Sabtu, 28 April 2018

Tawakal kepada اللّٰه

Tawakkal inilah sebab meraih kecukupan dari اللّٰه. Kecukupan di sini diberikan pada wali اللّٰه yang beriman dan bertakwa.

Ibnul Qayyim berkata, “Tawakkal adalah sebab terbesar yang membuatnya bisa mengatasi gangguan, kezholiman dan perlawanan dari makhluk terhadapnya. Tawakkal itulah sebab utama yang bisa menolong, dengan sikap ini pun akan mencukupi hamba. Jika اللّٰه telah mencukupi, maka lawan pun mustahil untuk menundukkan hamba. Tidak ada pula yang bisa memudhorotkan kecuali hal yang mesti ada seperti tertimpa panas, dingin, kelaparan atau kehausan. … Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa اللّٰه menjadikan bagi setiap amalan ada balasan yang sejenis dengannya. Sama halnya dengan tawakkal, اللّٰه membalas dengan memberi kecukupan. Sebagaimana dalam ayat disebutkan (yang artinya), “Barangsiapa yang bertawakkal pada Allah, maka اللّٰه akan beri kecukupan.” Di sini tidak dikatakan bahwa orang yang bertawakkal akan dibalas dengan pahala demikian dan demikian seperti balasan untuk amalan lainnya. Bahkan disebutkan balasan dari tawakkal adalah اللّٰه sendiri yang mencukupinya. Jika seseorang benar-benar bertawakkal pada اللّٰه, maka Allah akan memberikan jalan keluar melalui langit dan bumi serta setiap makhluk di dalamnya yang Allah tundukkan, اللّٰه akan mencukupi dan menolong orang yang bertawakkal tersebut.” (Badai’ul Fawaid, 2: 766-777).

Di kitab lainnya, Ibnul Qayyim berkata,

ومن اشتغل بالله عن الناس كفاه الله مؤونة الناس ومن اشتغل بنفسه عن الله وكله الله الي نفسه ومن اشتغل بالناس عن الله وكله الله اليهم

“Barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan bersandar pada اللّٰه (bukan bersandar pada makhluk), maka اللّٰه akan mencukupi kebutuhannya. Sebaliknya, barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan bersandar pada dirinya sendiri (tidak tawakkal pada اللّٰه), maka اللّٰه akan membuatnya bersandar pada dirinya sendiri. Begitu pula jika seseorang bersandar pada manusia dan meninggalkan اللّٰه      , اللّٰه pun akan membuat ia menggantungkan urusannya pada manusia (tanpa ada pertolongan dari اللّٰه).” (Disebutkan dalam kitab Al Fawaid).

Sumber : https://rumaysho.com/3338-tawakkal-pada-allah-yang-memberi-kecukupan.html

Ustadz Salim A. Fillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar