بسم الله الرحمن الرحيم
عن النواس بن سمعان رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال " البر حسن الخلق والإثم ما حاك في نفسك وكرهت أن يطلع عليه الناس " رواه مسلم ... وعن وابصة بن مَعبد رضي الله عنه قال أتيت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال " جئت تسأل عن البر؟ " قلت : نعم قال " استفت قلبك , البر ما اطمأنت إليه النفس واطمأن إليه القلب , والإثم ما حاك في النفس وتردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك " حديث حسن رويناه في مسندي الإمامين أحمد بن حنبل والدرامي بإسناد حسن
Dari An Nawas bin Sam'an radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
“Kebajikan itu keluhuran akhlaq sedangkan dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya”.
(HR. Muslim. Hadist 27 dari Arba'iin Imam Nawawi)
Hukum sesuatu memang seputaran haram, makruh, mubah, sunah dan haram. Hukum ini adalah batas pembeda, red line, dan standar minimal agar kita tidak latah melewati batas syariat.
Meski demikian, dalam urusan keutamaan, tiap orang dilecut untuk menjadi orang orang yg haus upgrading diri sampai datang kematian.
Tahajud itu hukumnya sunnah buat umat baginda ﷺ, tapi ini amalan yg pantang ditinggal oleh para wali Alloh, orang orang soleh, mujahid, dan orang orang muqorribuun (yg terus berusaha dekat dengan Alloh).
Shaum senin kamis, ayyamul bidh itu hukumnya sunnah. Tapi buat orang orang yg peka ama keutamaan, serasa rugi kalau nda jalanin anjuran baginda ﷺ.
Adapun dosa dalam fiqih dibatasi pada standar minimal ketika batas syariat dilanggar. Meski demikian, ada amalan batin dan hati yg memang bukan ranahnya fiqih. Ia mastuur (tertutup) dari apa yg terlihat diluar.
Solat dengan syarat rukun sudah dijalanin. Maka selesailah kewajiban. Tapi ia bisa hilang keutamaan dan pahalanya ketika riya menghinggap didada.
Sedekah itu amalan mustahab. Ia bisa jadi malah memunculkan dosa jika sedekah diiringi dengan menyakiti yg disedekahi.
Dalam konteks yg sama, dengan redaksi tambahan, hadist diatas diriwayatkan oleh imam ahmad bin hambal dalam musnadnya dengan tambahan redaksi.. dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya
Jadi, dalam kelas kelas orang orang soleh yg menjaga kesucian hatinya, yg berusaha tetap ada di barisan pertama, ada di kelas kelas terbaik, dosa itu adalah apa apa yg dilakukan lalu kita tidak suka orang lain tau akan hal itu, meski hukum atau fatwanya pun bisa jadi mubah.
Di kelas kelas pejuang, melakukan sesuatu yg melenakan adalah aib.
Di kelas kelas pemenang, tidak melakukan yg sunnah adalah kekalahan telak.
Di kelas kelas orang orang waro', terlenakan dengan yg mubah adalah kerugian yg nyata.
Di kelas kelas orang tawadhu dan menjaga keikhlasan, terlihatnya amalan di mata orang adalah kerusakan yg tak terperikan.
Lalu, dimanakah kita saat ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar