan seorang hamba terealisasikan sebab hati, lisan dan anggauta tubuhnya, niat yang terpenting dari ketiganya.
• Pahala niat seseorang lebih banyak ketimbang pahala perbuatannya.
• Niat dapat merubah perbuatan baik menjadi jelek dan sebaliknya.
• Niat dapat melipatgandakan amal dalam tingkatan diluar batas kemampuan hamba.
• Niat menjadi syarat keabsahan sebuah perbuatan.

Al-Baehaqy menyatakan bahwa niat adalah 1/3 dari ilmu dengan alasan bahwa perbuatan seorang hamba terealisasikan sebab hati, lisan dan anggauta tubuhnya, niat masuk dalam salah satu dari tiga hal tersebut (karena perbuatan hati) dan bahkan lebih penting dari lainnya karena niat terkadang menjadi ibadah yang mandiri sedang yang lain butuh (keabsahannya) olehnya karena terdapat ungkapan hadits “niat seorang mukmin lebih baik dari perbuatannya”.[ Fath al-Baari I/11 ].

“Niat seorang mukmin lebih baik dari perbuatannya” artinya pahala niat seseorang lebih banyak ketimbang pahala perbuatannya karena keberlangsungan dan terhitungnya pahala niat atas ibadah-ibadah yang tidak sanggup ia lakukan. [ Fath al-Baari IV/219 ].

“Seseorang yang berada ditempat tidurnya sementara ia telah niat bangun dan shalat dimalam hari, namun kemudian ia terkalahkan oleh kantuknya hingga dipagi hari, maka tercatatlah apa yang telah ia niati” (HR. An-nasaa-i). [ Asybah wa an-Nadhooir I/38 ]. Wallaahu A'lamu Bis showaab