Selasa, 31 Juli 2018

Belajar Akur Dari Solat

السلام عليكم ورحمة الله

.. اسْتَوُوا وَلَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ..

Lurus dan jangan renggang maka rengganglah hati kalian (tidak rukun)

(Potongan hadist riwayat Muslim no. 654 atau 342 versi syarah muslim dari Abu Mas'ud tentang Rosul memeriksa shaft solat)

Pernah tidak ketika solat berjamaah, kita mempertanyakan siapa di samping kita? Banyak dosakah ia? Ahli maksiatkah atau ahli ibadahkah? Masih berlumuran dosa atau tidak? Udah ikut kajian atau belum? Udah bisa bahasa arab belum? Siapa guru dan ustadnya? Berapa lama sudah ia menuntut ilmu? Ikut organisasi apa? Orang yg berilmu atau orang yg taklid?

Kalau jawabannya berbeda dari yg kita harapkan, lalu kita menyuruhnya untuk tidak disamping kita atau mungkin malah pindah shaf di shaft ke 3 padahal shaft ke2 kosong?

Apakah mahar syahadat dan solat tidak cukup untuk membayar harga untuk sebuah perintah agar ia mendapatkan hak dari seorang muslim?

Pengajian dan majlis ilmu saat ini sudah seperti jamur di musim hujan atau gorengan di pinggir jalan. Tema ukhuwah dan bersatu selalu manis ketika dibahas di meja kajian, tapi sangat sulit melihat realnya di lapangan.

Ukhuwah dengan kacamata bening hanya dipakai untuk sesama teman pengajiannya, sama gurunya, sama kitabnya, sama madzhabnya, sama pemikirannya. Keadilan dan prasangka baim hanya dipakai untuk menakar kelompok yg sama baginya.

Jika sudah beda ustad, beda tempat pengajian, beda kitab, beda sanad ilmu, kacamata ganti dengan lensa hitam. Yg salah terlihat hitam bukan objeknya, tpi mungkin krn cara pandangnya tak lagi sama melihat orang diluar kelompoknya.

Berapa orang yg bener bener membuktikan salah benar dari hujatan suatu kelompok pada kelompok lainnya dengan cara langsung hadir ke majlis ilmunya, mentabayyunkan hal yg ia seksamai berbeda? Sedikit.

Gaya jiping (ngaji kuping) dan jiton (ngaji nonton) yg gak khatam sering membuat PR ukhuwah makin pening dan masuk kondisi genting. Meski berpuluh kali diajarkan bersama dalam solat, hal ini tak pernah lgi jdi tema penting.

Main main lah agak jauh, agar kita bisa menyeksamai hakikat mengimplementasikan style ukuhuwah dalam solat pada kehidupan sehari hari.

Kita mungkin berbeda, tapi kita sudah sama dalam bersepakat bahwa kita adalah saudara.

Maka marilah solat bersama, dan lahirkan semangat lurus dan rapihnya shaft dalam keseharian kita.

Semoga kita disayang اللَّهَ سبحانه و تعالى

Tidak ada komentar:

Posting Komentar