Dan ketika Nabi Musa ‘alaihis salaam mengajak mereka untuk beriman kepada Allah dan wahyu-Nya, mereka menolaknya, seraya berkata, “Kami tidak akan beriman hingga kami melihat Allah dengan mata kepala kami.” Maka Allah menurunkan api dari langit, lalu membunuh mereka dengan api tersebut karena sebab dosa mereka. Kemudian, Allah menghidupkan mereka setelah kematian mereka tersebut supaya mereka bersyukur. Allah Ta’ala berfirman :
{وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ – ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ}
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya”. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur” (QS. al-Baqarah : 55 – 56)
Walaupun hujjah-hujjah senantiasa ditunjukkan kepada mereka dan mereka senantiasa dilimpahkan kenikmatan dari Allah berkali-kali, mereka tetap saja meminta untuk dibuatkan sesembahan selain Allah. Terkadang mereka menyembah patung sapi selain menyembah Allah. Terkadang mereka mengatakan, “Wahai Musa, kami belum bisa membenarkanmu sebelum kami melihat Allah dengan nyata”.
Dan ketika Allah menyelamatkan mereka dari kekuasaan Fir’aun dan kezhalimannya, dan mereka dipisahkan dengan laut, mereka sudah melihat ayat-ayat Allah, keajaiban-keajaiban serta pertolongan dari-Nya, namun ketika Nabi mereka (Musa) mengajak mereka untuk berperang mereka malah enggan dan berkata
{فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ} [المائدة:24]
““Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.”” (QS. Al Maidah: 24).
Bârakallâhu fiîk
Ustadz Adi Hidayat, Lc. MA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar