Sahl bin Abdulloh AtTusturi bertetangga dengan seorang majusi, si majusi tinggal di tingkat atas rumahnya.
Suatu hari WC si majusi bocor dan airnya yang najis menetes ke rumah Sahl. Setiap hari Sahl meletakkan bejana di bawah tetesan air untuk menampung air yang najis itu. Malam harinya beliau membuang tetesan air najis itu tanpa sepengetahuan seorangpun. Hal ini beliau lakukan selama bertahun-tahun.
Ketika Sahl sakit keras, si Majusi menjenguknya dan akhirnya si Majusi pun bertanya kepada Sahl : "Air apakah ini yang menetes dari atap rumahmu?".
"Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan hal ini kepada seorangpun, akan tetapi ku lihat ajalku sudah dekat, dan aku khawatir orang yang nantinya tinggal di rumah ini sepeninggalku tidak dapat melakukan seperti apa yang aku lakukan. Maka dengan terpaksa aku ceritakan padamu. Dan setelah ini terserah padamu apa yang akan engkau lakukan. Ketahuilah kotoran yang menetes dari atap rumahku ini berasal dari WC rumahmu".
"Berapa lamakah kebocoran ini terjadi?" Tanya majusi keheranan.
"Sudah 16 th lamanya". Jawab Sahl.
"Tuanku ! selama bertahun-tahun engkau perlakukan aku seperti ini, kenap? Padahal aku bukan seorang muslim !". Kata majusi.
"Karena kami orang islam memiliki pemimpin (yaitu Nabi Muhammad SAW) yang senantiasa mengingatkan kepada umatnya unttk berbuat baik kepada tetangga, walaupun tetangga itu seorang non muslim". Jawab Sahl.
"Ulurkan tanganmu, dan mulai saat ini Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Alloh dan Nabi Muhammad adalah utusan Alloh".
Setelah menyaksikan keislaman tetangganya tersebut Sahl pun meninggal dunia.
Rosululloh bersabda,
"Jibril seringkali mengingatkanku tentang tetangga, begitu seringnya, sampai-sampai Aku mengira, Jangan-Jangan tetanggaku akan termasuk dari ahli warisku sepeninggalku".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar